Durian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syarat tumbuh dan pemupukan: Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: tanpa takson -> klad + clean up
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove|date=Oktober 2018}}
{{Bukan|Durio}}
{{taxoboxTaxobox
| color = {{tc2|tumbuhan}}
|name = Durian
|image = Durio Zibethinus Van Nooten.jpg
Baris 7 ⟶ 8:
|image_caption = Durian, ''Durio zibethinus''
|regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
{{kladtb|unranked_classis = [[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
|unranked_ordo = [[Rosidae]]
|ordo = [[Malvales]]
|familia = [[Malvaceae]]
Baris 24 ⟶ 25:
 
== Nama-nama lokal ==
Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di [[Kalimantan]], yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai ''duren'' ([[bahasa Jawa]], [[bahasa Betawi]]) dan ''kadu'' atau ''duren'' ([[bahasa Sunda]]). Di [[Sumatra]] dikenal sebagai ''durian'' dan ''duren'' (bahasa Gayo). Di [[Sulawesi]], orang [[Kota Manado|Manado]] menyebutnya ''duriang'', sementara orang [[Toraja]] ''duliang''. Di Kota Ambon dan kepulauan Lease biasa disebut sebagai d'''Doriang'oriang''. Di [[Pulau Seram]] bagian timur disebut ''rulen''. Orang Batak menyebutnya Tarutung.<ref name="pusri">[http://www.pusri.co.id/budidaya/buah/DURIAN.PDF Durian. Petunjuk Budidaya dari PT Pusri.]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Botani ==
[[Berkas:Durio zibeth 070707-0085 cmap.jpg|jmpl|kiri|200px|Tajuk dan percabangan pohon durian di [[Cimahpar, Bogor Utara, Bogor|Cimahpar]], [[Kota Bogor|Bogor]] ]]
=== Penyebaran ===
Pusat keanekaragaman durian adalah [[Pulau Kalimantan]].{{cn|date=Oktober 2018}}<ref>{{Cite journal|last=Priyanti|first=Author|date=April 2012|title=KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN Durio spp. MENURUT PERSPEKTIF LOKAL MASYARAKAT DAYAK|url=https://media.neliti.com/media/publications/218678-none.pdf|journal=Widya|volume=29|issue=319|pages=46}}</ref> Daerah-daerah sekitarnya juga memilki beberapa plasma nutfah durian, seperti Mindanao, Sumatra, dan Semenanjung Malaya meskipun tidak semelimpah Kalimantan. Meskipun demikian, pengekspor utama durian adalah Thailand, yang mampu mengembangkan [[varietas|kultivar]] dengan mutu tinggi dan sistem budi daya yang baik. Tempat lain yang membudidayakan durian dengan orientasi ekspor adalah [[Mindanao]] di [[Filipina]], [[Queensland]] di [[Australia]], [[Kamboja]], [[Laos]], [[Vietnam]], [[India]], dan [[Sri Lanka]].
[[File:Indak Boy Kadayawan Festival 1.jpg|thumb|Festival Kadayawan]]
Di Filipina, pusat penghasil durian adalah di daerah Davao di Pulau [[Mindanao]]. Festival Kadayawan merupakan perayaan tahunan untuk durian di Davao City.
Baris 43 ⟶ 44:
[[Buah]] durian bertipe kapsul ber[[bangun|bentuk]] [[bola (geometri)|bulat]], [[elips|bulat telur]] hingga [[elips|lonjong]], dengan panjang hingga 25&nbsp;cm dan diameter hingga 20&nbsp;cm.<ref name=verheij_192/> Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena itu disebut "durian", walaupun ini bukan [[duri]] dalam pengertian [[botani]]), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecokelatan, hingga keabu-abuan.
 
Buah durian mulai berkembang setelah [[pembuahan]].<ref>{{ButuhCite rujukanbook|last=Sobir|last2=Napitupulu|first2=Rodame M.|url=https://www.google.co.id/books/edition/Berkebun_Durian_Unggul_Edisi_Revisi/yQyoCgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Buah+durian+mulai+berkembang+setelah+pembuahan&pg=PA8&printsec=frontcover|title=Berkebun Durian Unggul Edisi Revisi|publisher=Penebar Swadaya Grup|isbn=978-979-0026-87-2|pages=8|url-status=live}}</ref> Kondisi matang pada buah durian akan tercapai sekitar 13–15 pekan sejak pembungaan dimulai.<ref>{{Cite book|last=Gunawan, H., dkk.|date=2019|url=http://library.forda-mof.org/katalog/repository/100_Spesies_Pohon_Nusantara_Target_Konse-1.pdf|title=100 Spesies Pohon Nusantara: Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati|location=Bogor|publisher=IPB Press|isbn=978-602-440-771-1|editor-last=Partomiharjo|editor-first=Tukirin|pages=100|url-status=live}}</ref> Pada masa pemasakan terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 [[kilogram]], sehingga [[kebun]] durian menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Apabila jatuh di atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan cedera berat atau bahkan kematian.<ref>{{ButuhCite rujukanbook|last=Pangkalan Ide|date=2011|url=https://www.google.co.id/books/edition/Health_Secret_of_Durian/24VKDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=Pada+umumnya+berat+buah+durian+dapat+mencapai+1,5+hingga+5+kilogram,+sehingga+kebun+durian+menjadi+kawasan+yang+berbahaya+pada+masa+musim+durian.+Apabila+jatuh+di+atas+kepala+seseorang,+buah+durian+dapat+menyebabkan+cedera+berat+atau+bahkan+kematian&pg=PA35&printsec=frontcover|title=Health Secret of Durian|location=Jakarta|publisher=Elex Media Komputindo|isbn=978-602-00-1042-7|pages=35|url-status=live}}</ref>
 
Setiap buah memiliki lima ruang (awam menyebutnya "kamar"), yang menunjukkan banyaknya [[daun buah]] yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa [[biji]], biasanya tiga butir atau lebih, lonjong hingga 4&nbsp;cm panjangnya, dan berwarna merah muda kecokelatan mengilap. Biji terbungkus oleh arilus ([[salut biji]], yang biasa disebut sebagai "daging buah" durian) berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi, tetapi pada [[varietas|kultivar]] unggul ketebalan arilus ini dapat mencapai 3&nbsp;cm. Biji dengan salut biji dalam perdagangan disebut ''ponggè''. [[Pemuliaan tanaman|Pemuliaan]] durian diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan salut biji yang tebal, karena salut biji inilah bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan salut biji tebal (disebut "sukun").
Baris 210 ⟶ 211:
 
== Dalam sejarah ==
Durian telah dikenal dan disukai orang sekurang-kurangnya semenjak masa [[Mataram Kuno]] (abad ke-9). Tanaman ini tercantum dalam naskah [[Kakawin Ramayana]] Sarga XXIV bait 98; dalam bahasa [[Jawa Kuno]] dikenal sebagai ''dūryyan''.<ref>{{aut|Santoso, S.}} 1980. ''Rāmāyaņa kakawin''. [https://archive.org/details/RamayanaKakawinVol.3/page/n59/mode/2up Vol. '''3''':635]. New Delhi: International Academy of Indian Culture.</ref>
 
== Catatan kaki ==
Baris 232 ⟶ 233:
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
[[Kategori:Tumbuhan berkeping dua]]
[[Kategori:Buah tropis]]