Restorasi Meiji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Sejarah Jepang}}
{{nihongo|'''Restorasi Meiji'''|明治維新|Meiji-ishin}}, dikenal juga dengan sebutan '''Revolusi Meiji''' atau '''Pembaruan Meiji''', adalah serangkaian kejadian yang berpuncak pada pengembalian kekuasaan di [[Jepang]] kepada Kaisar pada tahun 1868. Restorasi ini menyebabkan perubahan besar-besaran pada struktur politik dan sosial Jepang, dan berlanjut hingga [[zaman Edo]] (sering juga disebut [[Akhir Keshogunan Tokugawa]]) dan awal [[zaman Meijimodern]].
 
Restorasi Meiji terjadi pada tahun [[1866]] sampai [[1869]], tiga tahun yang mencakup akhir [[zaman Edo]] dan awal [[zaman Meiji]]. Restorasi ini diakibatkan oleh [[Perjanjian Shimoda]] dan [[Perjanjian Towsen Harris]] yang dilakukan oleh [[Matthew Perry|Komodor Matthew Perry]] dari [[Amerika Serikat]].
 
== Aliansi Sat-cho melawan keshogunan ==
Baris 19:
== Penyebab ==
[[Berkas:Teenager Meiji Emperor with foreign representatives 1868 1870.jpg|jmpl|upright=1.5|kiri|[[Kaisar Meiji|Kaisar Meiji Agung]] yang masih muda bertemu dengan perwakilan negara-negara asing pada akhir [[Perang Boshin]], 1868-1870]]
Penyebab Restorasi Meiji begitu banyak. Jepang baru menyadari betapa terbelakangnya mereka dibandingkan negara-negara lainnya di dunia setelah datangnya [[Komodor (Amerika Serikat)|Komodor]] Amerika Serikat [[Matthew C. Perry]] yang memaksa Jepang membuka pelabuhan-pelabuhan untuk kapal-kapal asing yang ingin berdagang. Komodor Perry datang ke Jepang menaiki kapal super besar yang dilengkapi persenjataan dan teknologi yang jauh lebih superior dibandingkan milik Jepang saat itu. Para pemimpin [[Restorasi Meiji]] bertindak atas nama pemulihan kekuasaan kaisar untuk memperkuat Jepang terhadap ancaman kekuatan-kekuatan kolonial waktu itu. Kata ''Meiji'' berarti ''kekuasaan pencerahan'' dan pemerintah waktu itu bertujuan menggabungkan "kemajuan Barat" dengan nilai-nilai "Timur" tradisional.<ref>Hunt, Lynn, Thomas R. Martin, Barbara H. Rosenwein, R. Po-chia Hsia et al.. The Making of the West, Peoples and Cultures. Vol. C. 3rd ed. Boston: Bedford/ St. Martin's, 2009. 712-13.</ref> Para pemimpin utama, pembantu kaisar pada waktu itu di antaranya: [[Itō Hirobumi]], [[Matsukata Masayoshi]], [[Kido Takayoshi]], [[Itagaki Taisuke]], [[Yamagata Aritomo]], [[Mōri Arinori]], [[Ōkubo Toshimichi]], and [[Yamaguchi Naoyoshi]]. Meskipun secara resmi kekuasaan negara berada di tangan kaisar, kekuatan politik hanya bergeser dari Keshogunan Tokugawa ke sebuah [[oligarki]]. Sebagian besar kekuasaan berada di tangan pemimpin elite dari [[Provinsi Satsuma]] ([[Ōkubo Toshimichi]], [[Saigō Takamori]]) dan [[Provinsi Chōshū]] ([[Itō Hirobumi]], [[Yamagata Aritomo]], dan [[Kido Takayoshi]]). Mereka mempertahankan praktik-praktik kekuasaan kaisar yang lebih tradisional, dan menempatkan [[Kaisar Jepang]] sebagai satu-satunya otoritas spiritual negeri dan para menteri yang memerintah atas nama kaisar.
 
== Dampak ==