Kedelai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎Pemerian: klad (uji coba)
(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{bedakan|Keledai}}
{{infobox spesies}}
[[Berkas:Soybeanvarieties.jpg|jmpl|Biji kedelai]]
Baris 10 ⟶ 11:
Kedelai adalah tumbuhan yang selalu peka terhadap pencahayaan. Dalam pencahayaan agak rendah batangnya akan mengalami pertumbuhan memanjang sehingga berwujud seperti tanaman merambat.
 
Beberapa [[kultivar]] kedelai putih budidaya di Indonesia, di antaranya adalah 'Ringgit', 'Orba', 'Lokon', 'Davros', dan 'Wilis'. '[[Edamame]]' adalah kultivar kedelai berbiji besar berwarna hijau yang belum lama dikenal di Indonesia dan berasal dari [[Jepang]].
 
== Budidaya ==
Kedelai dibudidayakan di lahan [[sawah]] maupun [[lahan kering]] (ladang). Penanaman biasanya dilakukan pada akhir [[musim penghujan]], setelah [[panen]] [[padi]]. Pengerjaan tanah biasanya minimal. [[Biji]] dimasukkan langsung pada lubang-lubang yang dibuat. Biasanya berjarak 20–30 cm. Pemupukan dasar dengan pupuk yang mengandung [[nitrogen]] dan [[fosfat]] diperlukan, namun setelah tanaman tumbuh penambahan nitrogen tidak memberikan keuntungan apa pun. [[Lahan]] yang belum pernah ditanami kedelai dianjurkan diberi "''starter''" [[bakteri pengikat nitrogen]] ''[[Bradyrhizobium japonicum]]'' untuk membantu pertumbuhan tanaman.
Pembumbunan tanah dilakukan pada saat tanaman remaja (fase vegetatif awal), sekaligus sebagai pembersihan dari [[gulma]] dan tahap pemupukan fosfat kedua. Menjelang berbunga pemupukan [[kalium]] dianjurkan walaupun banyak petani yang mengabaikan untuk menghemat biaya.
 
== Pemerian ==
Kedelai dikenal dengan berbagai nama: ''sojaboon'' ([[bahasa Belanda]]), ''soja'', ''soja bohne'' ([[bahasa Jerman]]), ''soybean'' ([[bahasa Inggris]]), ''kedele'' ([[bahasa Indonesia]] sehari-hari, [[bahasa Jawa]]), ''kacang ramang'', ''kacang bulu'', ''kacang gimbol'', ''retak mejong'', ''kaceng bulu'', ''kacang jepun'', ''dekenana'', ''demekun, dele, kadele, kadang jepun, lebui bawak, lawui, sarupapa tiak, dole, kadule, puwe mon'', kacang kuning ([[Sumatra]] bagian utara) dan ''gadelei''. Berbagai nama ini menunjukkan bahwa kedelai telah lama dikenal di Indonesia.
 
Kedelai merupakan [[terna]] [[dikotil]] semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari daerah subtropik, juga merupakan [[fotoperiodisme|tanaman hari-pendek]] dengan waktu kritis rata-rata 13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di daerah tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga.
 
;Biji
Biji kedelai berkeping dua, terbungkus kulit biji dan tidak mengandung jaringan [[endosperma]]. Embrio terletak di antara keping biji. Warna kulit biji kuning, hitam, hijau, coklat. Pusar biji (hilum) adalah jaringan bekas biji melekat pada dinding buah. Bentuk biji kedelai umumnya bulat lonjong tetapi ada pula yang bundar atau bulat agak pipih.
 
;Kecambah
Biji kedelai yang kering akan berkecambah bila memperoleh air yang cukup. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul di atas tanah. Warna [[kecambah|hipokotil]], yaitu bagian batang kecambah di bawah daun kecambah (kotiledon), ungu atau hijau yang terpaut dengan warna bunga. Kedelai yang berhipokotil ungu berbunga ungu, sedang yang berhipokotil hijau berbunga putih. Kecambah kedelai dapat digunakan sebagai sayuran[[sayur]]an ([[tauge]]).
 
;Perakaran
Baris 53 ⟶ 54:
| date = 19 March 2010
| url = http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/03/29/EB/mbm.20100329.EB133122.id.html
| accessdate = 31 Maret 2010}}</ref>
| archive-date = 2010-04-01
| archive-url = https://web.archive.org/web/20100401080257/http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/03/29/EB/mbm.20100329.EB133122.id.html
| dead-url = yes
}}</ref>
 
{| class="wikitable" style="text-align:center; width:80%;"
Baris 85 ⟶ 90:
|}
 
Sepanjang 2013, harga kedelai di Indonesia mengalami kenaikan tajam akibat kurangnya pasokan<ref>{{citeCite news|url = http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/08/30/0813525/SBY.Perintahkan.Bongkar.Gudang.Kedelai|title = SBY Perintahkan Bongkar Gudang Kedelai|date = 31 Agustus 2013|publisher = Kompas|editor-last = Djumena|editor-first = Erlangga|work = [[Kompas.com]]}}</ref><ref>{{citeCite news|url = http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/08/28/1959376/Bulog.Akan.Impor.100.000.Ton.Kedelai.dari.AS|title = Bulog Akan Impor 100000100.000 tonTon Kedelai dari AS|date = 29 Agustus 2013|publisher = Kompas|editor-last = Jatmiko|editor-first = Bambang Priyo|work = [[Kompas.com]]}}</ref> sehingga menyebabkan berbagai pedagang tahu dan tempe mengalami kerugian<ref>{{cite news|url = http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/13/08/27/ms788z-harga-bahan-baku-melejit-pedagang-tahu-gejrot-menjerit|title = Harga Bahan Baku Melejit, Pedagang Tahu Gejrot Menjerit|date = 28 Agustus 2013|publisher = Republika Online}}</ref> dan harus menaikan harga.<ref>{{citeCite news|url = http://news.detik.com/surabaya/read/2013/09/08/120729/2352476/475/pedagang-tempe-berencana-naikkan-harga-usai-demo-3-hari|title = Pedagang Tempe Berencana naikkan Harga Usai Demo 3 Hari|publisher = Detik|date = 8 September 2013|access-date = 2013-11-19|archive-date = 2013-09-11|archive-url = https://web.archive.org/web/20130911191802/http://news.detik.com/surabaya/read/2013/09/08/120729/2352476/475/pedagang-tempe-berencana-naikkan-harga-usai-demo-3-hari|dead-url = yes|work = [[Detik.com|detikcom]]}}</ref> Beberapa pihak memperkirakan kenaikan harga ini akan memicu inflasi tinggi pada bulan September 2013, meski Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia [[Hatta Rajasa]] menyangkal hal tersebut.<ref>{{cite news|url = http://www.voaindonesia.com/content/tahu-tempe-takkan-picu-inflasi/1746366.html|title = Tahu Tempe Takkan Picu Inflasi|publisher = VOA Indonesia|date = 15 September 2013}}</ref> Polemik kedelai ini juga memicu gerakan [[mogok kerja|aksi mogok]] oleh asosiasi produsen tahu tempe.<ref>{{citeCite news|url = http://news.detik.com/surabaya/read/2013/09/08/100232/2352409/475/pedagang-tempe-di-pasar-tradisional-beri-imbauan-libur-3-hari|title = Pedagang Tempe di pasar Tradisional Beri Imbauan Libur|publisher = Detik|date = 8 September 2013|access-date = 2013-11-19|archive-date = 2015-06-11|archive-url = https://web.archive.org/web/20150611101148/http://news.detik.com/surabaya/read/2013/09/08/100232/2352409/475/pedagang-tempe-di-pasar-tradisional-beri-imbauan-libur-3-hari|dead-url = yes|work = [[Detik.com|detikcom]]}}</ref>
 
Untuk meningkatkan produksi kedelai di Indonesia, [[Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Indonesia]] akan membuka 1 juta hektare [[lahan pertanian|lahan]] di kawasan [[transmigrasi]] untuk ditanami kedelai secara bertahap selama tiga tahun. Lahan itu tersebar di 26 provinsi di Indonesia.<ref>{{citeCite news|url = http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/10/30/2/191311/Kemnakertrans-Buka-Sejuta-Hektare-Lahan-Kedelai-di-Kawasan-Transmigrasi|title = Kemnakertrans Buka Sejuta Hektare Lahan Kedelai di Kawasan Transmigrasi|date = 30 Oktober 2013|publisher = MetroTV News|work = [[MetroTV|Metrotvnews.com]]}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Produk olahan dari kedelai ==
Baris 99 ⟶ 104:
* [[tempe]],
* [[susu]] [[susu kedelai|kedelai]] (baik bagi orang yang sensitif [[laktosa]]),
* [[tepung]] kedelai,
* [[minyak]] (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta, krayon, pelarut, dan [[biodiesel]]),
* [[makanan ringan]]
Baris 114 ⟶ 119:
== Referensi ==
<references />
{{Taxonbar|from=Q11006}}
 
[[Kategori:Kedelai| ]]
[[Kategori:Palawija]]
[[Kategori:Tanaman energi]]