Gandum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah pranala dan memperbaiki typo |
k →top: tanpa takson -> klad + clean up |
||
(9 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
| image_caption = ''Triticum aestivum'', jenis gandum yang paling umum ditanam.
| regnum = [[Plantae]]
<!--tumbuhan berbunga-->
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
{{kladtb|[[Monokotil]]}}
{{kladtb|[[Komelinid]]}}
| ordo = [[Poales]]
| familia = [[Poaceae]]
Baris 45 ⟶ 48:
== Klasifikasi ==
Gandum merupakan makanan pokok manusia, pakan ternak dan bahan industri yang mempergunakan karbohidrat sebagai bahan baku.<ref>Muchtadi TR, Sugiyono. 1992. ''Petunjuk Laboratorium Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan''. Bogor: Institut Pertanian Bogor.</ref> Gandum dapat diklasifikasikan berdasarkan tekstur biji gandum (''kernel''), warna kulit biji (''bran''), dan musim tanam. Berdasarkan tekstur ''kernel'', gandum diklasifikasikan menjadi gandum keras, gandum lunak, dan gandum durum. Sementara itu berdasarkan warna ''bran'', gandum diklasifikasikan menjadi gandum merah dan gandum putih. Untuk musim tanam, gandum dibagi menjadi gandum [[musim dingin]] dan gandum [[musim semi]]. Namun, secara umum gandum diklasifikasikan menjadi ''hard wheat'', ''soft wheat'', dan ''durum wheat''.
=== ''Triticum aestivum'' (gandum keras) ===
''Triticum aestivum'' adalah spesies gandum yang paling banyak ditanam di dunia dan banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan [[roti]] karena mempunyai kadar protein yang tinggi. Gandum ini mempunyai ciri-ciri kulit luar berwarna
=== ''Triticum compactum'' (gandum lunak) ===
''Triticum compactum'' merupakan spesies yang berbeda dan hanya sedikit ditanam. Setiap bulirnya terdiri dari tiga sampai lima buah, berwarna putih sampai merah, bijinya lunak, berdaya serap air rendah, dan berkadar protein rendah. Jenis gandum ini biasanya digunakan untuk membuat [[biskuit]] dan kadang-kadang membuat roti.
=== ''Triticum durum'' (gandum durum) ===
''Triticum durum'' merupakan jenis gandum yang khusus. Ciri dari gandum ini ialah bagian dalam (endosperma) yang berwarna kuning, bukan putih, seperti jenis gandum pada umumnya dan memiliki biji yang lebih keras, serta memiliki kulit yang berwarna
== Morfologi biji ==
Baris 77 ⟶ 80:
[[Berkas:Wheat sacks in a Portland, Oregon warehouse (3718620966).jpg|jmpl|Gudang gandum.]]
=== Endosperma ===
Endosperma merupakan bagian yang terbesar dari biji gandum (
=== Lembaga ===
Lembaga terdapat pada biji gandum sebesar 2,
Lembaga atau intisari gandum merupakan embrio dalam tanaman gandum. Persentase mencapai 2,
== Tepung terigu ==
Baris 102 ⟶ 105:
Setelah melalui proses pelembapan selanjutnya gandum mengalami pengondisian dengan menambahkan air pada gandum dan didiamkan selama waktu tertentu agar air benar-benar meresap. Tahap ini bertujuan untuk membuat kulit gandum menjadi liat sehingga tidak hancur pada saat digiling dan dapat mencapai kadar air tepung terigu yang diinginkan serta memudahkan endosperma terlepas dari kulit dan melunakkan endosperma.
Tahap selanjutnya adalah tahap penggilingan yang meliputi proses ''breaking'', ''reduction'', ''sizing'', dan ''tailing''. Prinsip proses penggilingan adalah memisahkan endosperma dari lapisan sel aleuron atau lapisan kulit. Diawali dengan proses ''breaking'', endosperma dihancurkan menjadi partikel-partikel dalam ukuran yang seragam dalam bentuk bubuk seukuran tepung.<ref>Buckle KA et al. 1985. Ilmu Pangan. Purnomo AH, penerjemah. Jakarta: UI-Press. Terjemahan dari: Food Science.</ref> Tahap penggilingan selanjutnya adalah proses ''reduction'', yaitu endosperma yang sudah dihancurkan diperkecil lagi menjadi tepung terigu, untuk selanjutnya diayak untuk dipisahkan dari ''bran'' dan ''pollard''. Selama proses penggilingan dihasilkan produk-produk samping seperti [[dedak]], ''pollard'', ''pellet'', dan tepung industri. Tujuan dari tahap penggilingan ini untuk memperoleh hasil ekstraksi yang tinggi dengan kualitas tepung yang baik. Proses tepung yang baik umumnya menghasilkan
=== Jenis tepung terigu ===
* Tepung berprotein tinggi: tepung terigu yang mengandung kadar protein tinggi, antara
* Tepung berprotein sedang/serbaguna: tepung terigu yang mengandung kadar protein sedang, sekitar
* Tepung berprotein rendah: mengandung protein sekitar
== Nutrisi lembaga gandum ==
Lembaga gandum merupakan bagian yang kaya akan berbagai zat gizi dengan berbagai manfaatnya bagi kesehatan. Lembaga gandum memiliki kandungan nutrisi tinggi seperti serat pangan, protein, vitamin B1, B2, B3, B6, asam folat, magnesium, tembaga, fosfor, seng, mangan, dan selenium. Selain itu, bagian ini juga merupakan sumber yang baik bagi vitamin E, zat besi, dan asam lemak essensial. Dengan kandungan natrium yang rendah dan tidak mengandung kolesterol
==
{{unreferenced section|date=November 2017}}
Setidaknya sejak awal tahun 1970-an, makanan olahan berbahan dasar gandum sudah menjadi bagian konsumsi sehari-hari di Indonesia. Mi instan merupakan makanan olahan berbahan dasar gandum yang paling digemari, tidak hanya di perkotaan namun juga di pedesaan.
Badan Litbang Pertanian telah melakukan beberapa penelitian yang menghasilkan beberapa varietas gandum yang bisa dan cocok untuk ditanam di Indonesia. Cara menanam bibit bisa dilakukan dengan menyemaikan benih-benih gandum hingga daun tumbuh terlebih dahulu di lahan persemaian ataupun menanam langsung bibit-bibit gandum di atas bedengan dengan jarak ideal 25 cm x 25 cm. Baik cara tanam dengan disemaikan terlebih dahulu maupun dengan langsung sama-sama baik, tinggal kita menyesuaikan dengan keadaan saja.▼
Menelusuri beberapa sumber, sejarah gandum di Indonesia dimulai pada tahun 1969 ketika Amerika Serikat memperkenalkan paket kerja sama ekonomi berdasarkan Public Law 480 (PL480) yang memberikan bantuan pangan atau bantuan pangan kemanusiaan berupa tepung terigu atau gandum ke Indonesia. Meski bantuan kemanusiaan ini sudah tidak ada lagi, namun karena fleksibilitas dalam pengolahan gandum, kesesuaian rasa makanan, dan kepraktisan dalam mengonsumsinya, banyak masyarakat Indonesia yang menyukai produk olahan gandum tersebut.
Agar tanaman gandum tertata dengan rapi di lahan tanam, maka sebaiknya penanamannya tidak asal disebar begitu saja melainkan di buatkan lubang tanam yang beralur rapi mirip penanaman padi. Tiap sekitar 1,5 m tanaman diberi parit memanjang untuk pengairan. Untuk pembuatan lubang tanamnya para petani di Jawa biasa menyebutnya ''ditajuk'' yaitu tanah dilubangi dengan batang kayu kemudian lubang tersebut diisi benih tanaman. Hal ini sering digunakan pada cara menanam kacang tanah, cara menanam kedelai, cara menanam kacang hijau, cara menanam padi di lahan kering, serta cara menanam jagung. Gandum sebaiknya ditanam di awal musim kemarau atau akhir musim hujan. Cara tanam dengan menggunakan tugal di dalam barisan kemudian benih 1-2 butir dimasukkan ke dalam lubang kemudian ditutup kembali menggunakan tanah. Jarak tanam yang digunakan adalah 20 cm x 10 cm atau 25 x 10 cm.▼
Keterlibatan industri pengolahan gandum dalam jumlah besar sangatlah besar. Gandum dapat diolah menjadi berbagai makanan, seperti mi instan, roti, kue, dan pasta, atau dipadukan dengan bahan dan makanan lokal. Namun permasalahan baru muncul karena Indonesia beriklim tropis sehingga tidak bisa menghasilkan gandum. Konsekuensinya, harus mengimpor gandum dan tepung terigu dari negara produsen. Sayangnya, kesadaran masyarakat akan tingginya ketergantungan negara terhadap impor gandum masih rendah, padahal impor gandum telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.
Data resmi terbaru menunjukkan bahwa impor gandum dan tepung terigu melebihi 7 juta ton, dengan total Rp 25 triliun (US$2,52 miliar). Jumlah tersebut melebihi alokasi APBN untuk pembangunan pertanian pada tahun 2013 yang ditetapkan sebesar Rp16,4 triliun. Masyarakat luas dan akademisi Indonesia cenderung hanya fokus pada impor beras tahunan. Seperti yang telah kita lihat, impor beras selalu memicu ketegangan sosio-politik. Namun, mereka mengabaikan impor gandum dan gandum olahan, yang nilai ekonominya jauh lebih besar dibandingkan impor beras.
▲Badan Litbang Pertanian telah melakukan beberapa penelitian yang menghasilkan beberapa varietas gandum yang bisa dan cocok untuk ditanam di Indonesia. Cara menanam bibit bisa dilakukan dengan menyemaikan benih-benih gandum hingga daun tumbuh terlebih dahulu di lahan persemaian ataupun menanam langsung bibit-bibit gandum di atas bedengan dengan jarak ideal 25 cm
▲Agar tanaman gandum tertata dengan rapi di lahan tanam, maka sebaiknya penanamannya tidak asal disebar begitu saja melainkan di buatkan lubang tanam yang beralur rapi mirip penanaman padi. Tiap sekitar 1,5 m tanaman diberi parit memanjang untuk pengairan. Untuk pembuatan lubang tanamnya para petani di Jawa biasa menyebutnya ''ditajuk'' yaitu tanah dilubangi dengan batang kayu kemudian lubang tersebut diisi benih tanaman. Hal ini sering digunakan pada cara menanam kacang tanah, cara menanam kedelai, cara menanam kacang hijau, cara menanam padi di lahan kering, serta cara menanam jagung. Gandum sebaiknya ditanam di awal musim kemarau atau akhir musim hujan. Cara tanam dengan menggunakan tugal di dalam barisan kemudian benih
Waktu yang paling tepat untuk menanam gandum yaitu pada akhir musim hujan dan awal musim kemarau. Setelah ditanam, lahan harus selalu dirawat dengan pengairan dan pemupukan secara rutin. Pemupukan yang pertama yaitu setelah bibit gandum mulai tumbuh. Selanjutnya pemupukan yang kedua dilakukan pada 30 hari setelah tanam. Setelah sekitar 50 hari tanaman gandum akan mulai berbiji dan setelah 80 hari proses pengisian biji gandum pun terjadi. Pada masa-masa ini tanaman gandum perlu terus diairi dengan lebih baik hingga masa panen tiba sehingga hasilnya akan bagus.
Gandum bisa mulai dipanen setelah berusia
Biji gandum yang sudah dipanen ini segera dikeringkan (dijemur sekitar
== Referensi ==
|