Kecipir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: tanpa takson -> klad + clean up
 
(20 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
| image_caption = Kecipir, ''Psophocarpus tetragonolobus''<br>[[Padabeunghar, Pasawahan, Kuningan|Padabeunghar]], [[Pasawahan, Kuningan|Pasawahan]], [[Kuningan]]
| regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
| divisio = [[flowering plant|Magnoliophyta]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
| classis = [[dicotyledon|Magnoliopsida]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
{{kladtb|[[Rosid|Fabid]]}}
| ordo = [[Fabales]]
| familia = [[Fabaceae]]
Baris 22 ⟶ 25:
|synonyms_ref = <ref>{{cite web|url=http://www.theplantlist.org/tpl/record/ild-3577|title=The Plant List: A Working List of All Plant Species}}</ref>
}}
'''Kecipir''' ('''''Psophocarpus tetragonolobus''''' ([[L.]]) [[De Candolle|D.C.]]) adalah [[tumbuhan merambat]] anggota [[familia|suku]] [[Fabaceae]] (Leguminosae). Pucuk dan [[polong]] mudanya dimanfaatkan sebagai [[sayuran]]. Di [[SumateraSumatra]] dikenal sebagai ''kacang botol'' atau ''kacang belingbing'' ([[pantai barat SumateraSumatra]], dan [[Minangkabau|Mnk.]]<ref name=Soeseno>{{aut|Soeseno, Slamet}} (1985). ''Sayur-Mayaur untuk Karang Gizi''. hal.28{{spaced ndash}}30. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya.</ref>), dan ''kacang embing'' ([[Palembang]]). Nama-nama lainnya adalah ''jaat'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]);<ref name="Azka">{{aut|Supriatna, Nana}} (2007). ''Bercocok Tanam Sayuran''. Hlm.7{{spaced ndash}}10. [[Jakarta]]:Azka Press. ISBN 978-979-1211-78-9.</ref> ''cipir, cicipir, kěcipirkēcipir'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]); ''kělongkangkēlongkang'' ([[bahasa Bali|Bl.]]), serta ''biraro'' ([[Manado]], [[Ternate]]);<ref name="heyne">{{aut|Heyne, K.}} 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'' '''2''': 1068-69. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Bogor. ([http://archive.org/stream/denuttigeplanten02heyn#page/348/mode/2up edisi '''1916''': 348])</ref> ''kacang '''botor''''', ''k. botol'', dan ''k. kumbotor'' ([[Bahasa Melayu Pontianak|Ptk.]]). Dalam [[bahasa Inggris]] disebut sebagai ''Winged bean'', ''Winged pea'', ''Four-angled bean'' (mengacu pada bentuk buahnya); namun juga dinamai ''Goa bean'' dan ''Asparagus pea''.
 
== Pengenalan ==
[[Berkas:Psophocarpus tetragonolobus Blanco2.293.png|jmpl|kiri|200px|Pelat botani menurut Blanco]]
Tumbuhannya merambat, memanjat atau membelit, membentuk [[perdu]],<ref name=Azka/> atau semak yang menahun. Dalam budidayabudi daya biasanya diberi penyangga, namuntetapi jika dibiarkan akan menutupi permukaan tanah. [[Batang]]nya silindris, beruas-ruas, jarang [[kayu|mengayu]], hingga 4 [[meter|m]] panjangnya. Berakar banyak, dengan [[akar]] samping yang panjang, menjalar datar dekat permukaan tanah, sebagian di antaranya menebal, membentuk [[umbi]].<ref name="prota">{{aut|Grubben, G.J.H.}} 2004. [http://www.prota4u.org/protav8.asp?h=M4&t=Psophocarpus,tetragonolobus&p=Psophocarpus+tetragonolobus#Synonyms ''Psophocarpus tetragonolobus'' (L.) DC.]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} [Internet] Record from PROTA4U. Grubben, G.J.H. & Denton, O.A. (Editors). PROTA (Plant Resources of Tropical Africa / Ressources végétales de l’Afrique tropicale), Wageningen, Netherlands. <http://www.prota4u.org/search.asp {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20131108055619/http://www.prota4u.org/search.asp |date=2013-11-08 }}>. Accessed 11 September 2013.</ref>
 
[[Berkas:Psophoc tetrag 090306-7166 kng.JPG|jmpl|kiri|200px|Bunga dan karangan bunga]]
[[Daun|Daun-daun]] majemuk dengan tiga [[anak daun]], duduk daun berselang-seling; [[daun penumpu]] bentuk bundar telur-lanset, panjang lk. 1 [[sentimeter|cm]], tidak rontok; tangkai daun 3–12&nbsp;cm, rakis 1,5–5,5&nbsp;cm. Anak-anak daun berbentuk bundar telur hingga [[segitiga]], 4–15&nbsp;cm × 3.5–12&nbsp;cm, membundar atau terpangkas di pangkalnya, meruncing di ujungnya; pertulangan menyirip, warna hijau. [[Bunga]] tipe kupu-kupu, dalam [[bunga majemuk|karangan]] berisi 2–10 kuntum yang tumbuh dari ketiak daun, tangkai karangan bunga 5–15&nbsp;cm, rakisnya 1–10&nbsp;cm, agak berbulu. Bunga berkelamin dua, bertangkai hingga 5 [[milimeter|mm]]; kelopaknya dengan tabung sepanjang 4–6&nbsp;mm, bertaju tidak seragam, hingga 2&nbsp;mm, hijau hingga merah-ungu gelap; mahkota biru, biru pucat, krem, atau kemerahan, dengan bendera hampir bundar atau lonjong-lebar, hingga 4&nbsp;cm × 3.5&nbsp;cm, sayap-sayap dan lunasnya sedikit lebih pendek; [[benang sari]] 10, dalam dua tukal (9 + 1); bakal buah menumpang. [[Buah#Buah polong|Buah polong]] bentuk garis atau lonjong memanjang, berbentuk segiempatsegi empat dengan sudut bersayap yang beringgit, 6–40&nbsp;cm × 2–3,5&nbsp;cm, berwarna hijau sewaktu muda dan menjadi hitam dan kering bila tua, berbiji 5–21 butir. Karena bentuknya yang bersayap mirip atau bahkan menyerupai sedikit dengan [[belimbing]], di [[SumateraSumatra]] tumbuhan ini dikenal dengan nama ''kacang bělingbing'' ([[Bahasa Minangkabau|Mink.]]).<ref name=Soeseno/> [[Biji]]nya bulat dengan diameter 5–10&nbsp;mm, berwarna kuning, cokelat hingga hitam, kadang-kadang putih, kadang-kadang berbintik.<ref name="prota"/>
 
== Kegunaan ==
Baris 59 ⟶ 62:
}}
[[Berkas:Japanese Psophocarpus tetragonolobus.jpg|jmpl|kiri|200px|Polong kecipir muda siap disayur.]]
Di [[Indonesia]], kecipir umumnya ditanam untuk diambil buahnya yang muda, yang beserta pucuk dan daun-daun yang muda biasanya direbus untuk dijadikan penganan<ref name="heyne"/> (misalnya untuk [[lalap]], [[pecal]], atau [[urap]]) atau dicampurkan ke dalam sayur.<ref name=Azka/><ref name="Sas.">{{aut|Sastrapradja, Setijati; Lubis, Siti Harti Aminah; Djajasukma, Eddy; Soetarno, Hadi; Lubis, Ischak}} (1981). ''Sayur-sayuran''. '''6''':54{{Spaced ndash}}55. [[Jakarta]]:[[Balai Pustaka]] bekerjasama dengan [[LBN]]-[[LIPI]].</ref> Di [[Bangladesh]], kecipir dimakan bersama daging atau [[ikan]].<ref name="astawan">{{aut|Astawan, Made}} (2009). ''Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian''. hlm.69{{spaced ndash}}74. [[Jakarta]]:Penebar Swadaya. ISBN 979-002-366-9.</ref> Menurut [[Rumphius]], umbi akarnya dapat dimakan setelah direbus, namuntetapi umbi ini harus dipanen sebelum buah kecipirnya menjadi tua.<ref name="heyne"/>. Rasa umbinya ini mirip dengan [[bengkuang]].<ref name=Sas./> Biji-bijinya yang tua (Sd. ''botor'', Jw. ''cipir'') dimakan sebagai [[kacang|kacang-kacangan]] setelah disangrai terlebih dulu.<ref name="heyne"/>. Ringkasnya, kecipir dapat diolah menjadi berbagai hidangan. Diolah menjadi minyak, tepung, pencampur [[kopi]], [[susu]], atau [[tempe]]. Karena sifatnya dalam hal pengolahan mirip tempe, maka dapat diterampkan pada kecipir.<ref name=astawan/>
 
Daunnya berkhasiat obat. Ekstrak daun kecipir pada masa lalu digunakan untuk mengobati [[mata]] yang bengkak dan sakit [[telinga]]. Daun kecipir yang diremas dan dicampur [[adas pulasari]] digunakan sebagai obat bisul.<ref name="heyne"/> Masyarakat [[Arab]], [[Pakistan]], dan [[Cina]] bisa mencampurkan kecipir dalam obat-obatan mereka.<ref name=astawan/> Biji dan daun mengandung [[flavonoid]], [[saponin]], dan [[tanin]].
Baris 66 ⟶ 69:
 
=== Kandungan kimiawi ===
Biji kecipir memiliki kandungan [[protein]] yang tinggi (27,8-36,6%), demikian pula kandungan [[lemak]]nya (14,8-17,9%), yang menyerupai kandungan zat-zat itu pada [[kedelai]]. Biji tersebut juga mempunyai banyak kandungan [[fosfor]], [[kalsium]],<ref name=Soeseno/> dan [[magnesium]]. Kandungan kalsium tertinggi didapati pada daun-daunnya.<ref>{{aut|Ibuki F, M Kotaru, KK Kan, T Ikeuchi, M Kanamori}}. 1983. Chemical composition of winged bean (''Psophocarpus tetragonolobus'') varieties. [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/6663368 ''J. Nutr. Sci. Vitaminol (Tokyo)''. 1983 Oct; '''29'''(5) : 621-9].</ref> Tumbuhan ini juga mengandung [[karbohidrat]], [[vitamin C]], beserta [[tocopherol]] sejenis [[antioksidan]] untuk membuat tubuh lebih banyak menyerap [[vitamin A]] yang baik untuk kesehatan [[mata]], dan [[air]] tentunya.<ref name=Soeseno/>
 
Kecipir juga mengandung asam behenat, yaitu [[asam lemak]] yang tak dapat diserap usus sehingga tidak menyebabkan kegemukan walau dikonsumsi banyak.<ref name="iritani">{{aut|Iritani, Galuh}} (2012). ''Vegetable Gardening: Menanam Sayuran di Pekarangan Rumah''. Hlm. 65{{spaced ndash}}66. [[Yogyakarta]]: IndonesiaTera. ISBN 978-979-159-3.</ref>
 
== Asal usul dan agihan ==
Baris 79 ⟶ 82:
Secara fisiologi, kecipir sangat sensitif dengan ''[[frost]]''. Selain itu, ia adalah [[fotoperiodisme|tumbuhan hari pendek]], hanya berbunga jika panjang hari kurang dari masa kritis (untuk kecipir 12 jam). Bijinya tertutup cangkang keras, sehingga kadang-kadang diperlukan perendaman untuk mempercepat [[perkecambahan]].
 
Penanaman kecipir membutuhkan benih dari pohon yang sudah tua, sehat, lebat, dan bersih dari hama penyakit. Ia menghendaki ukuran yang seragam.<ref name=Azka/> Biji kecipir itu sangat keras, dan baru bertumbuh tunas lembaganya ketika sampai 10 hari. Karenanya, 2 hari sebelum disemai ke tanah atau ''polypot'' bisa direndam dulu. Itupun hendaknya agar direndam sebatas tinggi biji.<ref name=iritani/> Apabila hendak menanam kecipir, lubang yang hendak ditugali kecipir baiknya diisi dua-dua bersama [[pupuk kandang]] atau [[pupuk kompos|kompos]],<ref name=Azka/> dan lebih baik ditanam pada akhir musim hujan. Ditanam pada akhir [[musim hujan]] karena sudah bisa berbunga pada [[musim kemarau]]. Apabila ditanam pada musim hujan, kecipir akan mengeluarkan daun saja secara-terus menerus dan baru akan berbunga 9 bulan kemudian. Akibatnya, pertambahan jumlah bunga terganggu dan [[buah]]nya terdesak. Bijinya ini ditanam di atas [[tanah]] yang sudah diolah menjadi [[bedengan]] sebagaimana mestinya dengan jarak tanam 60 × 30&nbsp;cm. Dalam usia 8 hari, biasanya kecipir akan ber[[kecambah]]. Apabila sudah dewasa, berilah tongkat sebagai tempat untuk merambat agar kecipir itu kokoh.<ref name=Soeseno/><ref name=iritani/>
[[Berkas:Kecipir-Kacang Botol.jpg|al=Kecipir/Kacang Botol|kiri|jmpl|320x320px|Kecipir/Kacang Botol]]
 
Selama berkembang, pupuk diperlukan guna ia tumbuh subur dan cepat berbuah, dan yang dipakai untuk kecipir adalah urea dan TSP pada minggu kedua, begitu pula minggu kelima. Kemudian, gulma dan [[Rumput|rerumputan]] musti disiang agar tak mengganggu pertumbuhan kecipir. Kecipir juga harus disiram, terutama di musim kemarau, pada pagi dan sore hari.<ref name=Azka/> Kecipir ber[[bunga]] pada 7-8 minggu setelah ditanam untuk jenis genjah, dan setelah 3-4 [[bulan]] bagi yang lambat berbunga. [[Polong]] muda dapat dipetik pada 10-11 minggu buat jenis genjah. Pembudidayaan tumbuhan ini masih dilakukan secara sederhana pada awal 1980.<ref name=Sas./> Namun demikian, kecipir dalam waktu 6 bulan sudah dapat dipanen berkali-kali.<ref name=iritani/>
 
== Referensi ==
Baris 88 ⟶ 91:
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Psophocarpus tetragonolobus|Kecipir}}
* {{id}} Prohati: [http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=205 Kecipir] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180131143637/http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=205 |date=2018-01-31 }}.
* {{id}} IPTEK: [http://iptek.apjii.or.id/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-243.pdf Kecipir] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20030811053404/http://iptek.apjii.or.id/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-243.pdf |date=2003-08-11 }}.
* {{en}} PFAF: [http://www.pfaf.org/user/Plant.aspx?LatinName=Psophocarpus+tetragonolobus ''Psophocarpus tetragonolobus'']
* {{en}} Floridata: [http://www.floridata.com/ref/p/psop_tet.cfm ''Psophocarpus tetragonolobus'']
{{Taxonbar|from=Q1468260}}
 
[[Kategori:Faboideae]]
Baris 97 ⟶ 101:
[[Kategori:Penutup tanah]]
[[Kategori:Pupuk hijau]]
[[Kategori:SayuranSayur]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Umbi-umbian]]