Rujuk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan pengembangan konteks. Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 21:
}}</ref> Merujuk hanya boleh dilakukan di dalam masa ketika suami boleh rujuk kembali kepada isterinya ([[talak]]), yakni di antara [[talak]] satu atau dua.<ref name="x"/>
Syarat rukun rujuk, jika seorang suami rujuk dengan istrinya, tidak diperlukan adanya [[akad nikah]] yang baru karena akad yang lama belum terputus, [[pernikahan]] awal dilakukan sakral dan [[Sah]] disaksikan oleh para saksi serta banyak umat ''[[Muslim]]'', sedangkan secara [[hukum]] [[negara]], [[agama]], [[adat]] dibuktikan dengan adanya akta [[pernikahan dalam Islam]] yakni Sertifikat Kursus Calon Pengantin yang mutlak milik penerima Sakral yang Sah yaitu [[suami]], yang dikeluarkan oleh [[Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan]] masa sekarang, masih utuh tidak tercabut. Dan juga tidak dibenarkan perkara buku nikah suami-[[istri]] ''Dipegang'', Dikemudikan oleh orang lain<ref name="x"/>.
Baris 44 ⟶ 43:
}}
</ref>
# [[Talak]] yang dijatuhkan
# [[Talak]] yang terjadi tanpa tebusan. Jika dengan tebusan, maka istri menjadi [[talak]] talak bain atau tidak dapat merujuk lagi istrinya.<ref name="o"/>
# Merujuk untuk rujuk dilakukan pada masa menunggu atau masa [[iddah]] dari sebuah pernikahan yang sah. Jika masa menunggu ([[iddah]]) istri telah habis, maka suami tidak berhak untuk merujuk. Ini hanya merupakan kesepakatan ([[ijmak]]) para ulama fiqih.<ref name="o"/>
|