Wisata seks wanita: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(14 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Female Sex Tourism Map.gif|300px|thumb|right|'''Peta sebaran wisata seks wanita'''<ref>{{cite web |title=Short-term Lovers |url=http://www2.hu-berlin.de/sexology/ECE6/html/short-term_lovers.html |website=www2.hu-berlin.de |access-date=21 November 2018 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130520145801/http://www2.hu-berlin.de/sexology/ECE6/html/short-term_lovers.html |archive-date=20 May 2013}}</ref>
<br/>{{color box|Yellow}} Negara asal: [[Australia]], [[Austria]], [[Belgia]], [[Kanada]], [[Denmark]], [[Finlandia]], [[Prancis]], [[Jerman]], [[Irlandia]], [[Jepang]], [[Belanda]], [[Selandia Baru]], [[Norwegia]], [[Swedia]], [[Britania Raya]], [[Amerika Serikat]]<br />{{color box|Red}} Negara tujuan: [[Albania]], [[Balkan]], [[kamboja]], [[Karibia]], [[Kosta Rika]], [[Kroasia]], [[Kuba]], [[Republik Dominika]], [[Ekuador]], [[Yunani]], [[Haiti]], [[Indonesia]], [[Italia]], [[Jamaika]], [[Kenya]], [[Maroko]], [[Filipina]], [[Portugal]], [[Spanyol]], [[Tanzania]], [[Thailand]], [[Tobago]], [[Turki]], [[Vietnam]]. ]]
'''Wisata seks wanita''' adalah [[wisata seks]] yang dilakukan oleh perempuan yang melakukan perjalanan dengan tujuan untuk melakukan [[aktivitas seksual]] dengan satu atau lebih penduduk lokal, biasanya pekerja seks laki-laki ([[gigolo]]). Wisatawan seks wanita mungkin mencari aspek hubungan seksual yang biasanya tidak ditemui dalam wisata seks pria, seperti [[romansa]] dan keintiman yang dirasakan.<ref name="Opperman">{{cite journal |last=Opperman|first=Martin|title=Sex Tourism|url=https://archive.org/details/sim_annals-of-tourism-research_1999-03_26_2/page/251|journal=Annals of Tourism Research|year=1999|volume=26|issue=2|page=251|doi=10.1016/s0160-7383(98)00081-4}}</ref> Wanita yang identik dengan stereotipe ini—biasanyaini biasanya wanita yang kaya raya, lajang, dan wanita kulit putih yangparuh lebihbaya. tua—merencanakanMereka liburanmerencanakan merekaliburan untuk memiliki romansa dan [[seks]] dengan pasangan yang mengerti bagaimana membuat mereka merasa istimewa dan memberi mereka perhatian.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=H0PXkzgcdRQC|title=Tourism in Southeast Asia: Challenges and New Directions|first=Michael|last=Hitchcock|year=2009|publisher=NIAS Press|isbn=9788776940348|page=225}}</ref><ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=XsctCgAAQBAJ|title=Tourists, Tourism and the Good Life|first1=Philip|last1=Pearce|first2=Sebastian|last2=Filep|first3=Glenn|last3=Ross|year=2010|publisher=Routledge|isbn=9781136930270|page=109}}</ref><ref>{{cite news|title=Ladies, your holiday romance awaits|url= http://www.smh.com.au/lifestyle/life/ladies-your-holiday-romance-awaits-20130206-2dymx.html#ixzz2wVELsr7g|date=February 8, 2013 |author=Matty Silver|work=Sydney Morning Herald}}</ref> Wisata seks wanita secara signifikan lebih rendah daripada [[wisata seks]] laki-laki.<ref name="Taylor">{{cite book|title=Tourism and Sex: Culture, Commerce and Coercion|url=https://books.google.com/books?id=Y6yMcS7-qWcC|editor1-first=Stephen|editor1-last=Clift|editor2-first=Simon|editor2-last=Carter|last=Taylor|first=Jacqueline Sánchez|chapter=Tourism and 'embodied' commodities: sex tourism in the Caribbean|pages=41–53|year=2000|publisher=Cengage Learning EMEA|isbn=9781855676367|location=London}}</ref>
 
Wisata seks wanita ditemui di berbagai wilayah di dunia. Demografi wisata seks wanita bervariasi menurut tujuan, tetapi secara umum wisatawan seks wanita biasanya diklasifikasikan sebagai wanita dari [[negara maju]], yang melakukan perjalanan ke negara-negara kurang berkembang demi mencari romansa atau penjaja seksual.<ref name= "Kenya">{{cite journal|last=Reuters|title=Sex Tourism for Women|journal=Contemporary Sexuality|date=25 November 2008|volume=42|issue=1|pages=9–10}}</ref>
Baris 10:
* Wisatawan seks situasional, yang tidak dengan sengaja menempatkan diri mereka menjadi wisatawan seks, tetapi menemukan diri mereka terlibat dalam perjumpaan seksual dengan pria lokal. Wisatawan seks situasional biasanya merupakan [[pebisnis|pebisnis wanita]], [[pelajar]], wanita yang mengikuti konferensi di luar negeri atau wanita lain yang memiliki agenda non-seksual berbeda.<ref name="Opperman" />
* Wisatawan seks romantis, yang berencana untuk memenuhi perjalanan mereka dengan pengalaman romantis yang tidak dapat mereka alami di negara asalnya.<ref name="Pruitt">{{cite journal|last=Pruitt|first=Deborah|author2=LaFont|title=For Love and Money Romance Tourism in Jamaica|journal=Annals of Tourism Research|year=1999|volume=22|issue=2|pages=422–440|doi=10.1016/0160-7383(94)00084-0}}</ref>
 
Dengan perpindahan populasi yang berbeda ke negara yang berbeda, masalah kesehatan meningkat, terutama penyakit yang melibatkan [[infeksi menular seksual]] (IMS) dan [[HIV]]/[[AIDS]]. Beberapa wanita yang terlibat dalam wisata seks tidak menggunakan alat [[kontrasepsi]] penghalang selama sebagian besar kunjungan mereka, menyebabkan mereka dan pria yang berhubungan seks dengan mereka rentan terhadap IMS.<ref name="Ragsdale">{{cite journal|last=Ragsdale|first=Kathleen|author2=DifranceiscoI, Pinkerton|title=Where the boys are: Sexual expectations and behaviour among young women on holiday|journal=Culture, Health and Sexuality|date=April 2006|volume=8|issue=2|pages=86–98|doi=10.1080/13691050600569570|pmid=16641059|s2cid=28156493}}</ref>
 
== Destinasi ==
Sejumlah negara telah menjadi tujuan wisata seks wanita, antara lain [[Eropa Selatan]] (terutama di [[Yunani]], [[Italia]], [[Spanyol]], dan [[Kroasia]]); [[Karibia]] ([[Barbados]], [[Republik Dominika]], [[Kuba]] dan [[Jamaika]]); [[Ekuador]], [[Kosta Rika]], [[Maroko]], [[Turki]], [[Nepal]], [[Asia Tenggara]], [[Vietnam]], [[Thailand]], [[Indonesia]] dan [[Fiji]]; [[Gambia]],<ref>{{citation
|title=Sex tourism in The Gambia: What, where and why
|year=2020
|publisher=Tourism Teacher
|url=https://tourismteacher.com/pattaya-but-backwards-sex-tourism-in-the-gambia/
|accessdate=July 22, 2021}}</ref> dan [[Kenya]] di [[Afrika]].<ref>{{cite web |url=http://english.pravda.ru/society/sex/29-06-2007/94318-sex_tourism-0 |title=Women going on sex tours look for big bamboos and Marlboro men |website=Pravda |date=29 June 2007}}</ref><ref name="OlderWhite">{{cite news
| url = https://www.reuters.com/article/newsOne/idUSN2638979720071126
| title = Older white women join Kenya's sex tourists
| access-date = 2007-11-30
| last = Clarke
| first = Jeremy
| date = 2007-11-25
| publisher = Reuters
}}</ref> {{citation needed span|date=Desember 2021|text=Tujuan lainnya termasuk [[Brasil]], [[Bulgaria]], [[Albania]], [[Portugal]], dan [[Haiti]].}}
[[Bali]], Indonesia adalah tujuan di mana wanita dari [[Eropa Barat]], [[Jepang]], dan [[Australia]] terlibat dalam wisata seks dengan para pria lokal.<ref name="auto">{{Cite news |url=http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2440&Itemid=202 |title=Bali Beach Gigolos Under Fire |newspaper=Asia Sentinel |date=4 May 2010 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100509071632/http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2440&Itemid=202 |archive-date= 9 May 2010}}</ref><ref>{{Cite news|last=Liputan6.com|date=2010-04-27|title=Gigolo, Profesi Terselubung di Bali|url=https://www.liputan6.com/news/read/274461/gigolo-profesi-terselubung-di-bali|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2021-12-30}}</ref> Sebuah survei dari tahun 2009 yang dilakukan oleh Wanjohi Kibicho di Malindi Kenya dari buku ''Sex Tourism in Africa: Kenya's Booming Industry'', menemukan bahwa dari wisatawan seks yang disurvei, 61% berusia antara 46–50, 31–35 (3%) menjadi kelompok usia termuda. Dari latar belakang wanita tersebut yang disurvei 22% berasal dari Jerman, 19% dari Italia, dan 15% dari Belanda. Selain itu 71% dari mereka yang disurvei mengunjungi kembali destinasi tersebut. Dalam mengukur alasan melakukan wisata seks, Kibicho merangkum bahwa wanita yang merasa ditolak oleh pria di negara maju karena "kelebihan berat badan dan usia yang lebih tua" menemukan bahwa di Kenya semua kekurangan itu tiba-tiba terbalik. Di sana mereka "dicumbui", dihargai, dan "dicintai" oleh para pria.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=XbLeCwAAQBAJ|title=Sex Tourism in Africa: Kenya's Booming Industry|first=Wanjohi|last=Kibicho|date=1 April 2016|publisher=Routledge|via=Google Books|isbn=9781317056850}}</ref>
 
== Lihat pula ==
* [[Wisata seks]]
* [[Wisata seks anak]]
 
== Referensi ==
Baris 21 ⟶ 44:
* de Albuquerque, Klaus. "In Search of the Big Bamboo: How Caribbean Beach Boys Sell Fun in the Sun." ''The Utne Reader'', Jan.-Feb. 2000: 82–86.
* Gorry, April Marie. ''Leaving Home for Romance: Tourist Women’s Adventures Abroad''. Doctoral dissertation, University of California, Santa Barbara, 1999. Ann Arbor: UMI 9958930, 2000
* {{cite journal | last1 = Herold | first1 = Edward | last2 = Garcia | first2 = Rafael | last3 = DeMoya | first3 = Tony | year = 2001 | title = Female Tourists and Beach Boys: Romance or Sex Tourism? | url = https://archive.org/details/sim_annals-of-tourism-research_2001-10_28_4/page/978 | journal = Annals of Tourism Research | volume = 28 | issue = 4| pages = 978–997 | doi=10.1016/s0160-7383(01)00003-2}}
* {{cite journal | last1 = Meisch | first1 = Lynn A | year = 1995 | title = "Gringas and Otavaleños: Changing Tourist Relations" [a description of sex and romance tourism in Ecuador] | url = https://archive.org/details/sim_annals-of-tourism-research_1995_22_2/page/441 | journal = Annals of Tourism Research | volume = 22 | issue = 2| pages = 441–62 | doi=10.1016/0160-7383(94)00085-9}}
* {{cite journal | last1 = Pruitt | first1 = Deborah | last2 = Lafont | first2 = Suzanne | year = 1995| title = For Love and Money: Romance Tourism in Jamaica | url = https://archive.org/details/sim_annals-of-tourism-research_1995_22_2/page/422 | journal = Annals of Tourism Research | volume = 22 | issue = 2| pages = 422–440 | doi=10.1016/0160-7383(94)00084-0}}
* Thomas, Michelle. "Exploring the Contexts and Meanings of Women’s Experiences of Sexual Intercourse on Holiday."
* Clift, Stephen, and Simon Carter, ed. ''Tourism and Sex: Culture, Commerce and Coercion''. London: Pinter, 2000. 200-20.
Baris 40 ⟶ 63:
{{Authority control}}
 
[[Kategori:ProstitusiPelacuran]]
[[Kategori:Wisata seks]]
[[Kategori:Pelancong wanita]]