'''Drs. {{BASEPAGENAME}}''' (lahir di [[Kabupaten Brebes]], [[Jawa Tengah]]) adalah [[budayawan]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal melalui gagasannya yang dituangkan, baik dalam seminar dan diskusi maupun sejumlah buku yang telah diterbitkan. Atmo merupakan salah satu penerima penghargaan dari Mentri Pendidikan dan Kebudaan [[Republik Indonesia]] dan dinobatkan sebagai Maestro Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya, tahun [[2014]].<ref>[http://www.jatengprov.go.id/id/newsroom/atmo-tan-sidik-dinobatkan-sebagai-sang-maestro-pelestari-dan-pengembang-warisan-budaya Situs resmi Pemprov Jawa Tengah] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150621212321/http://www.jatengprov.go.id/id/newsroom/atmo-tan-sidik-dinobatkan-sebagai-sang-maestro-pelestari-dan-pengembang-warisan-budaya |date=2015-06-21 }}, diakses 22 Juni 2015</ref><ref>[http://www.brebeskab.go.id Situs resmi Pemkab Brebes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210128050650/https://www.brebeskab.go.id/ |date=2021-01-28 }}, diakses 22 Juni 2015</ref>
== Latar belakang ==
{{BASEPAGENAME}} lahir di [[Kabupaten Brebes]], [[Jawa Tengah]]. Mengawali karirnyakariernya sebagai kepala desa Pakijangan, Kecamatan Bulakamba, Brebes, tahun [[1989]]. Setelah itu, dia diterima sebagai [[pegawai negeri sipil]] (PNS) di [[Kabupaten Brebes]] hingga menduduki jabatan Kepala Bagian Humas dan Protokol. Selain aktif dalam organisasi, Atmo juga menulis artikel di sejumlah media massa, utamanya untuk tema-tema [[filsafat]] [[Jawa]], seni-budaya, dan kearifan lokal. Salah satu buku karyanya yang mendapat apresiasi dari Mentri Dalam Negeri [[Gamawan Fauzi]] dan Gubernur [[Jawa Tengah]] [[Ganjar Pranowo]] adalah berjudul ''Dikendangi Wong Edan Aja Njoget'', berisi nasihat praktis filosofis dalam menjawab tantangan zaman. Tahun [[2009]], bersama [[Joshua Igho]], Atmo mendirikan Akademi Kebudayaan Tegal (AKT) dan menerbitkan buku ''Kesan Pergaulan Bersama [[Adi Winarso]]''. Selanjutnya, menyelenggarakan seminar nasional kebangsaan dengan mendatangkan narasumber Mayor Jendral [[Saurip Kadi]]. Tahun [[2014]], Atmo menerima penghargaan dari Mentri Pendidikan dan Kebudaan [[Republik Indonesia]] dan dinobatkan sebagai Maestro Pelestari dan Pengembang Warisan Budaya bersana sejumlah nama lainnya yaitu [[Bondan Nusantara]] (seni ketoprak), [[Dimas Pramuka Atmaji]] (tari tradisional Jawa Timur), Heri Hendrayana Harris atau [[Gol A Gong]] (sastra dan komunitas), [[Merdeka Gedoan]] (drama, tari dan musik), [[Murti Bunanta]] (sastra anak), [[Sorimangaraja Sitanggang]] (seni budaya [[Batak]]), [[Tanto Mendut]] (budaya; Komunitas Gunung), [[Tengku Nasaruddin Said Efendi]] (seni-budaya [[Melayu]]), dan [[Tuti Soenardi]] (kuliner tradisional nusantara).<ref>[http://www.jateng.metrotvnews.com/read/2015/06/14/404462/atmo-tan-sidik-perampok-pun-berhak-bersuci-di-sungai Metro TV News] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150616085926/http://jateng.metrotvnews.com/read/2015/06/14/404462/atmo-tan-sidik-perampok-pun-berhak-bersuci-di-sungai |date=2015-06-16 }}, diakses 22 Juni 2015</ref><ref>[http://www.panturanews.com/ Pantura News], diakses 22 Juni 2015</ref><ref>[http://www.brebesnews.co/2013/12/atmo-tan-sidik-pikades-tidak-lepas-dari-dunia-mistis/#.VYb0RPmqqko Brebes News], diakses 22 Juni 2015</ref>
== Lihat pula ==
* [[Kota Tegal]]
* [[Kabupaten Brebes]]
* [[Joshua Igho]]
== Referensi ==
{{reflist}}
[[Kategori:Tokoh dari Tegal]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
|