Hidimbi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: ja:ヒディムバー |
M. Adiputra (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(33 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{TMH Infobox
'''Dewi Arimbi''' atau '''Hidimbi''' dalam [[Mahabharata]] adalah putri kedua Prabu Arimbaka, raja raksasa negara [[Pringgandani]], dengan [[Dewi Hadimba]]. Ia mempunyai tujuh orang saudara kandung, bernama; [[Arimba]]/[[Hidimba]], [[Arya Prabakesa]], [[Brajadenta]], [[Brajamusti]], [[Brajalamatan]], [[Brajawikalpa]] dan [[Kalabendana]].▼
| Image = Bhima_and_Hedemba.jpeg
| Caption = Ilustrasi Hidimbi dan Bima, sebuah [[litograf]] terbitan [[Raja Ravi Varma|Raja Ravi Varma Press]].
| Nama = Hidimbi
| Devanagari = हिडिम्बी
| Ejaan_Sanskerta = Hiḍimbī
| Nama_lain = {{flatlist|
* Hidimbā
* Arimbi
* Hidimbadewi
* Bhutandewi
* Pallawi
}}
| Tempat = hutan Kamyaka
| Golongan = [[rakshasa|raksasi]]
| Suami = [[Bhima|Bima]]
| Anak = [[Gatotkaca]]
| Kitab = ''[[Mahabharata]]
| Tokoh = ''Mahabharata''
| Saudara = [[Hidimba]]
}}
Dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]'', '''Hidimbi''' {{Sanskerta|हिडिम्बी|Hiḍimbī}} atau '''Hidimbā''' {{Sanskerta|हिडिम्बा|Hiḍimbā}} adalah seorang [[rakshasi|raksasi]] (raksasa wanita). Ia merupakan saudara [[Hidimba]], seorang [[rakshasa|raksasa]] penghuni hutan Kamyaka. Hidimbi menikah dengan [[Bima (Mahabharata)|Bima]], salah satu [[Pandawa]], dan melahirkan seorang putra yang diberi nama [[Gatotkaca]]. Dalam budaya [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], tokoh ini dikenal juga dengan nama '''Arimbi'''.
== Pertemuan dengan Pandawa ==
Kisah Hidimbi diceritakan dalam kitab ''Mahabharata'' pertama berjudul ''[[Adiparwa]]'', dalam subbab ke-9 bertajuk ''Hidimbawadhaparwa''. Diceritakan bahwa [[Bima (Mahabharata)|Bima]] bersama [[Pandawa]] bersaudara dan ibu mereka ([[Kunti]]) sedang berkelana dalam hutan Kamyaka setelah peristiwa kebakaran [[Laksagreha]].
Kakak Hidimbi yang bernama [[Hidimba]], seorang raja raksasa, mengendus bau para Pandawa dan ibunya, lalu menyuruh Hidimbi untuk membawa daging mereka. Namun ketika menjumpai Bima yang sedang duduk di tengah hutan{{mdash}}sedang menjaga saudara-saudara dan ibunya yang terlelap{{mdash}}Hidimbi malah jatuh cinta dan tidak tega membunuhnya. Dengan kesaktiannya, ia [[perubahan bentuk|berubah wujud]] menjadi wanita cantik, tinggi semampai, berkulit gelap, lalu menghampiri Bima. Ia pun menyatakan maksud kedatangannya secara jujur, dan mewanti-wanti mereka akan kebuasan Hidimba. Namun Bima tidak takut.
Dewi Arimbi menjadi raja/ratu negara [[Pringgandani]], menggantikan kedudukan kakaknya, [[Prabu Arimba]], yang tewas dalam peperangan melawan [[Bima]]. Namun karena Dewi Arimbi lebih sering tinggal di [[Kesatrian Jodipati]] mengikuti suaminya, kekuasaan negara Pringgandani diwakilkan kepada adiknya, [[Brajadenta]] sampai [[Gatotkaca]] dewasa dan diangkat menjadi raja negara Pringgandani bergelar ''Prabu Kacanegara''.▼
Akhirnya Hidimba pergi langsung menemui para Pandawa setelah Hidimbi tak kunjung kembali membawakan daging mereka ke hadapannya. Hidimba murka setelah ia mengetahui bahwa adiknya lebih memilih untuk memihak Pandawa daripada kakaknya sendiri. Ia pun menyatakan bahwa Hidimbi mempermalukan kaum raksasa, karena berperilaku tidak seperti raksasa pada umumnya. Akhirnya ia putuskan untuk membunuh Hidimbi, tetapi Bima turut campur karena menyaksikan seseorang bertindak kekerasan kepada seorang wanita tak berdosa.
Dewi Arimbi mempunyai kesaktian: dapat beralih rupa dari wujudnya berupa raksasa menjadi putri cantik jelita. Kesaktian ini ia dapatkan dari sabda [[Dewi Kunti]] karena [[Werkodara]] menolak mengawini Dewi Arimbi yang saat itu masih berujud raseksi (rasaksa perempuan) yang menyeramkan. Ia mempunyai sifat dan perwatakan; jujur, setia, berbakti dan sangat sayang terhadap putranya. Akhir dari kehidupannya diceritakan, dia gugur di medan Perang [[Bharatayuda]] membela putranya, Gatotkaca yang sebelumnya gugur terkena [[Panah Kunta Wijayandanu]]/ Konta milik Adipati [[Karna]], raja negara [[Kerajaan Awangga|Awangga]].▼
Kemudian Hidimba berduel dengan Bima. Suara dan getaran saat mereka berduel menyebabkan para Pandawa dan ibu mereka terbangun. Mereka bingung saat menyaksikan kehadiran wanita cantik, sedangkan tak jauh dari sana Bima dan seorang raksasa sedang bertarung. Hidimbi pun menjelaskan siapa dirinya, termasuk keadaan yang sedang terjadi. Akhirnya setelah bertarung dengan sengit, Bima berhasil membunuh Hidimba.<ref>http://ritsin.com/bhima-hidimba-{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} mahabharata.html/</ref>
== Pernikahan dan keturunan ==
Tak lama setelah kematian Hidimba, Bima pun hendak melamar Hidimbi, tetapi ia bimbang karena segan untuk mendahului kakaknya, yaitu [[Yudistira]]. Namun Yudistira memberikan restu kepada Bima, dan menjelaskan aturan hidup berumah tangga kepadanya. Maka dari itu, Bima tak ragu lagi untuk menikah dengan Hidimbi. Para Pandawa dan ibu mereka ikut tinggal di hutan bersama Bima dan Hidimbi. Setahun kemudian, Hidimbi melahirkan seorang putra yang diberi nama [[Gatotkaca]], karena kepalanya yang botak menyerupai kendi.<ref>https://zeenews.india.com/entertainment/and-more/mahabharata-s-bhima-was-married-to-a-rakshasi-do-you-know-who-she-is_1882366.html</ref> Saat Pandawa meninggalkan hutan, Bima harus meninggalkannya sebab mereka dalam persiapan merebut kembali hak sebagai pewaris takhta [[kerajaan Kuru]]. Bertahun-tahun kemudian mereka bertemu kembali.
== Pewayangan Jawa ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Houten wajangpop voorstellende Arimbi TMnr 4283-1.jpg|right|thumb|Hidimbi dalam bentuk [[wayang golek]]. Tokoh ini disebut "Arimbi" dalam pewayangan Jawa.]]
▲
▲Dewi Arimbi
▲Dewi Arimbi mempunyai kesaktian
== Referensi ==
{{commonscat|Hidimbi}}
{{reflist}}
{{Tokoh Mahabharata}}
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]
|