Mudik Ulo, Hulu Kuantan, Kuantan Singingi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k saya telah menyunting berupa menambahkan demografi dan keadaan desa mudik ulo berdasarkan jumlah penduduk. dan saya juga menambahkan keadaan perkebunan,peternakan,sekolah, kesehatan, keagamaan, ekonomi,dan keadaan pemerintahan yang terdapat di desa mudik ulo |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
{{Desa
|peta =
Baris 7 ⟶ 8:
|kecamatan = Hulu Kuantan
| kode pos = 29565
|luas =
|penduduk =
|kepadatan =
}}
'''Mudik Ulo''' adalah sebuah [[desa]] yang terletak di
== Demografi ==
Secara geografis, Mudik Ulo berbatasan dengan Desa [[Tanjung Medang, Hulu Kuantan, Kuantan Singingi|Tanjung Medang]] di sebelah Utara, Desa [[Koto Kombu, Hulu Kuantan, Kuantan Singingi|Koto Kombu]] di sebelah Selatan, Desa [[Inuman, Hulu Kuantan, Kuantan Singingi|Inuman]] di sebelah Barat, dan Desa [[Serosah, Hulu Kuantan, Kuantan Singingi|Serosah]] di sebelah Timur.
Mudik Ulo mempunyai luas 28,0 Km<sup>2</sup> dengan rincian 214 Ha sebagai pemukiman, 33 Ha sebagai lahan pertanian sawah, 35 Ha sebagai ladang/tegalan, 2.498 Ha sebagai lahan untuk perkebunan seperti [[Kelapa sawit|sawit]], 4 Ha terdiri dari rawa-rawa dan 8 Ha untuk jalan.
Adapun jarak ke ibu kota kecamatan, yakni [[Lubuk Ambacang, Hulu Kuantan, Kuantan Singingi|Lubuk Ambacang]] sekitar 3 Km. Sedangkan ke ibu kota kabupaten, yakni [[Teluk Kuantan]] berjarak lebih kurang 25 Km. Sedangkan kondisi jalan desa sebagian telah diaspal, meskipun masih terdapat jalan tanah di beberapa titik.
== Tokoh ==
[[Berkas:Buya ma'rifat.jpg|jmpl|Sosok [[Ma'rifat Mardjani|Buya Ma'rifat Mardjani]], tokoh kelahiran Desa Mudik Ulo.]]
Mudik Ulo mempunyai tokoh yang sangat mahsyur bahkan sampai ke tingkat nasional, ia adalah [[Ma'rifat Mardjani|Buya Ma'rifat Mardjani]]. Beliau merupakan tokoh asli kelahiran Mudik Ulo, seorang politisi dari partai [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah|PERTI (Persatuan Tarbiyah Islamiyah)]] yang aktif berkegiatan pada era [[Kemerdekaan Indonesia|Pergerakan Kemerdekaan Indonesia]] hingga sekitar tahun 1950-an. Ia aktif dalam berbagai usaha pendidikan maupun gerakan politik di [[Rantau Kuantan]].<ref>Destra Wati,, Nopriyasman,, Wannofri Samry, "Riau Pascakeluar dari Sumatera Tengah 1957-1985" dalam ''NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial'', Vol. 7, No. 1, Tahun 2020, hal. 39.</ref>
Buya diketahui menikah dengan Umi Fatimah Hadi, seorang putri ulama dari [[Sungai Alah, Hulu Kuantan, Kuantan Singingi|Sungai Alah]] yang bernama Syaikh Muhammad Hadi atau Syaikh Angku Angin. Saat menjabat sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR RI]] dari Partai PERTI yang mewakili [[Sumatera Tengah|Provinsi Sumatera Tengah]], beliau sangat gencar menyuarakan pemekaran provinsi tersebut. Beliau kemudian berhasil merealisasikan cita-cita politik yang dimaksud dengan diterbitkannya [https://peraturan.bpk.go.id/Details/51903/uudrt-no-19-tahun-1957 Undang-Undang Darurat No. 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau].<ref>Destra Wati,, Nopriyasman,, Wannofri Samry, "Riau Pascakeluar dari Sumatera Tengah 1957-1985", hal. 39.</ref>
== Penduduk ==
Berdasarkan publikasi [[Badan Pusat Statistik]] Kabupaten Kuantan Singingi, Mudik Ulo mempunyai 420 orang penduduk laki-laki dan 436 orang penduduk perempuan. Total keseluruhannya adalah 856 jiwa. Angka ini terhitung lebih tinggi dibanding desa-desa sekitar seperti Koto Kombu yang mempunyai penduduk 678 jiwa, Inuman yang berpenduduk 291 jiwa, dan Tanjung Medang yang berpenduduk 748 jiwa. Namun jumlah penduduk Mudik Ulo masih kalah dibanding Serosah yang mencapai 1.775 jiwa.<ref>Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuantan Singingi, ''Kecamatan Hulu Kuantan dalam Angka 2023'', hal. 20. Publikasi bisa diakses di https://kuansingkab.bps.go.id/</ref>
Masyarakat di Mudik Ulo sudah dapat menikmati akses pendidikan dari tingkat usia dini hingga dasar dan menengah pertama. Terdapat satu [[Taman kanak-kanak|TK/PAUD]] bernama TK Mutiara, satu [[Sekolah dasar|Sekolah Dasar]] yaitu SDN 003 Mudik Ulo, dan satu [[Sekolah menengah pertama|Sekolah Menengah Pertama]] yakni SMPN 2 Hulu Kuantan. Selain itu ada pula pendidikan nonformal keagamaan berbentuk MDA (Madrasah Diniyah Awwaliyah), yakni MDA Miftahul Jannah yang letaknya bersebelahan dengan Masjid Baiturrohman.
== Keagamaan ==
Mudik Ulo diketahui 100% memeluk agama [[Islam]]. Terdapat satu masjid, yakni Masjid Baiturrohman sebagai pusat kegiatan ibadah masyarakat. Selain [[Salat|shalat berjamaah lima waktu]] dan [[Salat Jumat|shalat Jumat]], masjid ini juga digunakan untuk pelaksanaan shalat pada [[Idulfitri|Hari Raya Idul Fitri]] maupun [[Iduladha|Idul Adha]].
Tidak hanya masjid, Mudik Ulo juga mempunyai [[musala]] atau [[surau]] sebanyak enam unit. Musala atau surau ini dibangun atas nama masing-masing suku dan jamaahnya diperuntukkan bagi masyarakat yang bernaung dalam suku tersebut. Selain untuk shalat berjamaah dan belajar membaca [[Al-Qur'an]], surau juga dijadikan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat pesukuan pada Hari Raya Idul Fitri. Di sana mereka akan berkumpul dan makan bersama.
== Ekonomi ==
Mayoritas masyarakat Mudik Ulo, bergantung pada sektor [[perkebunan]], [[pertanian]] dan [[peternakan]]. Di sana terdapat lebih kurang 20 Ha lahan untuk [[padi]] [[sawah]] dan ± 1.200 Ha lahan perkebunan [[karet]] serta ± 658 Ha lahan perkebunan [[Kelapa sawit|sawit]]. Selain itu masih ada 1 Ha lahan untuk menanam [[kelapa]] dan 20 Ha menanam [[Kakao|kakao/coklat]].
Adapun peternakan, didominasi oleh [[kerbau]] yang tercatat sebanyak 175 ekor. Disusul dengan [[sapi]] 67 ekor, [[kambing]] 32 ekor, [[ayam]] 336 ekor dan [[itik]] sebanyak 6 ekor.
Struktur mata pencaharian masyarakat pun telah beragam. Meski didominasi oleh petani atau pekebun, namun masih banyak jenis pekerjaan lain yang dilakoni oleh masyarakat di Mudik Ulo. Hal ini bisa dilihat pada tabel berikut ini:
{| class="wikitable"
|+
!No.
!Jenis Pekerjaan
!Jumlah Tercatat
|-
|1.
|Petani/Pekebun
|143 orang
|-
|2.
|Pedagang
|11 orang
|-
|3.
|Tukang Bangunan
|12 orang
|-
|4.
|Guru
|8 orang
|-
|5.
|Bidan/Perawat
|6 orang
|-
|6.
|TNI/Polri
|1 orang
|-
|7.
|Sopir/Angkutan
|5 orang
|-
|8.
|Buruh
|11 orang
|-
|9.
|Jasa Persewaan
|1 orang
|-
|10.
|Swasta
|18 orang
|-
|11.
|Peternak
|43 orang
|}
== Lembaga Kemasyarakatan ==
Terdapat beberapa lembaga Kemasyarakat di Desa Mudik Ulo seperti LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), [[Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga|PKK]], [[Pos Pelayanan Terpadu|Posyandu]], dan lain sebagainya. Di antaranya ada pula dua kelompok Simpan Pinjam, empat [[Kelompok Tani|kelompok tani]], satu [[Karang Taruna]], serta empat kelompok [[Pantun batobo|Batobo]].
Batobo sendiri adalah kelompok gotong royong untuk mengerjakan ladang atau menanam padi. Ketika musim tanam, tiba kelompok Batobo akan saling bekerja sama untuk menanam padi di ladang anggotannya secara bergiliran sampai seluruh anggota mendapatkan gilirannya.<ref>Aan Adiguna, "BATOBO SEBAGAI SEBUAH SISTEM SOSIAL DALAM BERTANI PADI SAWAH
DI DESA PULAU MUNGKUR KECAMATAN GUNUNG TOAR KABUPATEN
KUANTAN SINGINGI" dalam ''JOM FISIP UNRI'', Vol. 10, Edisi II, Juli-Desember 2023, hal.3, pp. 1-11, [https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/download/35237/33737]</ref> Praktik ini biasanya dilakukan oleh petani di [[Kabupaten Kampar|Kampar]], [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kuantan Singingi]] maupun [[Kabupaten Indragiri Hulu|Indragiri Hulu]].<ref>Batobo, https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id, diakses pada 2 Juli 2024 pukul 21.03 WIB.</ref>
{{Hulu Kuantan, Kuantan Singingi}}
{{Authority control|Demografi Desa=A. Batas Wilayah Desa
Baris 321 ⟶ 108:
Sebelah Utara : Desa Tanjung Medang}}
== Referensi ==
|