Kaisar Shunzhi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidakpelupa (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(9 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{wikifisasi}}
{{unreferencedmore citations needed|beberapa bagian tanpa referensi}}
{{Infobox royalty
|name = Kaisar Shunzhi
Baris 6:
|temple name = Kaisar Shizu [[Dinasti Qing|Qing]]<br />清世祖
|image =Emperor-Shunzhi1.jpg
|succession = [[Berkas:FlagDaftar ofKaisar ChinaDinasti (1889–1912).svgQing|tepi|22x20px]] Kaisar Ketiga [[Dinasti Qing]] ke-3
|reign = 8 Oktober 1643 – 5 Februari 1661<br />({{age in years and days|1644|10|1|1661|1|7}})
|predecessor = [[Huang Taiji]]
Baris 27:
|birth_name= Aisin Gioro Fulin|spouse= Borjigit Erdeni Bumba<br>Borjigit Alatan Qiqige}}
 
'''Kaisar Shunzhi''' ([[Hanzi]]: 顺治, [[Mongol]]: Eyebeer Zasagch Khaan, {{lahirmati||15|3|1638||5|2|1661}}) adalah [[kaisar]] ketiga [[Dinasti Qing]]<ref>{{Cite web|last=Saputra|first=Rohmah Ermawati/Ginanjar|date=2021-11-08WIB00:05:40+00:00|title=Sejarah Hari Ini : 8 November 1643, Shunzhi Jadi Kaisar Dinasti Qing|url=https://www.solopos.com/sejarah-hari-ini-8-november-1643-shunzhi-jadi-kaisar-dinasti-qing-1189738|website=Solopos.com|language=id|access-date=2022-04-24}}</ref> dan KaiisarKaisar [[Tiongkok]] pertama dari suku [[Suku Manchu|Manchu]], sejak bangsa [[Kaum minoritas|minoritas]] itu menduduki [[Tiongkok]] tahun [[1644|1644 M]]. Nama aslinya adalah '''Aisin Gioro Fulin'''(爱新觉罗福临, putra ke-9 dari [[Huang Taiji]]. Shunzhi menduduki [[tahta]] setelah ayahnya, [[Huang Taiji]], mangkat pada tahun 1643 M.
 
== Kehidupan awal ==
Kaisar Shunzhi atau Fulin adalah puteraputra ke-9 Huang Taiji yang dilahirkan oleh salah satu [[selir]] kesayangannya. Gelar puteraputra mahkota yang disandang Fulin dipercaya oleh berbagai pihak karena jasa & usaha ibunya. Ketika Fulin bertahta pada tahun 1643 M, dia dibantu oleh pamannya, Pangeran [[Dorgon]] dan [[Jirgalang]] bertindak sebagai wali baginya. Dorgon yang ambisius ingin merebut [[Beijing]]. Ia menghimpun kekuatan dan melatih pasukan besarnya, dibantu oleh kakaknya Aji Ge dan adiknya [[Dodo]] serta seorang penasehat militer dari suku Han bernama [[Fan Hau Chen]]. Fan Hau Chen sendiri adalah adik dari seorang Jenderal besar Ming yaitu [[Fan Hau Ming]].
 
Pada bulan Juni [[1644]] M, untuk meneruskan cita-cita Dinasti Qing menguasai [[Tiongkok]], Qing mengerahkan pasukan menuju [[Beijing]], ibu kota Dinasti Ming dengan melewati [[Tembok Besar]] melalui [[Terusan Shanhai]]. Dibantu oleh 3 gubernur Ming yang memberontak, salah satunya adalah [[Wu Sangui]] (pemberontakkan tiga raja muda), mereka berhasil merebut [[Beijing]] dari rezim pemberontak petani Dashun pimpinan [[Li Zicheng]]. Pada bulan Oktober tahun itu, Dorgon mendeklarasikan bahwa Dinasti Qing adalah penerus sah dari [[Dinasti Ming]] yang sebelumnya telah diruntuhkan pemberontakan petani Dashun.
Untuk mengambil hati rakyat Ming yang beretnis Han, Dorgon mengadakan upacara berkabung untuk raja Ming yang tewas oleh pemberontakkan petani.
Dorgon juga mengangkat Fan Hau Cen yang beretnis Han, sebagai pejabat tinggi resmi negara. Hal ini dilakukan demi mengambil simpati dan meredam perbedaan suku demi kemaslahatan Dinasti Qing.
Baris 44:
 
== Pemerintahan ==
Setelah memegang kekuasaan di tangannya sendiri, ia mengubah kebijakan-kebijakan pamannya yang represif terhadap etnis [[Han]]. Ia mengadopsi kebijakan yang [[moderat]]. Orang-orang Han mulai diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pemerintahan. Ia bahkan mempekerjakan sarjana-sarjana Han untuk mendidik anak-anaknya. Sebagai seorang kaisar yang berpikiran terbuka ia juga banyak belajar dari seorang [[misionaris]] [[Yesuit]] asal [[Jerman]] bernama [[Johann Adam Schall von Bell]] mengenai [[astronomi]], [[teknologi]], dan cara memerintah. Schall bahkan diangkat sebagai mentor pribadinya dan diberikan akses bebas untuk keluar masuk istana.
 
Shunzhi memajukan pertanian, memotong pajak dan bertindak tegas terhadap para pejabat korup. Kebijakannya ini menyebabkan ekonomi yang telah terpuruk pada tahun-tahun terakhir Dinasti Ming berkat invasi Manchu, berangsur-angsur membaik dan produksi meningkat.
Baris 57:
== Keluarga ==
'''Ayah'''
* [[Huang Taiji]]<br>Kaisar ke-2 Dinasti Qing
'''Ibu'''
* [[Ibusuri Xiaozhuang|Borjigit Bumbutai]], Selir Zhuang<br>dari Klan Khorchin Borjigit., Setelah kematian Huang Taiji,kemudian bergelar Ibu Suri Zhaosheng.<br> Gelarsecara anumerta: Permaisuri Xiao Zhuang Wen.
'''Permaisuri'''<br>(''Empress'')
* Borjigit# Erdeni Bumba<br>dari Klan Khorchin Borjigit., Dikenalkemudian sebagaiditurunkan Permaisurimenjadi Selir Jing<br>(Masa Jabatan: 27 September 1651 - 25 Oktober 1653).
* Borjigit# Alatan Qiqige<br>dari Klan Khorchin Borjigit. Setelah Kaisar Shunzhi wafat, dikenalkemudian sebagaibergelar Ibu Ratu Renxian. <br>Gelarsecara anumerta: Permaisuri Xiao Hui Zhang<br>(Masa Jabatan: Juli/Agustus 1654 - 5 Februari 1661).
'''Selir Mulia Kaisar'''<br>(''Imperial Noble Consort'')
*# Selir(''nama Muliapribadi Kaisartidak Xiandiketahui'')<br>dari Klan Donggo, Panji Putih Polos Manchu.<br>Gelarbergelar anumerta: Permaisuri Xiao Xian.
** Pangeran Rong
'''Selir'''<br>(''Consort'')
*# Selir Gongjing<br>dari Klan Hotsit Borjigit
*# Selir Shuhui<br>dari Klan Khorchin Borjigit
*# Selir Duanshun<br>dari Klan Abaga Borjigit
*# Selir Ningque<br>dari Klan Donggo
*# Selir KeDao<br>dari Klan ShiKhorchin Borjigit
** Fuquan, Pangeran Yuxian
*# Selir DaoZhen<br>dari Klan Khorchin BorjigitDonggo
*# Selir ZhenKe<br>dari Klan DonggoShi
'''NyonyaGundik'''<br>(''Mistress'')
* Selir Ke<br>dari Klan Shi
*# Nyonya Tong<br>dari Klan Tunggiya, Panji Kuning Berbatasan Manchu. Setelah Kaisar Shunzhi wafat,kemudian bergelar Ibu Suri Cihe.<br>Gelar secara anumerta: Permaisuri Xiao Kang Zhang.
'''Nyonya'''<br>(''Mistress'')
*# Nyonya TangBa
* Nyonya Tong<br>dari Klan Tunggiya, Panji Kuning Berbatasan Manchu. Setelah Kaisar Shunzhi wafat, bergelar Ibu Suri Cihe.<br>Gelar anumerta: Permaisuri Xiao Kang Zhang
*# Nyonya Niu Chen
** [[Kaisar Kangxi|Xuanye]], Kaisar Kangxi
*# Nyonya BaYang
*# Nyonya MuktuNara
** Niuniu
*# Nyonya ChenTang
# Nyonya Niu
** Changning, Pangeran Gong
*# Nyonya YangMuktu
'''Anak'''
** Putri Gongxue
*# Niuniu<br>lahir dari Nyonya NaraBa.
# Fuquan, Pangeran Yu<br>lahir dari Selir Ningque.
* Nyonya Tang
# Putri Gongque<br>lahir dari Nyonya Yang, menikah dengan Na'erdu dari Klan Gūwalgiya.
** Qishou
**# [[Kaisar Kangxi|Xuanye]], Kaisar Kangxi<br>lahir dari Nyonya Tong.
* Nyonya Niu
# Pangeran Rong<br>lahir dari Selir Mulia Kaisar Donggo.
** Longxi, Pangeran Chunjing
**# Changning, Pangeran Gong<br>lahir dari Nyonya Chen.
* Nyonya Muktu
# Qishou<br>lahir dari Nyonya Tang.
** Yonggan
# Longxi, Pangeran Chun<br>lahir dari Nyonya Niu.
# Yonggan<br>lahir dari Nyonya Muktu.
 
== Kehidupan pribadi ==
Baris 123 ⟶ 124:
 
* Cheng Qinhua, ''Tales of the Forbidden City'', Bejing: Foreign Languages Press, 1997.
* Shunzhi. (2009). In Encyclopædia Britannica. Retrieved August 04, 2009, from Encyclopædia Britannica OnlineOnlin
<references />
 
{{start}}