[[Berkas:Tanaman Pohon Kembang Turi Di Karangtanjung Alian Kebumen.jpg|al=Tanaman Pohon Kembang Turi Yg Tumbuh Subur Di Karangtanjung Alian Kebumen|jmpl|Tanaman Pohon Kembang Turi Yg Tumbuh Subur Di Karangtanjung Alian Kebumen Jawa Tengah Indonesia]]{{disambiginfo|Turi (disambiguasi)}}
{{kegunaanlain|Turi}}
{{Taxobox
| color = lightgreen
| image_caption = Turi
| regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
| divisio = [[Magnoliophyta]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
| classis = [[Dicotyledon|Magnoliopsida]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
| ordo = [[Fabales]]
| familia = [[Fabaceae]]
| species = '''''S. grandiflora'''''
| binomial = ''Sesbania grandiflora''
| binomial_authority = ([[Carolus Linnaeus|L.]]) [[Christiaan Hendrik Persoon|Pers.]], 1807<ref>{{aut|Persoon, C.H.}} 1807. [http://bibdigital.rjb.csic.es/spa/Libro.php?Libro=384&Pagina=320 ''Syn. pl.'' '''2'''(2): 316] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304211221/http://bibdigital.rjb.csic.es/spa/Libro.php?Libro=384&Pagina=320 |date=2016-03-04 }}.</ref>
| synonyms =
''Robinia grandiflora'' <small>L. (1753)</small><ref>{{aut|Linnaeus, C.}} 1753. [http://www.biodiversitylibrary.org/item/13830#page/164/mode/1up ''Species Plantarum'' '''2''': 722].</ref><br>
''Aeschynomene grandiflora'' <small>L. (1763)</small><br>
''Sesban grandiflorus'' <small>Poir. (1806)</small><ref>{{aut|Lamarck, J.B.}} 1806. [http://botanicus.org/page/724153 ''Encycl. Méth. Bot.'' '''7''': 127].</ref><br>
''Agati grandiflora'' <small>Desv. (1813)</small><ref name=TuriVLSM>{{cite web |date=15 November 2001 |title= Sesbania grandiflora Pers. |publisher=[[Departemen Kesehatan Republik Indonesia|Departemen Kesehatan]] |url= http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-262.pdf |accessdate=20 April 2013 |archive-date=2008-12-07 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081207002010/http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-262.pdf |dead-url=yes }}</ref>
}}
'''Turi''' (''Sesbania grandiflora'') merupakan [[pohon]] kecil anggota [[familia|suku]] [[Fabaceae]]. Tumbuhan dengan banyak kegunaan ini asalnya diduga dari [[Asia Selatan]] dan [[Asia Tenggara]], namuntetapi sekarang telah tersebar ke berbagai daerah tropis dunia.
Di banyak daerah, pohon ini dikenal sebagai ''turi'' ([[bahasa Jawa|Jw.]], [[bahasa Sunda|Sd.]], [[Ternate|Tern.]], [[Tidore|Tid.]], [[Halmahera|Hal.]], [[Sangihe|Sang.]], [[Alor]]); namun juga ''toroy'' ([[bahasa Madura|Md.]]), ''tuwi'' ([[bahasa Bali|Bl.]]), ''ketujur'' ([[bahasa Sasak|Sas.]]), ''turing, suri'' ([[Sulawesi Utara|Sulut]]), ''tuli'' ([[Talaud|Tal.]]), ''palawu'' ([[bahasa Bima|Bm.]]), ''gala-gala'' ([[Timor]]), ''ngganggala, kalala'' ([[Rote]]),<ref name="heyne">{{aut|Heyne, K.}} 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'' '''2''': 971-972. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor.</ref> ''suri'' ([[Mongondow|Mdw.]]), ''uliango'' ([[Bahasa Gorontalo|Gtl.]]), ''tanunu'' ([[Bahasa Sumba|Smb.]]), ''kayu jawa'' ([[BareeSuku Bare'e|Bare'e]] dan [[Bahasa Makassar|Mks.]]), ''ajatulama'' ([[Bahasa Bugis|Bgs.]]).<ref name=TuriVLSM/>. Nama [[bahasa Belanda|belanda]] ''schaamboom''. Nama [[bahasa Inggris|inggrisnyaInggrisnya]], ''agathi'', dipinjam dari namanya dalam [[bahasa Bengali]], ''agati''.<ref name="icraf">ICRAF Agroforestry Tree Database: [http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/products/afdbases/af/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=1519 ''Sesbania grandiflora''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101005095705/http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/Products/AFDbases/af/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=1519 |date=2010-10-05 }}, diakses pada 5/02/2013</ref>
== Deskripsi ==
[[Berkas:Starr_050518-1632_Sesbania_grandiflora.jpg|thumbjmpl|200px|leftkiri|Turi, menunjukkan bunga dan buah ]]
Turi merupakan [[pohon]] yang berkayu lunak dan berumur pendek. Tingginya dapat mencapai 5-12 [[meter|m]].{{sfn|Tim Redaksi||p=249}} [[Akar]]nya berbintil-bintil dan berguna untuk menyuburkan [[tanah]].{{sfn|Sastrapradja et al.|1980c|p=73}} [[Bunga]]nya besar dan keluar dari rantingnya. [[Bunga]]nyaBunganya apabila mekar, berbentuk seperti [[kupu-kupu]].{{sfn|Tim Redaksi||p=249}} Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih.{{sfn|Sastrapradja et al.|1980a|p=115}} Ada juga yang berwarna gabungan kedua-duanya.{{sfn|Sastrapradja et al.|1980c|p=73}} Letaknya menggantung dengan 2-4 bunga dan bertangkai, kuncupnya berbentuk sabit.{{sfn|Tim Redaksi||p=249}} [[Ranting]]nya menggantung, kulit luar berwarna kelabu hingga kecoklatankecokelatan. Kulit luarnya ini tidak rata dengan alur membujur dan melintang tidak beraturan dengan lapisan gabus yang mudah terkelupas. Pada bagian dalam, [[batang]]nya berlendir dan berair{{sfn|Sastrapradja et al.|1980a|p=115}} yang berwarna merah, dan rasanya pahit.{{sfn|Dharma|1987|p=202}} Percabangan baru keluar apabila panjangnya sudah mencapai 5 meter. Daunnya majemuk{{sfn|Sastrapradja et al.|1980a|p=115}} dan tersebar.{{sfn|Tim Redaksi||p=249}}
Memiliki daun penumpu sepanjang 1/2-1 [[cm]]. Anak daunnya bentuknya jorong memanjang, rata, dan menyirip genap. Panjang tangkai daun 20-30 20–30 cm. Tangkainya pendek, dan setiap tangkai berisi 20-40 pasang anak daun. Warna bunganya ada yang merah dan ada juga yang putih.{{sfn|Sastrapradja et al.|1980a|p=115}} [[Buah]]nya berbentuk polong, meggantungmenggantung, bersekat, dengan panjang 20-55 [[cm]], sewaktu muda berwarna hijau, dan sudah tua berwarna kuning keputih-putihan. Sedangkan [[biji]]nya berbentuk bulat panjang, dan berwarna coklatcokelat muda.<ref name=TuriVLSM/>
== Persebaran dan habitat ==
[[FileBerkas:Sesbania grandiflora2.jpg|thumbjmpl|200px|leftkiri|Daun-daun majemuk]]
Spesies ini tersebar di [[India Timur]] sampai [[Australia]]. Di [[Indonesia]], tumbuhan ini ditanam sebagai tumbuhan hias di halaman-halaman [[rumah]] dan di [[sawah]]-sawah sebagai tanaman pelindung. Ia dapat pula hidup pada tanah asam dan kadang juga tumbuh subur di tanah berair.{{sfn|Rukmana|2005|pp=28-29}} Akan tetapi, turi tidak baik ditanam pada ketinggian lebih dari 1.500 [[mdpl]].{{sfn|Sastrapradja et al.|1980a|p=115}} Turi biasanya digunakan sebagai tanaman pelidung{{sfn|Sastrapradja et al.|1980a|p=115}} pohon rambatan bagi tanaman [[lada]] atau [[vanila]].{{sfn|Ong|2008|p=27}}
Perbanyakan turi dilakukan dengan biji atau stek batang.<ref name=iptek>{{cite web |url=http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=105 |title=Turi |publisher=IPTEKnet |accessdate=23 December 2012 |archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6D72ii3Yn?url=http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=105 |archivedate=222012-12-23 December|dead-url=no 2012}}</ref> Biji-biji tersebut disemai terlebih dahulu. Biji yang ditabur tanpa naungan dapat berkecambah hingga 80%, namuntetapi perkembangbiakan dengan stek batang dilakukan kadang-kadang saja.{{sfn|Sastrapradja et al.|1980b|p=103}}
== Manfaat ==
[[Berkas:Bunga_turi.jpg|leftkiri|thumbjmpl|200px|Bunga turi, biasa dijadikan [[lalap]] atau [[pecel]]]]
=== Lalapan ===
[[Daun]], [[bunga]] dan [[polong]]nya yang masih muda dapat dimakan sebagai [[sayur]] atau [[lalap]] setelah direbus terlebih dahulu. Daun muda ini baunya tetap tidak enak dan berlendir, sekalipun telah dikukus. Namun lalapan daun ini baik dimakan ibu untuk menambah [[ASI]]. Bunganya terasa gurih dan manis, sehingga digemari sebagai campuran [[pecel]].{{sfn|Dalimartha|2009|pp=163-166}} Untuk membuat pecel ini, bunga turi (bisa juga diganti [[kacang panjang]]) ini dicampur dengan "ganteng" [[taoge]], bersama dengan kulit [[melinjo]] yang sudah dikukus direbus sampai cukup masak. Kalau merebus bahan-bahan ini hanya setengah matang, akan menyebabkan rasa "gatal" di [[tenggorokan]] karena bulunya belum rontok.{{sfn|Soeseno|1985|pp=32-33}} Buah turi yang berwarna putih merupakan [[sayur]] yang sangat digemari di [[Jawa]]. [[Polong]]nya pun dapat dimakan layaknya [[kacang panjang]].{{sfn|Sastrapradja et al.|1980c|p=73}}
=== Obat tradisional ===
[[FileBerkas:Sesbania grandiflora3.JPG|leftkiri|thumbjmpl|200px|Turi merah]]
[[Pepagan]]nya dapat dipergunakan sebagai [[obat]]. Kulit kayu ini diremas dalam air atau direbus, dan airnya diminum untuk mengobati [[seriawan]], [[disentri]], murus darah, atau menceret pada umumnya. Namun jika terlalu banyak diminum, air rebusan ini akan bekerja sebagai obat muntah (emetik).<ref name="heyne"/>
Bunganya yang berwarna merah bermanfaat sebagai obat.{{efn|Turi dengan [[bunga]] yang berwarna merah pada sisi sampingnya disebut turi merah {{harv|Dharma|1987|p=201}}.}} Kulit kayunya yang berwarna merah dijual dengan nama ''kayu timor''. Kadar [[tanin]] yang tinggi inilah yang menyebabkan dapat digunakan untuk penyembuhan [[luka]] atau [[disentri]].{{sfn|Dalimartha|2009|pp=163-166}}{{efn|Menurut [[K.Heyne|Heyne]], ada beberapa macam kulit kayu yang dinamai ''kayu timor'', di antaranya termasuk pepagan [[soga]] (''Peltophorum pterocarpum'').<ref name="heyne"/>}} Pada umumnya ''kayu timor'' ini digunakan untuk mengobati berak darah dan mengatasi peradangan, memar, dan bengkak-bengkak.<ref name="heyne"/>
[[FileBerkas:Starr 080610-8321 Sesbania grandiflora.jpg|leftkiri|thumbjmpl|200px|Polongan buah]]
Dalam pengobatan, turi dapat digunakan untuk sariawanseriawan, [[radang]] [[usus]] (dengan cara meminum rebusan [[pepagan]] turi)<ref name=TuriVLSM/> disentri, diare, scabies (yakni dengan tumbukan kulit [[kayu]] yang dibubuhkan di tempatnya{{sfn|Dalimartha|2009|pp=163-166}}), cacar air, keseleo, terpukul,{{sfn|Tim Redaksi||p=250}} keputihan, batuk, beri-beri, sakit kepala, radang tenggorokan; demam nifas, produksi ASI, hidung berlendir, batuk, rematikreumatik, dan luka.<ref name=iptek/> Adapun, oleh [[Suku Sumba|etnis Sumba]], daun dan pepagan turi digunakan untuk ditempelkan pada bagian yang [[patah tulang]], yang kemudian diikat dengan kain dan dibungkus oleh pelepah daun [[pisang]] selama seharian.{{sfn|Hidayat|2005|p=192}}
Menurut penelitian ilmiah, getah tumbuhan ini merupakan [[astringen]]. Ia mengandung zat pewarna utama, yakni [[agatin]] dan [[zantoagatin]], kemudian [[basorin]], dan [[tanin]]. [[Biji]] tumbuhan ini mengandung 70% [[protein]], dan [[daun]]nya mengandung saponin yang tidak berbahaya,{{sfn|Dharma|1987|p=202}} sekalipun dapat dijadikan pengganti [[sabun]] untuk mencuci pakaian.{{sfn|Dalimartha|2009|pp=163-166}} Bunganya mengandung konten [[gula]] variabel dan sumber [[vitamin B]]. Semua bagian tumbuhan ini dilaporkan dapat menyembuhkan [[rabun senja]]; kalau memang demikian, tumbuhan ini mengandung [[vitamin A]].{{sfn|Dharma|1987|p=202}}
Penelitian terbaru mendapatkan bahwa akar turi mengandung bahan-bahan aktif yang bersifat anti-[[tuberkulosis]] terhadap bakteria ''Mycobacterium tuberculosis''. Bahan-bahan itu di antaranya adalah asam betulinat dan tiga macam isoflavanoid.<ref>{{aut|Hasan, N., H. Osman, S. Mohamad, K.C. Wong, K. Awang, & A.S.M. Zahariluddin}}. 2012. [http://www.mdpi.com/1424-8247/5/8/882 The Chemical Components of ''Sesbania grandiflora'' Root and Their Antituberculosis Activity]. ''Pharmaceuticals'' '''5''': 882-889.</ref>
=== Penyamak dan pewarna ===
Pepagan turi mengeluarkan getah bening yang akan mengeras menjadi [[gom]] apabila kena udara. Gom ini dimanfaatkan sebagai pengganti [[gom arab]], dan digunakan dalam makanan dan perekat.<ref name="icraf"/> Di [[Karimunjawa]], lendirnya digunakan untuk pewarna.{{sfn|Sastrapradja et al.|1980c|p=73}}
Getah turi itu dimanfaatkan nelayan zaman dahulu untuk mengolesi tali pancing dan jala agar lebih awet. Getah ini juga dapat dicampurkan ke dalam cat hitam yang dipakai untuk mengawetkan tambang atau kayu bangunan; selain itu getah juga bersifat mengikat cat. Gom turi digunakan pula sebagai perekat dalam penjilidan buku.<ref name="heyne"/>
Di samping getah, cairan rebusan pepagan turi dipakai untuk merendam alat-alat penangkap ikan sehingga tahan lama. Di [[Kebumen]], air rebusan yang dicampur dengan jelaga dipakai untuk memberi warna hitam pada kerajinan anyaman bambu.<ref name="heyne"/>
=== Pakan ternak ===
Daun-daun turi juga dapat dipergunakan untuk makanan ternak{{sfn|Sastrapradja et al.|1980a|p=115}} dan [[pupuk hijau]].{{sfn|Ong|2008|p=27}}
Banyak catatan yang menunjukkan bahwa turi merupakan hijauan pakan yang disukai [[ruminansia]] dan bernilai [[nutrisi]] tinggi.<ref name="prosea4"/> Setiap 100 [[gram|g]] berat kering, daun-daun turi mengandung sekitar 36% [[protein]] kasar dan 9600 IU [[vitamin A]].<ref name="icraf"/> Konsentrasi [[nitrogen|N]] pada dedaunan itu sekitar 3,0–5,5%, dan lebih tinggi lagi pada biji, yakni hingga 6,5%. Ketecernaan dedaunan itu berkisar antara 65–73%, dengan kandungan serat kasar yang rendah (5–18%). Dan meskipun hijauan ini diketahui mengandung [[saponin]] dan [[tanin]], sejauh ini tidak ada reaksi toksik yang terjadi padpada ruminansia. Akan tetapi pemanfaatannya bagi hewan berperut tunggal (monogastrik) perlu berhati-hati, karena pakan ini bersifat mematikan bagi [[ayam]].<ref name="prosea4">{{aut|Heering, J.H. & R.C. Gutteridge}}. 1992. [http://proseanet.org/prosea/e-prosea_detail.php?frt=&id=1918 ''Sesbania grandiflora'' (L.) Poir.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304192054/http://proseanet.org/prosea/e-prosea_detail.php?frt=&id=1918 |date=2016-03-04 }} [Internet] Record from Proseabase. L.'t Mannetje and R.M. Jones. (Editors). ''Forages''. : Plant Resources of South-East Asia '''4''': 196-198. PROSEA (Plant Resources of South-East Asia) Foundation, Bogor, Indonesia. Accessed from Internet: 5-Feb-2013</ref>
Berikut ini adalah zat kimia yang terkandung dalam turi yang menyebabkan baik untuk dimakan ternak:{{sfn|Rukmana|2005|p=29}}
=== Kayu ===
Kayu turi tergolong ringan; [[berat jenis|BJ]]-nya berkisar antara 0,38 hingga 0,50 dan digolongkan dalam kelas awet V (tidak awet). {{sfn|Sastrapradja et al.|1980b|p=103}}<ref name="icraf"/>
Kayu ini juga kurang baik untuk dijadikan [[kayu bakar]], karena banyak menghasilkan [[asap]]. Meskipun demikian, turi menjadi sumber kayu bakar yang populer di pedesaan karena lekas tumbuh dan telah menghasilkan kayu pada umur setahun.<ref name="icraf"/> Turi dapat mencapai tinggi 2 m dalam 12 minggu, dan 4–5 m dalam setahun; di [[Indonesia]] dapat menghasilkan 20–25 m³/ha per tahun apabila ditanam rapat-rapat. Kayunya lunak, berwarna putih, dan lekas rusak.<ref name="prosea4"/>
Batang/kayu turi dapat diolah menjadi [[kertas]]{{sfn|Sastrapradja et al.|1980c|p=73}} dengan campuran [[bambu]]. Dengan rotasi penanaman 3-4 tahun, turi mampu menghasilkan lebih banyak bahan mentah selulosa per satuan luas jika dibandingkan jenis kayu penghasil pulp yang lain. Akan tetapi serat kayu turi ini pendek-pendek, sehingga perlu dicampur dalam proporsi yang cukup dengan serat bambu yang lebih panjang, agar dapat menghasilkan kertas yang lumayan kuat. Bubur kayu turi dapat dipakai untuk membuat kertas kelas menengah ke bawah:kertas koran, majalah, kertas tulis, atau untuk barang cetakan murah.<ref name="icraf"/>
Kayu ini digunakan pula untuk papan.{{sfn|Dharma|1987|p=202}} Dengan bertambahnya umur, kepadatan kayu turi pun turut meningkat. Kayu yang dihasilkan turi berumur 5–8 tahun telah cukup besar dan cukup kuat untuk dipergunakan sebagai ramuan rumah atau untuk membuat peralatan. Kayu ini mungkin pula untuk dijadikan tiang, akan tetapi kurang awet karena kayu turi mudah diserang [[cendawan]] dan [[serangga]].<ref name="icraf"/>
Kulit pohon turi yang sudah dijadikan bubuk dapat digunakan untuk [[kosmetik]].{{sfn|Ong|2008|p=27}} [[Daun]]nya yang mengandung [[saponin]] dapat digunakan untuk menggantikan [[sabun]] setelah diremas-remas dalam air untuk mencuci pakaian.{{sfn|Dalimartha|2009|pp=163-166}}
=== Kegunaan lain ===
Di samping itu turi juga ditanam untuk pelbagai kegunaan: peneduh, pagar hidup, penahan angin, pohon rambatan, pohon hias, dan juga untuk menghijaukan lahan kritis.<ref name="prosea4"/> Bintil-bintil akar pada turi mengikat nitrogen dalam tanah, dan dengan demikian memperbaiki kesuburan tanah. Daun-daun, bunga, dan buah yang berjatuhan menjadi [[mulsa]] dan pupuk hijau yang baik. Karena pertumbuhannya yang cepat, turi sangat baik ditanam sebagai tanaman antara –misalnya pada masa bera– untuk memulihkan kesuburan tanah.<ref name="icraf"/>
Pada tahun 1984, belalang kayu menyerang tanaman [[kelapa]], pisang, [[cemara]], dan juga turi di wilayah [[Kebumen]] dan [[Tegal]].{{sfn|Pracaya|2008|pp=42-43}} Beruntung, salah satu cara untuk mengusir hama belalang kayu adalah dengan menanam turi yang mengundang kumbang endol (''Mylabris putulata''). Turi juga ditanam untuk membasmi [[belalang kayu]] (''Valanga nigricornis zehntneri''). Ini dimaksudkan untuk mengundang [[kumbang endol]]. Kumbang dewasa menyukai bunga turi, sementara [[larva]]nya akan memakan [[telur]]-telur belalang.{{sfn|Pracaya|2008|p=45}}
Turi juga bermanfaat sebagai pagar hidup. Maksudnya disinidi sini adalah sebagai penghalang [[bibit]] [[sayur]]an dari gangguan-gangguan ruminansia seperti [[ayam kampung]]. [[Slamet Soeseno]], penulis buku sayuran [[Indonesia]] mencatat bahwa pagar hidup dapat dibuat berselang-seling. Misalnya, turi berselang-seling dengan [[kelor]] dan [[singkong]].{{sfn|Soeseno|1985|p=8}}{{sfn|Soeseno|1985|p=3}} SehinggaMaka dari itu, tidak perlu membuatmengeluarkan biaya banyak untuk memagari bibit tanaman sayuran, semisal dengan [[bambu]] ataupun [[tembok]] setengah badan ber[[kawat]] [[kasa]].{{sfn|Soeseno|1985|p=8}}
== Referensi ==
'''Bacaan'''
{{Refbegin|colwidth=30em}}
* {{cite book
|first1=Tim Redaksi
|last1=AgroMedia Pustaka
|first2=Prapti
|last2=Utami
|year=2008
|url=http://books.google.co.id/books?id=iO0ldwKoXvQC
|title=Buku Pintar Tanaman Obat:431 Tanaman Penggempur Aneka Penyakit
|publisher=AgroMedia
|location=[[Tangerang]]
|ref=harv
|isbn=979-006-194-3
}}
* {{cite book
|first=Setiawan
|first1=Tim Redaksi
|last=Dalimartha
|last1=AgroMedia Pustaka
|authorlink=Setiawan Dalimartha
|first2=Prapti
|year=2009
|last2=Utami
|title=Atlas Tumbuhan Obat Indonesia
|year=2008
|volume=6
|url=http://books.google.co.id/books?id=iO0ldwKoXvQC
|publisher=Puspa Swara
|title=Buku Pintar Tanaman Obat:431 Tanaman Penggempur Aneka Penyakit
|location=[[Depok]]
|publisher=AgroMedia
|ref=harv
|location=[[Tangerang]]
|isbn=978-979-1480-19-2
|ref=harv
|isbn=979-006-194-3
}}
* {{cite book
|first=A.P.
|last=Dharma
|title=Indonesian Medicinal Plants
|trans_title=Tanaman-Tanaman Obat Indonesia
|language=Inggris
|year=1987
|publisher=[[Balai Pustaka]]
|location=Jakarta
|isbn=979-407-032-7
|ref=harv
}}
* {{cite book
|first=SetiawanSyamsul
|last=DalimarthaHidayat
|year=2005
|authorlink=Setiawan Dalimartha
|title=Ramuan Tradisional ala 12 Etnis Indonesia
|year=2009
|publisher=Penebar Swadaya
|title=Atlas Tumbuhan Obat Indonesia
|location=[[Jakarta]]
|volume=6
|ref=harv
|publisher=Puspa Swara
|isbn=979-489-944-5
|location=[[Depok]]
|ref=harv
|isbn=978-979-1480-19-2
}}
* {{cite book
|first=A.P.Hean Chooi
|last=DharmaOng
|year=2008
|title=Indonesian Medicinal Plants
|url=http://books.google.co.id/books?id=COXOOzdNZ10C
|trans_title=Tanaman-Tanaman Obat Indonesia
|title=Vegetables for Health and Healing
|language=Inggris
|trans_title=Sayuran untuk Kesehatan dan Penyembuhan
|year=1987
|publisher=Utusan Publications & Distributors Sdn Bhd
|publisher=[[Balai Pustaka]]
|location=Jakarta[[Kuala Lumpur]]
|ref=harv
|isbn=979-407-032-7
|isbn=978-967-61-2102-9
|ref=harv
}}
* {{cite book
|author=Pracaya
|year=2008
|url=http://books.google.co.id/books?id=IHkTEjTjTkcC
|title=Hama & Penyakit Tanaman
|publisher=Penebar Swadaya
|location=[[Jakarta]]
|ref=harv
|isbn=979-489-098-7
}}
* {{cite book
|first=Rahmat
|last=Rukmana
|year=2005
|url=http://books.google.co.id/books?id=Osr-863m4uIC
|title=Seri Budi Daya; Rumput Unggul Hijauan Makanan Ternak
|publisher=Kanisius
|location=[[Yogyakarta]]
|ref=harv
|isbn=979-21-0675-8
}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{cite book
|first1=Setijati
|first=Syamsul
|last1=Sastrapradja
|last=Hidayat
|first2=Siti Harti Aminah
|year=2005
|last2=Lubis
|title=Ramuan Tradisional ala 12 Etnis Indonesia
|first3=Eddy
|publisher=Penebar Swadaya
|last3=Djajasukma
|location=[[Jakarta]]
|first4=Hadi
|ref=harv
|last4=Soetarno
|isbn=979-489-944-5
|first5=Ischak
}}
|last5=Lubis
* {{cite book
|year=1980a
|first=Hean Chooi
|title=Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Sayur-Sayuran
|last=Ong
|volume=6
|year=2008
|publisher=[[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia|LIPI]] bekerja sama dengan [[Balai Pustaka]]
|url=http://books.google.co.id/books?id=COXOOzdNZ10C
|location=[[Jakarta]]
|title=Vegetables for Health and Healing
|ref=harv
|trans_title=Sayuran untuk Kesehatan dan Penyembuhan
|oclc=66307472
|publisher=Utusan Publications & Distributors Sdn Bhd
|location=[[Kuala Lumpur]]
|ref=harv
|isbn=978-967-61-2102-9
}}
* {{cite book
|author=Pracaya
|year=2008
|url=http://books.google.co.id/books?id=IHkTEjTjTkcC
|title=Hama & Penyakit Tanaman
|publisher=Penebar Swadaya
|location=[[Jakarta]]
|ref=harv
|isbn=979-489-098-7
}}
* {{cite book
|first=Rahmat
|last=Rukmana
|year=2005
|url=http://books.google.co.id/books?id=Osr-863m4uIC
|title=Seri Budi Daya; Rumput Unggul Hijauan Makanan Ternak
|publisher=Kanisius
|location=[[Yogyakarta]]
|ref=harv
|isbn=979-21-0675-8
}}
* {{cite book
|first1=Setijati
|last1=Sastrapradja
|first2=Siti Harti Aminah
|last2=Lubis
|first3=Eddy
|last3=Djajasukma
|first4=Hadi
|last4=Soetarno
|first5=Ischak
|last5=Lubis
|year=1980a
|title=Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Sayur-Sayuran
|volume=6
|publisher=[[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia|LIPI]] bekerja sama dengan [[Balai Pustaka]]
|location=[[Jakarta]]
|ref=harv
|oclc=66307472
}}
* {{cite book
|first1=Setijati
|last1=Sastrapradja
|first2=Siti Harti Aminah
|last2=Lubis
|first3=Eddy
|last3=Djajasukma
|first4=Hadi
|last4=Soetarno
|first5=Ischak
|last5=Lubis
|year=1980b
|title=Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Kayu Indonesia
|volume=14
|publisher=[[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia|LIPI]] bekerja sama dengan [[Balai Pustaka]]
|location=[[Jakarta]]
|oclc=11804239
}}
* {{cite book
|first1=Setijati
|last1=Sastrapradja
|first2=Beth Paul
|last2=Naiola
|first3=Endi Rochandi
|last3=Rasmadi
|first4=Roemantyo
|first5=Ernawati Kasim
|last5=Soepardiyono
|first6=Eko Baroto
|last6=Waluyo
|year=1980c
|title=Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Kayu Indonesia
|volume=16
|publisher=[[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia|LIPI]] bekerja sama dengan [[Balai Pustaka]]
|location=[[Jakarta]]
}}
* {{cite book
|first=Slamet
|last=Soeseno
|year=1985
|title=Sayur Mayur untuk Karang Gizi
|publisher=Penebar Swadaya
|location=[[Jakarta]]
|ref=harv
}}
{{Refend}}
== Pranala luar ==
* {{nl}} BHL: [http://www.biodiversitylibrary.org/item/48033#page/287/mode/1up ''Sesbania grandiflora'', Pers.] @ K. Heyne. ''De Nuttige Planten van Ned. Indie'', '''II''': 281 (1916)
* {{en}} Duke energy: [http://www.hort.purdue.edu/newcrop/duke_energy/Sesbania_grandiflora.html ''Sesbania grandiflora'']
* {{en}} EOL: [http://eol.org/pages/641744/overview ''Sesbania grandiflora'']
* {{en}} FAO: [http://www.fao.org/ag/AGP/AGPC/doc/Gbase/data/pf000171.htm ''Sesbania grandiflora''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130217205710/http://www.fao.org/ag/AGP/AGPC/doc/Gbase/data/pf000171.htm |date=2013-02-17 }} (umum)
* {{en}} FAO: [http://www.fao.org/ag/AGA/AGAP/FRG/afris/Data/282.HTM ''Sesbania grandiflora''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121024185527/http://www.fao.org/ag/AGA/AGAP/FRG/afris/Data/282.HTM |date=2012-10-24 }} (pakan ternak)
* {{en}} Feedipedia: [http://www.feedipedia.org/node/254 Agati ''Sesbania grandiflora''] (pakan ternak)
* {{en}} NFTA: [http://www.winrock.org/fnrm/factnet/factpub/FACTSH/granflo2.htm ''Sesbania grandiflora''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121130111925/http://www.winrock.org/fnrm/factnet/factpub/FACTSH/granflo2.htm |date=2012-11-30 }}
* {{en}} NTBG: [http://ntbg.org/plants/plant_details.php?plantid=10452 ''Sesbania grandiflora''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130624013657/http://ntbg.org/plants/plant_details.php?plantid=10452 |date=2013-06-24 }}
* {{en}} Philipina Med. Plants: [http://www.stuartxchange.com/Katurai.html Katurai ''Sesbania grandiflora''] (obat)
* {{en}} Trop. Forages: [http://www.tropicalforages.info/key/Forages/Media/Html/Sesbania_grandiflora.htm ''Sesbania grandiflora''] (pakan ternak)
* {{en}} USDA: [http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=SEGR5 ''Sesbania grandiflora'']
{{artikel pilihan}}
{{Taxonbar|from=Q947251}}
[[Kategori:Sesbania]]
[[Kategori:Faboideae]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Pohon hias]]
[[Kategori:Pohon kayu]]
[[Kategori:Pohon]]
[[Kategori:Pupuk hijau]]
[[Kategori:SayuranSayur]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Tumbuhan pewarna]]
|