'''''Jaran Kencakkencak''''' atau adalah sebuah kesenian dari [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]], [[Jawa Timur]] dengan menggunakan kelincahan seekor kuda yang dihias pakaian zirah perang khas Jawa yang tersebar di [[Kabupaten Pasuruan|Pasuruan]], [[Probolinggo]], [[Kabupaten Jember|Jember]], [[Banyuwangi, Banyuwangi|Banyuwangi]], [[Kabupaten Bondowoso|Bondowoso]] dan [[Tengger|Tengger.]] Kesenian serupa adalah [[Jaran Jenggo]] di Pantura dan [[Kuda Renggong]] di sundaJawa Barat.
== Sejarah ==
Pada Awalnya '''''Jaran Kencak ''''' disebut dengan '''''Jaran Kepang ''''' meskipun bukan terbuat dari anyaman bambu, karena pada saat itu tahun 17751755 kuda yang dikendarai rombongan dari [[Kabupaten Ponorogo]] hendak mengirimkan delegasi ke [[Bali]], untuk menjalin persaudaraan kerabat dan sudarasaudara Keturunan [[Bathara Katong|Batara Kathong ]] dari kerajaan Majapahit yang mengungsi ke [[Bali]] serta membawa berita bahwa kesultanan [[Kesultanan Mataram|Mataram]] terbagi menjadi dua yakni [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Kota Surakarta|Surakarta]] . <ref>{{Cite web|last=jefri|date=2020-08-10|title=Sunatan Musthofa Nongmalang Bangkalan Madura Di Iringi Jaran Kencak Bertabur Saweran Ibu Ibu (VIDEO)|url=https://rajawalisiber.com/sunatan-musthofa-nongmalang-bangkalan-madura-di-iringi-jaran-kencak-bertabur-saweran-ibu-ibu-video/|website=RAJAWALI SIBER|language=en-US|access-date=2022-11-25}}</ref>▼
[[Berkas:Jaran Kencak 1934.jpg|jmpl|254x254px|Kuda Kencak masa Kolonial Belanda masih dikenal [[Jaran kepang]], dilestarikan orang Ponorogo di Lumajang. tahun 1934]]
▲Pada Awalnya Jaran Kencak disebut dengan Jaran Kepang meskipun bukan terbuat dari anyaman bambu, karena pada saat itu tahun 1775 kuda yang dikendarai rombongan dari [[Kabupaten Ponorogo]] hendak mengirimkan delegasi ke [[Bali]], untuk menjalin persaudaraan kerabat dan sudara Batara Kathong dari kerajaan Majapahit yang mengungsi ke [[Bali]] serta membawa berita bahwa kesultanan [[Kesultanan Mataram|Mataram]] terbagi menjadi dua yakni [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Kota Surakarta|Surakarta]] .
Namun ketika sampai di Lumajang, kuda yang di kenakan seragam zirah perang seperti di pewayangan untuk di persembahkan di Bali memberontak kesana kemari dan menendang-nendang tiada henti melawan rombongan, hingga dibuat sebuah keputusan bahwa kuda dan beberapa penjaga untuk tetap tinggal di Lumajang untuk menenangkan kuda, sedangkan rombongan tetap melanjutkan ke Bali.<ref>{{Cite web|last=News.com|first=Gempur|title=Jaran Kencak Glouw In The Dark “Harjalu 764”|url=https://www.gempurnews.com/2019/12/08/jaran-kencak-glouw-in-the-dark-harjalu-764/|website=Gempur News|access-date=2022-11-25}}</ref>
Hingga akhirnya kuda yang memberontak menjadi tenang dan jinak kembali, warga sekitar yang melihat kuda dijinakan tersebut merasa terhibur, Sejak saat itu menjadi sebuah kesenian bernama Jaran Ngepang yang berarti kuda menendang, tetapi lebih dikenal dengan nama [[Jaran kepang]].
Pada tahun 1806, Cakraningrat Sampang yang gagal menguasai Jawa kemudian memindahkan sebanyak 250.000 orang Sampang [[Suku Madura|Madura]] ke pulau [[Jawa]] bagian tapal kuda seperti Lumajang. Orang Madura yang menjadi punduduk Lumajang juga menggemari kesenian bernama Jaran Kepang ini, karena seokorseekor kuda dengan kostum perang khas pewayangan jawaJawa bertarung berdiri menggunakan dua kaki dengan pawangnya, setelah kemerdekaan Republik Indonesia Jaran Kepang lebih di kenal dengan Jaran Pencak dan menjadi Jaran Kencak yang dikenal hingga saat ini.
== <br> Jenis Jaran Kencak ==
=== 2. Jenis Hias ===
Munculnya Reyog di Lumajang dan Jember yang di bawa oleh orang Ponorogo langsung setelah keruntuhan majapahit, pada tahun pada tahun muncul migrasi kembali pada yahun 1922 mempengaruhi kembali pada jaran kencak. kalah populernya jaran kencak dengan banyaknya [[Reog Ponorogo]] di Lumajang yang sering pentas dan rekaman piringan VCD, pada tahun 2011 muncul inovasi kostum jaran kencak menyerupai [[Reog Ponorogo]] dengan berbagai macam pernak-pernik, rumbai-rumbai, untaian benang khas Reyog, kostum yang lebih besar dengan warna yang warna-warni dan bulu merak pada kuda untuk menarik perhatian seperti halnya reog. Hingga saat ini pertunjukan Jaran Kencak dan Reog di Lumajang seperti tidak dapat dipisahkan.
Jenis jaran kencak hias ini tidak melakukan atraksi seperti jensijenis pencak yang melakukan berbagai gerakan tubuh pada kuda.<ref>{{Cite web|title=5 Fakta Unik Jaran Kencak Yang Bikin Kita Kagum dan Bangga|url=https://www.cakwicak.com/2021/09/kesenian-jaran-kencak.html|language=id|access-date=2022-11-25}}</ref>
== Musik ==
|