Indomobil Group: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Axl7Rose (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Alex Neman (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
(32 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 6:
| company_type = [[Perusahaan publik|Publik]]
| traded_as = {{BEI|IMAS}}
| founder = [[Atang Latief]]<br>[[Soebronto Laras]]<br>[[Sudono Salim]]
| foundation = 1976<br>20 Maret 1987 (Indomobil Sukses Internasional)
| location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
| key_people = [[Jusak Kertowidjojo]] ([[CEO|Presiden Direktur]])
| parent = [[Gallant Venture]] Ltd. ([[Salim Group]])
| num_employees =
| industry = [[Otomotif]]
| products = [[OtomotifMobil]] & [[sepeda motor]]
| revenue =
| net income =
Baris 19:
| homepage = [http://www.indomobil.com/ www.indomobil.com]
}}
'''Indomobil Group''' ({{BEI|IMAS}}) adalah salah satu perusahaan otomotif terbesar dan terkemuka di [[Indonesia]], dengan fokus usaha di bidang ritel, [[layanan purna jual]] dan pembiayaan kendaraan bermotor. Indomobil dan anak-anak perusahaannya merupakan agen tunggal pemegang merek (ATPM) dan atau distributor dari duabelasdua belas merek kendaraan yang terkenal, yaitu [[Audi]], [[Citroën]], [[HinoGAC Group|GAC Aion]], [[KiaGreat Wall MotorsMotor]], [[Hino]], [[Jaguar (perusahaan otomotif)|Jaguar]], [[Kia]], [[Land Rover]], [[SAIC Motor|Maxus]], [[Mercedes-Benz]], [[Nissan]], [[Renault Trucks]], [[Suzuki]], [[Volkswagen]] dan [[Volvo Trucks]], [[Mercedes-Benz]] dengan ragam produk yang mencakup kendaraan roda empat dan dua, ATV, mesin motor tempel, kendaraan niaga, kendaraan serbaguna, [[truk]], [[bis]], alat berat dan kendaraan angkutan umum. Indomobil juga memiliki investasi di beberapa perusahaan jasa keuangan, teknologi informasi, jasa pengelolaan gedung, manufaktur, perdagangan, penyewaan kendaraan bermotor dan sektor usaha lainnya yang merupakan jaringan distribusi, suku cadang dan [[layanan purna jual]] yang luas dan terintegrasi.
 
==Sejarah==
===Kelahiran Indomobil Group===
Meskipun saat ini Indomobil identik dengan Salim Grup, akan tetapi sebenarnya "Indomobil" bukanlah lahir dari grup ini. Indomobil dirintis oleh [[Soebronto Laras]] dan [[Atang Latief]] pada tahun 1970-an. Cerita bermula ketika pada tahun 1971, didirikan PT Indohero Steel & Engineering Company. Indohero diresmikan pabriknya pada 24 Juli 1971 di Jakarta<ref>[https://books.google.co.id/books?id=7XF_s4d7uRkC&pg=RA4-PA3&dq=Indohero&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjq_P-M8cX3AhVH8HMBHevPDxgQ6AF6BAgDEAI#v=onepage&q=Indohero&f=false Berita industri]</ref> dan saat itu dimiliki oleh Ngudi Gunawan dan Lisa Gunawan, saudara dari [[Muhammad Saleh Kurnia]] (pemilik [[Hero Supermarket]]).<ref name=Salim12>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=DdnsAAAAMAAJ&dq=Lisa+Gunawan+kakak+dan+adik+M.S.+Kurnia+pemilik+Hero+Group+--+namun+sejak+tahun+1983+kepemilikannya+beralih+ke+...&focus=searchwithinvolume&q=Ngudi Informasi, Volume 13,Masalah 151-154]</ref> Pabrik tersebut sebenarnya sudah beroperasi sejak April 1971, memproduksi [[sepeda motor]] [[Suzuki]] dengan awalnya memiliki kapasitas 60 unit/hari.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=lSBbAAAAIAAJ&q=Indohero+1971&dq=Indohero+1971&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjYwqam8cX3AhUxyjgGHZfCCEwQ6AF6BAgGEAI Kotapraja, Volume 1-2]</ref> Pada tahun 1974, Indohero dan Suzuki sempat berencana untuk memperluas usaha Suzuki di Indonesia dengan membangun pabrik produsen komponen motor.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=-FLVAAAAMAAJ&q=PT+INDOHERO&dq=PT+INDOHERO&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiGpsGH_cX3AhXATmwGHe-wAZs4HhDoAXoECAYQAg Summary of World Broadcasts: The Far East. Weekly supplement, Bagian 3]</ref> Akan tetapi, dalam waktu beberapa tahun kemudian, Indohero sudah terjerat hutang miliaran rupiah ke [[Bank Bumi Daya]], dan bahkan terancam ditinggalkan oleh Suzuki.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=NeJXAAAAMAAJ&dq=PT+INDOHERO&focus=searchwithinvolume&q=prinsipalnya Kapital, Volume 3,Masalah 9-16]</ref>
 
Dalam perkembangannya, Ngudi dan Lisa lalu menjual perusahaan tersebut ke Atang Latief pada 1976. Meskipun Indohero saat itu sedang sekarat, Latief berpikir bahwa Indohero bisa dikembangkan nantinya. Latief kemudian mempergunakan Soebronto Laras untuk membantunya mengembangkan usaha itu.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=HQwoAAAAMAAJ&q=indohero+latief&dq=indohero+latief&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi96p7z8sX3AhVa7XMBHVpgBmoQ6AF6BAgBEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 6,Masalah 1-8]</ref><ref name=Salim13>[https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20220216124032-25-315792/raja-otomotif-ri-kisah-indomobil-jatuh-ke-tangan-om-liem Raja Otomotif RI: Kisah Indomobil Jatuh ke Tangan Om Liem]</ref> Soebronto kemudian berhasil bernegosiasi dengan Osamu Suzuki, pimpinan Suzuki di [[Jepang]] saat itu untuk memberikan lisensi produksi mobil untuk melengkapi pabrik motor yang sudah ada, setelah bisnis [[sepeda motor]] Indohero mulai sehat kembali. Maka, pada tahun itulah, didirikan '''PT Indomobil Utama''' sebagai pabrikan mobil Suzuki pertama di Indonesia dengan modal US$ 6,5 juta. Mobil yang diproduksi pertama adalah [[Suzuki Carry]] ST-20, yang sukses dipasarkan oleh Soebronto dengan mencari ceruk pasar di daerah-daerah, seperti petani [[cengkeh]] di [[Sulawesi Utara]].<ref name=Salim13/><ref name=Salim14>[https://pepnews.com/bisnis/p-5158396923920a7/suzuki-mimpi-yang-terputus Suzuki, Mimpi yang Terputus]</ref>
 
===Masuknya Salim Group ke industri otomotif===
[[Sudono Salim]] (Liem Sioe Liong) memasuki bisnis otomotif pada tahun 1971 dengan memperoleh hak [[Agen Tunggal Pemegang Merek]] (ATPM) dari [[Volvo]]. Ia mendirikan PT Central Sole Agency untuk menjadi ATPM mobil keluaran [[Swedia]] tersebut, setelah mengambil-alih hak pengelolaannya dari NV Benua.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=oyYeAAAAMAAJ&dq=PT+CENTRAL+SolE+Agency+Volvo+1971&focus=searchwithinvolume&q=Volvo Kisah sukses Liem Sioe Liong]</ref> Setahun kemudian, Liem mendirikan PT Salim Djaja Motor Company (dikelola oleh anak Liem, [[Albert Halim (pengusaha)|Albert Halim]]) dan kemudian bersama PT [[Pembangunan Jaya]] serta Volvo mendirikan PT Ismac (Indonesian Swedish Manufacturing Company) untuk menjadi perakit mobil Volvo di Indonesia. PT Ismac mulai beroperasi pada Oktober 1975, dengan kapasitas produksi 3.000 sedan dan 500 truk, yang akan ditingkatkan menjadi 12.000 sedan dan 3.000 truk, diresmikan oleh [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]]. Pabrik tersebut berada di [[Ancol]], [[Jakarta Utara]], berluaskan 93.100 meter persegi dengan investasi mencapai [[dolar Amerika Serikat|US$]] 9 miliar.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=euzjz8kNeIIC&pg=PA171&dq=PT+CENTRAL+SolE+Agency+Volvo+1971&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjI5vzB58X3AhVuRmwGHWa7Bp0Q6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=PT%20CENTRAL%20SolE%20Agency%20Volvo%201971&f=false Indonesia: A Survey of U.S. Business Opportunities, Volume 57]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=nN_sAAAAMAAJ&q=PT+SALIM+JAYA+MOTOR&dq=PT+SALIM+JAYA+MOTOR&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjG15yw6MX3AhXLldgFHdWuDyI4ChDoAXoECAsQAg Informasi, Masalah 215-220]</ref><ref name=Salim16>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=g9frAAAAMAAJ&dq=PT+CENTRAL+SolE+Agency+Volvo+1971&focus=searchwithinvolume&q=Agency Ensiklopedi ekonomi, bisnis & manajemen: P-Z]</ref> Meskipun demikian, dalam perkembangannya bisnis Volvo ini tidak terlalu bagus, karena mobil Volvo merupakan mobil mewah (saat itu) sehingga sulit diterima publik. Belum lagi yang membeli kebanyakan adalah pejabat dan birokrat sipil-militer, yang seringkali terlambat atau tidak membayar Volvo mereka. Sebenarnya, tidak hanya Volvo, kemudian Liem juga memegang keagenan [[BMW]] yang terlalu kecil, sehingga pada akhir 1970-an dijual ke [[Astra International]]. Pada awal tahun 1980-an, Liem kemudian mulai memperluas bisnis otomotif miliknya dengan mengambilalih PT National Motors, yang mengelola agen [[Hino Motors]], [[Mazda]] dan [[Land Rover]] dari [[Hasjim Ning]] dan [[Bachtiar Lubis]]<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=LobtAAAAMAAJ&dq=NationalMotors+ning+lubis&focus=searchwithinvolume&q=%5Clubis Konglomerasi: negara dan modal dalam industri otomotif Indonesia, 1950-1985]</ref> yang saat itu sedang mengalami kesulitan.<ref name=Salim15>[https://books.google.co.id/books?id=6hxqDwAAQBAJ&pg=PT202&dq=PT+Central+SolE+Agency+Volvo&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjRk4Kp58X3AhVOR2wGHUFjByIQ6AF6BAgFEAI#v=onepage&q=PT%20Central%20SolE%20Agency%20Volvo&f=false Liem Sioe Liong's Salim Group]</ref> Hasilnya cukup bagus, bahkan diharapkan Ning bisa lebih berkembang lagi ke depan.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=aGIeAAAAMAAJ&q=mazda+National+Motors+ning&dq=mazda+National+Motors+ning&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjurqC77MX3AhX8SWwGHfe9DzoQ6AF6BAgLEAI Liem Sioe Liong: dari Futching ke mancanegara]</ref>
 
====Akuisisi Indomobil====
Baris 35:
===Indomobil Sukses Internasional Tbk===
====Indosepamas Anggun====
Perlu diperhatikan bahwa perusahaan yang saat ini bernama PT Indomobil Sukses Internasional Tbk, bukanlah Indomobil yang "asli". Perusahaan ini awalnya didirikan pada 20 Maret 1987, dengan nama '''PT Cindramata Karya Persada'''. Tidak lama kemudian, pada 13 November 1987, namanya diubah menjadi '''PT Indosepamas Anggun''' (dikenal juga dengan nama '''Indoshoes''').<ref>[https://books.google.co.id/books?id=VZ5uAAAAMAAJ&q=Indoshoes&dq=Indoshoes&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiukK-E4MX3AhUe7HMBHfjkAEM4ChDoAXoECAoQAg Indonesia News Service, Masalah 403-479]</ref><ref name=Salim1>[https://docplayer.info/78989483-Pt-indomobil-sukses-internasional-tbk.html PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk.]</ref> Indosepamas merupakan perusahaan Grup Salim yang bergerak di bidang produksi [[sepatu]] olahraga (sejak tahun 1990),<ref>[https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-imas/ Sejarah dan Profil Singkat IMAS (Indomobil Sukses Internasional Tbk)]</ref> terutama untuk ''brand'' internasional dan ekspor (terutama ke [[Amerika Serikat]] dan [[Eropa]]) bermerek [[Adidas]], [[PumaNike]], [[NikePuma]], [[SpaldingReebok]], [[Reebok]]Spalding dan lainnya.<ref>[https://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/digitised/issue/straitstimes19931021-1 Jakarta also hit by shares fever]</ref> Pabrik Indosepamas berada di kompleks [[Indocement]], perusahaan semen milik Salim Grup, berukuran 5 hektar dan mempunyai kapasitas produksi 2,7 juta pasang sepatu olahraga/tahun dengan 6 lini perakitan<ref>[http://repository.sb.ipb.ac.id/3613/4/R05-04-Farchan-Pendahuluan.pdf PENDAHULUAN]</ref><ref>[http://repository.sb.ipb.ac.id/3613/ Analisis strategi pasar produk sepatu olah raga pada pt. indosepamas aggun]</ref> berteknologi ''cold cementing''.<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=apCFBIjUBSoC&dq=indosepamas&focus=searchwithinvolume&q=cold+ Emiten pasar modal Indonesia]</ref> Dalam perkembangannya, Indosepamas berkembang menjadi salah satu pabrikan sepatu terbesar di Indonesia.<ref>[https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Master-3765-ABSTRAK1_M00000227_Misda.pdf ABSTRACT]</ref> Indosepamas kemudian menawarkan sahamnya ke publik di [[Bursa Efek Jakarta]], melepas 6 juta sahamnya<ref>[https://books.google.co.id/books?id=DkXtAAAAMAAJ&q=indosepamas&dq=indosepamas&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwji5sK93sX3AhWxmOYKHecQCiE4HhDoAXoECAQQAg Indonesia Development News Quarterly, Volume 16,Masalah 1]</ref> dengan harga penawaran Rp 3.800/lembar yang dilakukan pada 15 November 1993.<ref name=Salim1/> Indosepamas kemudian mendapat kode emiten '''IMAS''' yang masih dipertahankan saat ini. Pada awal 1994, diperkirakan pendapatannya mencapai Rp 4,8 miliar dan asetnya Rp 61,2 miliar.<ref>[https://jawawa.id/newsitem/shoe-producer-shows-profit-1447893297 JP/Shoe producer shows profit]</ref> Tidak lama kemudian, PT Indosepamas kemudian mengakuisisi 100% saham PT Primashoes Ciptakreasi yang memiliki pabrik sepatu baru.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=bwkoAAAAMAAJ&q=Primashoes+ciptakreasi+akhir+juni&dq=Primashoes+ciptakreasi+akhir+juni&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiF9tHt4MX3AhWAR2wGHSeCBN0Q6AF6BAgCEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 5,Masalah 13-18]</ref> (Bisnis sepatu Salim Grup ini hanya bertahan hingga 1998 akibat diterjang krisis, dan saat ini tidak beroperasi lagi).<ref>[https://media-jabar.net/kab-bogor/21-tahun-ex-para-pekerja-berkumpul/ 21 Tahun Ex Para Pekerja Berkumpul]</ref>
 
====Indomulti Inti Industri====
Pada November 1994-awal 1995, Grup Salim merestrukturisasi usahanya dengan menjadikan Indosepamas sebagai [[perusahaan induk]] dari sejumlah industri ukuran menengah dan kecil miliknya. Indosepamas lalu mengakuisisi sejumlah perusahaan senilai Rp 155 miliar:<ref>[https://books.google.co.id/books?id=Jd19AgAAQBAJ&pg=RA1-PR86&lpg=RA1-PR86&dq=indosepamas&source=bl&ots=IeHCGjB10U&sig=ACfU3U1TJwxwPDdJI-ZWxpKMnty5vm9LCw&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjpqrrV3cX3AhUyR2wGHdFkBDM4KBDoAXoECBEQAw#v=onepage&q=indosepamas&f=false Financial Fragility and Instability in Indonesia]</ref><ref>[https://books.google.co.id/books?id=GiZYAAAAMAAJ&q=sinar+plataco+kerismas+indosepamas&dq=sinar+plataco+kerismas+indosepamas&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj6ybei48X3AhVrR2wGHR2tABYQ6AF6BAgCEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 7,Masalah 51]</ref>
* 100% saham PT Kerismas Witikco Makmur (pabrik baja, memiliki tiga anak usaha yaitu PT Semarang Makmur, PT Poli Contindo Nusa dan PT Indogalva Makmur)
* 100% saham PT Adilanggeng Kencanatex (pabrik [[pemintalan]] benang);
* 100% saham PT Prospect Indospirit Footwear (pabrik sepatu yang berbasis di Tangerang, berkapasitas 3,24 juta pasang/tahun);<ref>[https://books.google.co.id/books?id=RP49AAAAMAAJ&q=PROSPECT+INDOSPIRIT&dq=PROSPECT+INDOSPIRIT&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj6kbD748X3AhUvRmwGHeoCBP0Q6AF6BAgKEAI Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 1,Masalah 1-2]</ref><ref name=Salim2>[http://repository.unbari.ac.id/1112/1/abcd.pdf pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham]</ref>
* 51% saham PT Sinar Plataco (pabrik [[obat nyamuk bakar]] [[Baygon]], memiliki tiga anak usaha yaitu PT Waletkencana Perkasa, PT Obor Jaya Abadi dan PT Perkasa Mostindo Utama);<ref>[https://books.google.co.id/books?id=zF9YAAAAMAAJ&q=PROSPECT+INDOSPIRIT&dq=PROSPECT+INDOSPIRIT&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj6kbD748X3AhUvRmwGHeoCBP0Q6AF6BAgJEAI Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 7,Masalah 1-6]</ref>
* dan 65% saham PT Indographica Ekakarsa, percetakan dan produsen kardus.<ref name=Salim2/><ref name=Salim3>[https://books.google.co.id/books?id=xBzjAAAAMAAJ&q=Primashoes+ciptakreasi&dq=Primashoes+ciptakreasi&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwil0KHE4MX3AhUx4nMBHUpDDugQ6AF6BAgDEAI Indonesian Capital Market Directory]</ref><ref name=merges>[http://eprints.undip.ac.id/13621/1/2001MH834.pdf ASPEK HUKUM MERGER...]</ref>
Pasca transaksi itu tuntas, pada 25 Juni 1995, nama perusahaan menjadi '''PT Indomulti Inti Industri Tbk''',<ref name=Salim1/> mengingat usahanya yang terdiri dari aneka jenis usaha.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=nngWVvMikDYC&q=INDOMULTI+INTI+INDUSTRI&dq=INDOMULTI+INTI+INDUSTRI&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiKtsiu5MX3AhVzH7cAHS4TAmA4FBDoAXoECAoQAg Pasar modal Indonesia: retrospeksi lima tahun swastanisasi BEJ]</ref> Tidak lama setelah itu, ekspansi kembali dilakukan dengan pada 1996 mendirikan PT Indo Hanshin International, sebuah perusahaan patungan yang dimilikinya 40% dengan PT [[Great River International]] yang bergerak dalam ritel dan distribusi sepatu olahraga.<ref name=Salim3/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=JUcoAAAAMAAJ&q=INDOMULTI+INTI+INDUSTRI&dq=INDOMULTI+INTI+INDUSTRI&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiKtsiu5MX3AhVzH7cAHS4TAmA4FBDoAXoECAQQAg Eksekutif, Masalah 205-207]</ref> Kinerja Indomulti cukup baik, dengan produksi sepatu mencapai 9,2 juta pasang/tahun, obat nyamuk sebesar 600 juta kotak/tahun, dan lembaran seng sebesar 93.000 ton/tahun.<ref name=Salim2/>
 
====Indomobil Sukses Internasional====
Baris 67:
 
===Kembalinya Indomobil ke Grup Salim===
Trimegah tidak lama memegang kekuasaan atas Indomobil. Sahamnya kemudian dijual ke ''partner'' Trimegah saat tender, PT Cipta Sarana Duta Perkasa,<ref name=Salim35/> yang dimiliki oleh Pranata Hajadi dan Jimmy Masrin (pemilik PT [[Lautan Luas]] Tbk).<ref name=Salim15/><ref>[https://www.liputan6.com/news/read/32350/pekan-depan-pembeli-saham-indomobil-diperiksa Pekan Depan, Pembeli Saham Indomobil Diperiksa]</ref> Salim sebenarnya masih memiliki kepemilikan Indomobil sebanyak 18,05% (lewat PT Tritunggal), namun bukan pengendali karena PT Cipta memiliki jumlah yang lebih banyak.<ref>[https://www.jpnn.com/news/aset-salim-masih-ada-di-perusahaan-yang-sempat-disita?page=2 Aset Salim Masih Ada di Perusahaan yang Sempat Disita]</ref> Namun, kemudian posisi PT Cipta menurun menjadi 52%,<ref>[https://market.bisnis.com/read/20110725/190/42282/porsi-2-pemegang-saham-indomobil-menyusut Porsi 2 pemegang saham Indomobil menyusut]</ref> dan pada 2 Mei 2013, lengan bisnis Salim di Singapura, [[Gallant Venture]] Ltd. membeli saham milik PT Cipta tersebut seharga Rp 7,8 triliun.<ref>[https://www.viva.co.id/ragam/fokus/411122-grup-salim-kembali-kendalikan-indomobil Grup Salim Kembali Kendalikan Indomobil]</ref> Salim pun mendapatkan kembali Indomobil yang sudah lebih sehat, terdiversifikasi bisnisnya dan menguntungkan.<ref name=Salim15/> Sempat meningkat menjadi 71%, kini kepemilikan Salim lewat Gallant adalah sebesar 49%, ditambah lewat PT Tritunggal Intipermata sebanyak 18,17%.<ref>[https://www.indomobil.com/themes/alphasquad/storage/img/investorrelation/annualreport/content-2020.pdf LapTahunan Indomobil 2020]</ref><ref>[https://investor.id/market-and-corporate/219078/gallant-venture-kurangi-saham-indomobil Gallant Venture Kurangi Saham Indomobil]</ref>
 
==Operasional==
Baris 77:
 
===Manajemen===
* Presiden Komisaris: [[SoebrontoPranata Laras]]Hajadi
* Wakil Presiden Komisaris: Pranata Hajadi
* Komisaris: Eugene Cho Park
* Komisaris Independen: Hanadi Raharja
Baris 93 ⟶ 92:
* [[Nissan Motor Indonesia|PT Nissan Motor Indonesia]]
* [[Garuda Mataram Motor|PT Garuda Mataram Motor]] ([[Volkswagen]] & [[Audi]])
* PT Indomobil National Distributor ([[Citroën]])
* [[Kia|PT Kreta Indo Artha]]
* [[Jaguar Land Rover|PT JLM Auto Indonesia]]
* [[Mercedes-BenzInchcape Indomobil Distribution Indonesia|PT Mercedes-BenzInchcape Indomobil Distribution Indonesia]] (70% Inchcape Motors Private Limited[[Mercedes-30% IndomobilBenz]])
* PT Inchcape Indomobil Energi Baru ([[Great Wall Motor]])
* PT Indomobil Energi Baru ([[GAC Group|GAC Aion]] & [[SAIC Motor|Maxus]])
* [[Hino Motors|PT Hino Motors Manufacturing Indonesia]]
* [[Volvo|PT Indotruck Utama]]
* [[Renault|PT Indo Traktor Utama]]
* PT Wahana Indo Trada Mobilindo (operator bus antarkota Unicorn Indorent)
* Indomobil Finance
* Shinhan Indo Finance
* PT Indomobil Edukasi Utama
* PT Indomobil Prima Energi
* PT IndomobilVantec WahanaIndomobil TradaLogistics
* PT Kyokuto Manufaktur
* PT Furukawa Battery
* PT Wahana Inti Selaras
* PT CSM Corporatama (Indorent)
 
==Rujukan==
Baris 114 ⟶ 116:
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Indomobil}}
* [http{{resmi|https://www.indomobil.com Situs web resmi Indomobil]/}}
 
{{Salim Group}}