Surat-surat Muhammad untuk kepala negara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Mengembalikan suntingan oleh 114.10.113.222 (bicara) ke revisi terakhir oleh Arya-Bot Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Februari 2023}}
{{Muhammad}}
Menurut [[Muhammad ibn Jarir al-Tabari|al-Tabari]] dalam ''[[Sejarah Para Nabi dan Raja]]'', setelah [[Perjanjian Hudaibiyah]], [[Muhammad|Nabi Muhammad]] memutuskan untuk mengirim surat kepada sejumlah kepala negara yang mengajak mereka memeluk Islam.
Baris 5 ⟶ 7:
Berdasarkan historiografi Islam, Nabi Muhammad mengirim utusan kepada [[Heraklius]], [[Kaisar]] [[Bizantium]]; [[Chosroes II]], [[Khosrau (raja)|Khosrau]] [[Persia]]; [[Negus]] dari [[Ethiopia]]; [[Muqawqis]], penguasa [[Mesir]]; [[Harith Gassani]], gubernur [[Suriah]]; [[Munzir bin Sawa al-Tamimi]]; dan penguasa [[Bahrain]].<ref>For example, [[Sigismund Koelle]] reports that "Ibn Ishak also mentions the names of nine different messengers who had to carry Mohammed's letters to the following potentates: (1) to the Emperor of the Greeks; (2) to Chosroes, the king of Persia; (3) to Najashi, the prince of Abyssinia; (4) to Mokawkas, the prince of Alexandria; (5) to Jeifar and Iyaz, the princes of Oman; (6) to Thumama and Hawza, the princes of Yemama; (7) to Munzir, the prince of Bahrein; (8) to El Harith, the prince of the border districts of Syria; and (9) to the Himyarite Harith Ibn Abd Kulal, the prince of Yemen." [[Sigismund Koelle|Koelle, S. W.]] (1889). Mohammed and Mohammedanism Critically Considered (p. 194). London: Rivingtons.</ref>
== Kaisar
[[Berkas:Muhammad-Letter-To-Heraclius.jpg|jmpl|ka|300px|Surat yang diduga dikirim oleh Muhammad kepada Heraklius, Kaisar Bizantium. Foto diambil dari Majid Ali Khan, ''Muhammad The Final Messenger'', Islamic Book Service, New Delhi (1998).]]
{{see also|Ekspedisi Zaid bin Haritsah (Hisma)}}
|