Bunga pukul empat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k →‎top: Generalisasi 9 Mei 2024
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{taxoboxTaxobox
| color = {{tc2|tumbuhan}}
|image = 2009-09-26 (2) Wunderblume, Four oclock flower, Mirabilis jalapa.JPG
|regnum = [[Plantae]]
{{kladtb| unranked_subregnum = [[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
{{kladtb| unranked_divisio = [[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
{{kladtb|unranked_classis = [[Eudikotil]]}}
{{kladtb|unranked_ordo = [[Eudikotil|Eudikotil inti]]}}
|ordo = [[Caryophyllales]]
|familia = [[Nyctaginaceae]]
Baris 11 ⟶ 12:
|species = '''''M. jalapa'''''
|binomial = ''Mirabilis jalapa''
mial_authority|binomial_authority = [[Carl Linnaeus|L.]]
}}
 
'''Bunga pukul empat''' atau '''''Mirabilis Jalapa''''' merupakan spesies tanaman hias yang paling umum ditanam dari genus [[Mirabilis]], dan tersedia dalam berbagai warna. ''Mirabilis'' dalam [[Bahasa Latin]] berarti indah dan ''Jalapa'' yang merupakan nama ibu kota negara bagian [[Veracruz]] di [[Meksiko]]. Tanaman ini dibudidayakan oleh [[aztek|suku Aztec]] sebagai tanaman obat maupun tanaman hias.
 
Bunga asal [[Amerika Selatan]] ini mempunyai banyak [[warna]], di antaranya [[merah]], [[kuning]], juga [[putih]].<ref name="Utami">Utami, Nunik (2006).''Keajaiban Bunga''.Bandung:Penerbit Cinta. Hal 75 Cet 1</ref><ref name="Hembing">Wijayakusuma, Hembing (2000).''Ensiklopedia Millenium: Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia''.Jakarta:Prestasi Insan Indonesia. Hal 91-93</ref> Perbedaan warna antara satu dengan yang lain dilatar belakangi oleh [[gen]], misalnya '''R'''= gen untuk [[bunga]] warna merah dan '''r'''= gen untuk bunga warna putih, jika keduanya disilangkan maka akan menghasilkan bunga warna [[merah muda]].<ref name="Gunawan">Susilowarno, Gunawan (2007).''Biologi SMA Kelas XII ''.Jakarta:PT Grasindo. Hal 116</ref>
 
[[Berkas:Seed of mirabilis jalapa.JPG|jmpl|kiri|250px|Biji bunga pukul empat yang bisa dibuat bedak]]
Disebut sebagai bunga [[pukul]] [[empat]] karena biasanya mekar saat pukul empat [[sore]], hal itu disebabkan adanya [[rangsangan]] [[cahaya]], gerakan ini dinamakan dengan [[fotonasti]].<ref name="Mikrajuddin">Abdullah, Mikrajuddin (2006).''IPA Terpadu SMP dan MTS''.Jakarta:Penerbit Erlangga. Hal 202 Jilid 2A</ref> Tanaman ini termasuk dalam kelas [[Dicotyledones]], yaitu [[kelas]] [[tumbuhan]] yang mempunyai [[biji]] [[keping]] [[dua]], mempunyai [[kelopak]] dengan kelipatan 4 sampai 5, serta [[urat]] daunnya yang menjari.<ref name="Deden">Abdurahman, Deden (2008).''Biologi Kelompok Pertanian dan Kesehatan untuk Menengah Kejuruan Kelas X ''.Bandung:PT Grafindo Media Pratama. Hal 106</ref> Selain sebagai tanaman [[hias]], bunga ini berfungsi juga sebagai pembatas [[pagar]].<ref name="Hembing"/> Kita bisa menjumpainya di [[dataran rendah]] maupun [[perbukitan]] yang banyak mendapat [[sinar matahari]].<ref name="Hembing"/>
 
[[Berkas:4 o'clock 1.jpg|jmpl|ka|250px|Bunga pukul empat warna putih dipadu dengan merah muda sebagai hasil dari penyilangan]]
Bunga pukul empat selain indah, juga mempunyai banyak manfaat bagi [[manusia]].<ref name="Hembing"/> Kandungannya yang berupa ''[[betaxanthis]]'', [[zat asam]] [[lemak]] serta [[zat asam]] [[minyak]] dapat digunakan sebagai [[obat]] pelancar [[sirkulasi darah]] dan [[peluruh]] [[air seni]] (''[[diuretik]]'').<ref name="Hembing"/> Selain itu, bunga yang mempunyai nama binomial [[''mirabilis jalapa'']] ini bisa meredakan [[radang amandel]], [[radang tenggorokan]], [[batuk]] berdarah, [[kanker]], [[batu ginjal]], [[batu empedu]], dan [[kencing manis]].<ref name="Hembing"/> Salah satu di antara manfaatnya yang sangat penting bagi [[wanita]] adalah dapat mengatasi [[keputihan]], cukupdengan cara meminum air rebusrebusan bunga pukul empat dengan kulit [[delima]] kering atau [[lidah buaya]], kemudian minum. DiMeskipun desamemiliki [[Mojodeso,banyak Kapasmanfaat, Bojonegoro|Mojodeso]], Adib Nurdiyanto mengolah bunga ini menjadi minuman segar siap minum, sehingga banyak diminati para remaja. Di Bojonegoro, bunga ini lebih dikenal dengan nama bunga kederat.<ref name="Hembing"/> Meskipun banyak manfaatnya, wanita [[hamil]] tidak dianjurkan untuk mengonsumsinyadikonsumsi danoleh untukibu perebusannya dilarang menggunakan alat-alat yang terbuat dari [[besi]]hamil.<ref name="Hembing"/>
 
== Bentuk tanaman ==
Baris 28 ⟶ 29:
[[Berkas:4 o'clock blooms.jpg|kiri|jmpl|250px|Bunga pukul empat putih yang sedang bermekaran.]]
 
Batang yang dimilikinya adalah [[batang basah]] yang tingginya mencapai 20–80&nbsp;cm.<ref name="Hembing"/> Kemudian, daunnya berbentuk [[jantung]] yang berwarna [[hijau]] dengan panjang mencapai 2–11&nbsp;cm dengan lebar 8&nbsp;mm-7&nbsp;cm.<ref name="Hembing"/> Pangkal daun membulat di mana ujungnya meruncing serta bertepi rata.<ref name="Hembing"/> Adapun [[tangkai]] daunnnya mempunyai panjang 6mm-6&nbsp;cm.<ref name="Hembing"/> Bunganya sendiriberbentuk seperti terompet dan mempunyai banyak warna seperti merah, putih dan lain-lain.<ref name="Hembing"/>
 
Buahnya yang keras berwarna [[hitam]] dan berbentuk [[bulat]] bisa dibuat sebagai [[bedak]].<ref name="Hembing"/> Selain itu, tanaman ini juga mempunyai [[umbi]] berwarna [[coklat]] kehitaman dengan isi berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang dengan ukuran 7–9&nbsp;cm ber[[diameter]]berdiameter 2–5&nbsp;cm.<ref name="Hembing"/>
 
== Pengobatan ==
 
=== Ramuan amandel ===
Bagian dari bunga pukul empat yang dapat menjadi obat [[amandel]] adalah akarnya. Obat ini dapat dari bahan yang kering maupun yang basah. TakarannyaTakaran untuk yangracikan kering sebanyak 9–15&nbsp;mg. Sedangkan takaran untuk yangracikan basah sebanyak 15–30&nbsp;mg. Bahan ini kemudian direbus dengan air sebanyak 600 cc. Rebusan berlangsung hingga sisa air hanya 300 cc. Hasil rebusan ini diminum dua kali sehari. Sekali minum sebanyak 300 cc dan dalam keadaan dingin. Namun, ramuanRamuan ini dilarang bagi ibu hamil dan kepada anak berusia 9-12 tahun. Sementara orang [[dewasa]] diberi [[dosis]] sebanyak empat sendok makan.<ref>{{Cite book|last=Hariana, A., dkk.|date=2015|url=https://www.google.co.id/books/edition/Kitab_Resep_HERBAL/OCHgCgAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=Kitab Resep Herbal|location=Jakarta|publisher=Penebat Swadaya|isbn=978-979-002-661-2|pages=9|url-status=live}}</ref>
 
== Referensi ==