Bendung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghilangkan spasi sebelum tanda koma dan tanda titik dua |
k Bot: Mengganti kategori Bangunan dan struktur berdasarkan sungai dengan Bangunan dan struktur menurut sungai |
||
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
[[Berkas:Humber Weir.JPG|jmpl|ka|Sebuah bendung di sungai Humber dekat [[Raymore Park]], Toronto, Ontario]]
[[Berkas:Weir in Bogor, West Java, Indonesia.jpg|jmpl|ka|Bendung di [[Bogor]], [[Jawa Barat]]]]
'''Bendung''' atau '''Tebat'''<ref>{{Cite web|title=Arti kata tebat - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|url=https://kbbi.web.id/tebat|website=kbbi.web.id|access-date=2023-01-31}}</ref> adalah pembatas yang dibangun melintasi sungai yang dibangun untuk mengubah karakteristik aliran [[sungai]]. Dalam banyak kasus, bendung merupakan sebuah kontruksi yang jauh lebih kecil dari [[bendungan]] yang menyebabkan air menggenang membentuk [[kolam]] tetapi mampu melewati bagian atas bendung. Bendung mengizinkan air meluap melewati bagian atasnya sehingga aliran air tetap ada dan dalam debit yang sama bahkan sebelum sungai dibendung. Bendung bermanfaat untuk mencegah [[banjir]], mengukur debit sungai, dan memperlambat aliran sungai sehingga menjadikan sungai lebih mudah dilalui.
Contoh bendung di Indonesia adalah Bendung Katulampa. Bendung ini tidak digunakan untuk menahan atau menyimpan air, namun memberi informasi ketinggian air yang bisa berguna untuk peringatan dini banjir yang akan memasuki Jakarta beberapa jam setelahnya.
[[Kementerian Pekerjaan Umum Indonesia]] membagi bendung menjadi dua, yaitu bendung tetap dan bendung gerak:<ref>{{cite web |url = http://www.pu.go.id/glossary/alphabet/B/100 |title = Glossary |website = www.pu.go.id |accessdate = 5 Oktober 2013 |archive-date = 2015-05-04 |archive-url = https://web.archive.org/web/20150504111037/http://www.pu.go.id/glossary/alphabet/B/100 |dead-url = yes }}</ref>
* Bendung tetap adalah bangunan yang dipergunakan untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran [[irigasi]] dan petak tersier.
Baris 27:
* ''n'' adalah nilai yang bervariasi sesuai struktur (misal 3/2 untuk bendung horisontal, 5/2 untuk belahan berbentuk V)
Ketika digunakan di dalam pengukuran debit, penting untuk diketahui bahwa belahan bendung harus bebas dari karat atau sampah yang menghambat. Kekasaran belahan bendung akan mengakibatkan perhitungan menjadi berbeda dari tabel standar yang telah ditetapkan. Air juga harus dipastikan bebas dari gelembung udara sebelum melewati bendung.<ref name=" Factors affecting weir flow measurement accuracy ">
Selain digunakan untuk pengukuran, bendung juga dimanfaatkan untuk mengaliri saluran irigasi. Muka air yang tinggi menyebabkan air dapat mengalir melalui saluran irigasi karena sifat air yang bergerak dari tempat tinggi ke tempat yang rendah.
== Dampak ==
* Karena bendung akan meningkatkan kadar udara terlarut secara drastis setelah melewati bendung, hal ini dapat menyebabkan gangguan ekologis sungai meski dampaknya hanya bersifat lokal di sekitar bendung saja.
* Bendung dapat menyebabkan gangguan pada [[fauna]] setempat, seperti ikan [[salmon]] yang bermigrasi melewati sungai.
Baris 38:
|title = Dangerous dams
|url = http://www.ricka-flatwater.org/dams.htm
|archiveurl =
|archivedate = 2010-08-12
|work = Rhode Island Canoe/Kayak Association
Baris 45:
|accessdate = 2011-06-26
|author = Michael Robinson, Ph.D. P.E., Robert Houghtalen, Ph.D., P.E.
|dead-url = no
}}</ref><ref>[http://watercraft.ohiodnr.gov/education-safety/safety-tips-for-every-boater/activity-specific-safety/lowhead-dams Lowhead Dams], [[Ohio DNR]]</ref>
* Bendung dapat menjadi titik di mana sampah dan benda lainnya terkumpul.
== Lihat pula ==
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai]]
{{portal|Pertanian}}▼
* [[Bendungan]]
* [[
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daftar Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Daerah irigasi]]
* [[Direktorat Jenderal Sumber Daya Air]]
* [[Irigasi Premium]]
▲* [[Wilayah sungai]]{{portal|Pertanian}}
== Referensi ==
Baris 64 ⟶ 70:
* Sturm, T.W. (2001). "Open Channel Hydraulics." McGraw Hill, Boston, USA, Water Resources and Environmental Engineering Series, 493 pages.
* {{Cite book|last=Clemmens|first=Albert|title=Water Measurement with Flumes and Weirs|year=2010|isbn= 978-1887201544}}
* {{Cite book|last=Akers|first=Peter|title=Weirs and Flumes for Flow Measurement|url=https://archive.org/details/weirsflumesforfl0000unse|year=1978|isbn= 978-0471996378}}
* {{cite book|title=Handbook Standar Nasional Indonesia Bendung : Tatacara|publisher=Balitbang Departemen Pekerjaan Umum|year=2005|location=Jakarta|url=https://pustaka.pu.go.id/storage/biblio/file/202101071551057XE.pdf}}
== Pranala luar ==
Baris 70 ⟶ 77:
{{wiktionary}}
* [http://www.uq.edu.au/~e2hchans/mel_culv.html Hydraulics of Minimum Energy Loss (MEL) culverts and bridge waterways] (Click "proceed" at the UQ-ITS Advisory webapge)
{{Authority control}}
[[Kategori:Bendung| ]]
[[Kategori:Infrastruktur transportasi air]]
[[Kategori:Bangunan dan struktur menurut sungai]]
|