Satelit Palapa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Sejarah: penambahan kutipan |
Badak Jawa (bicara | kontrib) k Dilarang melakukan vandalisme berupa mengganti pranala dengan tujuan untuk mempromosikan situs web Tag: Pengembalian |
||
(44 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:STS-7 PALABA-B1 deploy.jpg|jmpl|
[[Berkas:Satellites_For_Sale_-_GPN-2000-001036.jpg|jmpl|
'''Palapa''' ialah nama bagi sejumlah [[satelit komunikasi|satelit telekomunikasi]] geostasioner [[Daftar satelit Indonesia|Indonesia]]. Nama ini diambil dari "[[Sumpah Palapa]]", yang pernah dicetuskan oleh [[Patih]] [[Gajah Mada]] dari [[Majapahit]] pada tahun [[1334]].
Satelit pertama diluncurkan pada tanggal [[8 Juli]] [[1976]] oleh [[roket]] [[Amerika Serikat]] dan dilepas di atas [[
Kemudian 4 satelit dari seri kedua dibuat, yang kesemuanya dari tipe Hughes HS-376. Ketika peluncuran Palapa B2 gagal, satelit ke-3 diatur. Awalnya bernama Palapa B3 dan dijadwalkan untuk [[STS-61-H]], akhirnya diluncurkan sebagai [[Palapa B2P]]. Sementara itu Palapa B2 diperbaiki kembali oleh [[STS-51-A]], diperbaharui dan diluncurkan lagi sebagai Palapa B2R.
'''[[Palapa D]]''' dipesan<ref>
Hadirnya satelit Palapa adalah salah satu ide dan gagasan Presiden RI ke-2 [[Soeharto|HM Soeharto]]. Dikisahkan pada saat itu Pak Harto, panggilan akrabnya,
Pentingnya kecepatan komunikasi ini diperlukan demi mempercepat pembangunan di Indonesia, setelah masa [[Orde Lama]]. Tanpa komunikasi yang cepat, impian Indonesia untuk maju sejajar dengan bangsa lainnya akan hanya jadi impian.▼
Impian Presiden Soeharto itu menyebar, adalah dua orang yang kala itu bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, mereka adalah Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia).<ref>{{Cite web|url=https://indonesiainside.id/tekno/2019/07/26/satelit-pemersatu-nusantara/|title=Satelit Pemersatu Nusantara|date=2019-07-25|website=Indonesia Inside|language=en-US|access-date=2019-08-01}}</ref>▼
Sutanggar Tengker adalah alumni [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) jurusan telekomunikasi. Sutanggar menyatakan kepada Soehardjono bahwa mustahil menyambungkan komunikasi di Indonesia
== Daftar Satelit ==
<onlyinclude>
{| border="1" {{prettytable}}
Baris 14 ⟶ 28:
||No.||Nama||Mulai Operasi{{br}}(diluncurkan)||Akhir Operasi||Slot Orbit||Pengelola||Wahana luncur||Pembuat||Keterangan
|-
||1.||[[Palapa A1]]||[[8 Juli]] [[1976]]||Juni [[1985]]<ref name=nasaPlp>{{en}} NASA: [http://msl.jpl.nasa.gov/Programs/palapa.html Palapa Program] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080704111737/http://msl.jpl.nasa.gov/Programs/palapa.html |date=2008-07-04 }}, diakses 4 September 2009.</ref>||83° BT||Perumtel||Delta-2914||Hughes (HS-333)<ref name=TondaP>{{id}} Tonda Priyanto, 2005, [http://satjournal.tcom.ohiou.edu/issue8/his_tonda1_indo.html Perjalanan TELKOM Dalam Mengoperasikan Satelit Komunikasi Untuk Melayani Kepulauan Indonesia]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} dalam ''Online Journal of Space Communication'', diakses 8 September 2009.</ref>||Diluncurkan dari [[Kennedy Space Center]], Tanjung Canaveral, AS.
|-
||2.||[[Palapa A2]]||[[10 Maret]] [[1977]]||Januari [[1988]]<ref name=nasaPlp/>||77° BT||Perumtel||Delta-2914||Hughes (HS-333)<ref name=TondaP/>||
|-
||3.||[[Palapa B1]]||[[18 Juni]] [[1983]]<ref name=gunterpb>{{en}} Gunter Dirk Krebs, (31-03-2009), [http://space.skyrocket.de/doc_sdat/palapa-b.htm Palapa-B 1, 2, 2P, 2R, 4 / Palapa Pacific / Agila 1 / NewSat 1], dikunjungi 8 September 2009.</ref>||[[1990]]||108° BT||Perumtel||Challenger F2{{br}}(STS-7)||Hughes (HS-376)<ref name=TondaP/>||
|-
||4.||[[Palapa B2]]||[[3 Februari]] [[1984]]{{br}}8:00 EST||Gagal|| ||Perumtel||Challenger F4{{br}}(STS-41-B)||Hughes (HS-376)<ref name=TondaP/>||dilepas dari wahana pada 16:00 EST,<ref>{{en}} Absolute Astronomy: [http://www.absoluteastronomy.com/topics/STS-41-B STS-41-B], diakses 8 September 2009.</ref>
|-
||5.||[[Palapa B2P]]||[[21 Maret]] [[1987]]||Februari [[1996]]<ref name=nasaPlp/>||113° BT||[[Telkom]]{{br}}[[Satelindo]]||Delta 6925||Hughes (HS-376)||Beralih kepemilikan ke Satelindo pada [[1993]],<ref name=TondaP/> dan diganti Palapa C1.<ref name=nasaPlp/>
Baris 26 ⟶ 40:
||6.||[[Palapa B2R]]||[[13 April]] [[1990]]||[[2000]]||108° BT||Telkom||Delta 6925||Hughes (HS-376)||Merupakan Palapa B2 yang diperbaiki oleh Sattel Technologies,<ref name=nasaPlp/>
|-
||7.||[[Palapa B4]]||[[14 Mei]] [[1992]]{{br}}7:40 WIB<ref>{{en}} Nasa, National Space Science Data Center, [http://nssdc.gsfc.nasa.gov/nmc/masterCatalog.do?sc=1992-027A Palapa B-4] {{Webarchive|url=https://archive.today/20120722003040/http://nssdc.gsfc.nasa.gov/nmc/masterCatalog.do?sc=1992-027A |date=2012-07-22 }}, diakses 8 September 2009.</ref>||2005<ref name=TondaP/>||118° BT||Telkom||Delta II-7925||Hughes (HS-376)||Diluncurkan dari Kennedy Space Center.
|-
||8.||[[Palapa C1]]||[[31 Januari]] [[1996]]||1999||113° BT||Satelindo||Atlas-2AS||Hughes (HS-601)||Diluncurkan dari Kennedy Space Center LC-36B.<ref name=GplpC>Gunter Dirk Krebs, [http://space.skyrocket.de/doc_sdat/palapa-c.htm Palapa-C 1, 2 / HGS 3 / Anatolia 1 / Paksat 1], dikunjungi 8 September 2009.</ref>{{br}}Gagal beroperasi sehingga pada Januari 1999 beralih kepemilikan ke Hughes dan berganti nama menjadi HGS3.{{br}}Desember [[2000]] disewa Kalitel dari AS di 50º BT dan menjadi Anatolia 1, Agustus [[2002]] disewa [[Pakistan]] di 38ºBT menjadi Paksat1.<ref>{{id}} WanXP (27-10-2007), [http://root.wanxp.net/index.php?option=com_content&task=view&id=747&Itemid=87 Palapa C1, Riwayatmu Kini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100715163710/http://root.wanxp.net/index.php?option=com_content&task=view&id=747&Itemid=87 |date=2010-07-15 }}, diakses 8 September 2009.</ref>
|-
||9.||[[Palapa C2]]||[[15 Mei]] 1996||[[2011]]<ref name=GplpC/>||113° BT||Satelindo{{br}}Indosat||Ariane-44L H10-3||Hughes (HS-601)||Diluncurkan dari Kourou, [[Guyana Prancis]].<ref name=GplpC/>{{br}}Orbit akan dipindahkan ke 105,5° BT karena 113° BT akan ditempati Palapa D.<ref>{{id}}Muhammad Firman dan Muhammad Chandrataruna, 03-09-2009, [http://teknologi.vivanews.com/news/read/87524-satelit_palapa_d_indosat_alami_kegagalan Satelit Palapa D Indosat alami kegagalan] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091016060927/http://teknologi.vivanews.com/news/read/87524-satelit_palapa_d_indosat_alami_kegagalan |date=2009-10-16 }}, diakses pada 10 September 2009.</ref>
|-
||10.||[[Palapa D]]||[[31 Agustus]] 2009 16:28 WIB||
|-
||11.||[[Palapa E]]||Rencana: 2016||-||150,5° BT||[[Indosat
|url=https://space.skyrocket.de/doc_sdat/palapa-e.htm
|title=Palapa E - Gunter's Space Page
|work=Gunter's Space Page
|accessdate=07 Juli 2021
|archiveurl=https://web.archive.org/web/20210710054326/https://space.skyrocket.de/doc_sdat/palapa-e.htm
|archivedate=01 Juli 2021
|dead-url=no
}}</ref>
|}
</onlyinclude>
==
▲Hadirnya satelit Palapa adalah salah satu ide dan gagasan Presiden RI ke-2 HM Soeharto. Dikisahkan pada saat itu Pak Harto, panggilan akrabnya, sedang memikirkan bagaimana menyambungkan komunikasi di wilayah nusantara yang begitu luas dan terpisah jarak begitu jauh.
▲Pentingnya kecepatan komunikasi ini diperlukan demi mempercepat pembangunan di Indonesia, setelah masa Orde Lama. Tanpa komunikasi yang cepat, impian Indonesia untuk maju sejajar dengan bangsa lainnya akan hanya jadi impian.
▲Impian Presiden Soeharto itu menyebar, adalah dua orang yang kala itu bertanggung jawab atas kondisi telekomunikasi Indonesia, mereka adalah Mayjen TNI Soehardjono (dirjen pos dan telekomunikasi) serta Ir Sutanggar Tengker Yahya (direktur telekomunikasi di ditjen pos dan telekomunikasi yang juga mantan dirut PN Telekomunikasi Indonesia).<ref>{{Cite web|url=https://indonesiainside.id/tekno/2019/07/26/satelit-pemersatu-nusantara/|title=Satelit Pemersatu Nusantara|date=2019-07-25|website=Indonesia Inside|language=en-US|access-date=2019-08-01}}</ref>
▲Sutanggar Tengker adalah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan telekomunikasi. Sutanggar menyatakan kepada Soehardjono bahwa mustahil menyambungkan komunikasi di Indonesia kecuali kecuali menggunakan satelit. Mereka berdua pun paham, kala itu Indonesia juga belum menguasai tentang satelit. Hanya paham fungsi dan kegunaannya.
▲Muncul lagi persoalan, bagaimana dengan biayanya? Satelit adalah barang yang sangat sangat mahal untuk negara seperti Indonesia - pada masa itu. Dengan kondisi masyarakat yang menyedihkan, tertinggal dari sisi pendidikan, ditambah lagi kondisi perekonomian yang masih merangkak.<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/peristiwa/soeharto-dan-satelit-pertama-palapa-a1.html|title=Soeharto dan satelit pertama Palapa A1|website=merdeka.com|language=en|access-date=2019-07-31}}</ref>
▲== Rujukan ==
{{reflist}}
== Lihat
* [[
* [[Telkom-
* [[SATRIA-1]]
== Pranala
* {{en}} Gunter's Space Page - informasi dari [http://www.skyrocket.de/space/doc_sdat/palapa-b.htm Palapa]
* {{en}} [http://www.boeing.com/defense-space/space/bss/factsheets/376/palapa_a/palapa_a.html Palapa-Di situs Boeing]
{{palapa}}
|