K'tut Tantri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Erdityantono (bicara | kontrib)
mengubah referensi
Magioladitis (bicara | kontrib)
k Referensi: Persondata now moved to wikidata, removed: {{Persondata | NAME = Tantri, K'tut | ALTERNATIVE NAMES = Muriel Stuart Walker (birth name); Soerabaja Sue (pseudo name) | SHORT DESCRIPTION = Penyiar Indonesia | DATE OF BIRTH
 
(17 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=November 2022}}
 
{{Infobox Penulis
| name = K'tut Tantri
Baris 6 ⟶ 8:
| pseudonym = "Soerabaja Sue"
| birth_name = Muriel Stuart Walker
| birth_date = {{Birth date|1898|02|19}}
| birth_place = {{negara|InggrisBritania Raya}} [[Glasgow]]
| death_date = {{Death date and age|1997|07|27|1898|02|19}}
| death_place = {{negara|Australia}} [[Sydney]]
| occupation = Penyiar
Baris 30 ⟶ 32:
| portaldisp =
}}
'''K'tut Tantri''' ({{lahirmati|[[Glasgow]], [[Britania Raya]]|19|2|1898–|[[Sydney]], [[Australia]]|27|7|1997}}), yang lahir dengan nama '''Muriel Stuart Walker''', adalah seorang wanita [[Amerika Skotlandia]] yang paling dikenal karena karyanya sebagai penyiar radio di [[Republik Indonesia]] pada saat [[Revolusi Nasional Indonesia]].
 
'''K'tut Tantri''' (1898–1997), yang lahir dengan nama '''Muriel Stuart Walker''', adalah seorang wanita [[Amerika Skotlandia]] yang paling dikenal karena karyanya sebagai penyiar radio di [[Republik Indonesia]] pada saat [[Revolusi Nasional Indonesia]].
 
== Biografi ==
 
=== Kehidupan awal ===
[[Berkas:Sampul buku Revolusi di Nusa Damai by K'tut Tantri.jpg|thumbjmpl|200px|rightka|Sampul buku Revolusi di Nusa Damai karangan K'tut Tantri terbitan Gunung Agung tahun 1965]]
Muriel Stuart Walker lahir di [[Glasgow]] di [[Britania Raya]] dan berimigrasi bersama dengan ibunya ke [[California]] setelah [[Perang Dunia Pertama]]. Ia bekerja sebagai [[penulis naskah]] di [[Hollywood]]. Antara 1930 dan 1932, ia juga menikah dengan seorang pria Amerika yang bernama Karl Jenning Pearson, yang wafat pada 1957. Pada 1932, ia meninggalkan Amerika Serikat untuk memulai hidup baru di sebuah pulau di [[Indonesia]] yang bernama [[Bali]], dimana ia menjalani lima belas tahun berikutnya.<ref name="Sarah Anderson 1997">{{cite news|last=Anderson|first=Sarah|date=4 September 1997|title=Obituary: K'tut Tantri|url=http://www.independent.co.uk/news/people/obituary--ktut-tantri-1237369.html|newspaper= The Independent|location= [[Britania Raya]]|publisher=|accessdate= 28 Februari 2014}}</ref>
 
Baris 44 ⟶ 45:
Sekeluarnya dari bioskop, perempuan itu seperti menemukan hidup. Hanya beberapa menit seusai film itu kelar ditonton, ia sudah punya keputusan bulat: pergi dan menetap di Bali.
 
Beberapa bulan berselang, dengan mengendarai mobil yang dibelinya di Batavia, ia tiba di Surga Terakhir yang diimpikannya. Ia bersumpah baru akan turun dari mobil hanayhanya ketika mobilnya kehabisan bensin. Dan di sanalah ia berjanji aman tinggal. Mobilnya berhenti persis di depan sebuah istana raja yang ia sangka sebuah pura.
 
Hati-hati ia masuki istana itu. Perempuan itu akhirnya disambut oleh sang raja dan seperti sebuah dongeng, ia diangkat menjadi anaknya yang keempat. Dan ia dinamai: K’tut Tantri.<ref name=":0">Rachmat, Zen (2008). Revolusi di Surga yang Tersisa. Diakses tanggal 1 Juli 2016.</ref>
 
=== Masa Perjuangan ===
Surabaya  Sue. Begitu pers  di Singapura,  Australia  dan di belahan bumi lain mengenalnya. Julukan itu tersampir di pundaknya karena pilihan sadarnya untuk lebih memilih berjuang membantu rakyat  Indonesia  yang menginginkan kemerdekaan total. Di Surabaya ia dikenal sebagai penyiar dari radio yang dioperasikan para pejuang arek-arek Suroboyo pimpinan Bung Tomo. Ketika di Surabaya pecah pertempuran November yang gila-gilaan dan tak seimbang itu, ia berada di tengah para pejuang  Indonesia  yang sedang kerasukan semangat kemerdekaan.
 
Perkenalannya dengan dunia politik sendiri dimulai oleh diskusi-diskusinya yang intens dengan Anak Agung NuraNgurah, putra tertua Raja yang mengangkatnya anak. NuraNgurah adalah pangeran  Bali  yang pernah mengecap pendidikan di  Leiden  dan Universitas Heidelberg di Jerman.
 
Ketika Jepang mendarat  di Bali,  ia  berhasil meloloskan diri keSurabayake Surabaya. Di  sana, ia mulai menjalin kontak dengan sejumlah orang yang bersimpati pada gerakan anti-Jepang. Ketika akhirnya ia tertangkap, interogasi berbulan-bulan lamanya mesti ia hadapi. Ia ditanyai soal aktivitas bawah tanahnya. Berkali-kali ia disiksa. Ia bahkan nyaris dieksekusi. Sekali waktu ia terkapar nyaris mati. Tapi ia tetap bungkam. Karena kesehatannya yang anjlok ke titik ternadir, ia pun dikirim ke rumahsakitrumah sakit. Di sanalah ia mendengar kabar diproklamasikannya kemerdekaan.
 
Aktivitas bawah tanah dan keteguhan sikap untuk tak '' mangap'' selama interogasi membuat tentara  Indonesia  di bawah pimpinan Bung Tomo membebaskannya. Ia diberi pilihan: kembali ke negerinya dengan jaminan pengamanan tentara  Indonesia  atau bergabung dengan pejuang  Indonesia.
 
Dan Ktut Tantri memilih pilihan kedua. Ia dipercaya untuk mengelola siaran radio perjuangan. Suaranya mengudara tiap malam. Ketenarannya membikin sebuah faksi tentara Indonesiamenculiknya Indonesia menculiknya dan memintanya untuk siaran di radio gelap yang mereka kelola sebelum kemudian anak buah Bung Tomo berhasil membebaskannya.
 
Sewaktu pemerintahan  Indonesia  pindah ke Jogja, K’tut Tantri pun pindah ke Jogja. Di  sana  ia bekerja pada kantor Menteri Pertahanan yang ketika itu dijabat oleh Amir Syarifuddin. Ia pernah menuliskan pidato Soekarno. Sekali waktu ia menjadi seorang agen spionasi yang berhasil menjebak sekomplotan pengkhianat.
 
Marabahaya tentu saja melela di mana-mana. Dialah satu-satunya perempuan yang berkeliaran di jantung Jogja yang pekat oleh bau mesiu itu. Ketenaran dan pengorbanannya juga menjadi rebutan faksi-faksi politik. Sekali waktu ia pernah dibawa diam-diam oleh salah satu kelompok politik yang hendak melakukan rapat rahasia di Solo. Ktut bahkan tak sadar kalau dalam perjalannya menuju Solo ia berada satu mobil dengan ScarletPimpernal-nya  Indonesia  yang legendaris itu, Tan Malaka.
 
Dalam sebuah konferensi pers yang dihadiri wartawan dan koresponden pelbagai kantor berita dan media  massa  luar negeri, ia dipilih olehpemerintah untuk mengisahkan bagaimana rakyat begitu bersemangat mendukung perjuangan dan betapa dustanya propaganda Belanda yang menyebutkan bahwa pemerintahan Soekarno-Hatta sama sekali tak didukung rakyatnya. Dari sanalah julukan Surabaya Sue lahir.
 
Kesetiaannya yang tanpa karat membuat Ktut dipilih pergi ke Singapura dan AsutraliaAustralia untuk melakukan kampanye menggalang solidaritas internasional. Tanpa visa dan paspor, dengan hanya bermodal kapal tua yang dinakhodai seorang Inggris yang frustasi, Ktut berhasil lolos dari blokade kapal laut Belanda. Dari Singapura ia pergi ke  Australia  untuk menggalang dana, melakukan propaganda agar (rakyat)  Australia  memboikot Belanda. Selama di  sana  ia berhasil menggalang sebuah demonstrasi mahasiswa di perwakilan pemerintahan Belanda di Australia.<ref name=":0" />
 
== Bacaan tambahan ==
Baris 71 ⟶ 72:
* {{cite book|last=Darusman|first=Suryono|year=1992|title= Singapore and the Indonesian Revolution 1945-50: Recollections of Suryono Darusman|url=http://books.google.co.nz/books/about/Singapore_and_the_Indonesian_Revolution.html?id=W36LI3lABm8C&redir_esc=y|location=Singapore|publisher=[[Institute of Southeast Asian Studies]]|isbn= 981-3016-17-5|accessdate= }}
* {{cite book|last=Lindsey|first=Timothy|year=1997|title= The romance of K'tut Tantri and Indonesia|url=http://books.google.co.nz/books?id=cH4IFP2bPIcC&pg=PA278&lpg=PA278&dq=the+romance+of+k%27tut+tantri&source=bl&ots=CFxTjp-mAo&sig=rmkmxwp52l_t7SZQIym22CfNgco&hl=en&sa=X&ei=ZFMQU5fGCcHIkwWSlIDADA&ved=0CFEQ6AEwBQ#v=onepage&q=the%20romance%20of%20k'tut%20tantri&f=false|location=Kuala Lumpur|publisher=Oxford University Press|isbn=|accessdate= }}
* {{cite book|last=Tantri|first=K'tut|year=1960|title= Revolt in Paradise|url=https://archive.org/details/revoltinparadise0000unse|location=London|publisher=William Heinemann|isbn=|accessdate= }}
* {{cite web |url=http://www.insideindonesia.org/weekly-articles/the-romance-of-ktut-tantri |title=The romance of K'tut Tantri |last1=Witton |first1=Ron |last2= |first2= |date=October–December 1997 |website= |publisher=Inside Indonesia |accessdate=27 February 2014}}
* {{cite book|last=Yong|first=Mun Cheong|year=2003|title= The Indonesian Revolution and the Singapore connection, 1945-1949|url= http://books.google.co.nz/books?id=Jps1lNonGyUC&pg=PA214&lpg=PA214&dq=Singapore+and+the+Indonesian+Revolution&source=bl&ots=TLmeUBfdWT&sig=PGC4soWE4f7jCm_QwWmkvTXZMLg&hl=en&sa=X&ei=KlMQU-6HK4bDkgWLxICQBQ&ved=0CEQQ6AEwAw#v=onepage&q=Singapore%20and%20the%20Indonesian%20Revolution&f=false|location=Singapore|publisher=Singapore University Press|isbn=9971692767|accessdate= }}
Baris 79 ⟶ 80:
{{reflist}}
 
{{Authority control}}
{{Normdaten}}
 
{{Persondata
| NAME = Tantri, K'tut
| ALTERNATIVE NAMES = Muriel Stuart Walker (birth name); Soerabaja Sue (pseudo name)
| SHORT DESCRIPTION = Penyiar Indonesia
| DATE OF BIRTH = 1898
| PLACE OF BIRTH = Glasgow
| DATE OF DEATH = 1997
| PLACE OF DEATH = Sydney
}}
{{DEFAULTSORT:Tantri, Ktut}}
[[Kategori:Kelahiran 1898]]