Suku Minahasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
k Menambah Kategori:Suku Minahasa menggunakan HotCat
(20 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 63:
| pop7 = 20.413
| langs = [[Bahasa Manado]], [[Bahasa Tombulu]], [[Bahasa Tondano]], [[Bahasa Tonsawang]], [[Bahasa Tonsea]], [[Bahasa Tontemboan]], [[Bahasa Indonesia]]
| rels = '''Mayoritas''' <br> [[File:Christian cross.svg|10px]] [[Kristen]] <br> {{small|([[Protestanisme|Protestan]] dan [[Katolik]]),}}<br>'''Minoritas''' dan<br>[[Berkas:Allah-green.svg|15px]] [[Islam]]
| related = [[Orang Bisaya|Bisaya]], [[Suku Gorontalo|Gorontalo]], [[Suku Mongondow|Mongondow]], [[Suku Sangir|Sangir]], [[Suku Toraja|Toraja]]
}}
 
'''Suku Minahasa''' adalah kelompok suku etnis yang berasal dari [[Semenanjung Minahasa]] di bagian [[Sulawesi Utara|utara pulau Sulawesi]] di [[Indonesia]]. Wilayah-wilayah administratif tempat bermukim mayoritas orang-orang Minahasa (atau ''Minahasa Raya'') adalah [[Kabupaten Minahasa]], [[Kabupaten Minahasa Selatan]], [[Kabupaten Minahasa Tenggara]], [[Kabupaten Minahasa Utara]], [[Kota Bitung]], [[Kota Manado]], dan [[Kota Tomohon]]. Seluruh kawasan administratif ini terletak di [[Sulawesi Utara|Provinsi Sulawesi Utara]] dan suku Minahasa merupakan suku bangsa terbesar di provinsi ini.<ref>[[#vanKlinken2007|van Klinken dan Nordholt (2007)]], hlm. 407.</ref> Hal ini juga yang menyebabkan dalam percakapan awam, orang Minahasa sering kali disamakan dengan sebutan '''''orang Manado''''' yang adalah ibukota Sulawesi Utara.<ref>[[#Renwarin2006|Renwarin (2006)]], hlm. 26.</ref> Suku Minahasa merupakan gabungan dari kelompok-kelompok sub-etnis yaitu [[Suku Bantik|Bantik]], Pasan/Ratahan, Ponosakan, [[Tombulu]], Tondano (Toulour), Tonsawang (Tombatu), [[Tonsea]], dan Tontemboan.<ref>[[#Naim2011|Na'im dan Syaputra (2011)]], hlm. 25.</ref>
 
Baris 92 ⟶ 93:
Dari keempat sub-etnis utama tersebut, ada pendapat bahwa Pakasa'an Tondano tidak muncul bersamaan dengan ketiga pakasa'an lainnya. Hal ini terlihat dari catatan Johann Gerard Friedrich Riedel dalam tulisannya pada tahun 1870 yang menyatakan bahwa awalnya terdapat tiga pakasa'an yaitu Tumbuluk (Tombulu), Tountewoh (Tonsea), dan Toungkimbut (Tontemboan).<ref>[[#Wuysang2014|Wuysang (2014)]], hlm. 65.</ref> Ketiga pakasa'an inilah yang menurut cerita rakyat melakukan pembagian wilayah di Watu Pinawetengan.<ref>[[#Renwarin2006|Renwarin (2006)]], hlm. 77.</ref> Pendapat tentang dari mana asal atau datangnya Pakasa'an Tondano berbeda. Ada yang berpendapat bahwa Pakasa'an Tondano adalah pecahan dari Pakasa'an Tountewoh (Tonsea).<ref>[[#Wenas2007|Wenas (2007)]], hlm. 14.</ref> Tapi ada pendapat lain bahwa Pakasa'an Tondano berasal dari kelompok yang juga ikutserta dalam pertemuan di Watu Pinawetengan yang bernama Tousendangan.<ref>[[#Jasper1916|Jasper (1916)]].</ref> Ada juga yang mencatat nama kelompok asal dari Pakasa'an Tondano adalah Tousingal.<ref>[[#Renwarin2006|Renwarin (2006)]], hlm. 81.</ref>
 
Kelompok-kelompok sub-etnis lainnya adalah Bantik, Pasan/Ratahan, Ponosokan, dan Tonsawang (Tombatu). Sub-etnis Bantik mendiami daerah Kota Manado dan sekitarnya.<ref>[[#Renwarin2006|Renwarin (2006)]], hlm. 93.</ref> Sub-etnis Pasan/Ratahan, Ponosokan, dan Tonsawang mendiami daerah selatan Minahasa Raya.<ref name="Wenas 2007">[[#Wenas2007|Wenas (2007)]], hlm. 20.</ref> Ada juga beberapa kelompok sub-etnis yang diikutsertakan sebagai bagian dari Suku Minahasa yaitu Babontehu, Borgo, dan Siauw. Sub-etnis Babontehu mendiami Pulau Manado Tua dan pulau-pulau sekitarnya. Sub-etnis Borgo adalah turunan orang-orang Minahasa yang kawin dengan orang-orang Eropa seperti Belanda, Portugis, dan Spanyol.<ref>[[#Ananta2015|Ananta (2015)]], hlm. 53.</ref> Sedangkan sub-etnis Siauw adalah mereka yang mendiami Pulau Siauw.<ref>[[#Wenas2007| name="Wenas (2007)]], hlm. 20.<"/ref>
 
== Sejarah ==
Baris 118 ⟶ 119:
{{Main|Rumpun bahasa Minahasa|Aksara Malesung|}}
 
Pembagian sub-etnis Minahasa termasuk dari segi bahasa di mana orang-orang dalam satu kelompok sub-etnis mempunyai dan memakai bahasa yang relatif sama. Dengan ini, bahasa-bahasa yang ada di Minahasa terdiri dari Bahasa Bantik, Bahasa Ponosokan, Bahasa Ratahan, [[Bahasa Tombulu]], Bahasa Tondano, [[Bahasa Tonsawang]], [[Bahasa Tonsea]], dan [[Bahasa Tontemboan]].<ref name="Salea 1996">[[#Merrifield1996|Merrifield dan Salea (1996)]], hlm. 2.</ref> Kesemua bahasa-bahasa ini termasuk dalam [[Rumpun bahasa Austronesia]].<ref>[[#Merrifield1996|Merrifield dan Salea (1996)]], hlm. 1.</ref> Berdasarkan kesamaan [[leksikostatistik]], bahasa-bahasa yang termasuk kelompok Minahasa adalah Tombulu, Tondano, Tonsawang, Tonsea, dan Tontemboan. Ketiga bahasa lainnya dimasukkan ke dalam kelompok lain di mana Bahasa Ponosokan dimasukkan ke dalam kelompok Gorontalo-Mongondow dan Bahasa Bantik dan Ratahan dimasukkan ke dalam kelompok Sangihe-Talaud.<ref>[[#Merrifield1996|Merrifield dan name="Salea (1996)]], hlm. 2.<"/ref>
 
Dalam rumpun bahasa Minahasa, bahasa Tombulu, Tondano, dan Tonsea mempunyai kesamaan leksikal yang cukup tinggi di mana kesamaan antara ketiga bahasa ini antara 89%-90%. Kemudian disusul oleh Bahasa Tontemboan yang mempunyai kesamaan dengan ketiga bahasa sebelumnya antara 73%-83%. Bahasa Tonsawang merupakan bahasa yang paling rendah kesamaannya dengan bahasa-bahasa lain dalam rumpun bahasa Minahasa dengan kesamaan antara 54%-65%. Hal ini mungkin disebabkan karena daerah sub-etnis Tonsawang lebih terisolasi dibandingkan dengan daerah sub-etnis lainnya dan juga karena penutur bahasa ini berjumlah paling sedikit.<ref>[[#Merrifield1996|Merrifield dan Salea (1996)]], hlm. 11, 13.</ref>
Baris 175 ⟶ 176:
Kakak beradik [[Alex Mendur]] dan [[Frans Mendur]], dan kakak beradik Justus Umbas dan Frans "Nyong" Umbas, dan juga Alex Mamusung, Oscar Ganda, dan Malvin Jacob adalah pemuda-pemuda Minahasa yang tergabung dalam Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS). Merekalah yang mendirikan [[Indonesia Press Photo Service|Indonesia Press Photo Service (IPPHOS)]] pada tahun 1946 yang merekam saat-saat berharga terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia. Yang paling berharga dari semuanya adalah foto-foto upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 yang diambil oleh Frans Mendur.
 
Terdapat juga orang Minahasa yang turut serta dalam perjuangan militer untuk kemerdekaan. Di antaranya [[Alex Evert Kawilarang]] yang menjadi Panglima ''Tentara Territorium'' di SumatraSumatera Utara (sekarang [[Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan|Kodam I/Bukit Barisan]]), Jawa Barat (sekarang [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi|Kodam III/Siliwangi]]), dan Sulawesi Selatan (sekarang [[Komando Daerah Militer XIV/Hasanuddin|Kodam XIV/Hasanuddin]]). Selain Kawilarang, orang-orang Minahasa yang berada di Jawa dan ikut serta dalam pergolakan kemerdekaan di antaranya [[Adolf Gustaaf Lembong]] yang sempat berperang gerilya melawan [[Jepang]] di Filipina, [[Daan Mogot|Elias Daniel (Daan) Mogot]] yang adalah salah satu pendiri [[Akademi Militer Tangerang]] yang gugur dalam [[Pertempuran Lengkong]], [[Ventje Sumual|Herman Nicolas Ventje Sumual]] yang menjadi salah satu pemimpin sektor penyerangan dalam [[Serangan Umum 1 Maret 1949]], dan [[Joop Warouw|Jacob Frederick "Joop" Warouw]] yang terlibat [[Pertempuran Surabaya]].
 
=== Militer ===
Baris 216 ⟶ 217:
 
{{refbegin|32em}}
 
* {{cite book
| title = Demography of Indonesia's Ethnicity
Baris 268:
| year = 2010
| orig-year = 2003
| url = http://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=7335&keywords=
| pages = 382–383
| isbn = 978-979-16071-1-7
Baris 331:
}}
 
* {{Cite news
| title = Mengenal Tarian Perang Kabasaran dari Minahasa
| url = https://www.merdeka.com/peristiwa/mengenal-tarian-perang-kabasaran-dari-minahasa.html
| date = {{date|2016-08-05}}
Baris 380 ⟶ 381:
* {{cite book
| title = Ethnic Groups of South Asia and the Pacific
| url = https://archive.org/details/ethnicgroupsofso0000mina
| trans-title = Suku-Suku Bangsa di Asia Selatan dan Pasifik
| language = Inggris
Baris 431 ⟶ 433:
| publisher = Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Utara
| ref = Poluan2020
| access-date = 2020-07-18
| archive-date = 2020-07-18
| archive-url = https://web.archive.org/web/20200718061550/https://lpmpsulawesiutara.kemdikbud.go.id/kolintang-kesenian-tradisional-kebudayaan-sulawesi-utara/
| dead-url = yes
}}
 
Baris 476 ⟶ 482:
}}
 
* {{Cite news
| title = Herman Nicolas 'Ventje' Sumual: Lelaki di Balik Permesta
| url = https://majalah.tempo.co/read/memoar/126571/herman-nicolas-ventje-sumual-lelaki-di-balik-permesta
| publisher = TEMPO
| date = {{date|2008-03-10}}
| access-date = {{date|2020-06-05}}
| ref = TEMPO2008
|last | last= Administrator
|language | language= id
|work | work= [[Tempo.co]]
}}
* {{cite journal
Baris 535 ⟶ 542:
| ref = Wuysang2014
}}
 
{{refend}}
 
Baris 542 ⟶ 548:
* {{url|https://www.minahasa.net/id.php|Minahasa.net}}
 
[[Kategori:Minahasa| ]]
[[Kategori:Suku bangsa di Indonesia|Minahasa]]
[[Kategori:Suku bangsa di Sulawesi Utara|Minahasa]]
[[Kategori:SulawesiSuku Minahasa| Utara]]