Pembicaraan:Zivanna Letisha Siregar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k top: clean up
 
(16 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{ProyekWiki Biografi|class=stub|importance=|living=yes}}
{{Kebijakan-biografi-aktual}}
 
'''RCTI''' adalah [[stasiun televisi]] [[swasta]] [[Indonesia]] pertama. Pada awalnya didirikan sebagai perusahaan [[Perusahaan patungan|joint venture]] dengan kepemilikan saat itu adalah [[Bimantara Citra]] (69,82%) dan [[Rajawali Corpora|Rajawali Wirabhakti Utama]] (30,18%)<ref>[http://www.tempo.co.id/ang/min/02/39/tabel2.htm Anak Perusahaan PT. Bimantara Citra]</ref>. RCTI pertama mengudara pada 13 November [[1988]] dan diresmikan 24 Agustus [[1989]] dan pada waktu itu, siaran RCTI hanya dapat ditangkap oleh pelanggan yang memiliki [[dekoder]] dan membayar [[iuran]] setiap bulannya. RCTI melepas dekodernya pada akhir 1989. Pemerintah mengizinkan RCTI melakukan siaran bebas secara nasional sejak tahun 1990 tapi baru terwujud pada akhir 1991 setelah membuat RCTI Bandung pada 1 Mei 1991. Pada 2004 RCTI termasuk stasiun televisi yang besar di Indonesia. Sejak [[Oktober]] [[2003]], RCTI dimiliki oleh [[Media Nusantara Citra]], kelompok perusahaan media yang juga memiliki [[Global TV]] dan [[MNCTV]]. RCTI telah memiliki hak siar atas ajang [[sepak bola]] bergengsi Eropa, [[Euro 2008]] bersama Global TV dan MNCTV. Sekarang, RCTI dimiliki oleh [[ALatief Corporation]], kelompok perusahaan media yang juga memiliki [[TvOne]] dan [[MNCTV]]. RCTI telah memiliki hak siar atas ajang [[sepak bola]] bergengsi Eropa, [[Euro 2016]] bersama TvOne dan MNCTV.
 
'''tvOne''' (sebelumnya bernama '''Lativi''') adalah sebuah [[stasiun televisi]] [[swasta]] [[Televisi terestrial|terestrial]] [[nasional]] di [[Indonesia]]. Berawal dari penggunaan nama Lativi, stasiun televisi ini didirikan pada tanggal [[30 Juli]] [[2002]] oleh [[Abdul Latief (pengusaha)|Abdul Latief]] dan dimiliki oleh [[ALatief Corporation]]. Pada saat itu, [[konsep]] penyusunan acaranya adalah banyak menonjolkan masalah yang berbau [[klenik]], [[erotisme]], berita [[kriminalitas]] dan beberapa hiburan ringan lainnya. Sejak tahun [[2006]], sebagian sahamnya juga dimiliki oleh [[Bakrie & Brothers|Grup Bakrie]] yang juga memiliki stasiun televisi [[antv]] dan sebagian sahamnya juga dimiliki oleh [[ALatief Corporation]] yang juga memiliki stasiun televisi [[MNCTV]] dan [[RCTI]].
 
Pada tanggal [[14 Februari]] [[2008]], Lativi secara resmi berganti nama menjadi tvOne, dengan komposisi 70 persen berita, sisanya gabungan program olahraga dan hiburan. Komposisi kepemilikan saham tvOne terdiri dari [[Visi Media Asia|PT Visi Media Asia Tbk]] sebesar 49%, [[Redal Semesta|PT Redal Semesta]] 31%, Good Response Ltd 10%, dan [[Promise Result]] Ltd 10%. Direktur Utama tvOne saat ini adalah [[Ardiansyah Bakrie]].<ref>[http://www.gudangalamat.com/2014/06/alamat-tvone-jakarta-stasiun-televisi.html Alamat stasiun tvOne di Jakarta] diterbitkan oleh bayu kusuma wijaya selaku direksi tvone.</ref>
Pada tahun [[2010]], RCTI memiliki hak siar dalam ajang sepak bola [[Piala Dunia FIFA 2010|Piala Dunia 2010 Afrika Selatan]], bersama [[Global TV]].
 
== Sejarah ==
=== Izin siaran ===
RCTI menerima izin siaran pada [[1 Januari]] [[1987]] di [[Jakarta]] dan sekitarnya dengan [[dekoder]]. RCTI berdiri pada [[21 Agustus]] [[1987]] di [[Jakarta]] dan dibangun di atas tanah seluas 10 Hektar. Pada [[13 November]] [[1988]], RCTI melakukan siaran percobaan pertama kali, selama 4 jam sehari dengan dekoder.
[[Berkas:Rcti_(2).png|500px]] Logo pertama RCTI tahun 1989-1997
=== [[Televisi berlangganan]] ===
Bermula dari Jl. Raya Pejuangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, RCTI memulai siarannya secara komersial pada [[24 Agustus]] [[1989]] yang mencakup wilayah Jabodetabek, di mana pada saat itu siaran RCTI diterima secara terbatas untuk pelanggan yang memiliki dekoder di wilayah Jabodetabek. Meskipun bersiaran lokal di Jakarta, namun ternyata status RCTI pada saat itu adalah televisi berlangganan, bukan televisi lokal. Meski pada saat itu RCTI masih berstatus televisi berlangganan di Jakarta, RCTI sempat menayangkan iklan-iklan bermerek. Satu tahun kemudian, tepatnya tanggal 24 Agustus [[1990]], RCTI melakukan siaran [[#Televisi terestrial|terestrial]] ke seluruh Indonesia. Pada saat awal siaran, RCTI hanya menayangkan acara-acara luar negeri karena modalnya lebih murah jika dibandingkan dengan memproduksi sendiri yang biayanya jauh lebih mahal.
[[Berkas:RCTI lama2.png|500px]] Logo kedua RCTI tahun 1990-1999
=== [[Televisi terestrial]] ===
Karena setiap hari pelanggan dekoder RCTI semakin bertambah di wilayah Jabodetabek, maka pada [[1 Agustus]] 1990, RCTI melakukan pelepasan dekoder. Lalu bertepatan dengan ulang tahun RCTI ke-1, tepatnya tanggal 24 Agustus 1990, pemerintah akhirnya mengizinkan RCTI beroperasi secara terestrial sebagai siaran gratis dan pada saat itu pula, [[Global Mediacom|PT Bimantara Citra Tbk]] mendirikan [[SCTV]] sebagai stasiun televisi swasta kedua di Indonesia yang pada saat itu berstatus televisi lokal di [[Surabaya]] untuk merelay acara-acara RCTI di Surabaya. Baru pada tahun [[1991]], RCTI merealisasikan hal itu setelah RCTI meluaskan siarannya ke Bandung pada [[1 Mei]] [[1991]].
[[Berkas:RCTI lama3.png|500px]] Logo ketiga RCTI tahun 1997-2000
Bertepatan dengan ulang tahun ke-4, tepatnya tanggal 24 Agustus [[1993]], RCTI melakukan siarannya secara nasional. Menginjak usia ke-11, tepatnya tanggal 24 Agustus [[2000]], [[Berkas:RCTI13Tahun.png|500px]] Logo keempat RCTI tahun 2000-2004 RCTI resmi berganti [[logo]] baru yang menggambarkan penampilan dan semangat baru. Hingga awal tahun [[2001]], RCTI memiliki 47 stasiun transmisi di seluruh Indonesia. Sejak 1 Januari 2003, RCTI mengudara selama 24 jam nonstop.
[[Berkas:TvOne Logo (formerly Lativi) 2002.svg|500px]] Logo pertama Lativi tahun 17 Januari 2002-31 Agustus 2007
=== Lativi ===
==== Izin siaran ====
Pada awal siaran, tvOne dahulu bernama '''Lativi'''. Lativi sendiri berdiri berdasarkan izin dari [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia|Depkominfo]] Kanwil. [[Kota Administrasi Jakarta Timur|Jakarta Timur]] dengan '''No. 809/BH.09.05/III/[[1999]]''' yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh [[ALatief Corporation]]
(perusahaan yang dimiliki oleh [[Abdul Latief (pengusaha)|Abdul Latief]]). Pada bulan [[Januari]] [[1999]], keberadaan Lativi diumumkan dalam Berita Negara No. 8687 sebagai '''PT Pasaraya Mediakarya''' (selanjutnya berubah nama menjadi '''PT Lativi Media Karya''').
[[Berkas:TvOne Logo (formerly Lativi) 2002-2006.svg|500px]] Logo kedua Lativi tahun 30 Juli 2002-31 Agustus 2007
[[Berkas:RCTI.png|500px]] Logo kelima RCTI tahun 24 Agustus 2004-19 Mei 2015
Lativi sendiri mulai disiarkan sejak tahun [[1999]] sebagai izin siaran dan awal tahun [[2001]] sebagai siaran percobaan. Meskipun siaran percobaan, Lativi telah membangun [[Stasiun Relai TV|stasiun relai televisi]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Kota Jakarta]].
[[Berkas:TvOne Logo (formely Lativi) 2006-2008.svg|500px]] Logo terakhir Lativi tahun 20 November 2007-12 Februari 2008
[[Berkas:TvOne logo (2010).png|500px]] Logo pertama tvOne tahun 14 Februari 2008-25 Februari 2011
=== tvOne ===
Mulai Kamis, [[14 Februari]] [[2008]] pukul 19:30 [[Waktu Indonesia Barat|WIB]], Lativi secara resmi berganti nama menjadi '''tvOne'''. Kepastian peresmian nama baru ini disampaikan [[Chief executive officer|Direktur utama]] dari tvOne, [[Erick Thohir]], dalam jumpa pers Rabu, [[13 Februari]] [[2008]]. Perubahan nama ini adalah upaya strategi manajemen untuk memberikan sesuatu yang berbeda di industri pertelevisian [[Indonesia]]. Peresmian tvOne akan dilaksanakan di Plenary Hall, [[Jakarta Convention Center|Gedungan Jakarta Convention Center]], dan ditayangkan secara langsung di tvOne mulai pukul 19:30 WIB. Peresmian tvOne juga dilakukan oleh [[Presiden Republik Indonesia]], [[Susilo Bambang Yudhoyono]].
[[Berkas:TvOne Logo(2011).svg|500px]] Logo kedua tvOne tahun 25 Februari 2011-2 Maret 2012
Pada tahun [[2014]], tvOne juga memiliki hak siar dalam ajang sepak bola bergengsi di dunia [[Piala Dunia FIFA 2014]] bersama [[antv]].
 
== Mengenai Tayangan Adzan Maghrib ==
Sejak 2000an, tayangan Adzan Maghrib di RCTI hanya dapat
disaksikan melalui antena UHF di beberapa kota menurut waktu sholat di wilayah setempat/daerah stasiun relay yang bersangkutan (khususnya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang) seperti halnya yang terjadi di [[MNCTV]] dan [[Global TV]]. Tayangan Adzan Maghrib di RCTI juga dapat disaksikan melalui TV berlangganan [[Indovision]], [[Top TV (TV berlangganan)|Top TV]], [[Okevision]], dan MNC Play Media serta melalui live streaming di situs [[Okezone.com]]. Namun untuk tayangan RCTI melalui satelit Palapa D, tayangan Adzan Maghrib tidak dapat disaksikan/diacak dan ditutup dengan iklan komersial.
 
Di Bali, RCTI tidak menyiarkan Adzan Maghrib sama sekali, namun RCTI menyiarkan tayangan Puja Tri Sandya bersama [[MNCTV]] dan [[Global TV]].
 
== Kontroversi ==
=== Era Lativi ===
Lativi sempat memperoleh kecaman publik saat menayangkan program gulat SmackDown pada jam tayang yang dapat ditonton anak-anak, saat seorang anak berusia 9 tahun tewas setelah menirukan adegan dari program gulat tersebut. Lativi sempat mengubah jam tayang program namun memutuskan untuk menghentikan penayangan setelah memperoleh peringatan.
 
=== Era tvOne ===
==== Bias ====
Secara umum, banyak pihak yang berpendapat bahwa tvOne seringkali menyajikan pemberitaan yang cenderung tidak berimbang. [[Joko Widodo]] dan [[Basuki Tjahaja Purnama]] yang pada 2013 menjabat sebagai pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sempat secara terbuka marah saat diwawancarai tvOne. Joko Widodo marah karena merasa dibohongi dan kemudian disudutkan saat diwawancarai mengenai 100 hari kinerja Gubernur DKI Jakarta<ref>http://forum.detik.com/akibat-ingkar-janji-jokowi-marah-kepada-tv-one-t613415.html</ref>, sementara Basuki marah karena merasa difitnah dengan pemberitaan yang tidak logis<ref>http://www.merdeka.com/jakarta/cerita-jokowi-ahok-marahi-wartawan-tvone.html</ref>.
 
Pada pemilihan umum Presiden 2014, tvOne memperoleh kritikan tajam karena memberikan porsi berita lebih banyak kepada pasangan Prabowo Subianto - Hatta Rajasa beserta Koalisi Merah Putih ketimbang pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla.<ref>http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-sanksi/32095-peringatan-tentang-pemberitaan-pasangan-calon-presiden-dan-wakil-presiden-tv-one</ref> Kritikan yang sama juga dilontarkan kepada 4 stasiun televisi lainnya.<ref>http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/38-dalam-negeri/32097-pernyataan-bersama-dewan-pers-dan-komisi-penyiaran-indonesia-tentang-independensi-media-penyiaran</ref> KPI secara pribadi juga menyorot [[Metro TV]] dan tvOne karena dianggap tidak berimbang dalam pemberitaan seputar Pilpres 2014<ref>http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/38-dalam-negeri/32130-kpi-imbau-pengelola-tv-jaga-independensi-pemberitaan</ref>.
 
==== Pelanggaran iklan ====
tvOne mendapatkan teguran karena menyelipkan iklan niaga dalam siaran azan maghrib pada 2011<ref>http://www.merdeka.com/peristiwa/kontroversi-tayangan-azan-di-tv.html</ref>. tvOne juga merupakan salah satu dari 8 stasiun televisi yang diberi sanksi oleh KPI karena melanggar aturan iklan kampanye Pilpres 2014<ref>http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-terkini/38-dalam-negeri/31988-siaran-pers-tentang-pelanggaran-iklan-kampanye-di-lembaga-penyiaran</ref>.
 
==== Konten tidak layak siar ====
Pada waktu pencarian korban dan puing-puing [[Indonesia AirAsia Penerbangan 8501|setelah jatuhnya pesawat AirAsia]], tvOne sempat dikecam karena menampilkan gambar jasad mengapung yang diduga korban AirAsia<ref>http://news.detik.com/read/2014/12/30/151504/2790180/10/airasia-marah-tvone-tayangkan-gambar-jasad-korban-mengapung</ref>.
 
==== Eksploitasi korban dalam wawancara ====
tvOne mendapat kecaman keras dari berbagai pihak setelah tayangan Indonesia Lawyers Club pada 13 Oktober 2013 yang mengundang salah satu anak-anak yang dekat dengan pelaku kekerasan seksual. Dalam acara tersebut, korban diwawancara dan diminta untuk menceritakan kehidupan sehari-harinya dan kedekatannya dengan pelaku dalam siaran langsung. Remotivi berpendapat bahwa wawancara tersebut sebagai "eksploitasi anak" karena dapat berdampak traumatik kepada anak serta melanggar pedoman Komisi Penyiaran Indonesia.<ref>"[http://www.remotivi.or.id/meja-redaksi/224/Eksploitasi-Anak-di-Televisi Eksploitasi Anak di Televisi]", Remotivi.co.id. Diakses 17 Oktober 2015.</ref>
 
== Penghargaan ==
{| class="wikitable" width="100%" cellpadding="5"
|-
! width="5%"|Tahun
! width="5%"|Award
! width="5%"|Kategori
! width="5%"|Hasil
|-
| [[2015]]
| [[Panasonic Gobel Awards 2015]]
| Program Spesial Events (Damai Indonesiaku)
| {{nom}}
|}
[[Berkas:RCTI tegak.png|500px]][[Berkas:LOGO-tvOne-New-2012.jpeg|500px]]
Logo ketiga tvOne tahun 2 Maret 2012-sekarang dan Logo keenam RCTI tahun 20 Mei 2015-sekarang
== Menayangkan [[RCTI]] Siaran gabungan relai oleh [[TvOne]] Kerjasama dengan [[ALatief Corporation]] ==
Karena setiap hari sejarah siaran [[TvOne]] semakin bertambah di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya, maka pada tanggal [[1 Februari]] [[2017]], [[TvOne]] mendirikan tahun 2002. Lalu bertepatan dengan ulang tahun [[TvOne]] ke-15, tepatnya tanggal [[14 Februari]] [[2017]], pemerintah akhirnya mengizinkan [[TvOne]] [[Abdul Latief (pengusaha)|Abdul Latief]] dan [[Hary Tanoesoedibjo]] mendirikan secara terestrial sebagai siaran percobaan dan pada saat itu pula, [[ALatief Corporation]] berpindah [[RCTI]] dengan ulang tahun ke-28, tepatnya tanggal [[24 Februari]] [[2017]]. [[RCTI]] sebagai stasiun televisi swasta di Indonesia disiarkan pada tanggal [[15 Februari]] [[2017]] untuk merelay acara-acara [[TvOne]] hingga tanggal [[28 Februari]] [[2017]], [[RCTI]] dan [[TvOne]] mengudara selama 24 jam nonstop.
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar stasiun televisi Indonesia]]
* [[RCTI]]
* [[TvOne]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
<references />
 
== Pranala luar ==
* {{en}} {{resmi|http://www.rcti.tv}}
* {{en}} [http://www.alc.co.id ALatief Corporation]
* {{id}} [http://www.tvonenews.tv/tentangkami/ Situs web resmi tvOne]
Kembali ke halaman "Zivanna Letisha Siregar".