Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(41 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{kecamatan
|nama =Kota Kefamenanu
|dati2 =Kabupaten
|nama dati2 =Timor Tengah Utara
|provinsi =Nusa Tenggara Timur▼
|coordinates ={{coord|-9.472152|124.483611|source:wikidata|display=title, inline|format=dms}}
|penduduk=-▼
|pushpin_map =Timor#Nusa Tenggara Timur#
|luas =74,00 km<sup>2</sup>
|nama camat =Hieronimus Kab Bana, SH.<ref>[https://kupang.tribunnews.com/2021/05/05/kasn-aktifkan-kembali-jabatan-camat-kota-kefamenanu-ttu ''KASN Aktifkan Kembali Jabatan Camat Kota Kefamenanu - TTU''], www.kupang.tribunnews.com, diakses 1 Juni 2021</ref>
|kepadatan=- jiwa/km²▼
▲|provinsi=Nusa Tenggara Timur
|penduduktahun=[[2021]]
|pendudukref =<ref name="DUKCAPIL"/>
|zona =[[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
|kodearea = 0388
|kodepos =85611 - 85617
|kelurahan =9 [[kelurahan]]
}}
'''Kota Kefamenanu,''' atau dalam bahasa sehari-hari disebut '''Kefa,'''adalah sebuah [[kecamatan]] yang juga merupakan pusat pemerintahan atau [[ibu kota]] dari [[Kabupaten Timor Tengah Utara]], di provinsi [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]]. Kota yang biasa dipanggil dengan sebutan '''Kefa''' ini terletak di [[Lembah Bikomi]], dengan luas kecamatan sekitar 74,00 km<sup>2</sup>. Jumlah penduduk tahun [[2020]] sebanyak 43.177 jiwa, dengan kepadatan penduduk 583 jiwa/km<sup>2</sup>,<ref name="KEFA">{{cite web|url=https://timortengahutarakab.bps.go.id/publication/2020/09/28/33ef0e69df98f7b633525e66/kecamatan-kota-kefamenanu-dalam-angka-2020.html|title=Kecamatan Kota Kefamenanu Dalam Angka 2020|website=www.timortengahutarakab.bps.go.id|accessdate=8 Oktober 2020|format=pdf}}</ref> dan sebanyak 47.895 jiwa tahun [[2021]].<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=18 September 2021|format=visual}}</ref>
Kefamenanu dikenal sebagai "''Kota Pendidikan Kedua''". Arti dari '''Kota Pendidikan''' adalah kota ini memiliki sebuah [[universitas]] negeri sendiri, sedangkan '''Kedua''' adalah karena kota ini mempunyai universitas kedua di Pulau Timor, selain [[Universitas Nusa Cendana]] di [[Kota Kupang|Kupang]]. Kota ini juga merupakan salah satu kota di [[Timor Barat]] yang menampung pengungsi dari [[Timor Timur]] saat [[Konflik Timor Leste]], 1998-2002. Kota dan [[Kabupaten Timor Tengah Utara|kabupaten]] ini dilayani oleh [[Keuskupan Atambua]], yang berada di [[Atambua]], [[Nusa Tenggara Timur]], [[Indonesia]].
== Sejarah ==
[[Berkas:KefamenanuCity.png|jmpl|300px|kiri|Bundaran Biinmafo, dengan latar belakang Kantor DPR [[Kabupaten Timor Tengah Utara]]]]
Kota Kefamenanu adalah sebuah kota kecil di [[Lembah Bikomi]], yang didirikan oleh Belanda pada tanggal [[22 September]] [[1922
[[Topasses]] (Portugis Hitam) yang menguasai bagian utara Pulau Timor dan beberapa wilayah lainnya berusaha menghalangi langkah Belanda masuk ke pedalaman Timor. Namun usahanya gagal karena hubungan mesranya dengan beberapa raja retak. Konflik ini akibat perebutan 'lahan' dalam perdagangan kayu cendana dan lilin. Beberapa raja kecil memihak Belanda.▼
Sebelumnya, Belanda sedang mengincar Raja Sonbay di Bijela. Sonbay adalah raja yang punya kharisma dan sangat disegani oleh raja-raja Timor lainnya. Dia juga yang mempengaruhi raja-raja kecil lainnya untuk memberontak kepada Belanda. Tersebutlah, sebuah kerajaan kecil di kaki Gunung Miomaffo, yang sangat taat dan loyal kepada Sonbay. Kerajaan ini disebut Kerajaan Us Kono atau Ama Kono. Keturunan Kono dan Oematan yang berkuasa di Kerajaan Miomaffo, memerintah dari generasi ke generasi.
▲Topasses (Portugis Hitam) yang menguasai bagian utara Pulau Timor dan beberapa wilayah lainnya berusaha menghalangi langkah Belanda masuk ke pedalaman Timor. Namun usahanya gagal karena hubungan mesranya dengan beberapa raja retak. Konflik ini akibat perebutan 'lahan' dalam perdagangan kayu cendana dan lilin. Beberapa raja kecil memihak Belanda.
▲Tersebutlah, sebuah kerajaan kecil di kaki Gunung Miomaffo, yang sangat taat dan loyal kepada Sonbay. Kerajaan ini disebut Kerajaan Us Kono atau Ama Kono. Keturunan Kono dan Oematan yang berkuasa di Kerajaan Miomaffo, memerintah dari generasi ke generasi. Ibukota kerajaan ini terletak di puncak bukit dan beberapa tempat, kemudian pindah ke Kampung Noetoko. Kampung Noetoko terletak di delta Sungai Noenoni dan Noeniti. Namun kemudian Kono dan Oematan dan rakyatnya memberontak melawan Sonbay, lewat sebuah revolusi berdarah, yaitu Revolusi Letaes'am.
Kendati beberapa keturunan Sonbay dan para meo (panglima perang) ditangkap dan dibunuh, kekuasaan Sonbay tidak juga berakhir. Salah satu keturunan Sonbay melarikan diri ke Mollo (Kapan/TTS) dan mendirikan sebuah kerajaan di sana. Belanda tidak tinggal diam. Ia terus mengejar Sonbay dan keturunannya ke Mollo hingga masuk ke wilayah Miomaffo. Pengejaran itu dipimpin oleh Letnan Connmestz. Karena jatuh kasihan, Raja Kono melindungi keturunan Sonbay ini, yang dikenal dengan julukan Sobe Sonbay Ana. Ia kemudian berganti nama menjadi Sobe Kono agar tidak dicari dan ditangkap Belanda. Ia pun hidup aman dan terlindung di Noetoko.▼
Karena gagal mencari keturunan Sonbay, maka Letnan Connmestz melakukan gencatan senjata dengan para meo dan Raja Kono. Selanjutnya, atas izin Raja Kono, Letnan Connmestz mendirikan markas militernya di Noetoko pada tahun 1909. Kemudian Belanda menjadikan Noetoko sebagai pusat Pemerintahan Militer Belanda yang disebut Onderafdeling Noord Midden Timor. Diangkatlah Letnan Z. Steinmetz sebagai Controleur Landshoofd Noord-Midden Timor. Namun, karena letak geografisnya yang sulit dan sempit, Noetoko dianggap kurang pas dijadikan pusat pemerintahannya.
▲Kenapa terjadi revolusi ini? Karena Raja Sonbay di Oenam sangat kejam, sering meminta persembahan gadis-gadis belia yang cantik dan menjadikan nyawa manusia yaitu rakyatnya sebagai korban persembahan kepada Dewa dalam pesta persembahan hasil panen (tama maus, mau sufa).
Pengganti Letnan Steinmetz, yaitu Letnan Sketel Olifielt, mencoba mencari wilayah yang dianggap pas untuk dijadikan sebagai kota dan pusat Pemerintahan Militer Belanda. Ia membawa pasukannya mengembara menuju [[Nilulat, Bikomi Nilulat, Timor Tengah Utara|Nilulat]], Oefui, Ukimnatu, Fatuknapa, Ekat,
Dalam suatu kesempatan, seorang komandan regu Belanda berkuda mengelilingi wilayah sekitar Tele yang masih terdiri dari hutan lebat. Ia hendak mencari sumber air. Kemudian ia berjumpa dengan seorang warga ( rakyat dari Usif Bana yang sedang menggembalakan sapi dan tinggal di sekitar celukan anak sungai tersebut yang disebut Nuntaen ) dan bertanya dalam bahasa Melayu, "Di mana ada sumber air?
Ia sangat terkejut ketika menjumpai sebuah pemandangan yang sangat indah. Yaitu sebuah kolam air dari sebuah pusaran air dari tebing yang curam. Air terjun ini menghempas dalam kolam dan membentuk liukan pusaran seperti perut ayam. Pengalaman ini diceritakan komandan itu kepada semua orang. Dan akhirnya tempat itu diberi nama Kefamenanu (setelah disesuaikan dengan idiolek Bahasa Belanda).▼
▲Belanda tidak tinggal diam. Ia terus mengejar Sonbay dan keturunannya ke Mollo hingga masuk ke wilayah Miomaffo. Pengejaran itu dipimpin oleh Letnan Connmestz. Karena jatuh kasihan, Raja Kono melindungi keturunan Sonbay ini, yang dikenal dengan julukan Sobe Sonbay Ana. Ia kemudian berganti nama menjadi Sobe Kono agar tidak dicari dan ditangkap Belanda. Ia pun hidup aman dan terlindung di Noetoko.
Merasa sangat cocok, maka pada tanggal 22 September 1922,
Pada awalnya, Kecamatan Kota Kefamenanu termasuk dalam Kecamatan [[Miomaffo Timur, Timor Tengah Utara|Miomaffo Timur]]. Namun, semenjak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1992 yang ditandatangani Presiden [[Soeharto]] pada 26 Mei 1992, Kecamatan Kota Kefamenanu berdiri sendiri sebagai kecamatan yang terpisah dari Miomaffo Timur
== Demografi ==
▲Pengganti Letnan Steinmetz, yaitu Letnan Sketel Olifielt, mencoba mencari wilayah yang dianggap pas untuk dijadikan sebagai kota dan pusat Pemerintahan Militer Belanda. Ia membawa pasukannya mengembara menuju Nilulat, Oefui, Ukimnatu, Fatuknapa, Ekat, Oe'apot, Faotsuba, Oe-ekam, Nunpene, hingga Kampung Mat'manas (wilayah ini terletak di belakang Pasar Baru Kefamenanu sekarang). Di sini Letnan Sketel sempat mendirikan markas militer di tepi Sungai
Jumlah penduduk tahun [[2020]] berjumlah 43.177 jiwa, dimana [[laki-laki]] sebanyak 21.694 jiwa dan [[perempuan]] sebanyak 21.483 jiwa. Kota Kefamenanu memiliki 300 [[Rukun Tetangga]] (RT) dan 63 [[Rukun Warga]] (RW).<ref name="KEFA"/> Penduduk asli [[Timor Tengah Utara]] ialah suku [[Suku Timor|Timor]], [[Suku Tetum|Tetum]], dan [[Suku Dawan|Dawan]], demikian juga yang ada di kecaamatan ini, serta ada suku pendatang lain seperti dari [[Suku Jawa|Jawa]], dari Timor Leste, dan lainnya.<ref name="SUKU">{{Cite news|url=https://www.liputan6.com/regional/read/4351380/ritual-adat-tulu-nekak-ansaof-neu-simbol-penyerahan-diri-kepada-leluhur-orang-timor|title=Ritual Adat Tulu Nekak Ansaof Neu Simbol Penyerahan Diri kepada Leluhur Orang Timor|work=[[Liputan6.com]]|accessdate=8 Oktober 2020|last=Keda|first=Ola|editor-last=Hida|editor-first=Ramdania El|language=id}}</ref> Sementara itu, [[bahasa]] yang digunakan di kawasan ini selain bahasa [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], penduduk lokal memakai bahasa Timor.<ref name="SUKU"/>
Salah satu ritual adat yang masih melekat di Timor Tengah Utara ialah ritual adat ''Tulu Nekak Ansaof Neu Ahonit Ma Ataos Amoet Apakaet''. Ritual ini dilakukan oleh para ketua adat di tiga wilayah besar yakni, Insana, Miomaffo dan Biboki, yang di dalamnya terdapat 18 kevetoran dan Raja Sonbai. Dalam ritual, mereka akan menyembelih seekor kerbau besar. Selain kerbau, tokoh adat juga akan memberi sesajian berupa sirih pinang, seekor ayam, sebotol minuman lokal dan beberapa keping uang perak. Ritual ini merupakan simbol penyerahan diri kepada leluhur orang Timor.<ref name="SUKU"/>
▲Dalam suatu kesempatan, seorang komandan regu Belanda berkuda mengelilingi wilayah sekitar Tele yang masih terdiri dari hutan lebat. Ia hendak mencari sumber air. Kemudian ia berjumpa dengan seorang warga dan bertanya dalam bahasa Melayu, "Di mana ada sumber air?" Yang ditanya cuma setengah mengerti menunjuk ke sebuah arah sambil menyebut: "Kefam'mnanu!". Sang komandan regu Belanda itu berjalan menuju arah yang ditunjuk, yaitu sebuah tebing jurang yang
Pada tahun [[2021]], jumlah penduduk Kota Kefamenanu sebanyak 47.895 jiwa. Berdasarkan data [[Kementerian Dalam Negeri]], catatan sipil [[2021]] mencatat bahwa masyarakat Kefamenanu memiliki beragam agama yang dianut dengan mayoritas memeluk agama [[Katolik]]. Adapun persentasi penduduk menurut agama yang dianut ialah [[Kekristenan|Kristen]] sebanyak 91,78%, dimana [[Katolik]] 69,02% dan [[Kristen Protestan|Protestan]] 22,76%. Selebihnya memeluk agama [[Islam]] yakni 7,94%, [[Hindu]] 0,27% yang umumnya warga yang berasal dari [[Bali]], dan [[Agama Buddha|Budha]] sebanyak 0,01%.<ref name="DUKCAPIL"/>
▲dan membentuk liukan pusaran seperti perut ayam. Pengalaman ini diceritakan komandan itu kepada semua orang. Dan akhirnya tempat itu diberi nama Kefamenanu (setelah disesuaikan dengan idiolek Bahasa Belanda).
== Pekerjaan ==
▲Merasa sangat cocok, maka pada tanggal 22 September 1922, ibukota Pemerintahan Militer Belanda (Onderafdeeling Noord Midden Timor) di Noetoko pindah ke Kefamenanu. Dan pada tahun 1923, Kantor Onderafdeeling Noord Midden Timor dibangun oleh Tuan Peddemons. Dan gedung Kantor Onderafdeeling Noord Midden Timor sempat dijadikan Kantor Bupati TTU oleh mantan Bupati TTU pertama, Petrus Salasa. Sekarang gedung ini dijadikan sebagai kantor Arsip Daerah Kabupaten TTU.
Data usia kerja penduduk memiliki beragam macam atau jenis [[pekerjaan]]. Data tahun [[2020]] mencatat bahwa pada umumnya penduduk bekerja sebagai [[petani]], dan sebagian sebagai [[Pegawai Negeri Sipil]], pegawai swasta, [[pensiun]]an, [[wiraswasta]], TNI dan polisi, [[buruh]] dan pekerjaan lainnya.<ref name="KEFA"/>
== Pendidikan ==
Ditahun [[2020]], kota Kefamenanu memiliki 8 [[sekolah]] untuk tingkat [[Taman Kanak-Kanak]], dengan 584 [[murid]] dan 32 [[guru]] (11 PNS dan 21 Non PNS). Kemudian tingkat [[Sekolah Dasar]] memiliki 14 [[sekolah]] Negeri dengan jumlah 3.107 [[murid]], dan 257 [[guru]], serta 10 [[sekolah]] swasta dengan jumlah 3.362 [[murid]], dan 181 [[guru]]. Kemudian tingkat [[Sekolah Menengah Pertama]] memiliki 6 [[sekolah]] dengan jumlah murid 1.947 [[siswa]], dan 162 [[guru]], serta 6 [[sekolah]] swasta dengan jumlah [[murid]] 1.605 [[siswa]] dan 131 [[guru]]. Sementara untuk tingkat [[Sekolah Menengah Atas]] dan [[Sekolah Menengah Kejuruan]] Negeri, memiliki 5 [[sekolah]] dengan jumlah [[murid]] 2.813 [[siswa]] dan 230 [[guru]], serta swasta memiliki 10 [[sekolah]] dengan jumlah murid 2.127 [[siswa]] dan 192 [[guru]].<ref name="KEFA"/>
== Geografi ==
=== Batas Kota ===
{{Wilayah Geografis
|Centre = Kefamenanu
|North = [[Kabupaten Timor Tengah Utara]], [[Timor Leste]]
|Northeast =
|East = [[Kabupaten Timor Tengah Utara]], [[Kabupaten Belu]]
|Southeast =
|South = [[Kabupaten Timor Tengah Utara]], [[Kabupaten Timor Tengah Selatan]]
|Southwest =
|West = [[Kabupaten Timor Tengah Utara]], [[Kabupaten Kupang]]
|Northwest =
}}
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara}}
{{Kabupaten Timor Tengah Utara}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Ibu kota kabupaten di Nusa Tenggara Timur]]
|