Kabupaten Sabu Raijua: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan KSDVictory980 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh InternetArchiveBot Tag: Pengembalian |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(21 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Dati2
|nama = Kabupaten Sabu Raijua
|propinsi = [[Nusa Tenggara Timur]]
|ibukota = [[Menia, Sabu Barat, Sabu Raijua|Menia]]
|foto = Kelabba_Maja_Sabu_Raijua.jpg
|caption = Perbukitan Kelabba Maja
|luas = 459,58
|penduduk = 89327▼
|penduduktahun = [[2020]]▼
|koordinat = {{Coord|-10.452808|121.878035}}▼
|dasar hukum = UU Nomor 52 Tahun 2008▼
|kepadatan = 194▼
|tanggal = 26 November 2008▼
|motto = Mira kaddi<br/>{{small|{{lang icon|Hawu}} Membangun bersama}}
|agama = [[Kristen]] 99,22%<br>- [[Protestan]] 96,55%<br>- [[Katolik]] 2,67%<br> [[Islam]] 0,70%<br>[[Hindu]] 0,06%<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://ntt.kemenag.go.id/file/file/File%20Data/Data%20Umat%202019.pdf|title=Jumlah Penduduk Pemeluk Agama di NTT Tahun 2019|website=www.ntt.kemenag.go.id|accessdate=22 September 2020|archive-date=2021-05-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20210511094235/https://ntt.kemenag.go.id/file/file/File%20Data/Data%20Umat%202019.pdf|dead-url=yes}}</ref>▼
|kecamatan = 6
|kelurahan = 5
|desa = 63
|kodearea = 0380▼
|zona waktu = WITA▼
▲|lambang = [[Berkas:Lambang Kabupaten Sabu Raijua.png|120px]]
▲|peta = [[Berkas:Lokasi Nusa Tenggara Timur Kabupaten Sabu Raijua.svg|300px]]
▲|koordinat ={{Coord|-10.452808|121.878035}}
▲|dasar hukum = UU Nomor 52 Tahun 2008
▲|tanggal = 26 November 2008
|kepala daerah = Bupati
|nama kepala daerah =
|wakil kepala daerah = Wakil Bupati
|nama wakil kepala daerah = [[Yohanis Uly Kale
|
|dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=6 April 2021}}</ref>▼
|nomor_polisi = '''DH xxxx''' N*▼
|pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
|web ={{URL|http://saburaijuakab.go.id}}▼
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|{{Tree list}}
* 99,22% [[Kekristenan|Kristen]]
** 96,55% [[Protestan]]
** 2,67% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
▲|
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Hawu|Hawu]]
|IPM = {{increase}} 61,37 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac"> sedang </span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://ntt.bps.go.id/indicator/26/1511/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.ntt.bps.go.id|accessdate=15 Maret 2024}}</ref>
▲|kodearea = 0380
▲|zona waktu = WITA
▲|
▲|web = {{URL|http://saburaijuakab.go.id}}
}}
'''Sabu Raijua''' adalah [[kabupaten]] di provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia H. Mardiyanto pada 29 Oktober 2008 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Kupang.<ref>[* https://web.archive.org/web/20110411205105/http://beritasore.com/2008/10/29/dpr-setuju-pembentukan-12-kabupatenkota-baru/ DPR Setuju Pembentukan 12 Kabupaten-Kota Baru]</ref> Pada akhir 2023, jumlah penduduk Sabu Raijua sebanyak 96.035 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=15 Maret 2024|format=Visual}}</ref><ref name="SABU">{{citeweb|url=https://saburaijuakab.bps.go.id/publication/2021/02/26/6eb683da2f46b6fd449bf290/kabupaten-sabu-raijua-dalam-angka-2021.html|title=Kabupaten Sabu Raijua Dalam Angka 2021|last=|first=|website=www.saburaijuakab.bps.go.id|publisher=BPS Kabupaten Sabu Raijua|accessdate=6 April 2021|pages=8, 42|format=pdf|archive-date=2021-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210729051250/https://saburaijuakab.bps.go.id/publication/2021/02/26/6eb683da2f46b6fd449bf290/kabupaten-sabu-raijua-dalam-angka-2021.html|dead-url=no}}</ref>
Kabupaten Sabu Raijua merupakan Daerah Otonom yang baru terbentuk
== Geografi ==
Letak Kabupaten Sabu Raijua berada di bagian selatan Provinsi
Kabupaten Sabu Raijua mempunyai dua pulau besar dan satu pulau kecil, yaitu:
* [[Pulau Sawu]] atau pulau Sabu
Baris 76 ⟶ 70:
Secara umum kondisi hidrologi di Kabupaten Sabu Raijua terdiri dari air mata air, air tanah, dan air permukaan. Dari data curah hujan, dapat diperoleh bahwa jumlah curah hujan dan banyaknya hujan tahun ini relatif kecil dan bervariasi antara bulan yang satu dengan bulan yang lain.
# Mata air merupakan air tanah yang muncul ke permukaan tanah, pemunculannya dapat disebabkan karena lapisan pembawa air tersebut terpotong oleh permukaan tanah yang melereng atau adanya perbedaan litologi, terpengaruh adanya sesar dan sebagainya. Di wilayah Kabupaten Sabu Raijua terdapat beberapa sumber mata air yang berasal dari daerah perbukitan dengan debit yang biasanya menurun pada musim kemarau, sehingga kebutuhan air pada musim kemarau merupakan kendala di wilayah ini. Mata air yang ada di kawasan perencanaan antara lain adalah Menia di Desa Menia Kecamatan Sabu Barat, Molie di Desa Molie Kecamatan Hawu Mehara, Lie Madira di Desa Molie Kecamatan Hawu Mehara, mata air di Desa Jiwuwu Desa Eimadake dan Desa Bebeae Kecamatan Sabu Tengah, mata air di Desa Depe Kecamatan Sabu Barat serta mata air di Desa Ballu Kecamatan Raijua.
# Air tanah banyak dipergunakan oleh penduduk di kawasan perencanaan sebagai sumber air bersih bagi penduduk yang ada di wilayah Kabupaten Sabu Raijua kawasan dataran sepanjang pantai. Berdasarkan observasi lapangan potensi air tanah di kawasan
#* Potensi Air tanah tinggi adalah kawasan dengan sumber air tanah mudah didapat (sampai dengan kedalaman 15 meter).
#* Potensi Air tanah sedang adalah kawasan dengan sumber air tanah didapat (sampai dengan kedalaman 50 meter) walaupun kadang-kadang sulit dijumpai pada musim kemarau; dan
Baris 83 ⟶ 77:
=== Iklim ===
Iklim di wilayah Kabupaten Sabu Raijua adalah [[Iklim sabana tropis|sabana tropis]] yang kering (''[[Klasifikasi iklim Koppen|Aw]]''). Hal tersebut ditandai dengan [[musim kemarau]] yang panjang dan [[musim hujan|musim penghujan]] yang relatif singkat dalam setahun di daerah ini. Musim penghujan di wilayah kabupaten ini biasanya terjadi sejak awal bulan [[Desember]] hingga akhir bulan [[Maret]]. Sementara itu, musim kemarau berlangsung sejak bulan [[April]] hingga bulan [[Oktober]]. Curah hujan tahunan wilayah ini berkisar antara 800–1600 milimeter per tahun dengan jumlah hari hujan kurang dari 100 hari hujan per tahun. Selama musim kemarau, banyak sungai dan aliran air yang mengering, sehingga warga lokal hanya dapat memanfaatkan sumur untuk pasokan air bersih mereka.<ref>{{Cite web |url=https://republika.co.id/berita/q4yfgp459/kabupaten-sabu-raijua-di-ntt-dilanda-kekeringan |title=Salinan arsip |access-date=2020-08-13 |archive-date=2020-08-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20200828113412/https://republika.co.id/berita/q4yfgp459/kabupaten-sabu-raijua-di-ntt-dilanda-kekeringan |dead-url=no }}</ref> Suhu udara rata-rata di wilayah kabupaten ini bervariasi antara 23°–33 °C dan tingkat kelembapan nisbi berkisar antara 50%–80%.
{{Sawu Raijua weatherbox}}
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Zwaard - Hemala RV-16-272.png|jmpl|220px|ki|Senjata tradisional]]
Pulau Sabu juga dikenal dengan sebutan Sawu atau Savu. Penduduk di pulau ini sendiri menyebut pulau mereka dengan sebutan Rai Hawu yang artinya Tanah dari Hawu dan orang Sabu sendiri menyebut dirinya dengan sebutan Do Hawu. Nama resmi yang digunakan pemerintah setempat adalah Sabu. Masyarakat Sabu menerangkan bahwa nama pulau itu berasal dari nama Hawu Ga yakni nama salah satu leluhur mereka yang dianggap mula-mula mendatangi pulau tersebut.
Baris 120 ⟶ 116:
=== Masa modern ===
Setelah otonomi daerah diberikan kepada pemerintahan provinsi (Undang-undang Otonomi Daerah tahun 1999), Raijua menjadi sebuah kecamatan. Pada pembentukan Kabupaten Sabu Raijua pada tahun 2008, secara resmi kabupaten ini terbagi atas 6 kecamatan yakni Raijua, Sabu Barat, Hawu Mehara, Sabu Liae, Sabu Timur dan Sabu Tengah. Pada tahun 2008, Thobias Uly diangkat menjadi Penjabat Bupati dan pada 24 Januari 2011 Bupati definitif pertama hasil Pilkada Langsung Kabupaten Sabu Raijua,
Latar belakang istilah Do Hawu bukanlah berasal dari nama Hawu g'ha seperti pembahasa diatas.Kerena jika di asumsikan bahwa Istilah tersebut adalah penghormatan lalu mengapa tidak ada istilah untuk menghormati Kika G'ha? Dimanakah garis keturunan dari Hawu G'ha hingga saat ini?.Dengan demikian maka asumsi diatas dinyatakan keliru,karena sesungguhnya istilah Dohawu itu muncul ketika generasi dari Kika G'ha yakni Miha ngara memiliki anak yaitu Hawu Miha dan J'hawa Miha, secara singkat dalam terminologi kontemporer, kepada Hawu miha ditugaskan untuk beranak cucu dan memilih konservatif atau mempertahankan tradisi, maka golongan ini disebut sebagai do Hawu sementara kepada j'hawa miha diberi tugas untuk merantau ke Jawa dan memilih untuk hidup secara modern dan golongan ini disebut Do J'hawa.
== Pemerintahan ==
===
{{utama|Daftar Bupati Sabu Raijua}}
{|class="wikitable" style="text-align:center;"
|-
! No
! colspan=2|Bupati
! Mulai menjabat
! Akhir menjabat
! colspan=2|Wakil Bupati
|-
| (2)
| [[Berkas:2. Bupati Nikodemus Rihi Heke.jpg|100px]]
| [[Nikodemus Nithanel Rihi Heke|Nikodemus N. Rihi Heke]]
| 16 September 2021
| ''Petahana''
| [[Berkas:Wakil Bupati Sabu Raijua Yohanis Uly Kale.jpg|100px]]
| [[Yohanis Uly Kale]]
|}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 138 ⟶ 151:
== Demografi ==
=== Suku ===
Suku asli yang berada di kabupaten Sabu Raijua adalah suku [[Suku Sabu|Sabu]].<ref name="SUKU">{{cite web|first=Ade Indra|last=Kusuma|url=https://www.kompas.tv/article/101675/mengenal-sejarah-baju-adat-suku-sabu-ntt-dipakai-jokowi-di-sidang-tahunan-mpr|title=Mengenal Sejarah Baju Adat Suku Sabu-NTT, Dipakai Jokowi di Sidang Tahunan MPR|date=14 Agustus 2020|website=www.kompas.tv|accessdate=5 September 2021|archive-date=2021-09-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20210905101357/https://www.kompas.tv/article/101675/mengenal-sejarah-baju-adat-suku-sabu-ntt-dipakai-jokowi-di-sidang-tahunan-mpr|dead-url=no}}</ref> Suku Sabu kebanyakan bekerja bercocok tanam di ladang dan sawah. Tanaman yang mereka tanam diantaranya adalah padi, ubi kayu, jagung, buah dan sayur. Selain itu, mereka juga beternak hewan seperi kerbau, sapi, kuda, babi, anjing, ayam, dan ada juga yang bekerja sebagai nelayan.
Pada sidang tahunan [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|MPR]], 14 Agustus 2020, presiden Republik Indonesia [[Joko Widodo]], mengenakan baju adat khas suku Sabu. Baju adat suku sabu dibedakan dua jenis, yakni untuk pria dan untuk wanita. Baju adat pria, dengan ciri kemeja putih, lengan panjang, selendang dan bawahan. Selendang yang digunakan adalah sarung tenun yang diselempangkan pada bagian bahu. Ditambah dengan ikat kepala yang terbuat dari emas kalung mutisalak, sabuk berkantong, dan perhiasan kalung dan leher. Kemudian baju adat wanita, berupa kebaya dan kain tenun. Kain tenun atau pending ini merupakan sarung yang diikat dipinggang.<ref name="SUKU"/>
=== Agama ===
Tahun 2021, jumlah penduduk kabupaten Sabu Raijua sebanyak 93.995 jiwa, dengan kepadatan 204 jiwa/km². Adapun persentasi penduduk Sabu Raijua berdasarkan agama yang dianut yakni [[Kekristenan]] 99,22%, dimana [[Protestan]] 96,55% dan [[Katolik]] 2,67%. Kemudian [[Islam]] 0,70% dan [[Hindu]] 0,06%.<ref name="AGAMA"/> Namun, penganut kepercayaan [[Jingi Tiu]] diperkirakan berjumlah 6,19%, sebuah kepercayaan lama masyarakat [[Suku Sabu|Sabu]], sebelum agama [[Kristen]] masuk ke kawasan ini.<ref name="DUKCAPIL"
== Pariwisata ==
Baris 170 ⟶ 183:
== Referensi ==
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
Baris 179 ⟶ 192:
{{Kabupaten Sabu Raijua}}
{{Nusa Tenggara Timur}}
{{Mayoritas Kristen Indonesia}}
{{Authority control}}
|