Jeungjing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: tanpa takson -> klad + clean up
 
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 7:
| image_caption = Pohon Sengon Laut, ''Paraserianthes falcataria'' <br />dari [[Dramaga, Bogor|Darmaga]], [[Bogor]]
| regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
| divisio = [[Flowering plant|Magnoliophyta]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
| classis = [[Magnoliopsida]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
| ordo = [[Fabales]]
| familia = [[Fabaceae]]
Baris 20 ⟶ 22:
''Falcataria moluccana'' <small>(Miq.) Barneby & J.W.Grimes</small>
}}
'''Jeungjing''', '''jeunjing'''{{Speciestitle}} atau '''sengonSengon laut''' adalah nama sejenis [[pohon]] penghasil kayu anggota [[familia|suku]] Fabaceae. Pohon yang diklaim memiliki pertumbuhan tercepat di dunia ini, dapat mencapai tinggi 7[[meter|m]] dalam waktu setahun, nama ilmiahnya adalah ''Paraserianthes falcataria''.<ref name=soeria_343>Soerianegara, I. dan RHMJ. Lemmens (eds.). 2002. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 5(1): Pohon penghasil kayu perdagangan yang utama''. PROSEA – Balai Pustaka. Jakarta. ISBN 979-666-308-2. Hal. 343-349</ref> Jeunjing menghasilkan [[kayu]] ringan yang berwarna putih, cocok untuk konstruksi ringan, peti-peti pengemas, [[papan partikel]] (''particle board'') dan [[papan lapis]] (''blockboard'').
 
Nama-nama lainnya adalah ''sika'', ''selawaku'' ([[Maluku]]), ''bae, bai, wai, wahogon'' ([[Papua]]), ''batai'' ([[Malaysia|Mly.]]), ''kalbi'', ''albasiah'' atau ''albise'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]. Dalam [[bahasa Inggris]] disebut dengan nama-nama ''Moluccan sau'', ''falcata'', atau ''white albizia''.<ref name=soeria_343/><ref name=Atlas2_59/><ref name=heyne_869/>
 
== Pengenalan ==
[[Berkas:Parase falcata 060922 0403 rwg.jpg|thumbjmpl|leftkiri|180px|Semai (anak pohon) jeungjing]]
[[Pohon]], sedang sampai agak besar, mencapai tinggi 40m dan gemang hingga 100[[sentimeter|cm]] atau lebih. Batang utama umumnya lurus dan [[silinder|silindris]], dengan tinggi batang bebas cabang (''clear bole'') mencapai 20m. Pepagannya tidak berbanir, berwarna kelabu atau keputih-putihan, licin atau agak berkutil, dengan jajaran lentisel.<ref name=soeria_343/> Bertajuk rindang, berbentuk payung, dan renggang.<ref name=kayuIndonesia/> Ranting yang muda bersegi, berambut.
 
Baris 37 ⟶ 39:
Kayu terasnya berwarna hampir putih atau coklat muda; kayu gubalnya hampir tak terbedakan dari kayu teras.<ref name=Atlas2_59>Martawijaya, A., I. Kartasujana, Y.I. Mandang, S.A. Prawira, K. Kadir. 1989. Atlas Kayu Indonesia, jilid II: 59-64. Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Bogor.</ref>
 
Kayu jeungjing memiliki permukaan yang licin atau hampir licin, dan mengkilap;. denganDengan tekstur yang agak kasar dan merata. Kayu yang masih segar berbau seperti [[petai]], yang lambat laun menghilang apabila kayunya menjadi kering.<ref name=Atlas2_59/>
 
Termasuk ke dalam kayu ringan, jeungjing memiliki [[berat jenis]] sekitar 0,33. Kayu ini termasuk ke dalam kelas kuat IV-V, dan kelas awet IV-V. Kayu jeungjing cukup mudah diawetkan (keterawetan sedang) dan mudah pula dikeringkan, meskipun pada kayu yang seratnya tidak lurus mudah terjadi pencekungan dan pemilinan. Pengeringan alami papan dengan ketebalan 2,5&nbsp;cm hingga kadar air sekitar 20% memerlukan waktu kurang-lebih 33 hari.<ref name=Atlas2_59/>
Baris 44 ⟶ 46:
 
== Pemanfaatan ==
[[Berkas:Parase falcata 071230-3092 jsga.jpg|thumbjmpl|180px|Penggergajian kayu jeungjing di [[Jasinga, Bogor|Jasinga]], Bogor]]
Secara tradisional, kayu jeungjing di [[Jawa Barat]] banyak digunakan sebagai bahan ramuan rumah: papan-papan, kasau, balok, tiang dan sebagainya. Di [[Maluku]], pada masa lalu kayu jeungjing biasa digunakan sebagai bahan pembuatan perisai karena sifatnya yang ringan, liat dan sukar ditembus. Penggunaannya sesuai dengan kelas dan kualitas [[kayu]], yaitu untuk bahan bangunan ringan atau untuk keperluan lain yang sifatnya sempurna. Kini kayu jeungjing biasa digunakan untuk pembuatan papan, peti-peti pengemas, [[venir]], [[pulp]] (bubur kayu), [[papan serat]] (''fiber board''), [[papan partikel]] (''particle board''), [[papan lapis]] (''blockboard''), korek api, kelom (alas kaki), peti [[sabun]], perabotan rumah tangga, bahan mainan, bahan pembungkus, [[korek api]], kertas -kadang-kadang juga untuk membuat sampangsampan- dan [[kayu bakar]].<ref name=Atlas2_59/><ref name=kayuIndonesia/>
 
Jeungjing akan menjadi lebih awet dan tahan sesudah [[cat|dicat]] dan [[kapur|dikapur]] atau diberi perlakuan lain yang dianggap perlu.<ref name=kayuIndonesia/>
Baris 52 ⟶ 54:
 
== Anak jenis dan kerabat dekat ==
''Paraserianthes falcataria'' memiliki tiga anak jenis:<ref name=soeria_343/>:
 
* ''P.f. falcataria'', aslinya menyebar di Maluku dan Papua
Baris 58 ⟶ 60:
* ''P.f. fulva'' (Lane-Poole) Nielsen (sinonim: ''Albizia fulva'' Lane-Poole dan ''Albizia eymae'' Fosberg), dari pegunungan Papua.
 
Jeungjing dibawa ke [[Kebun Raya Bogor]] oleh [[Johannes Elias Teijsmann]] dari Pulau [[Banda]] dan sejak tahun 1871 tanaman ini mulai menyebar ke berbagai wilayah di [[Nusantara]].<ref name=heyne_869>[[K. Heyne|Heyne, K.]] 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 2. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 869-870.</ref> Sekarang jeungjing telah ditanam di pelbagai negara tropis, terutama untuk produksi kayunya; lebih-lebih di [[Jawa Barat]]. Jeungjing ditemukan tumbuh di [[Jawa]], [[SumateraSumatra]], [[Sulawesi]], [[Papua]], dan [[Filipina]].<ref name=kayuIndonesia>{{aut|Sastrapradja, Setijati; Kartawinata, Kuswata; Soetisna, Usep; Roemantyo; Wiriadinata, Hari; Soekardjo, Soekristijono}} (1981). ''Kayu Indonesia''. '''14''':38{{spaced ndash}}39. [[Jakarta]]:[[LBN]] - [[LIPI]] bekerjasama dengan [[Balai Pustaka]].</ref>
 
Di [[Papua Nugini]] bagian tenggara, didapati jenis ''Paraserianthes pullenii'' (Verdc.) Nielsen. Pohon ini kemungkinan menghasilkan kayu yang serupa dengan ''P. falcataria''.<ref name=soeria_343/> [[Kemlandingan gunung]] (''[[Paraserianthes lophanta]]'' ([[Carl Ludwig Willdenow|Willd.]]) Nielsen) adalah pohon kecil yang ditemukan menyebar di pegunungan-pegunungan di [[Sumatra]], [[Jawa]], [[Bali]], [[Lombok]] dan [[Flores]], dan melompat ke [[Australia]] barat daya.<ref name=steenis2006_lg26>[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]]. 2006. ''Flora Pegunungan Jawa''. Puslit Biologi LIPI, Bogor. Lembar gambar 26 (sebagai ''Albizia lophanta'' (Willd.) Benth.)</ref>
 
== Ekologi dan [[silvikultur]] ==
[[Berkas:Parase falcata 060429 5229 ipb.jpg|thumbjmpl|leftkiri|180px|Tegakan jeungjing di Darmaga, Bogor]]
Habitat asli ''P. falcataria'' adalah [[hutan primer|hutan-hutan primer]], namun kemudian sering ditemui di [[hutan sekunder]] dan dataran banjir di tepian [[sungai]], serta kadang-kadang di [[hutan pantai]].<ref name=soeria_343/> Umumnya, jenis ini terdapat di dekat perkampungan, tepi-tepi jalan, tepi [[sungai]], [[ladang]], pematang [[sawah]], [[perkebunan]] [[teh]], [[kopi]], maupun di tegalan. Jeungjing juga hidup di tempat terbuka dan suka tanah lempung, pada ketinggian 1650 [[mdpl]].<ref name=kayuIndonesia/>
 
Baris 76 ⟶ 78:
Tumbuh dengan cepat, pada rotasi tebangan 8-12 tahun riap volume rata-rata tahunan kayu jeungjing adalah antara 25–30 m³/ha. Pada tanah-tanah yang subur di [[Indonesia]], riap ini bahkan dapat mencapai 50–55 m³/ha/tahun.<ref name=soeria_343/>
 
Jeungjing juga sering ditanam dalam bentuk [[wanatani]], bercampur dengan aneka komoditas lain,<ref name=soeria_343/>, termasuk [[padi]] ladang, [[cabai]], [[kapulaga]], hingga ke [[salak#salak pondoh|salak pondoh]].
 
Saat ini tanaman jeungjing mengalami serangan hama parah yaitu karat puru, dan diganti [[jabon]] sebagai tanaman alternatif yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Baris 86 ⟶ 88:
{{commons|Falcataria moluccana}}
* {{nl}} BHL: [http://www.biodiversitylibrary.org/item/48033#page/214/mode/1up ''Albizzia falcata'', Backer] @ K. Heyne. ''De Nuttige Planten van Ned. Indie'', '''II''': 208 (1916)
* {{en}} ICRAF The World Agroforestry Center: [http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/Products/AFDbases/af/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=171 ''Paraserianthes falcataria''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110110225641/http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/Products/AFDbases/af/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=171 |date=2011-01-10 }}
 
{{taxonbar}}
 
[[Kategori:Tumbuhan industri]]
[[Kategori:Mimosoideae]]
[[Kategori:Pohon kayu]]
[[Kategori:Pohon]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Paraserianthes]]