Haji (gelar): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan by DAVIDsmith321 (bicara): Spam pranala(Tw)
Tag: Pembatalan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 9:
Gelar yang aslinya bahasa Arab ini telah memiliki versi sesuai bahasa lokal masing-masing negara. Dalam bahasa Farsi dan Pashto ditulis: حاجی, bahasa Yunani: Χατζής, Albania: ''Haxhi'', Bulgaria: Хаджия, Kurdi: ''Hecî'', Serbia/Bosnia/Kroasia: Хаџи atau Hadži, Turki: ''Hacı'', Hausa: ''Alhaji'' dan bahasa Romania: ''hagiu''.
 
Di beberapa negara, gelar haji dapat diwariskan turun-temurun sehingga menjadi nama keluarga seperti ''Hadžiosmanović'' dalam bahasa Bosnia yang berarti 'Bani Haji Usman' alias 'anak Haji Usman'. Di negara-negara Arab, gelar haji awam digunakan sebagai penghormatan kepada orang yang lebih tua terlepas dari pernah haji atau belum. Gelar haji juga digunakan di negara-negara kristen Balkan yang pernah dijajah Imperium Usmani (Bulgaria, Serbia, Yunani, Montenegro, Makedonia dan Romania) bagi orang kristen yang sudah pernah berziarah ke Yerusalem dan Tanah Suci.<ref>{{Cite web |url=http://www.apologitis.com/gr/ancient/Ierosolyma.htm |title=Salinan arsip |access-date=2014-02-12 |archive-date=2013-02-04 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130204045150/http://www.apologitis.com/gr/ancient/Ierosolyma.htm |dead-url=no }}</ref>
 
Dalam konteks historis di Hindia Belanda, penggunaan gelar haji sering disematkan pada seseorang yang telah pergi haji, dan sempat digunakan pemerintah [[Hindia Belanda]] untuk identifikasi para jemaah haji yang mencoba memberontak sepulangnya dari [[Tanah Suci]]. Mereka dicurigai sebagai anti [[kolonialisme]], dengan pakaian ala penduduk [[Arab]] yang disebut oleh [[VOC]] sebagai “kostum [[Muhammad]] dan serban”.
 
Dilatar belakangi oleh gelombang propaganda anti -VOC pada [[1670]]-an di [[Banten]], ketika banyak orang meninggalkan [[pakaian adat]] [[Jawa]] kemudian menggantinya dengan memakai pakaian Arab, serta oleh pemberontakan Pangeran Diponegoro serta Imam Bonjol yang terpengaruh pemikiran Wahabi sepulang haji,<ref>[[Kees van Dijk]] dalam “Sarung, Jubah, dan Celana: Penampilan sebagai Sarana Pembedaan dan Diskriminasi”, yang termuat dalam ''Outward Appearances'': Trend, Identitas, Kepentingan.</ref> pemerintah Hindia Belanda akhirnya menjalankan [[politik]] Islam, yaitu sebuah kebijakan dalam mengelola masalah-masalah [[Islam]] di [[Nusantara]] pada masa itu.<ref>Politik [[Hindia Belanda]] Terhadap Islam (1985, LP3S) karya Prof. Dr. [[Aqib Suminto]].</ref> Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Pemerintahan Belanda ''Staatsblad'' tahun 1903. Maka sejak tahun [[1911]], pemerintah Hindia Belanda mengkarantina penduduk [[pribumi]] yang ingin pergi haji maupun setelah pulang haji di [[Pulau Cipir]] dan [[Pulau Onrust]], mereka mencatat dengan detail nama-nama dan maupun asal wilayah jamaah Haji. Begitu terjadi pemberontakan di wilayah tersebut, Pemerintah Hindia Belanda dengan mudah menemukan warga pribumi, karena di depan nama mereka sudah tercantum gelar haji.
 
=== Kontroversi ===
Dalam penggunaan gelar haji yang sering disematkan oleh mayoritas penduduk [[Asia Tenggara]], sering mendapatkan kritikan dari ulama [[salafiyah]]. Syaikh Shalih As-Suhaimi, yangseorang dianggappengajar di [[Masjid Nabawi]], [[Madinah]] dalam fatwanya menganggap gelar haji sebagai perbuatan [[riya]], dan tidak pernah dicontohkan oleh Nabi [[Muhammad]] dan para ''[[Pemeluk Islam pertama|as-sabiqun al-awwalun]]''.<ref>Fatwa{{cite Syaikhweb Shalih|title=Mengecek As-SuhaimiBimbingan hafizhahullah,Islam seorangtentang pengajarGelar di“Pak [[MasjidHaji” Nabawi]], [[Madinah]]|url=https://darussalaf.<or.id/ref> Ada ulama yang mengatakan bahwa tidak pernah ada riwayat yang menjelaskan adanya mengecek-bimbingan-islam-tentang-gelar-pak-haji/ yang pernah disandang oleh [[rasulallah]] dan [[sahabat nabi|parawebsite=Darus sahabatnya]],Salaf sebagai contoh H. Muhammad, [[Abu Bakar|H.date=23 AbuNovember Bakar]],2011 [[Umar bin Khattab|H. Umar bin Khattab]], [[Ali bin Abu Thalib|H. Ali bin Abu Thalib]] dan seterusnya.<ref>Penjelasan Alaccess-Ustadzdate=24 HammadJuni Abu Mu’aawiyah hafizhahullah.2024}}</ref>
 
Menurut Ustaz Hammad Abu Mu’aawiyah, ada ulama yang mengatakan bahwa tidak pernah ada riwayat yang menjelaskan adanya gelar yang pernah disandang oleh [[rasulullah]] dan [[sahabat nabi|para sahabatnya]], sebagai contoh H. Muhammad, [[Abu Bakar|H. Abu Bakar]], [[Umar bin Khattab|H. Umar bin Khattab]], [[Ali bin Abu Thalib|H. Ali bin Abu Thalib]] dan seterusnya.<ref>"Gelar “Haji” bagi Orang yang Sudah Pernah Berhaji" (farisna.wordpress.com/2011/06/14/gelar-haji-bagi-orang-yang-sudah-pernah-berhaji/). ''Thuwailibul 'Ilmi''. 14 Juni 2011. Diakses tanggal 24 Juni 2024.</ref> Kemudian ulama tersebut mengatakan bahwa di antara 5 [[rukun Islam]] hanya ibadah haji saja yang digunakan sebagai gelar, dan mengapa ketika orang mengerjakan rukun Islam yang lain seperti mengucap kalimat [[syahadat]], [[salat]], [[zakat]], [[puasa]] tidak diberi gelar seperti halnya ibadah haji.
 
Pada abad ke-21, tentara Amerika mulai menggunakan kata ''Haji'' sebagai sindiran untuk orang Irak, Afghanistan, atau orang Arab.<ref>{{Cite web |url=http://www.mca-marines.org/gazette/article/put-%E2%80%98haji%E2%80%99-rest |title=Archived copy |access-date=2011-04-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110216220339/http://www.mca-marines.org/gazette/article/put-%E2%80%98haji%E2%80%99-rest |archive-date=2011-02-16 |url-status=dead }}</ref><ref>"Learning to 'embrace the suck' in Iraq" - https://www.latimes.com/archives/la-xpm-2007-jan-28-op-bay28-story.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20221225185333/https://www.latimes.com/archives/la-xpm-2007-jan-28-op-bay28-story.html |date=2022-12-25 }}</ref><ref>Slang from Operation Iraqi Freedom http://www.globalsecurity.org/military/ops/iraq-slang.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130310072058/http://www.globalsecurity.org/military/ops/iraq-slang.htm |date=2013-03-10 }}</ref><ref>{{cite news | url=https://www.nytimes.com/2005/05/02/opinion/02herbert.html | work=The New York Times | first=Bob | last=Herbert | title=From 'Gook' to 'Raghead' | date=May 2, 2005 | access-date=2021-09-26 | archive-date=2015-04-02 | archive-url=https://web.archive.org/web/20150402230724/http://www.nytimes.com/2005/05/02/opinion/02herbert.html | dead-url=no }}</ref>
 
=== ''Hajjah'' ===
Bentuk feminin dari kata ini, '''''Hajjah''''' (Hj.) adalah [[gelar]] haji yang ditujukan untuk perempuan [[muslim]].
 
== Gelar para raja ==
Baris 29 ⟶ 32:
== Lihat pula ==
* [[Haji]]
* [[Hajjah]]
 
== Referensi ==