Jeungjing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib) k clean up, replaced: Rujukan → Referensi |
k →top: tanpa takson -> klad + clean up |
||
(15 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Taxobox
| color = lightgreen
| name =
| status =
| image = Parase falcata 070609 210 ipb.jpg
| image_width = 250px
| image_caption = Pohon
| regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
| ordo = [[Fabales]]
| familia = [[Fabaceae]]
Baris 20 ⟶ 22:
''Falcataria moluccana'' <small>(Miq.) Barneby & J.W.Grimes</small>
}}
Nama-nama lainnya adalah ''sika'', ''selawaku'' ([[Maluku]]), ''bae, bai, wai, wahogon'' ([[Papua]]), ''batai'' ([[Malaysia|Mly.]]), ''kalbi'', ''albasiah'' atau ''albise'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]. Dalam [[bahasa Inggris]] disebut dengan nama-nama ''Moluccan sau'', ''falcata'', atau ''white albizia''.<ref name=soeria_343/><ref name=Atlas2_59/><ref name=heyne_869/>
== Pengenalan ==
[[Berkas:Parase falcata 060922 0403 rwg.jpg|
[[Pohon]], sedang sampai agak besar, mencapai tinggi 40m dan gemang hingga 100[[sentimeter|cm]] atau lebih. Batang utama umumnya lurus dan [[silinder|silindris]], dengan tinggi batang bebas cabang (''clear bole'') mencapai 20m. Pepagannya tidak berbanir, berwarna kelabu atau keputih-putihan, licin atau agak berkutil, dengan jajaran lentisel.<ref name=soeria_343/> Bertajuk rindang, berbentuk payung, dan renggang.<ref name=kayuIndonesia/> Ranting yang muda bersegi, berambut.
Baris 37 ⟶ 39:
Kayu terasnya berwarna hampir putih atau coklat muda; kayu gubalnya hampir tak terbedakan dari kayu teras.<ref name=Atlas2_59>Martawijaya, A., I. Kartasujana, Y.I. Mandang, S.A. Prawira, K. Kadir. 1989. Atlas Kayu Indonesia, jilid II: 59-64. Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. Bogor.</ref>
Kayu jeungjing memiliki permukaan yang licin atau hampir licin
Termasuk ke dalam kayu ringan, jeungjing memiliki [[berat jenis]] sekitar 0,33. Kayu ini termasuk ke dalam kelas kuat IV-V, dan kelas awet IV-V. Kayu jeungjing cukup mudah diawetkan (keterawetan sedang) dan mudah pula dikeringkan, meskipun pada kayu yang seratnya tidak lurus mudah terjadi pencekungan dan pemilinan. Pengeringan alami papan dengan ketebalan 2,5 cm hingga kadar air sekitar 20% memerlukan waktu kurang-lebih 33 hari.<ref name=Atlas2_59/>
Baris 44 ⟶ 46:
== Pemanfaatan ==
[[Berkas:Parase falcata 071230-3092 jsga.jpg|
Secara tradisional, kayu jeungjing di [[Jawa Barat]] banyak digunakan sebagai bahan ramuan rumah: papan-papan, kasau, balok, tiang dan sebagainya. Di [[Maluku]], pada masa lalu kayu jeungjing biasa digunakan sebagai bahan pembuatan perisai karena sifatnya yang ringan, liat dan sukar ditembus. Penggunaannya sesuai dengan kelas dan kualitas [[kayu]], yaitu untuk bahan bangunan ringan atau untuk keperluan lain yang sifatnya sempurna. Kini kayu jeungjing biasa digunakan untuk pembuatan papan, peti-peti pengemas, [[venir]], [[pulp]] (bubur kayu), [[papan serat]] (''fiber board''), [[papan partikel]] (''particle board''), [[papan lapis]] (''blockboard''), korek api, kelom (alas kaki), peti [[sabun]], perabotan rumah tangga, bahan mainan, bahan pembungkus, [[korek api]], kertas -kadang-kadang juga untuk membuat
Jeungjing akan menjadi lebih awet dan tahan sesudah [[cat|dicat]] dan [[kapur|dikapur]] atau diberi perlakuan lain yang dianggap perlu.<ref name=kayuIndonesia/>
Baris 52 ⟶ 54:
== Anak jenis dan kerabat dekat ==
''Paraserianthes falcataria'' memiliki tiga anak jenis:<ref name=soeria_343/>
* ''P.f. falcataria'', aslinya menyebar di Maluku dan Papua
Baris 58 ⟶ 60:
* ''P.f. fulva'' (Lane-Poole) Nielsen (sinonim: ''Albizia fulva'' Lane-Poole dan ''Albizia eymae'' Fosberg), dari pegunungan Papua.
Jeungjing dibawa ke [[Kebun Raya Bogor]] oleh [[Johannes Elias Teijsmann]] dari Pulau [[Banda]] dan sejak tahun 1871 tanaman ini mulai menyebar ke berbagai wilayah di [[Nusantara]].<ref name=heyne_869>[[K. Heyne|Heyne, K.]] 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 2. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 869-870.</ref> Sekarang jeungjing telah ditanam di pelbagai negara tropis, terutama untuk produksi kayunya; lebih-lebih di [[Jawa Barat]]. Jeungjing ditemukan tumbuh di [[Jawa]], [[
Di [[Papua Nugini]] bagian tenggara, didapati jenis ''Paraserianthes pullenii'' (Verdc.) Nielsen. Pohon ini kemungkinan menghasilkan kayu yang serupa dengan ''P. falcataria''.<ref name=soeria_343/> [[Kemlandingan gunung]] (''[[Paraserianthes lophanta]]'' ([[Carl Ludwig Willdenow|Willd.]]) Nielsen) adalah pohon kecil yang ditemukan menyebar di pegunungan-pegunungan di [[Sumatra]], [[Jawa]], [[Bali]], [[Lombok]] dan [[Flores]], dan melompat ke [[Australia]] barat daya.<ref name=steenis2006_lg26>[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]]. 2006. ''Flora Pegunungan Jawa''. Puslit Biologi LIPI, Bogor. Lembar gambar 26 (sebagai ''Albizia lophanta'' (Willd.) Benth.)</ref>
== Ekologi dan [[silvikultur]] ==
[[Berkas:Parase falcata 060429 5229 ipb.jpg|
Habitat asli ''P. falcataria'' adalah [[hutan primer|hutan-hutan primer]], namun kemudian sering ditemui di [[hutan sekunder]] dan dataran banjir di tepian [[sungai]], serta kadang-kadang di [[hutan pantai]].<ref name=soeria_343/> Umumnya, jenis ini terdapat di dekat perkampungan, tepi-tepi jalan, tepi [[sungai]], [[ladang]], pematang [[sawah]], [[perkebunan]] [[teh]], [[kopi]], maupun di tegalan. Jeungjing juga hidup di tempat terbuka dan suka tanah lempung, pada ketinggian 1650 [[mdpl]].<ref name=kayuIndonesia/>
Baris 76 ⟶ 78:
Tumbuh dengan cepat, pada rotasi tebangan 8-12 tahun riap volume rata-rata tahunan kayu jeungjing adalah antara 25–30 m³/ha. Pada tanah-tanah yang subur di [[Indonesia]], riap ini bahkan dapat mencapai 50–55 m³/ha/tahun.<ref name=soeria_343/>
Jeungjing juga sering ditanam dalam bentuk [[wanatani]], bercampur dengan aneka komoditas lain,<ref name=soeria_343/>
Saat ini tanaman jeungjing mengalami serangan hama parah yaitu karat puru, dan diganti [[jabon]] sebagai tanaman alternatif yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Baris 86 ⟶ 88:
{{commons|Falcataria moluccana}}
* {{nl}} BHL: [http://www.biodiversitylibrary.org/item/48033#page/214/mode/1up ''Albizzia falcata'', Backer] @ K. Heyne. ''De Nuttige Planten van Ned. Indie'', '''II''': 208 (1916)
* {{en}} ICRAF The World Agroforestry Center: [http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/Products/AFDbases/af/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=171 ''Paraserianthes falcataria''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110110225641/http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/Products/AFDbases/af/asp/SpeciesInfo.asp?SpID=171 |date=2011-01-10 }}
{{taxonbar}}
[[Kategori:Tumbuhan industri]]
[[Kategori:Mimosoideae]]
[[Kategori:Pohon kayu]]
[[Kategori:Pohon]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Paraserianthes]]
|