Benny G. Setiono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib) k Bot: Mengganti kategori Orang hidup dengan Semua artikel yang menambahkan kategori Orang hidup secara otomatis |
|||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 7:
Pada 1947, rumahnya dibakar oleh gerombolan yang menamakan diri sebagai laskar rakyat dan kakeknya menjadi korban pembunuhan laskar Hisbullah. Kejadian tersebut menyebabkan kedua orangtuanya bersama anak-anaknya mengungsi ke kota Cirebon. Dari Cirebon, mereka kemudian hijrah ke Jakarta dengan kapal motor. Benny kemudian bersekolah dan besar di Jakarta. Benny G. Setiono pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas hingga tingkat tiga. Namun, terpaksa drop out akibat kampusnya dibakar pada tahun 1965.
== Perhimpunan INTI ==
[[Berkas:Logo-INTI.png|al=Perhimpunan Indonesia Tionghoa|jmpl|Perhimpunan Indonesia Tionghoa]]
Baris 24:
Pada tahun 2002 beliau bersama Ir. Gilbert Wiryadinata, Dr. Alexander Irwan, Dr. Haneman Samuel, dan lain-lain, turut mendirikan Lembaga Kajian Masalah Kebangsaan ([http://www.worldcat.org/identities/nc-lembaga%20kajian%20masalah%20kebangsaan%20elkasa%20jakarta/ ELKASA]). Dia menulis berbagai artikel dan buku [http://transmediapustaka.com/product/tionghoa-dalam-pusaran-politik/ TIONGHOA DALAM PUSARAN POLITIK] (Cina dalam Politik Turbulensi) yang diterbitkan oleh [https://books.google.co.id/books?id=lEGrOWWEvswC&pg=PA141&lpg=PA141&dq=Lembaga+Kajian+Masalah+Kebangsaan+elkasa&source=bl&ots=JaryQ8hh0s&sig=fbRovhFMBAibquA0nPudKC0WoAs&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiZh_jex9jRAhWMO48KHaduDkAQ6AEIJDAC#v=onepage&q=Lembaga%20Kajian%20Masalah%20Kebangsaan%20elkasa&f=false ELKASA], Jakarta 2003 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Cina oleh Prof. Zhou Nanjing dari Beijing University (2004).
== Wertheim Award 2008 ==
[[Berkas:Tionghoa Dalam Pusaran Politik.gif|al=Tionghoa Dalam Pusaran Politik, Benny G. Sutiono|jmpl|Tionghoa Dalam Pusaran Politik]]
Benny G. Setiono adalah peraih Wertheim Award tahun 2008. Wertheim Award diberikan kepada mereka yang telah berkontribusi terhadap usaha MANSIPASI NASION INDONESIA dalam arti yang seluas-luasnya, mereka berikan dari posisi mereka masing-masing dalam masyarakat yang aktif peduli terhadap usaha pembebasan bangsa Indonesia. Itulah pertimbangan utama yang telah mendorong Wertheim Foudantion memberikan pengakuan dan penghargaan tersebut. Hasil studi dan analisisnya yang terpenting kini diterbitkan kembali oleh TransMedia Pustaka berjudul Etnis [http://transmediapustaka.com/product/tionghoa-dalam-pusaran-politik/ TIONGHOA DALAM PUSARAN POLITIK]. Sebuah buku yang mengungkap fakta sejarah tersembunyi orang Tionghoa di Indonesia.
Baris 32:
Dalam bukunya, tulis [[Daniel S. Lev|Dr. Daniel S. Lev]], ---- Benny G. Setiono mencoba menggali kembali sejarah (etnis Tionghoa) yang kompleks itu. Buku ini, tulis Dan Lev dalam Kata Pengantar pada buku Benny, bukan buku pertama mengenai minoritas etnis Tionghoa di Indonesia. Ada banyak buku lain yang telah dibuat dan diterbitkan sejak dulu, baik oleh sarjana asing maupun Indonesia dan penulis awam juga. Harus saya akui, tulis Dan Lev, bahwa ketika Pak Ben minta apakah saya rela membaca naskahnya yang belum selesai dan masih mentah, saya agak ragu karena dia bukan seorang sarjana profesional. (Ini juga pengakuan arogansi seorang sarjana profesional).
Dan naskah itu ternyata panjang sekali, beberapa ratus halaman. Akan tetapi, sesegera setelah mulai membaca, saya jadi heran, karena kelihatan bahwa [https://groups.yahoo.com/neo/groups/budaya_tionghua/conversations/topics/20514 "''si penulis yang awam itu mempunyai otak dan hati seorang sarjana tulen yang tertarik pada seluk beluk sejarah ''"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170202022848/https://groups.yahoo.com/neo/groups/budaya_tionghua/conversations/topics/20514 |date=2017-02-02 }} dan ingin mengerti suatu proses evolusi yang penuh teka-teki yang perlu dipikirkan kembali sambil mengajukan berbagai pertanyaan baru. [[Daniel S. Lev|Dr Daniel S. Lev]], sarjana yang berdomisili di Seattle, Washington itu, menutup kata pengantarnya dengan menunjukkan bahwa: "Fokus buku ini sebetulnya adalah sejarah Indonesia, dimana minoritas Tionghoa juga memiliki peranan. Perspektifnya berganti-ganti dan keseimbangan selalu dicari di antara banyak peserta dalam sejarah yang serba kompleks. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sebuah gambaran sejarah yang realistis tentang orang yang sudah lama merupakan bagian dari masyarakat Indonesia, orang Indonesia yang kebetulan minoritas yang diciptakan sejarah itu. Demikian a.l. [[Daniel S. Lev|Dr Daniel S. Lev]] tentang buku Benny.
Diberikannya Wertheim Award 2008 kepada Benny G Setiono, pertama-tama merupakan pengakuan dan penghargaan oleh Wertheim Foundation atas kegiatan, usaha dan karya dalam bukunya. Dari segi lain menunjukkan kepedulian lembaga Belanda terhadap Indonesia, persoalan-persoalan yang dihadapinya, perkembangan dan kemajuannya. Sebagai suatu lembaga ornop Belanda, diberikannya Wertheim Award 2008 kepada Benny G Setiono, juga memanifestasikan solidaritas rakyat Belanda terhadap perjuangan bangsa Indonesia untuk demokrasi, keadilan dan kemakmuran.
== Referensi ==
* {{Website|http://inti.or.id|Perhimpunan Indonesia Tionghoa INTI}}
* {{Web reference|url=http://www.kabarindonesia.com/beritaprint.php?id=20080610040801|title=Benny G. Setiono-Peraih Wertheim Award 2008: 'MASALAH TIONGHOA INDONESIA' Harus Distop Samasekali!|date=10-Jun-2008, 15:03:51 WIB|access-date=|website=Benny G. Setiono-Peraih Wertheim Award 2008: 'MASALAH TIONGHOA INDONESIA' Harus Distop Samasekali!|publisher=KabarIndonesia|last=Isa Alias Bramijn|first=Ibrahim}}
* {{YouTube|id=PoN73Jm3iPU|title=Benny G. Setiono, GEO LIVE}}
* {{YouTube|id=EWrG5s8EQCI|title=Dialog Kebangsaan GEMA INTI "Tionghoa dalam Pusaran Politik"}}
[[Kategori:Kelahiran 1943]]
|