Permaisuri Michiko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.1
Magioladitis (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: Persondata now moved to wikidata, removed: {{Persondata <!-- Metadata: see Wikipedia:Persondata. --> |NAME = Michiko, Empress |ALTERNATIVE NAMES = |SHORT DESCRIPTION = |DATE OF BIRTH = 20 October 1934 |PLACE OF
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox royalty
|name = Shōda Michiko<br>正田 美智子
|title =
|titletext =
|more =
|type =
|image = Michiko in = Empress_Michiko_cropped_20140424Philippines.jpg
|caption = Michiko,Permaisuri 24pada Apriltahun 20142016
|succession = Permaisuri Kaisar Jepang
|moretext =
Baris 29:
}}
 
'''Michiko''' (美智子), dahulunya {{nihongo|'''Shōda Michiko'''|正田 美智子}}; ({{lahirmati||20|10|1934}}) adalah mantan Permaisuri Kaisar Jepang sebagai istri dari [[Kaisar Akihito]], Kaisar Jepang sebelumnya (ke-125). Michiko adalah permaisuri pertama yang berasal dari kalangan non-bangsawan dan kelompok agama minoritas di Jepang.
 
== Kehidupan awal dan pendidikan ==
Baris 38:
Michiko masuk ke sekolah dasar Futaba di Kōjimachi, [[Chiyoda, Tokyo]], tetapi harus keluar saat kelas empat lantaran bombardir [[Amerika Serikat]] pada [[Perang Dunia II]]. Dia kemudian dididik secara berturut-turut di prefektur Kanagawa (di kota Katase, sekarang bagian dari kota Fujisawa), Gunma (di Tatebayashi, kota asal keluarga Shōda), dan Nagano (di kota Karuizawa, tempat Shōda punya rumah resor kedua). Dia kembali ke Tokyo pada tahun 1946 dan menyelesaikan pendidikan dasarnya di Futaba. Michiko menempuh pendidikan SMP dan SMA di yayasan Katholik Sekolah Hati Kudus (聖心女子学院, ''Seishin Joshi Gakuin'') di Minato, Tokyo. Dia lulus dari sekolah tinggi pada tahun 1953. Pada tahun 1957, ia lulus ''summa cum laude'' dari Fakultas Sastra di Universitas Hati Kudus (聖心女子大学, ''Seishin Joshi Daigaku'') dengan gelar ''Bachelor of Arts'' dalam sastra Inggris. Dia juga mengambil kursus di Harvard dan Oxford.<ref>{{cite web|title=The commoners who married royalty|url=https://www.bbc.co.uk/news/uk-21741488|publisher=BBC|accessdate=11 Maret 2013}}</ref>
 
Lantaran berasal dari keluarga kaya, orang tua Michiko sangat selektif dalam mencarikan jodoh untuknya. Ada beberapa nama yang direncanakan akan menjadi calon mempelainya pada pernikahan yang direncanakan akan dilangsungkan pada 1950-an,<ref name=time>{{cite news |url=http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,892335-1,00.html |title=JAPAN: The Girl from Outside |publisher=''TIME'' |date=1959-03-23 |accessdate=2016-10-21 |archive-date=2009-09-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090906161206/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,892335-1,00.html |dead-url=yes }}</ref> salah satunya adalah Hiraoka Kimitake (terkenal dengan nama pena [[Yukio Mishima|Mishima Yukio]]), seorang penulis dan sutradara.
 
== Pernikahan ==
[[Berkas:Crown Prince Akihito & Michiko Shoda Wedding 1959-4.jpg|jmpl|kiri|Akihito dan Michiko dalam busana tradisional pernikahan Jepang. Akihito mengenakan ''[[sokutai]]'' dan Michiko mengenakan ''jūnihitoe'', 1959.]]
Pada Agustus 1957, dia bertemu [[Akihito]], saat itu seorang putra mahkota, di lapangan tenis di Karuizawa, dekat [[Nagano, Nagano|Nagano]]. [[Badan Rumah Tangga Kekaisaran]] secara resmi menyetujui pertunangan mereka pada 27 November 1958. Media saat itu menggambarkan hubungan Akihito dan Michiko sebagai "cerita dongeng" yang nyata<ref name=time/> atau "kisah asmara di lapangan tenis." Upacara pertunangan mereka dilangsungkan pada 14 Januari 1959.
 
Pada masa itu, media beranggapan bahwa Badan Rumah Tangga Kekaisaran akan menjodohkan Akihito dengan wanita dari keluarga bangsawan atau cabang dari klan kaisar sebagaimana tradisi turun-temurun pernikahan istana. Meski berasal dari keluarga kaya, keluarga Shoda tetap dipandang sebagai rakyat jelata lantaran tidak memiliki latar belakang bangsawan. Keluarganya yang menganut [[Katholik]] juga menjadi alasan lain pihak tradisionalis untuk menentang perjodohan mereka.<ref>[[Herbert P. Bix]], ''[[Hirohito and the Making of Modern Japan]]'', New York, 2001, hlm. 661</ref> Meski tidak pernah dibaptis, Michiko dididik di lembaga Katholik dan tampaknya memiliki keyakinan yang sama dengan orangtuanya. Kabar juga tersiar bahwa salah satu penentang perjodohan itu adalah ibu Akihito sendiri, [[Nagako|Nagako, Permaisuri Kōjun]]. Setelah Nagako meninggal pada tahun 2000, Reuters melaporkan bahwa pada tahun 1960, Nagako membuat menantu perempuan dan cucunya depresi lantaran disalahkan terus-menerus sebagai sosok yang tidak pantas mendampingi putranya.<ref>{{cite web |author= |url=http://www.cbsnews.com/stories/2000/06/16/world/main206551.shtml?source=search_story |title=Japan's Dowager Empress Dead at 97 |publisher=[[CBS News]] |date=2000-06-16 |accessdate=2016-10-21 |archive-date=2020-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200406083805/https://www.cbsnews.com/news/japans-dowager-empress-dead-at-97/ |dead-url=yes }}</ref> Mishima Yukio yang seorang tradisionalis berpandangan bahwa pernikahan ini akan menjadikan keluarga kaisar kehilangan kewibawaannya.<ref name=mitchy>{{cite news|url=https://www.japantimes.co.jp/news/2009/04/09/national/imperial-marriage-created-bond-with-people/ |title=Imperial marriage created bond with people |work=[[The Japan Times]] |date=2009-04-09 |accessdate=2016-10-21 |df=dmy-all}}</ref>
 
Meski demikian, masyarakat luas mendukung perjodohan mereka, begitu pula para politisi. Michiko kemudian menjadi lambang modernisasi dan demokrasi. Pernikahan mereka dilangsungkan dengan upacara adat Shinto pada 10 April 1959. Selain diikuti di jalan-jalan Tokyo oleh lebih dari 500.000 orang yang tersebar di jalanan sepanjang 8,8&nbsp;km, prosesi pernikahan ini juga menjadi pernikahan keluarga istana pertama yang disiarkan di televisi, dengan penonton sekitar 15 juta pemirsa.<ref name=mitchy/> Akihito dan Michiko kemudian tinggal di Istana Tōgū (東宮御所, ''Tōgū-gosho''), secara harfiah bermakna "Istana Timur", yang merupakan kediaman pewaris takhta.
Baris 55:
Sejak menjadi bagian keluarga kaisar, Michiko mendampingi Akihito dalam berbagai kegiatan. Mereka mengunjungi 47 prefektur di Jepang sebagai upaya untuk memudarkan sekat antara keluarga istana dan masyarakat. Mendampingi suami, Michiko turut serta dalam berbagai lawatan kenegaraan, menerima tamu resmi, juga mengunjungi lembaga sosial, amal, dan budaya. Pada tahun 2007, Michiko melakukan tugas dalam kapasitas resminya lebih dari 300 kali.<ref name=activities/> Mereka juga mengunjungi lembaga perawatan anak dan lansia. Setelah Ibu Suri Nagako meninggal pada tahun 2000, Michiko meneruskan perannya sebagai Presiden Kehormatan Palang Merah Jepang.<ref>{{cite web|url=http://www.jrc.or.jp/english/about/glance.html |title=Archived copy |accessdate=2013-07-27 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20130727203307/http://www.jrc.or.jp/english/about/glance.html |archivedate=27 Juli 2013 |df=dmy }}</ref>
 
Mengunjungi korban bencana menjadi salah satu upaya mendekatkan keluarga kekaisaran dengan masyarakat. Setelah gempa bumi besar Hanshin terjadi pada 1995 dan mengakibatkan kematian lebih dari 6.000 juta jiwa, Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko mengunjungi wilayah [[Kobe]] dan berlutut di hadapan korban yang selamat, mendobrak tradisi istana.<ref>{{Cite news|title=Emperor Naruhito Takes the Throne, and a New Era Arrives in Japan|url=https://www.nytimes.com/2019/04/30/world/asia/japan-emperor-abdicates-akihito-naruhito.html|newspaper=The New York Times|date=2019-04-30|access-date=2019-05-02|issn=0362-4331|language=en-US|first=Motoko|last=Rich}}</ref>
 
Menanggapi [[gempa bumi dan tsunami Tōhoku 2011]] dan [[bencana nuklir Fukushima Daiichi]], Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko juga berkunjung ke tempat penampungan sementara pada Rabu, 30 Maret 2011, untuk membangkitkan harapan para korban.<ref>[http://english.ntdtv.com/ntdtv_en/news_asia/2011-03-31/japanese-Emperor-visits-evacuation-center.html Japanese Emperor visits evacuation center] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20120314011601/http://english.ntdtv.com/ntdtv_en/news_asia/2011-03-31/japanese-Emperor-visits-evacuation-center.html |date=14 Maret 2012}}</ref>
Baris 89:
 
{{lifetime|1934||}}
 
{{Persondata <!-- Metadata: see [[Wikipedia:Persondata]]. -->
|NAME = Michiko, Empress
|ALTERNATIVE NAMES =
|SHORT DESCRIPTION =
|DATE OF BIRTH = 20 October 1934
|PLACE OF BIRTH = [[Tokyo]], [[Japan]]
|DATE OF DEATH = 12 November 1990
|PLACE OF DEATH =
}}