Bahasa Indonesia gaul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ardianaidil6667 (bicara | kontrib)
Vokal
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
menambahkan informasi penting yang berguna
 
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox Bahasa
|name=Bahasa Indonesia gaul
|altname={{ubl|
|nativename=''Bahasa Gaul'', ''Bahasa Indonesia Gaul'', ''Bahasa Indonesia dialek Jakarta''
* ''Bahasa Gaul''
* ''Bahasa Indonesia Gaul''
* ''Bahasa Indonesia dialek Jakarta''
}}
|states=[[Indonesia]]
|region=[[Indonesia]], khususnya [[Kawasan perkotaan|perkotaan]]
Baris 15 ⟶ 19:
|glotto=cjin1234|glottoname=Colloquial Jakarta Indonesian|sk=NE}}
 
'''Bahasa Gaul''' atau '''Bahasa Indonesia gaul''' adalah [[laras_bahasa|laras bahasa]] informal dari [[bahasa Indonesia]] yang muncul pada dekade 1980-an dan terus berkembang hingga saat ini. Menurut [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] (KBBI) bahasa gaul sebagai ‘dialek bahasa Indonesia nonformal yang digunakan oleh komunitas tertentu untuk pergaulan’. Kosakata bahasa ini berasal dari berbagai sumber, seperti dialek Indonesia Jakarta, [[bahasa prokem]], [[bahasa daerah]], dan bahasa asing. Selain itu, bahasa gaul juga menciptakan kosakata baru yang terbentuk melalui kaidah-kaidah tertentu. Dasar dari Bahasa gaul ini adalah [[bahasa Betawi]]. Awalnya, bahasa ini digunakan di wilayah [[Jakarta]], namun seiring berjalannya waktu, bahasa ini menyebar ke seluruh [[Indonesia]] melalui [[media massa]], terutama [[televisi]] dan [[internet]]. Bahasa gaul menggantikan penggunaan [[bahasa prokem]] yang sebelumnya populer pada tahun 1970-an. Selain mempertahankan pengaruh sejumlah kosakata dari [[bahasa prokem]], ragam Bahasa Indonesia [[Pergaulan|gaul]] ini juga menerima pengaruh dari [[bahasa Binan]] dan [[bahasa daerah]] di Indonesia.<ref name=":9">{{Cite book|last=Kridalaksana|first=Harimurti|date=2013-05-06|url=https://books.google.com/books?id=gKNLDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=bahasa+gaul+language&hl=id|title=Kamus Linguistik (Edisi Keempat)|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-3570-8|language=id}}</ref><ref name=":10" /><ref name=":11" />
 
Bahasa Indonesia saat ini juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap banyak bahasa daerah di Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki variasi bahasa Indonesia gaul yang khas.
 
Bahasa ini terbentuk melalui proses pencampuran antara bahasa Indonesia dengan bahasa daerah, yang kemudian menghasilkan bahasa baru yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari. Proses ini juga mempermudah penyerapan istilah-istilah dari bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia.
 
Proses ini juga mempermudah penyerapan istilah-istilah dari bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia.
 
== Penamaan ==
Baris 85 ⟶ 87:
* Galau → galo
* Kacau → kaco
[[Berkas:Iklan bahasa Indonesia gaul.png|jmpl|271x271px|Contoh poster dalam bahasa Indonesia gaul, bahasa bakunya akan berbunyi, "Mau pesan, tetapi malas antre?"]]
 
==== Perubahan vokal ====
Baris 100 ⟶ 103:
* Naik → naek
* Baik → baek
[[Berkas:Gagak Item ad 2.jpg|jmpl|Film dengan judul ''[[Gagak Item]]'' (1939), kata ''item'' ini masih digunakan sampai sekarang dalam bahasa gaul, dalam bahasa baku menjadi ''hitam''.|271x271px]]
Beberapa contoh perubahan bunyi vokal a menjadi [[Pepet|e pepet]].
 
Baris 177 ⟶ 180:
'''Sisipan ''-ok-''''' warisan [[bahasa prokem]] juga kadang masih dijumpai dalam bahas gaul. Perlu diketahui bahwa sisipan ini tidaklah memberikan perubahan makna kata.
 
* Berak → bokerb-ok-er
*Bapak → bokapb-ok-ap
*Nyak → nyokapny-ok-ap
* Sini → sokins-ok-in
* [[Pornografi|BF]]/[[Pornografi|Bokep Film]] → beep → bokepb-ok-ep
* Tai → tokait-ok-ai
==== Leburan ====
'''Leburan ''ng-''''' digunakan di depan kata yang diawali vokal atau huruf k, digunakan seperti awalan me- dalam bahasa baku.
 
* Mengangkat → ngangkatnga-'ng'-kat
* Mengebut → ngebut'ng'-ebut
[[Berkas:No littering sign at Big Mall, Samarinda.jpg|jmpl|Penggunaan bahasa gaul "''Dilarang Nyampah''" di [[Kota Samarinda|Samarinda]]. Terjamahan bahasa bakunya adalah "Dilarang Menyampah" atau "Dilarang Membuang Sampah".]]'''Leburan ny-''' digunakan di depan kata yang diawali vokal atau huruf s atau c, digunakan seperti awalan me- dalam bahasa baku.
 
* Mencuci → nyuci'ny'-uci
* Menyukai → nyukain'ny'-ukain
 
==== Akhiran ====
'''Akhiran ''-in''''' adalah salah satu fitur paling dikenal dalam bahasa gaul. Dalam bahasa Indonesia baku ''-in'' setara dengan akhiran ''-i'' atau ''-kan''. Akhiran ''-in'' ditengarai merupakan pengaruh dari [[bahasa Bali]] dan [[bahasa Betawi|Betawi]].
 
* Pikirkan → pikirinpikir-'in'
* Diajari → diajarindiajar-'in'
'''Akhiran ''-an''''' dapat berfungsi secara berbeda dengan akhiran ''-an'' dalam bahasa baku. Selain bisa membuat kata kerja menjadi kata benda, seperti kata ''buat'' menjadi ''buatan'', akhiran -an juga dapat berarti ''lebih'' (sebagai pembanding sesuatu).
 
<nowiki>*</nowiki>Tanda (-(- atau -)-) Adalah Contoh Kata
* Lebih banyak → banyakan. ''Kayaknya porsi lo banyakan dari yang kemaren deh.''
 
* Lebih kecil → kecilan. ''Ini kayaknya seragam gue jadi kecilan.''
* Lebih banyak → banyakanbanyak-'an'. Cth: (-(-''Kayaknya porsi lo banyakanbanyak'''-'an'<nowiki/>''' dari yang kemaren deh.-)-)''
* Lebih kecil → kecilankecil-'an'. Cth: (-(-''Ini kayaknya seragam gue jadi kecilankecil'''-'an'<nowiki/>'''.-)-)''
 
==== Impitan ====
Baris 267 ⟶ 272:
**''Maju dong!'' - Tolong maju.
**''Pelan-pelan dong!'' - Pelan-pelan saja.
**
**
'''Halah'''
 
Partikel ''halah'' biasanya digunakan untuk menyepelekan atau meremehkan sesuatu hal. Halah seringkali dihilangkan huruf ''h''-nya menjadi ''alah''.
 
* Halah
**''Halah paling dia cuma pengen deket doang.'' - Paling tidak dia hanya ingin mengenalmu saja.
**''Halah orang kek gitu mau aja dipercaya.''
 
* Alah
**''Alah yang punya buah itu ayah aku jadi ambil aja.''
**''Alah cuma ranking, kalo gak dapat tinggi pun tetep naik kelas.''
 
==== Kan ====
Partikel ''kan'' merupakan kependekan dari kata 'bukan', tetapi tidak selalu digunakan sebagai kata ''bukan''.<ref name=":5" /><ref name=":8" />
Baris 306 ⟶ 325:
**''Kok dia mukanya ga enak?'' - Kenapa dia bermuka masam?
**''Kok aku ga percaya kamu ya?'' - Kenapa aku tidak dapat mempercayaimu?
**''Kok bisa ya dia dibolehin?'' - Kenapa dia bisa diperbolehkan, ya?
 
* Memberi penekanan atas kebenaran pernyataan yang dibuat
**''Saya dari tadi di sini kok.'' - Saya mengatakan dengan jujur bahwa dari tadi saya ada di sini.
**''Dia bukan yang ngambil kok.'' - Saya yakin bahwa dia bukan orang yang mengambil.
**''Sebenernya gue suka kok sama elo''. - Sebenarnya aku yang menyukaimu.
 
* Jika kok berdiri sendiri bisa menyatakan keheranan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata
Baris 323 ⟶ 344:
** ''Makan enak lah kita.'' - Ayo kita makan enak.
** ''Nongki dulu lah.'' - Ayo kita nongkrong.
**
**
**
 
==== Loh ====
Baris 515 ⟶ 539:
*''Clear'' → nge-''clear''-in
*''Cancel'' → nge-''cancel-in''
*''Lag → nge-lag''
*''Bug'' → nge-''bug''
 
Jika bahasa gaul dianggap memuat lebih banyak unsur bahasa Inggris daripada bentuk umumnya, bahasa ini bisa disebut sebagai [[Bahasa gado-gado|bahasa Jaksel]].<ref>{{Cite book|last=Juddi|first=Moh Faidol|date=2019-02-01|url=https://books.google.com/books?id=EbmcDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA167&dq=bahasa+jaksel&hl=id|title=KOMUNIKASI BUDAYA DAN DOKUMENTASI KONTEMPORER|publisher=Unpad Press|isbn=978-602-439-461-5|language=id}}</ref>
Baris 540 ⟶ 566:
* ᮘᮠᮩᮜ baheula → baheula (zaman dahulu)
* ᮏᮧᮙᮣᮧ jomlo → jomblo
*
*
 
Selain kosakata, fatis ''teh'', ''atuh'', ''heueuh'' (dieja ''heeh''), ''mah'' (atau variasinya seperti ''ma'') juga sering digunakan dalam bahasa gaul.
 
== Peran dan penggunaan ==