Perilaku menyimpang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
NikolasKHF (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(14 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Perilaku menyimpang''' yang juga biasa dikenal dengan nama [[penyimpangan sosial]] adalah [[perilaku]] yang tidak sesuai dengan [[norma (sosiologi)|norma sosial]] di masyarakat atau suatu kelompok atau aturan yang telah diinstitusikan, yaitu aturan yang telah disepakati bersama dalam sistem sosial.<ref> {{cite journal|title= Begal Motor Sebagai Perilaku Menyimpang|author= Fatimah Tola, Suardi|journal= Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi|volume= 4|number= 1|year= 2016|issn= 2339-2401|url= http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/581197|page= 2|access-date= 2020-09-11|archive-date= 2020-08-03|archive-url= https://web.archive.org/web/20200803204655/http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/581197|dead-url= yes}}</ref> Dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] perilaku menyimpang diartikan sebagai [[tingkah laku]], perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap [[lingkungan]] yang bertentangan dengan [[Norma sosial|norma]]-norma dan [[hukum]] yang ada di dalam [[masyarakat]].<ref>'''Kamus Lengkap Bahasa Indonesia''', Tim Prima Pena, Gita Media Press</ref>
Dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] perilaku menyimpang diartikan sebagai [[tingkah laku]], perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap [[lingkungan]] yang bertentangan dengan [[norma]]-norma dan [[hukum]] yang ada di dalam [[masyarakat]].<ref>'''Kamus Lengkap Bahasa Indonesia''', Tim Prima Pena, Gita Media Press</ref>
 
Dalam kehidupan [[masyarakat]], semua [[tindakan]] [[manusia]] dibatasi oleh aturan (norma) untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang dianggap baik oleh masyarakat. NamunApabila tindakan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat disebut perilaku menyimpang (nonkonformitas atau antisosial).<ref>{{Cite book|last=|first=Suhardi|last2=Sunarti|first2=Sri|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Suhardi_Sri_Sunarti_2009.pdf|title=Sosiologi 1 untuk SMA/MA kelas X|location=Jakarta|publisher=Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-208-5|pages=133|url-status=live|access-date=2020-11-16|archive-date=2020-09-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20200930003138/http://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Suhardi_Sri_Sunarti_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref> Sebagai contoh, di tengah kehidupan masyarakat kadang-kadang masih kita jumpai tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan aturan (norma) yang berlaku pada masyarakat, misalnya seorang [[siswa]] menyontek pada saat ulangan, berbohong, mencuri, dan mengganggu siswa lain.
 
Penyimpangan terhadap [[norma]]-norma atau [[Nilai sosial|nilai]]-nilai masyarakat disebut deviasi (''deviation''), sedangkan pelaku atau [[individu]] yang melakukan penyimpangan disebut devian (''deviant''). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan [[konformitas]]. Konformitas adalah bentuk [[interaksi sosial]] yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan [[kelompok]].
 
== Definisi menurut ahli ==
{{unreferenced section|date=Oktober 2013}}
; Bruce J. Cohen:Perilaku menyimpang merupakan setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.<ref name=":0">{{Cite book|last=|first=Ruswanto|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kelas_10_Ruswanto_2009.pdf|title=Sosiologi untuk SMA/MA kelas X|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-746-2|pages=104|url-status=live|access-date=2020-11-16|archive-date=2020-11-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20201107094644/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kelas_10_Ruswanto_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
; Gillin:Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok.
; Lewis Coser:Mengemukakan bahwa perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.
; James Vander Zenden:Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.<ref name=":0" />
; Paul B. Horton:Mengutarakan bahwa penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.<ref> {{citeCite webnews|url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/09/190000869/teori-penyimpangan-sosial-dan-bentuk-perilakunya|title=Teori Penyimpangan Sosial dan Bentuk Perilakunya|first=Serafica|last=Gischa|work=[[Kompas.com]]}} </ref>.
; Robert M.Z. Lawang:Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma yang berlaku dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang itu.<ref name=":0" />
; Nasution:Penyimpangan sosial menurut adalah perbuatan yang menyimpang dan bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan yang berlaku di dalam masyarakat.<ref>{{Cite journal|last=Widodo|first=Arif|date=2020-06-05|title=Penyimpangan Perilaku Sosial Ditinjau dari Teori Kelekatan Bowlby (Studi Kasus Terhadap Anak Tenaga Kerja Wanita di Lombok Barat)|url=http://www.ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/entita/article/view/3187|journal=ENTITA: Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-Ilmu Sosial|language=en|volume=2|issue=1|pages=46|doi=10.19105/ejpis.v1i2.3187|issn=2716-1226|access-date=2020-11-16|archive-date=2020-08-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20200808143409/http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/entita/article/view/3187|dead-url=yes}}</ref>
; Nasution:Penyimpangan sosial menurut adalah perbuatan yang menyimpang dan bertentangan dengan nilai-nilai kebaikan yang berlaku di dalam masyarakat.
; Ronald A. Hardert:Perilaku menyimpang adalah setiap tindakan yang melanggar keinginankeinginan bersama sehingga dianggap menodai kepribadian kelompok yang akhirnya si pelaku dikenai sanksi.<ref>{{Cite book|last=Dwi Laning|first=Vina|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kelas_10_Vina_Dwi_Laning_2009.pdf|title=Sosiologi untuk kelas X SMA/MA|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-210-8|pages=96|url-status=live|access-date=2020-11-16|archive-date=2021-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20210122155109/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kelas_10_Vina_Dwi_Laning_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
== Penyebab ==
Baris 23 ⟶ 22:
 
Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan beberapa penyebab terjadinya penyimpangan seorang [[individu]] (faktor objektif), yaitu
# Ketidaksanggupan menyerap [[norma]]-norma [[kebudayaan]]. Seseorang yang tidak sanggup menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, ia tidak dapat membedakan hal yang pantas dan tidak pantas. Keadaan itu terjadi akibat dari proses [[sosialisasi]] yang tidak sempurna, misalnya karena seseorang tumbuh dalam [[keluarga]] yang retak (''broken home''). Apabila kedua orang tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan sempurna, maka anak itu tidak akan mengetahui hak dan kewajibannya sebagai anggota [[keluarga]].
# Proses [[belajar]] yang menyimpang. Seseorang yang melakukan tindakan menyimpang karena seringnya membaca atau melihat tayangan tentang [[perilaku]] menyimpang. Hal itu merupakan bentuk perilaku menyimpang yang disebabkan karena proses [[belajar]] yang menyimpang. Karier penjahat kelas kakap yang diawali dari kejahatan kecil-kecilan yang terus meningkat dan makin berani/nekad merupakan bentuk [[proses]] belajar menyimpang.
# Ketegangan antara kebudayaan dan [[struktur sosial]]. Terjadinya ketegangan antara [[kebudayaan]] dan [[struktur sosial]] dapat mengakibatkan [[perilaku]] yang menyimpang. Hal itu terjadi jika dalam upaya mencapai suatu tujuan seseorang tidak memperoleh peluang, sehingga ia mengupayakan peluang itu sendiri, maka terjadilah perilaku menyimpang.
# [[Ikatan sosial]] yang berlainan. Setiap orang umumnya berhubungan dengan beberapa [[kelompok]]. Jika pergaulan itu mempunyai [[pola]]-pola perilaku yang menyimpang, maka kemungkinan ia juga akan mencontoh pola-pola perilaku menyimpang.
# Akibat proses [[sosialisasi]] nilai-nilai sub-kebudayaan yang menyimpang. Seringnya media massa menampilkan [[berita]] atau [[tayangan]] tentang tindak kejahatan (perilaku menyimpang). Hal inilah yang dikatakan sebagai proses [[belajar]] dari sub-kebudayaan yang menyimpang.
<!---
Penyebab perilaku menyimpang disebabkan oleh beberapa sudut pandang diantaranya
 
*Sudut pandang sosiologi
 
Perilaku menyimpang karena sosialis,asi perilaku menyimpang kareaa An, mi perilaku menyimpang karena differential Association.
 
*Sudut pandang psikologi
 
Teori konflik: konflik budaya dan konflik kelas sosial. Teori pengendalian.
--->
== Ciri-ciri ==
Menurut Paul B. Horton, perilaku menyimpang memiliki enam ciri, yaitu:<ref name= "Ciri"> {{cite book|title= Sosiologi Kontekstual Untuk SMA & MA|author= Atik Catur Budiati|publisher= Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|year= 2009|isbn= 978-979-068-219-1|page= 94-96|url= https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kontekstual_Kelas_10_Atik_Catur_Budiati_2009.pdf|access-date= 2020-11-05|archive-date= 2021-01-22|archive-url= https://web.archive.org/web/20210122163105/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_Kontekstual_Kelas_10_Atik_Catur_Budiati_2009.pdf|dead-url= yes}} </ref>
 
* '''Penyimpangan harus dapat didefinisikan '''
Suatu perilaku disebut menyimpang bila perilaku tersebut dinyatakan sebagai perilaku yang menyimpang. Perilaku menyimpang juga harus bisa dinilai berdasarkan kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya.<ref>{{Cite book|last=Sudarmi|first=Sri|last2=Indriyanto|first2=W|date=2009|url=https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Sri_Sudarmi_W_Indriyanto_2009.pdf|title=Sosiologi untuk Kelas X SMA dan MA|location=Jakarta|publisher=Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional|isbn=978-979-068-209-2|pages=94|url-status=live|access-date=2020-11-16|archive-date=2021-01-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20210122145915/https://bsd.pendidikan.id/data/SMA_10/Sosiologi_1_Kelas_10_Sri_Sudarmi_W_Indriyanto_2009.pdf|dead-url=yes}}</ref> Menurut Becker, bukanlah kualitas dari suatu tindakan yang dilakukan orang melainkan konsekuensi dari adanya peraturan dan penerapan sanksi yang dilakukan oleh orang lain terhadap pelaku tindakan tersebut. Penilaian apakah suatu perilaku termasuk menyimpang atau tidak didasarkan pada kriteria tertentu yang diketahui penyebabnya.<ref name= "Ciri" />
 
* ''' Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak '''
Baris 44 ⟶ 53:
[[Budaya]] ideal terdiri dari kepatuhan terhadap segenap peraturan hukum, namun dalam kenyataannya tidak ada seorang pun yang patuh terhadap segenap peraturan hukum. Kesenjangan nilai-nilai utama antara budaya ideal (apa yang diucapkan) merupakan masalah penting. Pada setiap diskusi menyangkut kesenjangan yang dianggap penting tersebut, diperlukan adanya landasan normatif yang berupa budaya ideal atau budaya nyata yang dipegang secara tersirat ataupun dinyatakan secara tegas.<ref name= "Ciri" />
 
* ''' Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan sosial'''
Apabila [[nilai]] [[adat]] atau peraturan hukum melarang perbuatan yang ingin sekali diperbuat oleh banyak orang maka kemungkinan besar norma-norma penghindaran akan muncul. Norma penghindaran merupakan pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka.<ref name= "Ciri" />
 
* ''' Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan) '''
Penyimpangan merupakan ancaman tetapi juga merupakan alat pemeliharaan [[stabilitas sosial]]. Disatu pihak masyarakat hanya dapat melakukan kegiatannya secara efisien bila terdapat ketertiban dan kepastian dalam kehidupan sosial. Kita harus mengetahui sampai batas tertentu perilaku apa yang kita harapkan dari orang lain, apa yang orang lain inginkan dari kita, serta wujud masyarakat seperti apa yang pantas bagi sosialisasi anggotanya. Dilain pihak perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial. Tidak ada masyarakat yang mampu bertahan dalam kondisi statis untuk jangka waktu lama. Masyarakat yang terisolasi sekalipun akan mengalami perubahan ledakan penduduk, perubahan teknologi serta hilangnya kebudayaan lokal dan tradisi yang mengharuskan banyak orang untuk menerapkan [[Norma|norma-norma]] baru.<ref name= "Ciri" />
 
<!--- Di atas sudah ada penyebab, saya rasa tidak perlu ada faktor penyebab lagi di bawah ini. Tapi, saya tidak menghapusnya, barangkali ada yang ingin menggunakan bagian ini kembali.
== Faktor penyebab ==
Faktor-faktor penyebab penyimpangan sosial
* Faktor dari dalam adalah intelegensi atau tingkat kecerdasan, usia, jenis kelamin dan kedudukan seseorang dalam keluarga. Misalnya: seseorang yang tidak normal dan pertambahan usia.
* Faktor dari luar adalah kehidupan rumah tangga atau keluarga, pendidikan di sekolah, pergaulan dan media massa maupun masalah psikologis. Misalnya: seorang anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada obat-obatan atau narkoba. Pergaulan individu yang berhubungan teman-temannya, media massa, media cetak, media elektronik.
--->
 
== Bentuk ==
Bentuk-bentuk perilaku menyimpang dapat dibedakan menjadi dua, sebagaiyaitu berikutberdasarkan sifat dan pelaku.
=== Berdasarkan sifat ===
Bentuk penyimpangan berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Baris 87 ⟶ 97:
== Penggolongan Perilaku Menyimpang ==
* Tindakan ''non-conform'', yaitu tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku. Contohnya: mengenakan sandal jepit ke sekolah, meninggalkan jam-jam pelajaran, merokok di area larangan merokok, membuang sampah bukan pada tempatnya dan sebagainya.
* Tindakan antisosial, yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum. Bentuk tindakan itu antara lain: menarik diri dari pergaulan, tidak mau berteman, keinginan untuk bunuh diri, minum-minummanminuman keras, menggunakan narkotika, dan lain-lain.
* Tindakan kriminal, yaitu tindakan yang nyata-nyata telah melanggar hukum tertulis dan mengancam jiwa atau keselamatan orang lain. Misalnya: pencurian, perampokan, perkosaan, pembunuhan, korupsi dan lain-lain.
 
Baris 110 ⟶ 120:
* Keluarga
Keluarga merupakan awal proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian seorang anak. Kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila ia lahir dan tumbuh berkembang dalam lingkungan keluarga yang baik begitu sebaliknya.
* Lingkungan tempat tinggal dan teman sepermainanteman bermain
Lingkungan tempat tinggal juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang untuk melakukan penyimpangan sosial. Seseorang yang tinggal dalam lingkungan tempat tinggal yang baik, warganya taat dalam melakukan ibadah agama dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik maka keadaan ini akan memengaruhi kepribadian seseorang menjadi baik sehingga terhindar dari penyimpangan sosial dan begitu juga sebaliknya.
* Media massa