Interogativa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
rintisan
 
Tri Tarigan (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''KataInterogativa''' atau '''kata tanya''' adalah [[kata tugas]] yang digunakan untuk mengajukan [[pertanyaan]]. Kata tanya dalam [[bahasa Indonesia]] antara lain ''apa'', ''siapa'', dan ''mengapa''. Dalam [[bahasa Inggris]], [[kelas kata]] ini sering disebut ''wh-words'' karena sebagian besar kata tanya dalam bahasa ini diawali dengan ''wh-'', misalnya ''what'', ''when'', ''where,'' ''who'', dan ''wherewhy''. Kata tanya dapat dipakai dalam [[kalimat tanya]] langsung (''Siapa dia?'') ataupun kalimat tanya tak langsung (''Saya membatin siapa dia'').
 
Interogativa adalah kategori dalam kalimat interogatif yang berfungsi menggantikan sesuatu yang ingin diketahui oleh pembicara atau mengukuhkan apa yang telah diketahui oleh pembicara. Apa yang ingin diketahui dan apa yang ingin dikukuhkan itu disebut ''anteseden.'' Anteseden tersebut selamanya ada di luar wacana; dan karena baru akan diketahui kemudian, interogativa bersifat kataforis.<ref name=":0">{{Cite book|last=Kridalaksana, Harimurti, author.|url=http://worldcat.org/oclc/883281349|title=Kelas kata dalam bahasa Indonesia|isbn=978-979-403-085-1|oclc=883281349}}</ref> Kalimat tanya bertujuan untuk memperoleh respon berupa jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan. Secara formal kalimat tanya akan selalu diakhiri sebuah tanda tanya (?) dalam bentuk tulisan, sedangkan dalam bentuk penuturan akan meninggikan maupun menurunkan intonasi diakhir kalimatnya.
{{linguistik-stub}}
 
Kalimat tanya memiliki pola intonasi yang berbeda dengan kalimat berita. Perbedaannya terletak pada pada nada akhir, apabila kalimat berita bernada akhir turun, sedangkan kalimat tanya pola intonasi akhir naik. Ciri khas dari kalimat tanya adalah dengan munculnya kata tanya misalnya, apa, siapa, berapa, bagaimana, dan lain sebagainya.
 
== Sejarah ==
Dalam studi gramatika tradisi Eropa, sistem kelas kata menempati posisi penting sejak ilmu bahasa mulai dikaji dan dikembangkan. Bahkan dalam salah satu karya paling tua yang dianggap sebagai peletak dasar sistem kelas kata yaitu dalam karya Aristoteles ''Peri Hermeneias'' (abad ke-4 SM), segi itu menjadi pokok pembahasan tentang bahasa. Tradisi gramatika Eropa yang menyebar ke tanah air membawa kerangka pikiran itu, sehingga dalam buku-buku gramatika awal penyajiannya seluruhnya berkisar pada kelas kata.
 
== Ciri-ciri ==
Setiap kalimat mempunyai cirinya masing-masing untuk membedakan kalimat satu dengan kalimat yang lain. Kalimat tanya pun memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan kalimat lainnya, diantaranya;
 
# Kalimat tanya selalu diakhiri dengan [[tanda baca]] tanya (?), hal ini merupakan salah satu ciri khas dari kalimat tanya. Jika kalimat tanya diakhiri dengan tanda tanya maka kalimat perintah biasa diakhiri dengan [[tanda seru]] yang merupakan ciri dari kalimat perintah
# Kalimat tanya umumnya selalu diawali dengan kata tanya yaitu 5W+1H (''what, who, when, where, why, how''). Kata tanya dalam bahasa Indonesia diantaranya, apa, siapa, kapan, dimana, bagaimana, dan masih banyak lagi bukan hanya 5W+1H sesuai perkembangan bahas Indonesia saat ini. Contoh: ''Kapan'' kamu akan berangkat ke Surabaya?
# Kalimat tanya yang hanya berupa tanggapan konfirmasi, intonasi pada akhir kalimat meningkat
# Kalimat tanya yang mengharapkan tanggapan yang jelas dan panjang intonasi pada akhir kalimat menurun
# Kalimat tanya sering menggunakan akhiran ''-kah'', bagaimanakah, kapankah, apakah, berapakah, bolehkah, bisakah dan lain sebagainya. Akhiran ''-kah'' ini bertujuan untuk memperjelas pertanyaan yang ditanyakan kepada seseorang.
 
Dari kelima ciri-ciri kalimat tanya tersebut, dapat dipastikan bahwa kalimat tanya sangat sering digunakan. Menurut Kridalaksana (2001), kalimat interogatif dibentuk dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan kata tanya dan intonasi tanya.<ref name=":0" /> Jika ingin mengetahui jawaban terhadap suatu masalah atau keadaan kalimat yang digunakan merupakan kalimat tanya (Bambang, 1995:183).
 
== Ragam ==
Kalimat tanya dihadirkan untuk memperoleh jawaban yang diharapkan oleh penanya. Chaer (2006) membedakan kalimat tanya berdasarkan reaksi jawaban yang diharapkan, di antaranya;<ref>{{Cite book|last=Chaer, Abdul, 1942- author.|url=http://worldcat.org/oclc/956692605|title=Tata bahasa praktis bahasa Indonesia|isbn=978-979-098-010-5|oclc=956692605}}</ref>
 
# Kalimat tanya yang meminta pengakuan atau jawaban ya atau tidak/ bukan, kalimat tanya ini hanya membutuhkan jawaban iya atau tidak sehingga tidak perlu penjelasan dari yang menjawab pertanyaan. Biasanya kalimat tanya ini ada dalam sebuah survei yang hanya menyediakan jawaban iya atau tidak. Contoh: ''Apakah'' anda sudah bekerja?, hanya ada dua jawaban atas pertanyaan tersebut yakni sudah atau belum.
# Kalimat tanya yang meminta keterangan mengenai salah satu unsur kalimat. Biasanya kalimat tanya ini, digunakan untuk menyakan keterangan yang dibutuhkan oleh penanya. Penggunaan ''apa,'' untuk menanyakan benda, contoh: ''- Apa'' isi tasmu? ''- Apa'' yang sedang kau bawa? Penggunaan kata tanya ''siapa,'' untuk menanyakan orang. Contoh: ''- Siapa'' [[nama gadis]] itu? ''- Siapa saja'' yang akan berangkat ke Kebumen? Penggunaan kata tanya ''dimana,'' untuk menanyakan keberadaan. Contoh: ''- Di mana'' kamu membeli bunga itu? ''- Di mana'' kamu menaruh buku catatanku? Penggunaan kata tanya ''kapan,'' untuk menanyakan waktu. Contoh: ''- Kapan'' kamu akan melanjutkan studi? ''- Kapan'' kamu mengerjakan tugas ini? Penggunaan kata tanya ''berapa,'' untuk menanyakan jumlah atau banyaknya. Contohnya: ''- Berapa'' uang sakumu? ''- Berapa'' banyak saudaramu yang bekerja?
# Kalimat tanya yang meminta alasan. Kalimat tanya ini hadir karena adanya suatu sebab akibat yang menayakan sebuah alasan. Biasanya kalimat tanya ini diawali dengan kata tanya ''mengapa'' atau ''kenapa.'' Contoh: ''- Mengapa'' kamu pergi ke Surabaya? ''- Mengapa'' dia mengejarmu sampai ke sini? Kalimat diatas membutuhkan alasan atas pertanyaan yang diberikan.
# Kalimat tanya yang meminta pendapat atau buah pikiran orang lain. Kalimat ini hadir untuk mendapatkan pendapat dari orang lain atas apa yang ia ingin lakukan. Jawaban atas pertanyaan ini biasanya akan sesuai dengan pengetahuan dan ide dari penjawab. Terkadang kalimat tanya ini diawali dengan kata tanya ''bagaimana.'' Contoh: ''- Apa pendapatmu'' mengenai berita semalam? ''Bagaiamana'' cara kalian menyelamatkan diri dari banjir bandang tersebut? Penjawab akan menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan pendapat dan pengetahuaannya.
# Kalimat tanya yang menyungguhkan. Kalimat tanya ini mengharapkan jawaban untuk menguatkan yang ditanyakan. Kalimat tanya ini dinamakan kalimat tanya [[Retoris|retorik]]. Oleh karena itu, jawaban yang diharapkan adalah “ya” atau “betul”. Contoh: - Kamu sudah berkuliah, bukan? - Ia yang dahulu pernah kecelakaan, bukan? Secara eksplisit kata jawaban “ya” atau “betul” itu tidak diucapkan.
 
[[Kategori:Kelas kata]]
<references />