Tisuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: tanpa takson -> klad + clean up
 
(22 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
| image = Hibi macro 080124-3998 bunw.jpg
| image_width = 250px
| image_caption = Tisuk (''Hibiscus macrophyllus'')</br />di [[Buniwangi, Palabuhanratu, Sukabumi|Buniwangi]], [[Palabuhanratu]], [[Sukabumi]]
| regnum = [[PlantPlantae]]ae
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
| divisio = [[Magnoliophyta]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
| classis = [[Magnoliopsida]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
| ordo = [[Malvales]]
| familia = [[Malvaceae]]
Baris 15 ⟶ 17:
| binomial_authority = Roxb.
}}
'''Tisuk''' atau '''baru kesi''' (''Hibiscus macrophyllus'') adalah pohon sebangsa [[waru]], anggota dari [[familia|suku]] kapas-kapasan atau [[Malvaceae]]. Berdaun lebih lebar dan bundar, tisuk umumnya tumbuh cepat dan berbatang lampai lurus. Tumbuhan ini juga dikenal dengan nama-nama lain seperti ''anuk-anuk'' ([[Karo]]); ''tesuk, tisuk, tisuk tambaga'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]), ''waru lanang, w. jembut, w. gombong, w. gunung, w. payung, w. songsong, w. watang'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]).
 
== Pengenalan ==
[[Berkas:Hibi macro 080124-4025 bunw.jpg|thumbjmpl|leftkiri|200px|Pohon tisuk]]
Tisuk tumbuh tinggi, hingga 25 [[meter|m]], namuntetapi dengan batang dan [[tajuk (botani)|tajuk]] yang kurus; agak-agak mirip dengan [[payung]]. Gemang batangnya 15–25 [[sentimeter|cm]]. Di [[Jawa]] bagian barat tumbuh liar hingga ketinggian lk. 800 m dpl., serta ditanam hingga 1.400 m dpl.<ref name="heyne">{{aut|[[Karel Heyne|Heyne, K]]. 1987.}} ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. '''3''':1306-1307. Terj. Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta</ref>
 
Hampir semua bagian yang lunak berambut rapat, coklat, seperti [[sutera]], panjang hingga 8 [[milimeter|mm]]. Kuncup terletak terminal, 7–9 &nbsp;cm, terlindung oleh [[daun penumpu]] yang lebar memanjang. [[Daun]]nya tunggal, bundar, ujungnya lancip, ukurannya besar, berbulu halus, bertangkai panjang, 15–30 &nbsp;cm. Helai daun hampir bundar, bentuk [[jantung]], garis tengah 20–36 &nbsp;cm; bertepi rata atau bergerigi; dengan 7–9 ibu tulang daun yang menjari. Kuncup daun, ranting, tangkai daun, berwarna coklat kekuningan.<ref name="FoC">Flora of China: [http://efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=2&taxon_id=200013709 ''Hibiscus macrophyllus'' Roxburgh ex Hornemann]</ref><ref name="BP">Sastrapradja, Setijati; Kartawinata, Kuswata; Soetisna, Usep; Roemantyo; Wiriadinata, Hari; Soekardjo, Soekristijono (1980). ''Kayu Indonesia''. '''14''':14{{spaced ndash}}15. Jakarta:[[Lembaga Biologi Nasional|LBN]] - [[LIPI]] bekerjasama dengan [[Balai Pustaka]].</ref>
 
[[Bunga]] dalam [[bunga berkarang|karangan]] terminal bentuk [[payung]], hingga 30 &nbsp;cm. Daun kelopak tambahan bertaju 10–12, hampir sama panjang dengan kelopak yang bertaju 5. Mahkota berdiameter lk. 6 &nbsp;cm, kuning dengan warna ungu di tengahnya. Tangkai benang sari lk. 3 &nbsp;cm. [[Buah#Buah kotak|Buah kotak]] panjang 2,5–3 &nbsp;cm, berbulu halus rapat.<ref name="FoC"/>
 
Menyebar luas mulai dari [[Pakistan]] di barat, [[India]], [[Burma]], [[Cina]] selatan ([[Yunnan]]), [[Vietnam]], [[Kamboja]], [[Thailand]], [[Malaysia]], dan [[Indonesia]].<ref name="FoC"/>.
 
==Pemanfaatan Persebaran ==
Tisuk tumbuh secara alami di [[hutan]]-hutan [[dataran rendah]] dan [[belukar]] sampai 500 [[mdpl]]. Di [[Indonesia]], ia didapati di [[Kalimantan Selatan]], [[Kalimantan Timur|Timur]], [[Jawa]], dan [[Sumatra]]. Di luar [[Indonesia]], tisuk ditemukan di [[Indochina]], [[India]], dan [[Semenanjung Malaya]]. Di [[Jawa]], tisuk ditanam di [[kebun]]-kebun pada ketinggian dari 0-1400 [[mdpl]] untuk bermacam-macam keperluan.<ref name=BP/> Di [[Hawaii]] dan [[Palawan]], [[Filipina]] ditanam sebagai [[tanaman hias]]. [[Bunga]] dan [[buah]] ditemui sepanjang tahun. Tisuk sendiri merupakan [[pohon]] yang bertumbuh sangat cepat dan dapat ditanam dengan [[biji]].<ref name=BP/>
Di [[wanatani|kebun-kebun talun]], tisuk umumnya dibiarkan tumbuh atau dipelihara untuk diambil kayunya. Kayu tisuk tergolong ringan hingga sangat ringan, sangat lembut, berstruktur padat dan agak lembut, berwarna coklat kelabu muda keunguan. Di Jawa, kayu tisuk dimanfaatkan untuk rumah dan bangunan lain; terutama menghasilkan kayu yang lurus dan panjang, hingga 10–12 m, yang baik untuk tiang. Namun di [[Sumatra]] kayu ini kurang kegunaannya. Kayu tisuk baik sekali untuk dibuat batang korek api.<ref name="heyne"/>
 
== Pemanfaatan ==
Dari kayunya juga dapat dibuat pelbagai alat dapur dan kerajinan. Mainan kincir angin (Sd., ''kolecer'') biasa menggunakan kayu tisuk untuk membuat bilah-bilahnya.
Di [[wanatani|kebun-kebun talun]], tisuk umumnya dibiarkan tumbuh atau dipelihara untuk diambil kayunya. Kayu tisuk tergolong ringan hingga sangat ringan, sangat lembut, berwarna coklat abu-abu, berbintik-bintik ungu, dangan [[Berat Jenis|B.J.]] 0.46, kelas kekuatannya III-IV, dengan kelas keawetan III-IV.<ref name=BP/> berstruktur padat dan agak lembut, berwarna coklat kelabu muda keunguan. Di Jawa, kayu tisuk dimanfaatkan untuk rumah dan bangunan lain; terutama menghasilkan kayu yang lurus dan panjang, hingga 10–12 m, yang baik untuk tiang. Namun di [[Sumatra]] kayu ini kurang kegunaannya. Kayu tisuk baik sekali untuk dibuat batang korek api.<ref name="heyne"/>
 
Kayu dari pohon tisuk dijadikan sebagai [[bahan bangunan]] pada rumah. Pohon tisuk juga dapat diubah kayunya menjadi mebel, dan panel pintu. Selain itu, kayu dari pohon tisuk dapat dibuat menjadi alat dapur dan kerajinan.<ref>{{Cite book|last=Gunawan, H., dkk.|date=2019|url=http://library.forda-mof.org/katalog/repository/100_Spesies_Pohon_Nusantara_Target_Konse-1.pdf|title=100 Spesies Pohon Nusantara: Target Konservasi Ex Situ Taman Keanekaragaman Hayati|location=Bogor|publisher=IPB Press|isbn=978-602-440-771-1|editor-last=Partomiharjo|editor-first=Tukirin|pages=137|url-status=live}}</ref> Mainan kincir angin biasa menggunakan kayu tisuk untuk membuat bilah-bilahnya.{{Butuh rujukan}}
Kulit batang tisuk, setelah direndam sepekan, dikerok, serta dikeringkan, dapat menghasilkan serat yang berkualitas baik untuk dibuat tali, bahan anyaman [[tikar]], dan bahkan tali [[pancing]].<ref name="heyne"/>
 
Kulit batang tisuk, setelah direndam sepekan, dikerok, serta dikeringkan, dapat menghasilkan serat yang berkualitas baik. Biasanya serat ini digunakan untuk dibuatmembuat tali, bahan anyaman [[tikar]], dan bahkan tali [[pancing]].<ref name="heyne"/>
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|Hibiscus macrophyllus}}
* GRIN: [http://www.ars-grin.gov/cgi-bin/npgs/html/taxon.pl?426098 ''Talipariti macrophyllum'' (Roxb. ex Hornem.) Fryxell]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* ICRAF: [http://www.worldagroforestry.org/sea/products/AFDbases/WD/asps/DisplayDetail.asp?SpecID=1741 Sifat-sifat kayu tisuk]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* Agus Sunyata dan Sumaryo: [http://atanyus.multiply.com/journal/item/1/Kayu_Tisuk_Hibiscus_macrophyllus_Roxb_ Struktur anatomi kayu tisuk (''Hibiscus macrophyllus'' Roxb)]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
{{Taxonbar|from=Q5750834}}
[[Kategori:Malvaceae]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Pohon kayu]]
[[Kategori:Tanaman serat]]
 
[[Kategori:Tumbuhan industri]]
{{tumbuhan-stub}}
[[Kategori:MalvaceaeHibiscus]]
[[Kategori:Pohon kayu]]
[[Kategori:TanamanTumbuhan serat]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Pohon]]