Benny G. Setiono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Barlianto (bicara | kontrib)
Jonoo27 (bicara | kontrib)
 
(28 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Agustus 2017}}
 
[[Berkas:Benny G. Setiono.jpg|al=Benny G. Setiono|jmpl|Benny G. Setiono|317x317px]]
 
'''Benny Gatot Setiono''' (31 Oktober 1943 - 17 Januari 2017) adalah seorang sejarawan nasionalis Indonesia yang sangat mencintai negeri Indonesia dan terbeban atas kesejahteraan serta keadilan bagi rakyat Indonesia yang belum merata. BeliauBenny lahir di [[Ciracas, Jakarta Timur|Ciracas]], [[Kuningan, Kuningan|Kuningan]], Jawa Barat,. PadaDilahirkan 1947,dari rumahnyaseorang dibakaribu olehbernama gerombolanAdiawati (Oey Lian Nio) yang menamakanwalaupun diriseorang sebagaiwanita laskarsederhana rakyattetapi danfilsafat kakeknyahidupnya sangat menjadi korbaninspirasi pembunuhanbagi laskaranak-anaknya Hisbullahsampai hari ini. KejadianSang tersebutayah, menyebabkanEndang keduaSunarko orangtuanya(Khow bersamaSing anak-anaknyaEng), mengungsiadalah kepenulis kotayang Cirebon.rajin Darimengirimkan Cirebonartikelnya ke majalah Pantjawarna, merekakoran kemudianSin hijrahPo, kedan Jakartasebagainya dengan kapalnama motorSi Kapitung yang terkenal di zaman itu. BennySunarko kemudiantelah bersekolahmenulis beberapa buku antara lain Chiang Kai Sek dan besarKhong diHoe JakartaTjoe (1941), Chuang Tse, Pudjangga yang Tadjam dan Djenaka Penaya (cetakan kesatu 1950 dan cetakan kedua 1952), Mimbar Pahlawan Wanita RRT (1952), Tiongkok Baru Kawan atau Lawan (1953), dan Hitler (1992).
 
Pada 1947, rumahnya dibakar oleh gerombolan yang menamakan diri sebagai laskar rakyat dan kakeknya menjadi korban pembunuhan laskar Hisbullah. Kejadian tersebut menyebabkan kedua orangtuanya bersama anak-anaknya mengungsi ke kota Cirebon. Dari Cirebon, mereka kemudian hijrah ke Jakarta dengan kapal motor. Benny kemudian bersekolah dan besar di Jakarta. Benny G. Setiono pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas hingga tingkat tiga. Namun, terpaksa drop out akibat kampusnya dibakar pada tahun 1965.
Dilahirkan dari seorang ibu bernama Adiawati (Oey Lian Nio) yang walaupun seorang wanita sederhana tetapi filsafat hidupnya sangat menjadi inspirasi bagi anak-anaknya sampai hari ini. Sang ayah, Endang Sunarko (Khow Sing Eng), adalah penulis yang rajin mengirimkan artikelnya ke majalah Pantjawarna, koran Sin Po, dan sebagainya dengan nama Si Kapitung yang terkenal di zaman itu. Sunarko telah menulis beberapa buku antara lain Chiang Kai Sek dan Khong Hoe Tjoe (1941), Chuang Tse, Pudjangga yang Tadjam dan Djenaka Penaya (cetakan kesatu 1950 dan cetakan kedua 1952), Mimbar Pahlawan Wanita RRT (1952), Tiongkok Baru Kawan atau Lawan (1953), dan Hitler (1992).
 
== Perhimpunan INTI ==
[[Berkas:Logo-INTI.png|al=Perhimpunan Indonesia Tionghoa|jmpl|Perhimpunan Indonesia Tionghoa]]
[[Perhimpunan INTI]]
 
Pada tanggal 5 Februari 1999 Benny G. Setiono pernahbersama kuliahAswan diSjachril, FakultasEddie EkonomiLembong, UniversitasEffie ResSari, PublicaGilbert (Ureca)Wiryadinata, hinggaHendra tingkatSurjana, Henry Boen, Judi tigaW. NamunLeonardi, terpaksaKahar dropLukman, outKarta akibatWinata, kampusnyaKuncoro dibakarWibowo, padaMichael tahunUtama 1965.Purnama, PadaNancy tanggalWidjaja, 5Ronald FebruariSjarif, 1999Sudhamek BennyAgoeng G.Waspodo SetionoSoenjoto, bersamaTeddy 16Sugianto, and Tjiandra kawanWidjaja lainnyaWong mendirikan Perhimpunan Indonesia Tionghoa dengan nama INTI di hadapan Notaris James Herman Raharjo. [http://inti.or.id Perhimpunan INTI] adalah organisasi yang bersifat kebangsaan sesuai semangat Mukadimah UUD RI 1945, bebas, egaliter, pluralis, inklusif, demokratis, tidak bernaung atau mengikatkan diri kepada salah satu partai politik dan terbuka bagi semua Warga Negara Indonesia yang setuju pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta Tujuan [http://inti.or.id Perhimpunan INTI].
 
Menyadari sepenuhnya bahwa “Masalah Tionghoa” di Indonesia merupakan warisan sejarah kolonial yang telah membebani perjalanan sejarah bangsa Indonesia selama ini, [http://inti.or.id Perhimpunan INTI] didirikan dengan tujuan menjadi organisasi yang maju, modern, bercitra internasional, berorientasi pada Kebangsaan Indonesia, menghargai hak asasi manusia, egaliter, pluralis, inklusif, demokratis, dan transparan untuk berperan aktif dalam dinamika proses pembangunan bangsa (nation building), antara lain menyelesaikan “Masalah Tionghoa” di Indonesia, menuju terwujudnya Kebangsaan Indonesia yang kokoh, rukun bersatu dalam keharmonisan, bhinneka, saling menghargai, dan saling percaya.
Baris 19 ⟶ 22:
# Penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara seharusnya dijalankan dan didasari oleh jiwa dan roh mukadimah UUD 1945, sehingga penyelesaian setiap permasalahan bangsa didasari oleh semangat kebangsaan.
# Warga Tionghoa bertekad ikut serta dalam pembangunan bangsa yang lebih bersatu, demokratis, adil dan makmur, guna menghantarkan bangsa Indonesia menuju masyarakat dunia yang lebih bermartabat, damai dan sejahtera.
DiPada tahun 2002 beliau bersama Ir. Gilbert Wiryadinata, Dr. Alexander Irwan, Dr. Haneman Samuel, dan lain-lain, turut mendirikan Lembaga Kajian Masalah Kebangsaan ([http://www.worldcat.org/identities/nc-lembaga%20kajian%20masalah%20kebangsaan%20elkasa%20jakarta/ ELKASA]). Dia menulis berbagai artikel dan buku ''Tionghoa[http://transmediapustaka.com/product/tionghoa-dalam-pusaran-politik/ DalamTIONGHOA PusaranDALAM Politik''PUSARAN POLITIK] (Cina dalam Politik Turbulensi) yang diterbitkan oleh [httphttps://wwwbooks.worldcatgoogle.org/identitiesco.id/nc-lembagabooks?id=lEGrOWWEvswC&pg=PA141&lpg=PA141&dq=Lembaga+Kajian+Masalah+Kebangsaan+elkasa&source=bl&ots=JaryQ8hh0s&sig=fbRovhFMBAibquA0nPudKC0WoAs&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiZh_jex9jRAhWMO48KHaduDkAQ6AEIJDAC#v=onepage&q=Lembaga%20kajian20Kajian%20masalah20Masalah%20kebangsaan20Kebangsaan%20elkasa%20jakarta/&f=false ELKASA], Jakarta 2003 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Cina oleh Prof. Zhou Nanjing dari Beijing University (2004).
 
== Wertheim Award 2008 ==
= Tionghoa Dalam Pusaran Politik =
[[Berkas:Tionghoa Dalam Pusaran Politik.gif|al=Tionghoa Dalam Pusaran Politik, Benny G. Sutiono|jmpl|Tionghoa Dalam Pusaran Politik]]
[[Weirtheim Award]]
Benny G. Setiono adalah peraih [[WeirtheimWertheim Award]] tahun 2008. WeirtheimWertheim Award diberikan kepada mereka yang telah berkontribusi terhadap usaha EmansipasiMANSIPASI NasionNASION IndonesiaINDONESIA dalam arti yang seluas-luasnya, mereka berikan dari posisi mereka masing-masing dalam masyarakat yang aktif peduli terhadap usaha pembebasan bangsa Indonesia. Itulah pertimbangan utama yang telah mendorong Wertheim Foudantion memberikan pengakuan dan penghargaan tersebut. Hasil studi dan analisisnya yang terpenting kini diterbitkan kembali oleh TransMedia Pustaka berjudul Etnis [http://transmediapustaka.com/product/tionghoa-dalam-pusaran-politik-7/ TIONGHOA DALAM PUSARAN POLITIK]. Sebuah buku yang mengungkap fakta sejarah tersembunyi orang Tionghoa di Indonesia.
 
Dikemukakan oleh Benny bahwa dalam bukunya itu, peranan etnis Tionghoa ditulis dengan tidak mengkotak-kotakkan atau memisahkannya dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia. Ditandaskannya pula bahwa etnis Tionghoa telah mempunyai akar sejarah lebih dari 500 tahun di bumi Nusantara, serta merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bangsa Indonesia.
 
Dalam bukunya, tulis [[Daniel S. Lev|Dr. Daniel S. Lev]], ---- Benny G. Setiono mencoba menggali kembali sejarah (etnis Tionghoa) yang kompleks itu. Buku ini, tulis Dan Lev dalam Kata Pengantar pada buku Benny, bukan buku pertama mengenai minoritas etnis Tionghoa di Indonesia. Ada banyak buku lain yang telah dibuat dan diterbitkan sejak dulu, baik oleh sarjana asing maupun Indonesia dan penulis awam juga. Harus saya akui, tulis Dan Lev, bahwa ketika Pak Ben minta apakah saya rela membaca naskahnya yang belum selesai dan masih mentah, saya agak ragu karena dia bukan seorang sarjana profesional. (Ini juga pengakuan arogansi seorang sarjana profesional).
 
Dan naskah itu ternyata panjang sekali, beberapa ratus halaman. Akan tetapi, sesegera setelah mulai membaca, saya jadi heran, karena kelihatan bahwa [https://groups.yahoo.com/neo/groups/budaya_tionghua/conversations/topics/20514 "''si penulis yang awam itu mempunyai otak dan hati seorang sarjana tulen yang tertarik pada seluk beluk sejarah ''"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170202022848/https://groups.yahoo.com/neo/groups/budaya_tionghua/conversations/topics/20514 |date=2017-02-02 }} dan ingin mengerti suatu proses evolusi yang penuh teka-teki yang perlu dipikirkan kembali sambil mengajukan berbagai pertanyaan baru. [[Daniel S. Lev|Dr Daniel S. Lev]], sarjana yang berdomisili di Seattle, Washington itu, menutup kata pengantarnya dengan menunjukkan bahwa: "Fokus buku ini sebetulnya adalah sejarah Indonesia, dimana minoritas Tionghoa juga memiliki peranan. Perspektifnya berganti-ganti dan keseimbangan selalu dicari di antara banyak peserta dalam sejarah yang serba kompleks. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sebuah gambaran sejarah yang realistis tentang orang yang sudah lama merupakan bagian dari masyarakat Indonesia, orang Indonesia yang kebetulan minoritas yang diciptakan sejarah itu. Demikian a.l. [[Daniel S. Lev|Dr Daniel S. Lev]] tentang buku Benny.
 
Diberikannya Wertheim Award 2008 kepada Benny G Setiono, pertama-tama merupakan pengakuan dan penghargaan oleh Wertheim Foundation atas kegiatan, usaha dan karya dalam bukunya. Dari segi lain menunjukkan kepedulian lembaga Belanda terhadap Indonesia, persoalan-persoalan yang dihadapinya, perkembangan dan kemajuannya. Sebagai suatu lembaga ornop Belanda, diberikannya Wertheim Award 2008 kepada Benny G Setiono, juga memanifestasikan solidaritas rakyat Belanda terhadap perjuangan bangsa Indonesia untuk demokrasi, keadilan dan kemakmuran.
 
== Referensi ==
* {{Website|http://inti.or.id|Perhimpunan Indonesia Tionghoa INTI}}
{{reflist}}
 
* {{Web reference|url=http://www.kabarindonesia.com/beritaprint.php?id=20080610040801|title=Benny G. Setiono-Peraih Wertheim Award 2008: 'MASALAH TIONGHOA INDONESIA' Harus Distop Samasekali!|date=10-Jun-2008, 15:03:51 WIB|access-date=|website=Benny G. Setiono-Peraih Wertheim Award 2008: 'MASALAH TIONGHOA INDONESIA' Harus Distop Samasekali!|publisher=KabarIndonesia|last=Isa Alias Bramijn|first=Ibrahim}}
 
* {{YouTube|id=PoN73Jm3iPU|title=Benny G. Setiono, GEO LIVE}}
 
* {{YouTube|id=EWrG5s8EQCI|title=Dialog Kebangsaan GEMA INTI "Tionghoa dalam Pusaran Politik"}}
 
[[Kategori:Kelahiran 1943]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:Semua artikel yang menambahkan kategori Orang hidup secara otomatis]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]