Minyak kayu putih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nirwonomm (bicara | kontrib)
Potensi: maluku jadi Maluku jawa jadi Jawa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Adnan Chaldun (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Minyak kayu putih''' (''cajuput oil'', ''oleum-melaleuca-cajeputi'', atau ''oleum cajeputi'') dihasilkan dari hasil [[penyulingan]] [[daun]] dan ranting [[kayu putih]] (''M. leucadendra'') yang merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh pohon tersebut. [[Minyak atsiriasiri]] ini dipakai sebagai minyak pengobatan, dapat dikonsumsi ''per oral'' (diminum) atau, lebih umum, dibalurkan ke bagian tubuh. Khasiatnya adalah sebagai penghangat tubuh, pelemas otot, dan mencegah perut kembung.
== Overview ==
'''Minyak kayu putih''' (''cajuput oil'', ''oleum-melaleuca-cajeputi'', atau ''oleum cajeputi'') dihasilkan dari hasil [[penyulingan]] [[daun]] dan ranting [[kayu putih]] (''M. leucadendra'') yang merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh pohon tersebut. [[Minyak atsiri]] ini dipakai sebagai minyak pengobatan, dapat dikonsumsi ''per oral'' (diminum) atau, lebih umum, dibalurkan ke bagian tubuh. Khasiatnya adalah sebagai penghangat tubuh, pelemas otot, dan mencegah perut kembung.
 
Minyak ini mengandung terutama [[eukaliptol]] (1,8-cineol) (komponen paling banyak, sekitar 60%), α-[[terpineol]] dan [[ester]] [[asetat]]nya, α-[[pinen]], dan [[limonen]].
 
''M. quinquenervia'' dilaporkan juga menjadi sumber minyak atsiriasiri yang dinamakan sama.<ref>Hiller K dan Melzig MF (2007) ''Die große Enzyklopädie der Arzneipflanzen und Drogen. Elsevier Spektrum. Heidelberg.''</ref>
 
Minyak kayu putih banyak menjadi komponen dalam berbagai [[salep]] dan campuran minyak penghangat. dan [[minyak telon]] diketahui menggunakan minyak kayu putih sebagai penyusunnya.
 
== Potensi ==
Baris 15 ⟶ 14:
 
== Kajian Metabolomik ==
Terdapat beberapa kajian mengenai senyawa sineols yang merupakan salah satu senyawa dalam minyak atsiri ini, salah satunya adalah bioaktivitas dari senyawa ini .kemudian Kemudian ada pula penelitian mengenai cara fraksinasi dan isolasi senyawa tersebut secara spesifik <ref name=":0" />.Kajian lanjutan yang dapat dilakukan adalah bagaimana sineol ini mampu menjadi agen anti kanker, anti kejang-kejang dan lain-lain atau kita pun dapat mencoba mencari tahu adakah pengaruh kelembaban kondisi tumbuh tanaman sehingga tanaman pohon tersebut tidak akan menghasilkan sineol dalam kondisi lembablembap dengan cara mencari tahu metabolit apa yang menggantikan sineol atau apakah ada perubahan metabolisme apabila pohon tersebut berada di tempat lembablembap (rawa-rawa).Kajian Kanjian lain yang menurut saya dapat dilakukan adalah apakah ada senyawa penginduksi yang mampu menyebabkan pohon kayu putih memproduksi senyawa tersebut. Karena kita tahu bahwa senyawa sineol hanya akan diproduksi sebagai metabolit sekunder sehingga pastinya terdapat metabolit yang menginduksi tanaman tersebut sehingga tanaman tersebut akan memproduksi sineol. Apabila kita mengetahui metabolit tersebut apa maka kita dapat menginjeksikan atau menyemprotkan atau memberikan metabolit tersebut dan melihat apakah ada peningkatan metabolit sekunder yang kita inginkan.
<br />
=== Lihat pula ===
* [[Minyak atsiri]]
* [[Minyak telon]]
Baris 25 ⟶ 24:
{{Hasil hutan non-kayu}}
 
[[Kategori:Minyak atsiri|kayu putih]]
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]