Lampung: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: pranala ke halaman disambiguasi |
fix |
||
(251 revisi perantara oleh 79 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{pp-protected|reason=Penambahan isi halaman tanpa sumber|small=yes}}
{{Kegunaan lain|Lampung (disambiguasi)}}
{{Kotakinfo provinsi
| nama =
| translit_lang1 = bahasa
| translit_lang1_type = [[Aksara
| translit_lang1_info =
| translit_lang1_type1 = [[Surat Lampung|Lampung]]
| translit_lang1_info1 = [[Berkas:Lampung-hadlampung.png|70px]]
| ibukota =
| kota besar =
| bendera = Flag of Lampung.svg
| lambang = Coat of arms of Lampung.svg
Baris 22 ⟶ 24:
|image8= Ro-ro passenger Ship Bahuga Jaya - IMO 7206392 - Bakauheni, Lampung, Indonesia - 26 April 2009.jpg
}}
| caption = '''Dari atas, kiri ke kanan'''; Tugu Siger, [[Nuwo Sesat|Rumah Nuwo Sesat]], [[Pulau Pahawang]], [[Gunung Anak Krakatau]], [[Harimau sumatra]] di [[Bukit Barisan]], [[Tari Bedana|Penari Bedana]],
| motto =
| slogan = The Treasure of Sumatra<ref>{{Cite web|
| dasar hukum =
| hari jadi = {{tanggal lahir dan umur|1964|3|18}}
| nama gubernur = [[
| nama wakil gubernur =
| nama ketua DPRD = Mingrum Gumay
| nama sekretaris daerah = Fahrizal Darminto<ref name="PIMPINAN">{{cite web|url=https://lampungprov.go.id/pimpinan|title=Pimpinan Daerah Provinsi Lampung|website=lampungprov.go.id|accessdate=26 Oktober 2021|archive-date=2021-10-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20211016092013/https://lampungprov.go.id/pimpinan|dead-url=no}}</ref>
| luas = 33553,55
| ref luas = <ref name="LAMPUNG"/>
| penduduk =
| tahun populasi = [[
| peringkat populasi =
| populasi ref = <ref name="
| kepadatan =
| agama = [[Islam]] 95,48%<br> [[Kekristenan|Kristen]] 2,42%<br>- [[Protestanisme|Protestan]] 1,51% <br>- [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] 0,91%<br> [[Agama Hindu|Hindu]] 1,49%<br> [[Agama Buddha|Buddha]] 0,32%<br> [[Agama Konghucu|Konghucu]] 0,01%<br> Lainnya 0,01%<br> Tidak diketahui 0,27%<ref>{{Cite web |url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=0 |title=Salinan arsip |access-date=2022-09-16 |archive-date=2020-12-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201229174150/https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?tid=321&wid=0 |dead-url=no }}</ref>
| bahasa = {{collapsible list|[[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi)<br>[[Bahasa Lampung|Lampung]]
| IPM = {{increase}} 72,48 ([[2023]])<br>{{fontcolor|Green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://webapi.bps.go.id/download.php?f=Ea5vAnGnUKm5etOGNkdbedyyYzC7/qNgbRPghTRBn1KZiahBOTjpC6NkXDc8styxZZoybLNCo39qSqjdadQh5cs2jA5ilTWqUSXlweMddD1qYNhMUvKXh14Q0j3lw8cLLfK42jPj8uSJ9qMRXvsghPcRAbU7gWeADmH97AIrowl7etwpdAmjXdHs4uyNs9lh/wJHwvZeD4UXY2qk4IBDM9F1zVi1p5L48/cdsO+dYhFsxfVsEVdgW5rRIBPuNw0WrhVA5fpTm2OTfjLyYrjrOISffBhVKkdh7iUKPlt6Ys0=|title=Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 2023|website=www.bps.go.id|page=8|accessdate=7 Desember 2023}}</ref>
| kabupaten = 13
| kota = 2
Baris 49 ⟶ 52:
| tahun APBD = 2020
| PAD = Rp 329.843.000.000.- (2020)</sup><ref name="APBD2020"/>
| TNKB = BE
| ISO = ID - LA
Baris 72 ⟶ 74:
| web = {{URL|lampungprov.go.id/}}
}}
'''
== Sejarah ==
Pada abad ke- 7 tahun [[671]] [[Masehi]] zaman pra-sejarah Lampung di [[Sumatra]], [[Sriwijaya]] menguasai sebagian besar [[Asia Tenggara]] hingga abad ke-11 [[Masehi]], di abad ke-13 tahun [[1289]] [[Masehi]] penyebaran Islam awal bermula dari [[Batu Brak]] di tengkuk gunung pesagi daerah hanibung yang ditandai dengan adanya peninggalan pra-sejarah hingga zaman sejarah yakni [[Dolmen]] dan Megalitikum tertua di tanah Lampung, lokasi ini secara administratif berada di wilayah Kabupaten Lampung Barat yang beribu kota di [[Liwa]]. Pada abad ke-16 Masehi Penyebaran Islam juga masuk dari [[Banten]] ke Tolang Pohwang, secara administratif berada di daerah Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung.
Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan keresidenan yang tergabung dengan [[Provinsi Sumatera Selatan]].
Kendatipun Provinsi Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 tersebut secara administratif masih merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Selatan, namun daerah ini jauh sebelum Indonesia merdeka memang telah menunjukkan potensi yang sangat besar serta corak warna kebudayaan tersendiri yang dapat menambah khazanah adat budaya di Nusantara. Oleh karenanya, pada zaman VOC didapat dari berbagai sumber bahwasanya [[Vereenigde Oostindische Compagnie|''Vereenigde Oostindische Compagnie'' (Persatuan Perusahaan Hindia Timur)]] yang berada di bawah pemerintahan Belanda pada tahun 1800 selama abad ke-19 hingga abad ke-20, [[Hindia Belanda]] adalah salah satu koloni Eropa yang paling berharga di bawah kekuasaan [[Imperium Belanda]]. Tatanan sosial kolonial didasarkan pada struktur rasial dan sosial yang kaku dengan para elite Belanda yang tinggi terpisah akan tetapi tetap berhubungan dengan penduduk pribumi yang dijajah oleh mereka, sedangkan istilah [[Indonesia]] digunakan untuk lokasi geografis setelah tahun 1880 Masehi, nama Hindia Belanda tercatat dalam dokumen VOC pada awal tahun 1620 Masehi. Daerah Lampung sendiri tidak terlepas dari incaran penjajahan Belanda.
Lampung Tolang Pohwang kemungkinan besar pernah menjadi wilayah kekuasaan [[Kerajaan Sunda]], setidaknya sampai abad ke-16. Sebelum akhirnya [[Kesultanan Banten]] menghancurkan [[Pajajaran]], ibu kota Kerajaan Sunda. Sultan Banten yakni [[Sultan Ageng Tirtayasa]], lalu tidak mengambil alih kekuasaan atas Lampung. Hal ini dijelaskan dalam buku ''The Sultanate of Banten'' karya Claude Guillot pada halaman 19 sebagai berikut:{{quote|''"From the beginning it was abviously Hasanuddin's intention to revive the fortunes of the ancient kingdom of Pajajaran for his own benefit. One of his earliest decisions was to travel to southern Sumatra, which in all likelihood already belonged to Pajajaran, and from which came bulk of the pepper sold in the Sundanese region".<ref name="Claude Guillot">{{cite book|last =Guillot|first =Claude.|publisher= Gramedia Book Publishing Division|title = The sultanate of Banten|date =|year =1990|page =19
}}</ref>''}}
Di bawah pimpinan
Dalam perlawanan menghadapi ayahnya sendiri, [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] meminta bantuan
Dari perundingan-perundingan antara VOC dengan [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] menghasilkan sebuah piagam dari [[Abu an-Nasr dari Banten|Sultan Abu Nashar Abdul Qahar]] tertanggal
Pada tanggal
[[Berkas:Coat of Arms of Lampung (1920s).svg|kiri|jmpl|298x298px|Logo Distrik Keresidenan Bandar Lampung ('''''Oosthaven''''') saat era penjajahan Belanda]]
Penempatan wakil-wakil
Selanjutnya pada masa
== Geografi ==
=== Topografi ===
[[Berkas:Prov. Lampung.jpg|jmpl|Peta Administrasi provinsi Lampung]]
Beberapa pulau termasuk dalam wilayah
Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur [[Bukit Barisan]] di [[Pulau]] [[Sumatra]]. Di tengah-tengah merupakan dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi
==== Gunung ====
* [[Gunung Pesagi]] (3.262 Mdpl) di [[Liwa]], [[Lampung Barat]]
* [[Gunung Tanggamus]] (2.100 Mdpl) di [[Kota Agung, Tanggamus]]
*
* [[Gunung Seminung]] (1.804 Mdpl) di [[Sukau, Lampung Barat]]
* [[Gunung Sekincau]] (1.718 Mdpl) [[Liwa]], [[Lampung Barat]]
* [[Gunung Ratai]] (1.681 Mdpl) di [[Padang Cermin]], [[Pesawaran]]
* [[Gunung Pesawaran]] (1.662 Mdpl) di [[Kedondong, Pesawaran]]
*
* [[Gunung Rajabasa]] (1.281 Mdpl)<ref>{{Cite web|date=2021-03-26|title=Gunung Rajabasa, Memiliki Dua Titik Puncak|url=https://altumnews.com/2021/03/26/gunung-rajabasa-memiliki-dua-titik-puncak/|website=Altumnews.com|language=id-ID|access-date=2021-08-05|archive-date=2021-07-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20210729020902/https://altumnews.com/2021/03/26/gunung-rajabasa-memiliki-dua-titik-puncak/|dead-url=no}}</ref> di [[Kalianda]], [[Lampung Selatan]]
*
* [[Gunung Krakatau]] (813 Mdpl) di [[Selat Sunda]], [[Lampung Selatan]]
* Gunung pugung ( 1.964 mdpl ) di Kec. Pesisir utara, Kabupaten Pesisir Barat
==== Sungai ====
Baris 131 ⟶ 134:
* [[Way Semaka]], panjang 322,2 km, DTA 322.2 ha
* [[Way Seputih]], panjang 190 km, DTA 7.149,26 km2
*
* [[Way Tulangbawang]], panjang 136 km, DTA 1.285 km2
* [[Way Mesuji]], panjang 220 km, DTA 2.053 km2
*
* [[Way Pengubuan]], panjang 165 km, c.a. 1.143,78 km2
*
*
[[Way Tulangbawang]] mengalir di [[Kabupaten Tulang Bawang|kabupaten Tulangbawang]] dengan anak-anak sungai yang lebih dari 50 km panjangnya, di antaranya:
* [[Way Kanan]], panjang 51 km, c.a. 1.197 km2
*
*
*
*
*
[[Way Mesuji]] yang mengalir di perbatasan
== Politik
=== Gubernur ===
{{utama|Daftar gubernur Lampung}}
=== Dewan Perwakilan ===
Baris 167 ⟶ 162:
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung}}
== Kabupaten dan Kota ==
{{utama|Daftar kabupaten dan kota di Lampung}}
{{:Daftar kabupaten dan kota di Lampung}}
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
Diposisi keempat dan kelima ada suku [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]] dengan persentase 5,64% dan juga [[Suku Bali|Bali]] 1,38%. {| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
Baris 231 ⟶ 232:
|-
!
!
! style="text-align: right;" | 7.581.948
! style="text-align: right;" | 100%
Baris 249 ⟶ 250:
|thumb = right
|caption = Agama di Lampung (2010)
|label1 = [[Islam di Indonesia|Islam
|value1 = 95.48
|color1 = DarkGreen
Baris 275 ⟶ 276:
}}
Agama di provinsi Lampung beragam. Agama [[Islam di Indonesia|Islam]] menjadi agama terbesar/terbanyak jumlahnya yang kebanyakkan dipeluk oleh [[suku Jawa]], [[Suku Lampung|Lampung]], [[Suku Sunda|Sunda]], [[Suku Melayu-Indonesia|Melayu]], [[Orang Minangkabau|Minang]], [[Suku Bugis|Bugis]], serta sebagian kecil [[suku Batak]] dan lainnya.
[[Kekristenan di Indonesia|Kekristenan]] (Protestanisme & [[Gereja Katolik|Katolik Roma]]) menjadi agama kedua terbesar yang dipeluk oleh masyarakat Lampung setelah [[Islam]] dengan persentase sebanyak 2,42%. Untuk denominasi Protestan sebagian besar dianut oleh [[suku Batak]], [[Suku Jawa|Jawa]], serta sebagian [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] dan lainnya. Sedangkan untuk denominasi [[Gereja Katolik|Katolik]] Selain itu, agama Hindu juga dianut oleh masyarakat keturunan [[India-Indonesia|India]] (Tamil) serta juga dianut oleh sebagian kecil [[suku Jawa]]. Agama [[Agama Buddha|Buddha]] kebanyakkan dianut oleh masyarakat keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] serta sebagian kecil [[suku Jawa]]. Agama [[Agama Konghucu|Konghucu]] umumnya hanya dianut oleh komunitas masyarakat [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] lalu ada agama lainnya/kepercayaan, sisanya tidak terdata/tidak diketahui. === Pendidikan ===
Baris 284 ⟶ 289:
{{col|2}}
* [[Universitas
* [[Institut Teknologi Sumatera]] (ITERA)
* [[UIN Raden Intan]] Lampung
* IAIN [[STAIN Jurai Siwo Metro|Jurai Siwo Metro]]
* [[Politeknik Negeri Lampung]] (POLINELA)
* Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Lampung
*[[Universitas Teknokrat Indonesia]]
* [[Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya|IBI Darmajaya Bandar Lampung]]
* Sekolah Tinggi Pertanian Surya Dharma Lampung
* [[Universitas Bandar Lampung]]
* [[Universitas Muhammadiyah Lampung]]
Baris 320 ⟶ 326:
* STAI Pringsewu
* STAI Maarif Metro
* STIE Lampung Timur
* STAI Darussalam Lampung
Baris 334 ⟶ 339:
=== Industri ===
Industri penambakan udang termasuk salah satu tambak yang terbesar di dunia setelah adanya penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena, dan Wachyuni Mandira. Pabrik gula dapat menghasilkan produksi per tahun mencapai 600.000 ton oleh dua pabrik yaitu Gunung Madu Plantation dan Sugar Group. Pada tahun 2007 kembali diresmikan pembangunan satu pabrik gula di bawah PT Pemuka Sakti Manis Indah (PSMI). Industri agrobisnis lainnya: nanas, ketela (ubi), kelapa sawit, kopi robusta, lada,
== Seni dan budaya ==
Baris 417 ⟶ 346:
{{utama|Sastra Lampung|Sastrawan Lampung}}
Lampung menjadi lahan yang subur bagi pertumbuhan [[sastra]], baik sastra (berbahasa)
Barulah memasuki 1990-an kemudian Lampung mulai semarak dengan penyair-penyair seperti [[Iswadi Pratama]],
''
=== Tapis Lampung ===
Baris 431 ⟶ 360:
Tapis Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai barang komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi<ref name='tapis'/>.
Setiap suku bangsa di Indonesia telah meninggalkan tanda yang menjadi ciri khas wilayah masing-masing. Salah satu jenis yakni kain tapis yang memiliki nilai estesis dari religi yang tinggi dan sudah dikenal di wilayah-wilayah lain bahkan sampai ke luar negeri. Kain tapis merupakan salah satu benda budaya karya masyarakat Lampung dari masa lampau yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik fisik maupun spiritual. Kain tapis yakni pakaian adat Lampung. Pakaian adat itu itak saja berpungsi sebagai pelindung tubuh dari gangguan alam sekitar,
=== Musik ===
Baris 439 ⟶ 368:
=== Tarian ===
Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset budaya Provinsi Lampung contohnya
== Media massa ==
Koran pertama di Lampung adalah Harian Tamtama (4 Oktober 1968). Pada awal dekade 1970-an terbit koran lokal Lampung, Pusiban, Indevenden, dan Post Ekonomi. Ketiganya kemudian bergabung menjadi Harian Lampung Post pada 1974. Sejak itu hingga menjelang era reformasi media yang ada yaitu Tamtama (kemudian berubah menjadi Lampung Ekspres) dan [[Lampung Post]].
Memasuki era reformasi banyak koran bermunculan. Namun, sebagian besar tirasnya kecil dan masih mengandalkan sumber pengasilan dari iklan dan anggaran pemerintah daerah. Pada 2002 hingga 2011, terbit media milik NGO. Media dalam bentuk majalah yang bernama Sapu Lidi diterbitkan oleh Komite Anti Korupsi (KoAk) Lampung yang kemudian mati seiring berhentinya program dari lembaga donor.
Baris 471 ⟶ 400:
[[Kategori:Lampung| ]]
[[Kategori:Provinsi di Indonesia]]
[[Kategori:
|