Jusuf Wibisono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 4:
|image = Jusuf Wibisono, vice-minister van Welvaart (Kemakmuran) in het kabinet Sjahrir I, Bestanddeelnr 11878 (cropped).jpg
|imagesize =
|caption = Jusuf Wibisono sebagai Wakil Menteri Muda Kemakmuran, tahun 1947
|office2 = Menteri Keuangan Indonesia
|order2 = Ke-7
Baris 19:
|predecessor2 = [[Sumitro Djojohadikusumo]]
|successor2 = [[Djuanda Kartawidjaja]]
|office4 = Wakil Menteri Muda Kemakmuran Indonesia ke-1
|order4 = Ke-1
|term_start4 = 2 Oktober 1946
|term_end4 = 3 July 1947
Baris 39 ⟶ 38:
|religion =
}}
'''Jusuf Wibisono''' ({{lahirmati|[[Magelang]]|28|02|1909|[[Jakarta]]|15|06|1982}}) merupakan seorang ekonom Indonesia dan politisi [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia|Partai Masyumi]]. Dia pernah menjabat sebagai [[Daftar Menteri Keuangan Indonesia|Menteri Keuangan]] dalam [[Kabinet Sukiman-Suwirjo]] (1951–1952) dan [[Kabinet Ali Sastroamidjojo II]] (1956–1957), dan sebagai [[Daftar Wakil Menteri Perdagangan Indonesia|Wakil MenteriMuda Kemakmuran]] dalam [[Kabinet Sjahrir III]].
 
Lahir di [[Magelang]], Jusuf mulai aktif dalam organisasi Islam selama studinya. Setelah menjadi anggota Masyumi, ia menjadi tokoh pimpinan yang menyatakan pertidaksetujuannya di hadapan umum dengan tokoh Masyumi lainnya seperti [[Mohammad Natsir]]. Selama menjabat Menteri Keuangan, Jusuf cenderung melonggarkan [[kebijakan fiskal]] pemerintah dan diketahui memberikan kredit dari pemerintah ke perusahaan-perusahaan dengan ikatan politis. Ia juga merupakan tokoh [[Antikomunisme|antikomunis]] dan mencoba untuk mengarahkan Masyumi agar bekerjasama dengan [[Soekarno]] untuk melawan [[Partai Komunis Indonesia]], meskipun gagal.
Baris 46 ⟶ 45:
 
==Masa muda dan pendidikan ==
Jusuf dilahirkan dalam keluarga Muslim pada tanggal 28 Februari 1909 di [[Magelang]], [[Jawa Tengah]], sebagai anak ketiga dari empat bersaudara,{{sfn|Kemenkeu|1991|p=53}}{{sfn|Madinier|2015|pp=47–48}} kedua kakaknya perempuan (Sri Artini dan Umi){{sfn|Notodidjojo|1980|pp=59, 387}} dan adiknya seorang laki-laki.{{sfn|Notodidjojo|1980|p=1}} Ayahnya, Kunto Wibisono, berasal dari Purworejo dan bekerja sebagai mantri ukur, sementara ibu dari Jusuf berasal dari Magelang.{{sfn|Notodidjojo|1980|p=1}}{{sfn|Kemenkeu|1991|p=53}}{{sfn|Madinier|2015|pp=47–48}}{{sfn|Latif|2008|p=161}} Setelah lulus dari [[Hollandsch-Inlandsche School]] (HIS), Jusuf melanjutkan sekolah di [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]] (MULO), meskipun ayahnya tadinya berharap Jusuf akan belajar untuk menjadi guru. Setelah lulus dari MULO di tahun 1928, Jusuf melanjutkan lagi pendidikannya di [[Algemeene Middelbare School]] (AMS) di [[Bandung]]. Setelah lulus AMS di tahun 1931, Jusuf menempuh pendidikan hukum di [[Rechtshoogeschool te Batavia]] (RHS), dan lulus dengan gelar ''[[Meester in de Rechten]]'' (Mr.) di tahun 1941.{{sfn|Kemenkeu|1991|p=53}}{{sfn|Madinier|2015|pp=47–48}}<ref name="masa">{{cite web |title=Kemenkeu Dari Masa ke Masa |url=https://djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2020/09/Kemenkeu-dari-masa-ke-masa.pdf |publisher=[[Kementerian Keuangan Republik Indonesia]] |access-date=7 Juni 2024 |page=51 |language=id}}</ref> Dengan persetujuan rektor RHS, Jusuf menambahkan "Wibisono" ke namanya selama studinya di RHS untuk membedakan dengan murid-murid RHS lain yang juga bernama Jusuf.{{sfn|Notodidjojo|1980|p=23}}
 
Selama studinya, Jusuf mulai aktif di dalam organisasi pemuda [[Jong Islamieten Bond]] (JIB),{{sfn|Madinier|2015|pp=47–48}}<ref>{{cite book | last1 = Fogg | first1 = Kevin W. | title = Indonesia's Islamic Revolution | date = 5 Desember 2019 | publisher = Cambridge University Press | isbn = 978-1-108-48787-0 | page = 174 | url = https://books.google.com/books?id=A27CDwAAQBAJ&dq=studenten+islam+studieclub&pg=PA174 | language = en}}</ref> dan dalam lingkup JIB Jusuf menjadi murid dari [[Agus Salim]] beserta tokoh-tokoh pemuda Islam lainnya.<ref>{{cite book |last1=Dzulfikriddin |first1=M. |title=M. Natsir dalam Sejarah Politik Indonesia: Peran dan Jasa Mohammad Natsir dalam Dua Orde Indonesia |date=21 Desember 2010 |publisher=Mizan Pustaka |isbn=978-979-433-578-9 |url=https://www.google.com/books/edition/M_Natsir_dalam_Sejarah_Politik_Indonesia/A5eBAwAAQBAJ?hl=en&gbpv=1&dq=%22agus+salim%22+%22jusuf+wibisono%22&pg=PT34&printsec=frontcover |language=en}}</ref> Saat melanjutkan pendidikannya, Jusuf bersama dengan [[Mohammad Roem]] mulai merasakan ketidakcocokan JIB sebagai wadah untuk pelajar setingkat mahasiswa, maka mereka mendirikan ''Studenten Islam Studieclub'' di tahun 1934, kelompok belajar yang beranggotakan murid-murid universitas. Menurut Jusuf, kelompok belajar ini bertujuan untuk "meningkatkan daya tarik studi agama Islam khususnya di kalangan intelektual".{{sfn|Latif|2008|pp=207–208}} Bersama dengan Roem dan [[Burhanuddin Harahap]], Jusuf menerbitkan majalah berbahasa Belanda ''Moslim Reveil'' dan menjadi redaktur.<ref name="kp2">{{cite book |title=Kami Perkenalkan |date=1954 |publisher=[[Kementerian Penerangan Republik Indonesia]] |page=138 |url=https://id.wikisource.org/wiki/Halaman:Kami_Perkenalkan_(1954).pdf/150 |language=id}}</ref><ref name="tirto">{{cite news |last1=Ardanareswari |first1=Indira |date=14 June 2020 |title=Pemilu Pertama Indonesia Terlaksana Berkat Burhanuddin Harahap |language=id |work=tirto.id |editor-last=Jusuf |editor-first=Windu |url=https://tirto.id/pemilu-pertama-indonesia-terlaksana-berkat-burhanuddin-Burhanuddin-fHiX |url-status=live |access-date=6 April 2022 |archive-url=https://web.archive.org/web/20210312031623/https://tirto.id/pemilu-pertama-indonesia-terlaksana-berkat-burhanuddin-Burhanuddin-fHiX |archive-date=12 March 2021}}</ref> Sebelumnya, Jusuf sudah pernah menjadi redaktur majalah ''Het Licht''.<ref name="kp2"/>
Baris 54 ⟶ 53:
 
=== Era kolonial dan awal merdeka ===
Sebelum lulus dari RHS, Jusuf telah mulai bekerja sebagai pegawai pemerintah [[Hindia Belanda]] sejak 1937. Awalnya, Jusuf menjadi pegawai departemen keuangan sebelum dipindahkan ke [[Badan Pusat Statistik#Sejarah|badan pusat statistik kolonial]] sampai tahun 1942. Selama [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda|masa pendudukan Jepang]], Jusuf bekerja sebagai hakim [[hukum dagang|dagang]].<ref name="kp">{{cite book | title = Kami perkenalkan | date = 1952 | publisher = [[Kementerian Penerangan Republik Indonesia]] | page = 41 | url = https://books.google.com/books?id=0O3Z5HNNghUC&dq=jusuf+wibisono+kami+perkenalkan&pg=PA40 | language = id}}</ref>{{sfn|Madinier|2015| p = 58}} Ia juga ditunjuk sebagai anggota kepemimpinan laskar [[Hizbullah (Indonesia)|Hizbullah]] yang dibentuk Jepang di bulan Desember 1944.{{sfn|Latif|2008|p=217}} Setelah [[proklamasi kemerdekaan Indonesia]], Wibisono ditunjuk menjadi anggota [[Komite Nasional Indonesia Pusat]] (KNIP), dan kemudian menjadi anggota Badan Pekerja KNIP.{{sfn|Madinier|2015| pp = 71–72}} Di dalam [[Kabinet Sjahrir III]] yang dibentuk pada tanggal 2 Oktober 1946, Jusuf ditunjuk sebagai Wakil Menteri Muda Kemakmuran.{{sfn|Madinier|2015| p = 88}}
 
Di penghujung masa [[Revolusi Nasional Indonesia]], Jusuf ditunjuk menjadi direktur ''Banking and Trading Corporation'' (Perseroan Perbankan dan Perdagangan) di [[Yogyakarta]]. Setelah berakhirnya perang kemerdekaan, Wibisono menjadi redaktur di majalah ''[[Mimbar Indonesia]]'' sejak bulan April 1950, dan menjadi anggota misi diplomatik ke [[Uni Soviet]] selama masa [[Republik Indonesia Serikat]].<ref name="kp2"/> Ia juga menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Sementara]] sebagai perwakilan [[Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia|Partai Masyumi]].<ref name="kp"/>
Baris 83 ⟶ 82:
Di tahun 1936, Jusuf menikahi Sumijati Sontodihardjo.<ref name="whoswho"/> Tahun berikutnya, ia menulis suatu buku berbahasa Belanda berjudul ''Monogami atau Poligami: Masalah Sepanjang Masa'' yang isinya mendukung sistem [[poligami]] berdasarkan [[Al-Qur'an]]. Buku tersebut diterjemahkan ke Bahasa Indonesia di tahun 1954, dan karena kurangnya biaya baru diterbitkan di tahun 1980. Meskipun begitu, Jusuf sendiri tidak berpoligami sepanjang hayatnya.<ref name="poligami"/><ref>{{cite book |last1=Fauzia |first1=Amelia |title=Tentang perempuan Islam: wacana dan gerakan |date=2004 |publisher=Gramedia Pustaka Utama |isbn=978-979-22-1055-2 |pages=46-47 |url=https://www.google.com/books/edition/Tentang%20perempuan%20Islam/S8TQMvVAjVIC?hl=id&gbpv=1&dq=Jusuf+Wibisono+pernikahan&pg=PA46&printsec=frontcover |language=id}}</ref>
 
Jusuf meninggal pada tanggal 15 Juni 1982 di [[Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo|RS Dr. Cipto Mangunkusumo]], [[Jakarta]]. Sebelum meninggal, Jusuf menderita tumor di pangkal hidungnya. Sewaktu wafat, Jusuf memiliki empattiga orang anak (tiga laki-laki (Imam, Ilham, dan Irsjad) dan satu orang anak perempuan (Tiyas)<ref>{{cite book |last1=Wibisono |first1=Jusuf |title=Bertamasya di belakang tabir besi |date=1981 |publisher=Bulan Bintang |page=6 |url=https://www.google.com/books/edition/Bertamasya_di_belakang_tabir_besi/PIxbAAAAIAAJ?hl=id&gbpv=0 |language=id}}</ref> dan masih bekerja sebagai presiden direktur [[Bank Resona Perdania|Bank Perdania]].<ref name="whoswho"/><ref>{{cite news | title = Joesoef Wibisono tutup usia | url = http://www.kompasdata.id/Search/NewsDetail/19355851 | access-date = 3 Desember 2021 | work = [[Kompas]] | date = 16 Juni 1982 | language = id}}</ref><ref>{{cite news |title=Meninggal dunia |url=https://majalah.tempo.co/read/pokok-dan-tokoh/46954/meninggal-dunia |access-date=27 Mei 2024 |work=Tempo |date=26 Juni 1982 |language=id}}</ref> Sewaktu meninggal, Jusuf tidak memiliki rumah pribadi.<ref name="poligami"/>
 
==Catatan kaki==
Baris 106 ⟶ 105:
|-
{{S-new|office|rows=2}}
{{S-ttl|title=[[Wakil Menteri Muda Kemakmuran Indonesia]]|years=1946–1947|rows=2}}
{{s-aft|after=[[IJ Kasimo]]}}
|-