Julianus Sunarka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k tidak perlu menuliskan nama hari
Tag: Pembatalan
 
Baris 48:
 
== Karya ==
Sunarka menyelesaikan studi filsafat dan teologi di [[Belanda]]. Sunarka ditahbiskan menjadi [[imam]] pada hari Rabu,tanggal 3 Desember 1975. Pastor Sunarka dikenal cerdas dan piawai dalam urusan pengelolaan keuangan setelah menjadi Bendahara [[Keuskupan Agung Semarang]] pada kepemimpinan Kardinal [[Julius Darmaatmadja]] dan juga Bendahara Provinsi SJ Indonesia.<ref>{{cite web|url=http://padrepio4.blogspot.com/2013/03/paus-benedictus-xvi-mundur-inilah-tiga.html|title=Selamat Datang Di Media Komunikasi Umat Padre Pio4: Paus Benedictus XVI Mundur: Inilah Tiga Calon Kardinal Baru Indonesia|publisher=|accessdate=26 Juni 2020}}</ref>
 
Ia terpilih menjadi [[Uskup]] [[Keuskupan Purwokerto|Purwokerto]] pada hari Rabu,tanggal 10 Mei 2000, untuk meneruskan kepemimpinan Mgr. [[Paschalis Soedita Hardjasoemarta]], [[Misionaris Hati Kudus|M.S.C.]] yang telah meninggal dunia. Ia ditahbiskan menjadi Uskup pada hari Jumat, [[8 September]] [[2000]], dengan Penahbis Utama adalah [[Julius Darmaatmadja|Julius Kardinal Darmaatmadja]], [[S.J.]], [[Keuskupan Agung Jakarta|Uskup Agung Jakarta]]. Bertindak sebagai ko-konsekrator adalah Mgr. [[Alexander Soetandio Djajasiswaja]], [[Keuskupan Bandung|Uskup Bandung]] dan Mgr. [[Ignatius Suharyo]], [[Keuskupan Agung Semarang|Uskup Agung Semarang]].
 
Selama kepemimpinannya, ia memiliki impian besar akan banyak hal dalam upaya mewujudkan Keuskupan Purwokerto sebagai tanda hadirnya Kerajaan Allah di dunia.<ref name=s1/> Selama sepuluh tahun kurun waktu 1991–2001, Keuskupan Purwokerto hidup dalam arah pengguliran visi Gereja Misioner, yakni Gereja yang diutus Yesus Kristus untuk melaksanakan kerasulan memberikan kesaksian dan juga mewartakan kabar gembira.<ref>{{cite web|url=https://24hoursworship.com/peziarahan-keuskupan-purwokerto-2000-2016-gereja-kerajaan-allah/|title=Peziarahan Keuskupan Purwokerto 2000-2016: Gereja – Kerajaan Allah – Renungan Harian|publisher=|accessdate=26 Juni 2020}}</ref> Mgr. Sunarka sempat menjadi Anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik untuk periode 1987–1990 dan 1990–1993.<ref>{{cite web|url=http://aptik.or.id/content.php?i=69|title=Selamat Datang di APTIK|website=aptik.or.id|accessdate=26 Juni 2020|archive-date=2017-04-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20170428222831/http://aptik.or.id/content.php?i=69|dead-url=yes}}</ref>
 
Mgr. Sunarka resmi mengakhiri tugas sebagai Uskup Purwokerto pada hari Kamis, 29 Desember 2016. Keuskupan Purwokerto kemudian mengalami masa takhta lowong (''sede vacante'') di mana tugas keuskupan diampu oleh Administrator Diosesan, R.D. [[Tarcisius Puryatno]]. Pada hari Sabtu, 14 Juli 2018, Takhta Suci menunjuk [[Christophorus Tri Harsono]], Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor untuk meneruskan kepemimpinan di Purwokerto.
 
== Kehidupan pribadi ==