Bidara upas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
maraton
 
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: tanpa takson -> klad + clean up
 
(24 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
{{Taxobox
 
{{Taxobox
| color = {{tc2|tumbuhan}}
|name = Bidara upas
|image =
|image_caption = Bidara upas
|regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
|unranked_divisio = [[Angiosperms]]
{{kladtb|unranked_classis = [[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Asterid]]}}
|unranked_ordo = [[Asteridae]]
|ordo = [[Solanales]]
|familia = [[Convolvulaceae]]
|genus = ''[[Merremia]]''
|species = ''''M. mammosa'''''
|binomial = ''Merremia mammosa''
|binomial_authority = Hall. f.
}}
'''Bidara upas''' (''Merremia mammosa'') atau disebut juga '''widara upas''' ([[Bahasa Jawa|Jawa]]) dan '''Hailalehailale''' ([[Ambon]]) adalah tumbuhan ubi-ubian yang memanjat yang kemungkinan berasal dari [[Filipina]].
 
== Deskripsi ==
Bidara upas adalah tumbuhan umbi-umbian yang merayap atau membelit yang panjang tingginya dapat mencapai 3-6 [[meter|m]].<ref name=iptek>{{cite web |url=http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=71 |title=Bidara upas |publisher=IPTEKnet |accessdate=3 January 2013 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Daunnya berbentuk bulat telur melebar, dengan pangkal berbentuk hati.{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}} [[Umbi]]nya mirip kentang, dan berbeda dengan areuy carayun (''Merremia peltata''){{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}} yang satu genus dengannya. Umbi bidara upas berkumpul hingga 6-7 buah dan beratnya dapat mencapai 5 [[kilogram|kg]] atau lebih{{sfn|Dharma|1987|p=43}} seumpama tumbuh di [[tanah]] kering, gembur, dan tidak tergenang air.{{sfn|Dalimartha|2009|p=9}} Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat.<ref name=iptek/>
 
Per[[bunga]]annya majemuk, yakni sejumlah 1-4 kuntum, membentuk payung,{{sfn|Dalimartha|2009|p=9}} berwarna putih, dan apabila menjadi [[buah]], kelopaknya tidak gugur. [[Biji]]nya berwarna kelabu sampai hitam, dengan pinggirannya yang berbulu kecoklatan.{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}}
 
== Penyebaran dan habitat ==
Menurut beberapa laporan, tumbuhan ini berasal dari [[Asia Tenggara]] yang kemudian menyebar ke [[Indo-China]], [[India]], dan [[Asia Tenggara]]. Dibudidayakan di [[Malaysia]]{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}} dan [[Jawa]], untuk dimakan umbinya.<ref name=PRohati>{{cite web |date= |title= Merremia mammosa (Lour.) Hall.f. |publisher= Prohati |url= http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=457 |accessdate= 3 January 2013 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Selanjutnya tumbuhan ini menyebar ke [[Filipina]], [[Ambon]], dan [[Bali]].{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}}
 
Habitat asal tumbuhan ini adalah di [[hutan]]. Kadang ditanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 [[mdpl]]. Perbanyakan dengan stek batang atau menanam umbinya.<ref name=iptek/> Selain itu, dapat pula ia diperbanyak dengan [[biji]]. Karena kebiasaannya yang memanjat, ia perlu diberi pohon inang untuk tempat merambat.{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}} Secara lokal, tumbuhan ini telah dinaturalisasi ke [[Madura]]. Untuk di [[Jawa]] sendiri, tumbuhan ini masih dapat ditemui di dataran tinggi hingga pada 500 [[mdpl]].<ref name=PRohati/>
 
== Manfaat dan kemampuan ==
Bagian dari tumbuhan bidara upas yang dijadikan obat adalah [[umbi]]nya,<ref name=iptek/> yang baru pada awal abad ke-20 dimanfaatkan. Sayangnya, tumbuhan ini tidak dapat dijadikan makanan/sumber karbohidrat.{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}} Umbi tumbuhan ini bersifat sejuk, [[analgesik]], dan bisa mentralkan racun.{{sfn|Dalimartha|2009|p=9}} Bidara upas dapat menyembuhkan afeksi [[tenggorokan]] dan organ pernafasan.{{sfn|Dharma|1987|p=43}} Secara turun temurun, di [[Madura]] rebusan umbi bidara upas digunakan untuk menyembuhkan penyakit [[tuberkolosis]]. Setelah diadakan percobaan, bidara upas dapat menyembuhkan penyakit tuberkolosis dan tidak menyebabkan kematian kepada hewan yang diujicobakan, yakni [[mencit]].<ref name=unair>{{cite web |author=Agil, Mangestuti; Soegianto, Noor Erma; Widyowati, Rr. Retno; Purwitasari, Neny |year=2010 |title=Uji Daya Hambat Mycobacterium tubercolosis dari Umbi Bidara Upas (Merremia Mammosa Hall) |publisher=[[Universitas Airlangga]] |url=http://repo.unair.ac.id/data/richfiles/abstrak%20EKSAK%2006-10%20_upload_%2888%29.pdf |accessdate=4 January 2013 }}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Selain itu pula, bidara upas adalah tumbuhan yang diketahui efek farmaklogisnya oleh [[PT Eisai Indonesia]] bahwa dapat mencegah penggandaan [[virus]] [[HIV]],{{sfn|Mustarichie ''et al.''|2011|p=48}} walau demikian, tumbuhan ini tidak dapat menghilangkan virusnya.{{sfn|Dalimartha|2009|p=10}} Getah dari tumbuhan ini juga mengandung resin, yang kemungkinan itulah dapat menyembuhkan penyakit organ pernafasan.{{sfn|Dharma|1987|p=43}} Parutan umbi tumbuhan ini dapat digunakan untuk memperbanyak [[ASI]].{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}} Bidara upas diketahui mengandung [[polifenol]], [[triterpenoid]], [[terpenoid]], dan flavonoid.<ref name=unair/> Sementara itu, getah segar tumbuhan ini mengandung zat oksidase.{{sfn|Dalimartha|2009|p=10}}
 
Serat batang tumbuhan ini dapat juga digunakan untuk bahan [[pakaian]], karena mengkilat seperti kain satin dan memberikan rasa sejuk kepada pemakai.{{sfn|Sastrapradja dkk|1981|p=19}}
 
== Referensi ==
{{reflist|30em}}
 
'''Bacaan'''
{{Refbegin|2}}
* {{cite book
|first=A.P.
|last=Dharma
|title=Indonesian Medicinal Plants
|trans_title=Tanaman-Tanaman Obat Indonesia
|language=Inggris
|year=1987
|publisher=[[Balai Pustaka]]
|location=Jakarta
|isbn=979-407-032-7
|ref=harv
}}
* {{cite book
|first1=Setijati
|last1=Sastrapradja
|first2=Niniek Woelijarni
|last2=Soetjipto
|first3=Sarkat
|last3=Danimihardja
|first4=Rukmini
|last4=Soejono
|year=1981
|title=Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Ubi-Ubian
|volume=7
|publisher=[[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia|LIPI]] bekerja sama dengan [[Balai Pustaka]]
|location=[[Jakarta]]
|ref=harv
}}
* {{cite journal
|title=Activity of Leaf Extracts of ''Coix lachryma'' Linn. and Asparagus ''Cochinchinensis'' Linn. as Breast Anticancer Drugs
|first1=Resmi
|last1=Mustarichie
|first2=Zalinar
|last2=Udin
|first3=Jutti
|last3=Levita
|first4=Ida
|last4=Musfiroh
|first5=Ikal
|last5=Zulfricar
|volume=9
|issue=5
|pages=47-57
|year=2011
|journal=Medical and Health Science Journal
|url=http://academicpublishingplatforms.com/downloads/pdfs/mhsj/volume9/201111020635_07_MHSJ_Vol9_Issue5_Resmi_Mustarichie__et_al_Activity_of_leaf_extracts_of_Coix_lachrymal_pp.47-57.pdf
|issn=1805-5014
}}
* {{cite book
|first=Setiawan
|last=Dalimartha
|year=2009
|title=Atlas Tumbuhan Obat Indonesia
|volume=6
|publisher=Puspa Swara
|location=[[Depok]]
|ref=harv
|isbn=978-979-1480-19-2
}}
{{Refend}}
 
== Pranala luar ==
* [http://www.plantamor.com/index.php?plant=840 Bidara upas] pada Plantamor.
{{Taxonbar|from=Q12476166}}
 
[[Kategori:Flora Indonesia]]