Dinasti Ayyubiyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hendri Saleh (bicara | kontrib)
k EYD dan efektifitas kalimat
 
(17 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox former country
{{Infobox Former Country
| native_name = ایوبیان{{lang|ar|الأيوبيون}} <br/>الأيوبيون {{lang|ckb|ئەیووبی}} <br>{{lang|ku|Eyûbî}}
| conventional_long_name = DinastiKesultanan Ayyubiyah Mesir
| common_name = Ayyubiyah
|continent status = Afrika,Negara Asiaberdaulat<br>(1171–1260)
|region government_type = TimurMonarki TenggahKesultanan
|status year_start = 1171
|government_type year_end = Monarki1260/1341<sup>1</sup>
|year_start p1 = 1171Fatimiyah
|year_end flag_p1 = 1341<sup>1</sup>Rectangular green flag.svg
|p1 p2 = Dinasti = FatimiyahZankiyah
|flag_p1 flag_p2 = RectangularZengid dynasty, 1127 green- flag1183.svgPNG
|p2 p3 = DinastiKerajaan ZankiyahYerusalem
|flag_p2 flag_p3 = Zengid= dynasty,Blason 1127Royaume -de 1183Jérusalem.PNGsvg
|p3 s1 = Kesultanan Mamluk = Kerajaan Yerusalem(Kairo)
|flag_p3 flag_s1 = Armoiries= deMameluke JérusalemFlag.svg
|s1 image_flag = Flag of Ayyubid = Kesultanan Mamluk (Kairo)Dynasty.svg
|flag_s1 image_flag2 = Mameluke Flag.svg
|image_flag flag_type = FlagBendera Dinasti ofAyyubiyah Ayyubid[[Salahuddin Dynasty.svgAyyubi|Salahuddin]]
| image_map = Ayyubid Sultanate 1193 AD.jpg
| image_map_caption = Wilayah DinastiKesultanan Ayyubiyah Mesir setelah kematian [[Salahuddin Ayyubi|Salahuddin]] pada tahun 1193
| capital = {{plainlist|
*[[Kairo]] (1171–1174)<br />
*[[Damaskus]] (1174–1218)<br />
*[[Kairo]] (1218–1250)<br />
*[[Aleppo]] (1250–1260)
*Hama (sampai 1341)}}
|common_languages = [[Bahasa Arab|Arab]]<br>[[Bahasa Kurdi|Kurdi]]<sup>3</sup><br>[[Bahasa Koptik|Koptik]]
|religion common_languages = [[Islam Sunni]]= {{plainlist|
*[[Bahasa Arab|Arab]]
|currency = [[Dinar]]
*[[Bahasa Kurdi|Kurdi]]<sup>3
|leader1 = [[Salahuddin Ayyubi]] (pertama)
*[[Bahasa Koptik|Koptik]]}}
|year_leader1 = 1174–1193
|leader2 religion = [[Al-Aziz= Uthman{{plainlist|Al-Aziz]]
* [[Islam Sunni]]
|year_leader2 = 1193–1198
* [[Mazhab]]: [[Mazhab Syafi'i|Syafi'i]]<ref>{{cite book |last1=Ahmed |first1=Rumee |title=The Oxford Handbook of Islamic Law |date=25 Oktober 2018 |publisher=Oxford University Press |page=311 |isbn=9780191668265 |url=https://books.google.com/books?id=Qs90DwAAQBAJ&q=ayyubid+shafi%27i&pg=PA311}}</ref>
|leader3 = [[Al-Mansur Nasiruddin Muhammad|Al-Mansur]]
* [[Akidah Islam|Aqidah]]: [[Asy'ariyah|Asy'ari]]}}<ref>{{cite journal |last1=Eliade |first1=Mircea |title=Kalam |journal=The Encyclopedia of Religion |year=1987 |volume=8 |page=238 |isbn=9780029097908 |url=https://books.google.com/books?id=qyIkAAAAYAAJ&q=ayyubid+ash%27ari}}</ref>
|year_leader3 = 1198–1200
|leader4 currency = [[Al-Adil IDinar]]
|year_leader4 leader1 = 1200–1218[[Salahuddin Ayyubi]] (pertama)
|leader5 year_leader1 = [[Al-Kamil]]1174–1193
|year_leader5 leader2 = 1218–1238[[Al-Aziz Uthman|Al-Aziz]]
|leader6 year_leader2 = [[Al-Adil= II]]1193–1198
| leader3 = [[Al-Mansur Nasiruddin Muhammad|Al-Mansur]]
|year_leader6 = 1238–1240
|leader7 year_leader3 = [[As-Salih= Ayyub]]1198–1200
|year_leader7 leader4 = 1240–1249[[Al-Adil I]]
|leader8 year_leader4 = [[Al-Asyraf Musa, Sultan Mesir|Al-Asyraf]]1200–1218
|year_leader8 leader5 = 1250–1254[[Al-Kamil]]
|title_leader year_leader5 = [[Sultan]]1218–1238
|stat_area1 leader6 = [[Al-Adil II]]
| year_leader6 = 1238–1240
|stat_year1 = Perkiraan tahun 1190<ref>{{cite journal|last1=Turchin|first1=Peter|last2=Adams|first2=Jonathan M.|last3=Hall|first3=Thomas D|title=East-West Orientation of Historical Empires|journal=Journal of world-systems research|date=December 2006|volume=12|issue=2|pages=219–229|url=http://jwsr.ucr.edu/archive/vol12/number2/pdf/jwsr-v12n2-tah.pdf|accessdate=9 January 2012|archive-date=2007-02-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20070222011511/http://jwsr.ucr.edu/archive/vol12/number2/pdf/jwsr-v12n2-tah.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|stat_area1 leader7 = 2000000[[As-Salih Ayyub]]
|stat_year2 year_leader7 = Abad ke-12 = 1240–1249
|stat_pop2 leader8 = 7.200.000[[Al-Asyraf Musa, Sultan (perkiraan)<sup>2</sup>Mesir|Al-Asyraf]]
| year_leader8 = 1250–1254
|footnotes = <sup> 1 </sup> Salah satu cabang dinasti Ayyubiyah memerintah Hisn Kayfa sampai awal abad ke-16.<br> <sup> 2 </sup> Jumlah penduduk wilayah Ayyubiyah tidak diketahui. Angka ini hanya mencakup penduduk Mesir, Suriah, Irak utara, Palestina, dan Yordania. Wilayah Ayyubiyah lainnya, termasuk Yaman, Hijaz, Nubia, dan Libya timur, tidak termasuk dalam hitungan.<br> <sup> 3 </sup> Bahasa Kurdi adalah [[bahasa ibu]] Dinasti Ayyubiyah, tetapi dari akhir abad ke-12 dan seterusnya, para penguasa Ayyubiyah menuturkan bahasa Arab secara fasih dan sudah meninggalkan bahasa Kurdi.
|currency title_leader = [[DinarSultan]]
|today = {{flag|Mesir}}<br>{{flag|Irak}}<br>{{flag|Israel}}<br>{{flag|Yordania}}<br>{{flag|Lebanon}}<br>{{flag|Libya}}<br>{{flag|Palestina}}<br>{{flag|Arab Saudi}}<br>{{flag|Sudan}}<br>{{flag|Suriah}}<br>{{flag|Tunisia}}<br>{{flag|Turki}}<br>{{flag|Yaman}}
| stat_area1 = 2000000
| stat_year1 = Perkiraan tahun 1190<ref>{{cite journal|last1=Turchin|first1=Peter|last2=Adams|first2=Jonathan M.|last3=Hall|first3=Thomas D|title=East-West Orientation of Historical Empires|journal=Journal of world-systems research|date=December 2006|volume=12|issue=2|pages=219–229|url=http://jwsr.ucr.edu/archive/vol12/number2/pdf/jwsr-v12n2-tah.pdf|accessdate=9 January 2012|archive-date=2007-02-22|archive-url=https://web.archive.org/web/20070222011511/http://jwsr.ucr.edu/archive/vol12/number2/pdf/jwsr-v12n2-tah.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| stat_year2 = Abad ke-12
| stat_pop2 = 7.200.000 (perkiraan)<sup>2</sup>
| footnotes = <sup> 1 </sup> Salah satu cabang dinasti Ayyubiyah memerintah Hisn Kayfa[[Hasankeyf]] sampai awal abad ke-16.<br> <sup> 2 </sup> Jumlah penduduk wilayah Ayyubiyah tidak diketahui. Angka ini hanya mencakup penduduk Mesir, Suriah, Irak utara, Palestina, dan Yordania. Wilayah Ayyubiyah lainnya, termasuk Yaman, Hijaz, Nubia, dan Libya timur, tidak termasuk dalam hitungan.<br> <sup> 3 </sup> Bahasa Kurdi adalah [[bahasa ibu]] Dinasti Ayyubiyah, tetapi dari akhir abad ke-12 dan seterusnya, para penguasa Ayyubiyah menuturkan bahasa Arab secara fasih dan sudah meninggalkan bahasa Kurdi.
| today = {{flag|Mesir}}<br>{{flag|Irak}}<br>{{flag|Israel}}<br>{{flag|Yordania}}<br>{{flag|Lebanon}}<br>{{flag|Libya}}<br>{{flag|Palestina}}<br>{{flag|Arab Saudi}}<br>{{flag|Sudan}}<br>{{flag|Suriah}}<br>{{flag|Tunisia}}<br>{{flag|Turki}}<br>{{flag|Yaman}}
| population_density_km2 =
}}
'''Dinasti Ayyubiyah''' atau '''Bani Ayyubiyah''' ({{lang-ar|الأيوبيون}} ''{{transl|ar|al-Ayyūbīyūn}}''; {{lang-ku|خانەدانی ئەیووبیان}} ''{{transl|ku|Xanedana Eyûbiyan}}'') adalah sebuah dinasti Muslim Sunni beretnis [[suku Kurdi|Kurdi]]<ref name="Humphreys1987">{{harvnb|Humphreys|1987}}</ref><ref name="Ozoglu46">{{harvnb|Özoğlu|2004|p=46}}</ref><ref name="Bosworth73">{{harvnb|Bosworth|1996|p=73}}</ref> yang didirikan oleh [[Salahuddin Ayyubi]] dan berpusat di [[Mesir pada Abad Pertengahan|Mesir]]. Dinasti tersebut memerintah sebagian besar wilayah [[Timur Tengah]] pada abad ke-12 dan ke-13. Salahuddin mulai menjabat sebagai wazir di Mesir, pusat kekuasaan [[Kekhalifahan Fatimiyah]] yang berhaluan Syiah pada tahun 1169. Ia kemudian melengserkan Dinasti Fatimiyah pada tahun 1171. Tiga tahun kemudian, setelah kematian atasannya dari [[Dinasti Zankiyah]], [[Nuruddin Zanki]], Salahuddin dinyatakan sebagai sultan.<ref name="Eiselen89">{{harvnb|Eiselen|1907|p=89}}</ref> Dalam kurun waktu satu dasawarsa kemudian, Ayyubiyah mengobarkan perang penaklukan di wilayah Timur Tengah. Pada tahun 1183, mereka telah menguasai Mesir, [[Bilad al-Syam|Syam]], [[Mesopotamia]] utara, [[Hijaz]], [[Yaman]], dan pesisir [[Afrika Utara]] hingga mencapai perbatasan [[Tunisia]] modern. Sebagian besar [[Negara-negara Tentara Salib|wilayah Tentara Salib]], termasuk [[Kerajaan Yerusalem]] jatuh ke tangan Salahuddin setelah ia berhasil memperoleh kemenangan yang gemilang dalam [[Pertempuran Hittin]] pada tahun 1187. Namun, [[Tentara Salib]] berhasil merebut kembali wilayah pesisir [[Palestina (kawasan)|Palestina]] pada dasawarsa 1190-an.
 
Setelah Salahuddin menjemput ajalnya pada tahun 1193, putra-putranya saling memperebutkan kekuasaan. Pada akhirnya adik Salahuddin yang bernama [[al-Adil]] berhasil menjadi sultan pada tahun 1200. Semua sultan Ayyubiyah di Mesir pada masa selanjutnya adalah keturunannya. Pada dasawarsa 1230-an, amir-amir (para penguasa kecil) di Syam mencoba memisahkan diri dari Mesir, dan Kesultanan Ayyubiyah pun terpecah hingga Sultan [[as-Salih Ayyub]] berhasil menyatukannya kembali dengan menaklukkan sebagian besar wilayah Syam (kecuali [[Aleppo]]) pada tahun 1247. Pada masa yang sama, dinasti-dinasti Muslim setempat telah mengusir Ayyubiyah dari Yaman, Hijaz, dan sebagian wilayah Mesopotamia.

Setelah as-Salih Ayyub tutup usia pada tahun 1249, jabatan sulatan yang berpusat di Mesir dipegang oleh [[al-Mu'azzam Turansyah]] menggantikannya di Mesir. Namun, al-Mu'azzam Turansyah dilengserkan tidak lama kemudian oleh para panglima [[Kesultanan Mamluk (Kairo)|Mamluk]] yang sebelumnya berhasil menghalau serangan Tentara Salib ke [[Delta Nil]]. Maka kekuasaan Dinasti Ayyubiyah di Mesir pun berakhir. Upaya para amir Syam (yang dipimpin oleh [[an-Nasir Yusuf]] dari Aleppo) untuk merebut kembali Mesir juga tidak membuahkan hasil.

Pada tahun 1260, [[Kekaisaran Mongol|bangsa Mongol]] [[Pengepungan Aleppo (1260)|menjarah Aleppo]] dan kemudian menaklukkan wilayah-wilayah Ayyubiyah yang tersisa. Kesultanan Mamluk berhasil mengusir bangsa Mongol dan membiarkan seorang penguasa Ayyubiyah berkuasa di [[Hamat]] sampai penguasa terakhir wilayah tersebut dilengserkan oleh Mamluk pada tahun 1341.
 
Walaupun tidak bertahan lama, Dinasti Ayyubiyah telah memajukan ekonomi wilayah yang mereka kuasai. Mereka juga mendukung para cendekiawan dan mendirikan fasilitas-fasilitas pembelajaran yang diperlukan oleh mereka, sehingga mereka berhasil membangkitkan kembali kegiatan keilmuwan di [[dunia Islam]]. Selain itu, Dinasti Ayyubiyah berupaya memperkuat dominasi [[Sunni]] di wilayah mereka dengan mendirikan sejumlah [[madrasah]] di kota-kota besar.
Baris 81 ⟶ 96:
 
==== Penaklukan Arabia Barat ====
Pada tahun 1173, Salahuddin mengirim Turansyah untuk menaklukkan [[Yaman]] dan [[Hijaz]]. Penulis Muslim Ibnu al-Atsir dan kemudian [[al-Maqrizi]] menyatakan bahwa Ayyubiyah mencoba menaklukkan Yaman karena mereka ingin menjadikan wilayah tersebut sebagai tempat pelarian apabila Mesir jatuh ke tangan Nuruddin. Pada Mei 1174, Turansyah merebut [[Zabid]] dari tangan sebuah dinasti [[Khawarij]], dan ia juga menghukum mati pemimpinnya, Mahdi Abdulnabi. Pada tahun yang sama, ia juga merebut kota [[Aden]] dari Banu Karam yang beraliran Syiah.<ref name="HoutsmaWensinck884">{{harvnb|Houtsma|Wensinck|1993|p=884}}</ref> Aden kemudian menjadi pelabuhan utama Dinasti Ayyubiyah di pesisir [[SamuderaSamudra Hindia]] sekaligus kota utama di Yaman,<ref name="Margariti29"/> meskipun ibu kota resmi Yaman di bawah kekuasaan Ayyubiyah adalah [[Ta'iz]].<ref name="McLaughlin131">{{harvnb|McLaughlin|2008|p=131}}</ref> Semenjak kekuasaan Ayyubiyah, kota tersebut memasuki zaman kesejahteraan berkat pembangunan infrastruktur, pendirian lembaga-lembaga baru, dan pencetakan koin tersendiri.<ref name="Margariti29">{{harvnb|Margariti|2007|p=29}}</ref> Maka dari itu, Ayyubiyah memberlakukan pajak baru yang dikumpulkan oleh kapal-kapal [[galai]].<ref name="Lofgren181">{{harvnb|Lofgren|1997|p=181}}</ref>
 
Turansyah menaklukkan [[Sana'a]] dan mengusir para penguasa [[Daftar sultan Hamdaniyah|Hamdaniyah]] dari kota pegunungan tersebut pada tahun 1175.<ref name="HoutsmaWensinck884"/> Setelah menguasai Yaman, Dinasti Ayyubiyah membentuk sebuah armada pesisir, ''al-asakir al-bahriyya'', yang mereka manfaatkan untuk mempertahankan wilayah pesisir dari serangan perompak.<ref name="DumperStanley10">{{harvnb|Dumper|Stanley|2007|p=10}}</ref> Penaklukan yang dilancarkan oleh Ayyubiyah sangat berdampak terhadap Yaman, karena Ayyubiyah berhasil menyatukan tiga negara yang sebelumnya merdeka (Zabid, Aden, dan Sana'a). Namun, saat gubernur Turansyah dipindahkan dari Yaman pada tahun 1176, pemberontakan meletus di wilayah tersebut, dan pemberontakan ini baru dapat dipadamkan pada tahun 1182 setelah Salahuddin mengangkat saudaranya yang lain, [[Tughtakin bin Ayyub|Tughtakin Saif al-Islam]], sebagai gubernur Yaman.<ref name="HoutsmaWensinck884"/> Sementara itu, ''[[na'ib]]'' (wakil gubernur) Ayyubiyah di Yaman, Utsman Az-Zanjili, menaklukkan banyak wilayah di [[Hadramaut]] pada tahun 1180.<ref name="Brice338">{{harvnb|Brice|1981|p=338}}</ref>
 
Dari Yaman (dan juga dari Mesir), Ayyubiyah mencoba menguasai jalur dagang [[Laut Merah]] dan memperkuat kendali di wilayah Hijaz, yang merupakan tempat berdirinya sebuah pelabuhan dagang penting yang disebut [[Yanbu]].<ref name="Salibi55">{{harvnb|Salibi|1998|p=55}}</ref> Untuk mendukung perdagangan di Laut Merah, Ayyubiyah membangun fasilitas-fasilitas untuk pada pedagang di sepanjang jalur dagang Laut Merah-[[SamuderaSamudra Hindia]].<ref name="DalyPetry217-218">{{harvnb|Daly|Petry|1998|pp=217–218}}</ref> Dinasti Ayyubiyah juga mencoba memperkuat klaim mereka sebagai [[kekhalifahan]] dengan menegakkan kedaulatan atas kota-kota suci [[Islam]] di [[Mekkah]] dan [[Madinah]].<ref name="Salibi55"/> Secara keseluruhan, penaklukan dan kemajuan ekonomi yang diprakarsai oleh Salahuddin berhasil mengukuhkan hegemoni Mesir di wilayah Arabia barat.<ref name="DalyPetry217-218"/>
 
==== Penaklukan Syam dan Mesopotamia ====
Baris 255 ⟶ 270:
Selain dirintis oleh para penguasa, sejarah mencatat bahwa para pejabat tinggi di Dinasti Ayyubiyah membangun 26 madrasah di Mesir, Yerusalem, dan Damaskus. Rakyat jelata juga mendirikan sekitar 18 madrasah di Mesir, termasuk dua lembaga medis, padahal pembangunan madrasah oleh rakyat jelata merupakan hal yang tidak lazim pada masa itu. Sebagian besar madrasah di Dinasti Ayyubiyah mewajibkan guru dan siswanya untuk tinggal di asrama. Para guru di madrasah tersebut merupakan ahli fikih dan [[akidah]], dan mereka mendapatkan gaji dari madrasah tempat mereka bekerja. Sementara itu, para siswa di madrasah tidak hanya mendapatkan tempat tinggal, tetapi juga memperoleh bimbingan dari guru untuk bidang yang ingin mereka kuasai serta uang saku untuk memenuhi segala kebutuhan. Madrasah dianggap sebagai lembaga yang bergengsi di Dinasti Ayyubiyah. Pada masa itu, orang yang ingin menjadi pejabat di pemerintahan harus lulus dari madrasah terlebih dahulu.<ref name="Ali39"/>
 
== Ilmu pengetahuan ==
Berkat dukungan yang diberikan oleh Dinasti Ayyubiyah, kegiatan intelektual kembali bangkit di wilayah yang dikuasai oleh Ayyubiyah. Para cendekiawan di Ayyubiyah sangat berminat pada bidang kedokteran, [[farmakologi]] (ilmu obat-obatan), dan [[botani]] (ilmu tanaman). Salahuddin membangun dua rumah sakit di Kairo yang mengikuti Rumah Sakit Nuri di Damaskus; rumah sakit tersebut tak hanya merawat pasien, tetapi juga menawarkan pendidikan medis. Banyak ilmuwan dan dokter yang telah berkiprah di Mesir, Syam, dan [[Irak]] pada zaman Ayyubiyah. Beberapa dari antara mereka adalah [[Moshe ben Maimon]] ("Maimonides"), [[Ibnu Jami]], [[Abdullatif al-Baghdadi (penulis abad pertengahan)|Abdullatif al-Baghdadi]], [[ad-Dakhwar]], [[Rasyidun as-Suri]], dan [[Ibnu al-Baithar]]. Beberapa cendekiawan mengabdi kepada keluarga penguasa Ayyubiyah secara langsung, dan bahkan ada juga yang menjadi dokter pribadi sultan.<ref name="Ali39-41">{{harvnb|Ali|1996|pp=39–41}}</ref>
 
Baris 344 ⟶ 359:
 
{{artikel bagus}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Sejarah Kurdistan]]