Sunan Walilanang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Sunan Walilanang dan Sunan Giri 2 sosok berbeda Tag: Menghapus pengalihan |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
== Latar belakang ==
Dia merupakan ayah dari [[Sunan Giri]]. Nama lain Syekh Sunan Walilanang adalah Syekh Maulana Ishaq. Kedatangan Sunan Wali Lanang ke Jawa belum diketahui pasti. Dalam Babad [[Gresik]], ketika tiba di Gresik tempat pertama yang ditujunya adalah Ampel Denta.Tinjauan lain mencatat Sunan Walilanang datang setelah Sunan Ampel menetap di Ampel.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Hakim|first=Taufiq|date=2017|title=Kewalian Syekh Wali Lanang Dalam Babad Gedhongan: Suatu Tinjauan Awal|url=|journal=Jumantara|volume=8|issue=2|pages=148|doi=}}</ref> Sunan Walilanang pertama kali menyebarkan Islam berkisar pada tahun
▲Syekh Sunan Walilanang adalah Syekh Maulana Ishaq. Kedatangan Sunan Wali Lanang ke Jawa belum diketahui pasti. Dalam Babad Gresik, ketika tiba di Gresik tempat pertama yang ditujunya adalah Ampel Denta.Tinjauan lain mencatat Sunan Walilanang datang setelah Sunan Ampel menetap di Ampel.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Hakim|first=Taufiq|date=2017|title=Kewalian Syekh Wali Lanang Dalam Babad Gedhongan: Suatu Tinjauan Awal|url=|journal=Jumantara|volume=8|issue=2|pages=148|doi=}}</ref> Sunan Walilanang pertama kali menyebarkan Islam berkisar pada tahun 1404-1435 di Gresik, kemudian dilanjutkan periode kedua pada 1435-1463.<ref name=":0" />
[[Berkas:Sunan Giri, member of Walisongo.webp|jmpl|[[Sunan Giri|Sunan Gir]]<nowiki/>i, anak Sunan Walilanang]]
Kisah Walilanang tertulis dalam Babad Gedhongan. Babad ini menceritakan perjalanan Dyah Rasa Wulan (putri Adipati Tuban) dan Syekh Walilanang, seorang pengelana dari Arab yang menyebarkan agama Islam di Jawa yang pada akhirnya bertemu di Goa Serang. Alur yang kerap muncul dalam Babad Gedhongan yakni tentang pengembaraan dan pembicaraan ajaran sejati. Babad Gedhongan membangun kedua tokoh Sunan Walilanang dan Dyah Rasa Wulan yang berbeda latar. Sunan Walilanang mengembara untuk menyebarkan agama Islam, sedangkan Rasa Wulan pergi dari rumahnya karena hendak dijodohkan.
Sunan Walilanang tinggal di desa Tarub, Gresik untuk menyebarkan agama Islam. Ia tinggal di rumah Ki Umbul Wasita Ngalam. Ketika Ki Umbul meninggal, Sunan Walilanang menikahinya. Hal ini membuat warga Tarub mengusirnya dari desa.
Ki Umbul Tunggak mencari Rasa Dyah. Ia adalah orang yang mengasuh Rasa Dyah. Ki Umbul menuju goa kemudian kaget melihat Rasa Dyah bersama laki-laki. Ki Umbul diberi pehamanan oleh Sunan Walilanang agar tidak terjadi kesalahpahaman. Kata Sunan Walilanang pertemuannya dengan Ki Umbul merupakan kehendak Tuhan. Selanjutnya ia mengajarkan ajaran sejati dan Martabat Tujuh kepada Ki Umbul.<ref name=":0" />
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Islam di Indonesia}}
[[Kategori:
|