Daniel Yusmic Foekh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Menghapus Daniel_Yusmic_New.png karena telah dihapus dari Commons oleh Jameslwoodward; alasan: per c:Commons:Deletion requests/Files uploaded by Achrd. |
||
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox officeholder
| honorific-prefix =
| name = Daniel Yusmic Pancastaki Foekh
| image
| office = [[Daftar hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia|Hakim Konstitusi Republik Indonesia]]
| term_start = 7 Januari 2020
| president = [[Joko Widodo]]
|
|
| birth_date = {{birth date and age|df=yes|1964|12|15}}
|
|
| nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
| alma_mater = {{ubl|[[Universitas Nusa Cendana]]
|
| profession = [[Akademisi]]
}}
== Riwayat Hidup ==
Baris 23 ⟶ 25:
Di Fakultas Hukum [[Universitas Nusa Cendana]], Daniel pada awalnya memilih jurusan [[hukum perdata]]. Namun, terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 mengenai [[Peradilan Tata Usaha Negara]] membuat ia memilih jurusan [[hukum tata negara]].{{sfn|Profil-MK}} Di kampus, ia aktif di [[Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia]] (GMKI), sampai menjabat sebagai Wakil Sekretaris Umum di PP GMKI. Ia lulus dengan gelar Sarjana Hukum pada tahun 1990.{{sfn|Profil-MK}}
Selepas sempat gagal menjadi wartawan dan bekerja sebagai karyawan swasta, Daniel memutuskan untuk melanjutkan studi magisternya dalam bidang hukum tata negara di Fakultas Hukum [[Universitas Indonesia]]. Pada saat berkuliah di UI, ia mewakili GMKI di forum Kelompok Cipayung dan [[Forum Kebangsaan Pemuda Indonesia]], yang terdiri atas aktivis-aktivis dari organisasi mahasiswa besar seperti [[
=== Karier akademisi ===
Setelah menjadi dosen honorer di Fakultas Hukum [[Universitas Kristen Indonesia]], Daniel diterima menjadi dosen tetap di Fakultas Hukum [[Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya]] di [[Jakarta]]. Di Atma Jaya, ia mengajar mata kuliah hukum tata negara, hukum tata negara darurat, dan hukum acara Mahkamah Konstitusi. Ia juga pernah dipercaya menjadi Kepala Bagian Hukum Tata Negara<ref>[https://atmajaya.ac.id/web/InfoFakultas.aspx?gid=info-fakultas&cid=pimpinan-fakultas&ou=hukum "Pimpinan Fakultas Hukum"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200625152902/https://atmajaya.ac.id/web/InfoFakultas.aspx?gid=info-fakultas&cid=pimpinan-fakultas&ou=hukum |date=2020-06-25 }}. ''atmajaya.ac.id''. Diakses 23 Juni 2020</ref> dan Wakil Dekan Fakultas Hukum.{{sfn|Profil-MK}}
Sebagai akademisi, Daniel banyak meneliti tentang aspek darurat dalam hukum tata negara Indonesia dan tentang kekuasaan kepresidenan.<ref>{{Cite web|url=https://www.hidupkatolik.com/2020/06/02/45584/daniel-yusmic-pancastaki-foekh-dari-akademisi-ke-hakim-konstitusi/|title=Daniel Yusmic Pancastaki Foekh: Dari Akademisi ke Hakim Konstitusi|last=Wulohering|first=Hermina|date=2 Februari 2020|website=hidupkatolik.com|access-date=23 Juni 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt595cb74e1f3fe/berbincang-seputar-seluk-beluk-perppu-dengan-daniel-yusmic/|title=Berbincang Seputar Seluk Beluk Perppu dengan Daniel Yusmic|last=Elnizar|first=Norman Edwin|date=5 Juli 2017|website=hukumonline.com|access-date=23 Juni 2020}}</ref> Tesis magisternya di UI berjudul "Pengaruh Kekuasaan Presiden terhadap Upaya Menegakkan Kekuasaan Kehakiman yang Merdeka dalam Perspektif Yuridis-Politis: Suatu Analisis Lima Kedudukan Presiden Berdasarkan UUD 1945".<ref>[http://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=76889 "Pengaruh kekuasaan presiden terhadap upaya menegakan kekuasaan kehakiman yang merdeka, perspektif yuridis politis: suatu analisis lima kedudukan presiden berdasarkan UUD 1945"] di Perpustakaan Universitas Indonesia. Diakses 23 Juni 2020.</ref> Sedangkan, disertasi doktoralnya berjudul "Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang: Suatu Kajian dari Perspektif Hukum Tata Negara Normal dan Hukum Tata Negara Darurat".<ref>[https://scholar.google.co.id/citations?user=kwzfJ2wAAAAJ&hl=en {{
Selain itu, Daniel juga aktif di Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) dan Asosiasi Pengajar Mata Kuliah Hukum Acara Mahkamah Konstitusi (APHAMK).<ref name=HO>{{Cite web|url=https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5e171e75a41fe/daniel-yusmic--sejak-awal-bercita-cita-jadi-hakim/|title=Daniel Yusmic: Sejak Awal Bercita-cita Jadi Hakim|last=Mardatillah|first=Aina|date=9 Januari 2020|website=hukumonline.com|access-date=23 Juni 2020}}</ref>
Baris 35 ⟶ 37:
Pada tahun 2003, Daniel pernah mendaftar untuk menjadi hakim MK dari unsur pemerintah, namun gagal karena tidak memenuhi syarat.<ref name=HO />
Daniel kembali mendaftar menjadi calon hakim MK pada tahun 2019 untuk menggantikan [[I Dewa Gede Palguna]] yang telah akan habis masa jabatannya. Ia lolos menjadi salah satu dari delapan orang kandidat selepas seleksi administrasi dan tertulis pada bulan Desember 2019.<ref>{{Cite web|url=https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5de8d36f8769d/pansel-loloskan-8-kandidat-hakim-konstitusi|title=Pansel Loloskan 8 Kandidat Hakim Konstitusi|last=Sahbani|first=Agus|date=5 Desember 2019|website=hukumonline.com|access-date=23 Juni 2019}}</ref> Bersama Komisioner [[Komisi Yudisial]] [[Suparman Marzuki]] dan anggota [[Komisi Pemilihan Umum]] [[Ida Budhiati]], Daniel menjadi salah satu dari tiga nama yang diajukan oleh panitia seleksi kepada Presiden.<ref>{{Cite web|url=https://medanbisnisdaily.com/news/online/read/2019/12/18/96033/3_nama_calon_hakim_konstitusi_disetor_ke_jokowi/|title=3 Nama Calon Hakim Konstitusi Disetor ke Jokowi|last=Guntara|first=Iwan|date=18 Desember 2019|website=Medan Bisnis Daily|access-date=23 Juni 2020|archive-date=2020-06-23|archive-url=https://web.archive.org/web/20200623225942/https://medanbisnisdaily.com/news/online/read/2019/12/18/96033/3_nama_calon_hakim_konstitusi_disetor_ke_jokowi/|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite
Ia dilantik oleh Presiden [[Joko Widodo]] di [[Istana Negara]] bersama [[Suhartoyo]] pada 7 Januari 2020.<ref>{{Cite
== Pandangan hukum ==
Pada [[Unjuk rasa dan kerusuhan Indonesia September 2019#Revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK)|kontroversi revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bulan September 2019]], Daniel berpandangan bahwa Presiden tidak perlu mengeluarkan [[Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang]] (Perppu) oleh karena tidak adanya kegentingan yang memaksa.<ref>{{Cite
== Kehidupan pribadi ==
Baris 55 ⟶ 57:
== Pranala luar ==
* https://forlap.ristekdikti.go.id/dosen/detail/NUFFODFBNDYtNEYyNy00NjI1LUE3NjAtRTA1NUFDMjczNzJD/0{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} di Pangkalan Data Kemenristekdikti
* [http://sinta.ristekbrin.go.id/authors/detail?id=6010388&view=overview Daniel Yusmic Foekh] {{
{{Hakim MK}}
[[Kategori:Tokoh hukum Indonesia]]
[[Kategori:Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia]]
|