Serikat Xaverian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Yovensius (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(22 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Coablogo.jpg|jmpl|279x279px]]
'''Serikat Xaverian''' (SX) adalah sebuah [[Kongregasi (Katolik)|kongregasi]] ([[Ordo keagamaan Katolik]]) dalam Gereja [[Katolik Roma]] yang mengkhususkan diri bagi karya misi.. Anggotanya biasa dikenal dengan sebutan Xaverian. Didirikan oleh Mgr. [[Guido Maria Conforti]] pada tahun [[1895]] di [[Parma]], [[Italia]]. Serikat Xaverian memiliki nama asli : ''Pia Societa di San Fransisco Saverio per le Missioni estere.'' (Kongregasi Santo Fransiskus Xaverius bagi Karya Misi). Pada masa remaja, Conforti kagum akan figur St. [[Fransiskus Xaverius]] dan sejak saat itu ia memiliki impian untuk menjadi seorang [[misionaris]] setelahdan mengenalberkeinginan kisahmelanjutkan hidupkarya [[Fransiskusmisi Xaverius|St. Fransiskus Xaverius]] di Cina. Oleh karena itu kongregasi yang didirikannya menjadikan sosok misionaris agung itu sebagai nama dan pelindungnya.
'''== Sejarah dan Pendiri''' pendiri ==
[[Berkas:Saint Cost Conf1J.jpg|kiri|jmpl|381x381px|'''Guido Maria Conforti''' (1865-1931)]]
Pendiri Serikat Xaverian adalah [[Guido Maria Conforti]]. Conforti lahir di  [[Ravadese]], propinsi provinsi [[Parma]], Italia Utara, tanggal 30 Maret  1865. Saat Guido berumur 14 tahun ia membaca buku mengenai [[Fransiskus Xaverius|St. Fransiskus Xaverius]].  Ia begitu takjub dan terkesan dengan sosok Xaverius dan juga sepak terjang karya pewartaan orang kudus itu di negara-negara [[Asia]]. Dari situlah mulai muncul benih panggilan Guido untuk menjadi seorang misionaris yang kelak bisa menjadi penerus karya besar [[Fransiskus Xaverius]] yang wafat sebelum sempat menjejakkan kaki di tanah impiannya: [[Republik Rakyat Tiongkok|China.]].
 
Demi mengikuit dorongan hatinya untuk menjadi seorang misionaris, Guido Conforti mula-mula menulis sepucuk surat kepada [[Yesuit|Serikat Yesus]], kongregasi dimana Fransiskus Xaverius menjadi anggotanya, dan mengutarakan niatnya untuk pergi ke Tiongkok menjadi pewarta Kabar Gembira. Para pembesar [[Yesuit]] menghargai dan memuji cita-cita luhur Conforti, hanya saja dengan masuk dalam serikat, ia belum tentu pergi ke tanah misi. Conforti diminta pertama-tama untuk taat. Jawaban tersebut bagi Guido muda terkesan kabur dan tidak mampu memberikan jawaban yang diharapkannya. Guido tidak putus asa. Ia kemudian menulis lagi surat, kali ini ditujukan kepada [[Yohannes Bosco|Don Bosco]]. Sangat disayangkan juga, ternyata Don Bosco tidak menerima surat tersebut karena pada waktu itu ia sedang sakit. Untuk kedua kalinya, jalan yang ditempuh Guido untuk menjadi misionaris berujung buntu.
'''Daftar Isi'''
 
Tidak hanya itu. Pada masa tersebut, Guido Conforti menderita penyakit aneh. Ia sering kali pingsan disertai dengan kejang-kejang. Hal itu berlangsung selama 4 sampai 5 tahun. Dengan kondisi kesehatannya yang demikian, bukan saja mimpinya menjadi misionaris yang menemui jalan sulit, tetapi juga perjalanannya menuju imamat sempat tertunda. Namun Tuhan rupanya memiliki rencana-Nya sendiri. Setelah berziarah dan berdoa kepada [[Maria|Bunda Maria]] di [[Gereja]] [[Fontanellato]] setelah mendapat saran dari [[Anna Maria Carolina Adorni]], Guido mengalami kesembuhan dari penyakitnya. Ia kemudian ditahbiskan menjadi [[imam]] pada 22 September 1888 dalam usia 23 tahun.
1.       Sejarah dan
Pendiri
 
Cita-cita untuk pergi ke tanah misi tampaknya semakin tak mungkin. Apalagi dengan kondisis kesehatannya yang lemah dan sering kali terserang batuk dan bronkitis. Pada saat itu munculah sebuah keingan yang matang untuk mendirikan sendiri sebuah serikat misionaris yang kelak mampu mengutus pemuda-pemuda yang bersedia meneruskan karya misi [[Fransiskus Xaverius]]. Guido Conforti kemudian mendirikan Serikat Xaverian yang diresmikan pada tanggal 3 Desember 1895. Saat itu Guido Conforti berusia 30 tahun.
2.       Karya Awal
 
Guido Conforti meninggal dunia pada 5 November 1931. Pada 17 Maret 1996, [[Paus Yohanes Paulus II]] menyatakan Guido Maria Conforti sebagai ‘[[Beato]]’, dan pada 23 Oktober 2011, [[Paus Benediktus XVI]] menyatakan Mgr. Conforti sebagai ‘[[Santo]]’.
3.       Serikat
Xaverian di Indonesia
 
== Karya awal ==
4.       Komunitas
Tahun [[1904]], Serikat Xaverian untuk pertama kalinya mengutus imam misionarisnya ke [[Tiongkok]]. Mereka adalah [[Giuseppe Brambilla]], [[Giovanni Sartori]], [[Luigi Calza]], dan [[Giovanni Bonardi]]. Dalam periode tahun 1914-1924, di daerah misi tempat misionaris Xaverian berkarya, dibangun beberapa [[seminari]] kecil untuk calon imam, beberapa karya sosial untuk membantu anak yatim piatu dan rumah sakit – yang dikelola bersama dengan bantuan para suster Canossian ([[F. D. C. C]]) . Mgr. Conforti sempat mengunjugi karya misi di Tiongkok, pada tanggal 26 Oktober 1928.
Xaverian di Indonesia
 
Pada Januati 1906, [[Prefektur Apostolik]] [[Henan|Honan]] barat beridiri dengan [[Zhengzhou|Cheng-chow]] sebagai pusatnya. Ada 8 juta orang hidup di wilayah tersebut dengan hanya 7 orang misionaris yang berkarya. Tahun 1929, Prefektur Apostolik [[Luoyang]] didirikan.
5.       Lihat pula
 
Karya misi di Tiongkok lama-kelamaan menjadi berat dengan adanya berbagai peristiwa; perang saudara, [[perang Tiongkok-Jepang]] pada 1937, serta [[Perang Dunia II]]. [[Pemberontakan Boxer]] yang terjadi juga mempengaruhi karya para misionaris. Dalam pemerintahan [[Mao Zedong|Mao-tse-tung]], para misionaris ditahan, diadili, dipenjara, dan disiksa. Hingga akhirnya pada tahun 1954, tak satupun misionaris Xaverian yang tersisa untuk berkarya di Tiongkok.
6.       Pranala luar
 
== Xaverian di Indonesia ==
7.       Referensi
[[Berkas:Face Conforti 11JSX.jpg|leftjmpl|frame258x258px]]
Pada 24 Juli 1951, delapan misionaris Xaverian yang terusir dari Tiongkok tiba di [[Sumatra Tengah]]. Mereka kemudian berpencar dan menuju ke [[Bagansiapiapi (kota)|Bagansiapiapi]], [[Kota Padang|Padang]], dan [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]]. Karya pertama para misionaris Xaverian awal adalah untuk mengelola dan melayani [[Vikariat Apostolik]] Padang yang baru terbentuk.
'''Sejarah dan Pendiri''' 
 
Pada tahun 1953 karya di [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]] mulai dibuka. Dan tahun berikutnya (1954) di [[Kepulauan Mentawai]], selain juga memperhatikan pelayanan di [[Paroki]] [[Selatpanjang (kota)|Selat Panjang]], [[Kota Sawahlunto|Sawahlunto]], [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]], dan [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]].
Pendiri Serikat Xaverian adalah Guido Maria Conforti. Conforti lahir di Ravadese, propinsi [[Parma]], Italia Utara, tanggal 30 Maret 1865. Saat Guido berumur 14 tahun ia membaca buku mengenai [[Fransiskus Xaverius|St. Fransiskus Xaverius]].  Ia begitu takjub dan terkesan dengan sosok Xaverius dan juga sepak terjang karya pewartaan orang kudus itu di negara-negara [[Asia]]. Dari situlah mulai muncul benih panggilan Guido untuk menjadi seorang misionaris yang kelak bisa menjadi penerus karya besar [[Fransiskus Xaverius]] yang wafat sebelum sempat menjejakkan kaki di tanah impiannya: [[Republik Rakyat Tiongkok|China.]]
 
== Komunitas Xaverian di Indonesia ==
Demi mengikuit dorongan hatinya
Hingga saat ini, Serikat Xaverian berkarya di 4 [[Keuskupan]] di Indonesia:
untuk menjadi seorang misionaris, Guido Conforti mula-mula menulis sepucuk
surat kepada Serikat Yesus, kongregasi dimana Fransiskus Xaverius menjadi
anggotanya, dan mengutarakan niatnya untuk pergi ke Cina menjadi pewarta Kabar
Gembira. Para pembesar Yesuit menghargai dan memuji cita-cita luhur Conforti,
hanya saja dengan masuk dalam serikat, ia belum tentu pergi ke tanah misi.
Conforti diminta pertama-tama untuk taat. Jawaban tersebut bagi Guido muda
terkesan kabur dan tidak mampu memberikan jawaban yang diharapkannya. Guido
tidak putus asa. Ia kemudian menulis lagi surat, kali ini ditujukan kepada Don Bosco. Sangat
disayangkan juga, ternyata Don Bosco tidak menerima surat tersebut karena pada
wakti itu ia sedang sakit. Untuk kedua kalinya, jalan yang ditempuh Guido untuk
menjadi misionaris berujung buntu.
 
[[Keuskupan Padang]].
Tidak hanya itu. Pada masa
# (Biara Xaverian) Biara Provinsialat, [[Kota Padang|Padang]].
tersebut, Guido Conforti menderita penyakit aneh. Ia seringkali pingsan
# Paroki St. Maria Diangkat ke Surga, [[Muara Siberut, Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai|Muara Siberut]], Kep. Mentawai.
disertai dengan kejang-kejang. Hal itu berlangsung selama 4 sampai 5 tahun.
# Paroki St. Fransiskus Assisi, [[Kota Padang|Padang Baru]].
Dengan kondisi kesehatannya yang demikian, bukan saja mimpinya menjadi
# Paroki St. Petrus Claver, [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]].
misionaris yang menemui jalan sulit, tetapi juga perjalanannya menuju imamat
# Paroki St. Fidelis, [[Kota Payakumbuh|Payakumbuh]].
sempat tertunda. Namun Tuhan rupanya memiliki rencana-Nya sendiri. Setelah
# Paroki St. Paulus, Labuh Baru, Pekanbaru
berziarah dan berdoa kepada Bunda Maria di Gereja Fontanellato setelah mendapat
[[Keuskupan Agung Medan]].
saran dari Anna Maria Carolina Adorni[1], Guido
mengalami kesembuhan dari penyakitnya. Ia kemudian ditahbiskan menjadi imam
pada 22 September 1888 dalam usia 23 tahun.
 
# Paroki [[Fransiskus dari Assisi|St. Fransiskus Assisi]], Aek Nabara.
Cita-cita untuk pergi ke tanah
# Gereja Katolik St. Petrus Rasul, [[Rantau Prapat (kota)|Rantauprapa]]<nowiki/>t
misi tampaknya semakin tak mungkin. Apalagi dengan kondisis kesehatannya yang
lemah dan seringkali terserang batuk dan bronkitis. Pada saat itu munculah
sebuah keingan yang matang untuk mendirikan sendiri sebuah serikat misionaris
yang kelak mampu mengutus pemuda-pemuda yang bersedia meneruskan karya misi
Fransiskus Xaverius.  Guido Conforti
kemudian mendirikan Serikat Xaverian yang diresmikan pada tanggal 3 Desember
1895. Saat itu Guido Conforti berusia 30 tahun.
 
[[Keuskupan Agung Jakarta]].
Guido Conforti meninggal dunia
# (Wisma Xaverian) Pra-Novisiat dan [[Novisiat]], [[Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan|Bintaro]].
pada 5 November 1931. Pada 17 Maret 1996, Paus Yohanes Paulus II menyatakan
# (Wisma Xaverian) Skolastikat, [[Cempaka Putih, Jakarta Pusat|Cempaka Putih]], [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]].
Guido Maria Conforti sebagai ‘Beato’, dan pada 23 Oktober 2011, Paus Benediktus
# (Wisam Conforti) Prokurator, [[Cempaka Putih, Jakarta Pusat|Cempaka Putih]], [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]].
XVI menyatakan Mgr. Conforti sebagai ‘Santo’.
# Paroki St. Matius Penginjil, [[Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan|Bintaro]]
# Paroki Toasebio, Gereja Santa Maria de Fatima, Glodok, Jakarta Barat.
[[Keuskupan Agung Semarang]]
 
# (Wisma Xaverian) Komunitas Animasi Panggilan dan Tunas Xaverian, Caturtunggal, Sleman, [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]
 
6.      == Pranala luar ==
 
----
{{Ordo-ordo Katolik}}
 
[[Kategori:Ordo dan Serikat Katolik Roma]]
 
{{Katolik-stub}}