Indo Acidatama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dani1603 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(13 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
{{Infobox_Company |
 
company_name = PT Indo Acidatama Tbk|
{{Infobox Company
company_logo = |
| company_name = PT Indo Acidatama Tbk|
company_type = [[Perusahaan publik|Publik]] ({{BEI|SRSN}}) |
| company_logo = |IndoAcidatama.png
company_slogan = |
| company_logo_size = 300
foundation = [[1982]] |
| company_type = [[Perusahaan publik|Publik]] ({{BEI|SRSN}}) |
| traded_as = {{BEI|SRSN}}
| foundation = [[1982]] |
location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]|
key_people = Budhi Moeljono|
Baris 43 ⟶ 46:
== Produk ==
* [[Alkohol]] (kapasitas: 58.825 kiloliter/tahun)
* [[Asam asetat]] (kapasitas: 3656.600 ton/tahun)
* [[Etil asetat]] (kapasitas: 7.920 ton/tahun)
* [[Pupuk]] (merek Pomi, Randex, Beka, Alfinase):
Baris 51 ⟶ 54:
==Sejarah==
===PT Indo Acidatama Chemical Industry===
Pada 15 Februari 1983, didirikan sebuah perusahaan bernama '''PT Indo Alkohol Utama''' yang kemudian pada 8 September 1986 berganti nama menjadi '''PT Indo Acidatama Chemical Industry''' (IACI).<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=jMMfAQAAMAAJ&dq=PT+INDOALKOHOL+UTAMA+1983&focus=searchwithinvolume&q=srjp Indonesian Manufacturer Directory 1993/1994]</ref> Perusahaan ini didirikan dalam rangka memproduksi [[alkohol]] (untuk kebutuhan [[pakan]]), [[spiritus]], [[asam asetat]] dan [[etil asetat]] dari [[molase]] (tetes tebu) di [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]], [[Jawa Tengah]], sedangkan kantor pusatnya ada di [[Surakarta]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=IJzY4-ZC70cC&pg=RA5-PA56&dq=INDO+ACIDATAMA+Chemical+Industry&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwig0p6F5f_3AhUe4XMBHbh9DG8Q6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=INDO%20ACIDATAMA%20Chemical%20Industry&f=false Parlementaria, Volume 20-21]</ref> Pabriknya kemudian mulai dibangun pada tahun 1986<ref name=info/> oleh Krupp-Koppers [[Jerman]],<ref name=kopers>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=xE2rDkWsEDEC&dq=INDO+ACIDATAMA+Chemical+Industry+1989&focus=searchwithinvolume&q=Krupp chemical week]</ref> dan direncanakan akan selesai pada tahun 1988.<ref name=tmpo/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=IH9aAAAAYAAJ&q=Surakarta+.+The+combined+plant+,+which+features+on+-+site+alcohol+feedstock+production+,+is+due+to+be+completed&dq=Surakarta+.+The+combined+plant+,+which+features+on+-+site+alcohol+feedstock+production+,+is+due+to+be+completed&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjM6O3n5v_3AhX1R2wGHXmJB-sQ6AF6BAgJEAI Annual Report - Organization of the Petroleum Exporting Countries]</ref> Akhirnya, pabrik yang diklaim sebagai produsen [[etanol]] terbesar di Indonesia dan produsen asam asetat/etil asetat pertama di [[Asia]] itu memulai operasionalnya sejak Desember 1988<ref name=info/> dan diresmikan pada pertengahan 1989 (bersama 5 pabrik lainnya) oleh [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]]. Pabrik PT IACI ini memakan investasi Rp 48 miliar dan diharapkan bisa mengurangi impor produk luar negeri serta mendatangkan [[devisa]]. Kebetulan, pabrik tersebut sejak awal sudah mengekspor produksinya ke dua perusahaan [[Jepang]] untuk kebutuhan industri di sana.<ref name=tmpo>[https://books.google.co.id/books?newbksid=1gxgUAQAAMAAJ&newbks_redirq=0&hl=id&id=_nsMAQAAMAAJINDO+ACIDATAMA+Chemical+Industry+1989&dq=INDO+ACIDATAMA+Chemical+Industry+1989&focushl=searchwithinvolumeid&qnewbks=acidatama1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj60tK75__3AhVhFbcAHV50ALQQ6AF6BAgIEAI PresidenTempo, RIVolume ke II Jenderal Besar H.M. Soeharto dalam berita: 198919]</ref><ref name=tmpo>[https://books.google.co.id/books?idnewbks=gxgUAQAAMAAJ1&qnewbks_redir=INDO+ACIDATAMA+Chemical+Industry+19890&hl=id&id=_nsMAQAAMAAJ&dq=INDO+ACIDATAMA+Chemical+Industry+1989&hlfocus=idsearchwithinvolume&newbksq=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj60tK75__3AhVhFbcAHV50ALQQ6AF6BAgIEAIacidatama Tempo,Presiden VolumeRI 19ke II Jenderal Besar H.M. Soeharto dalam berita: 1989]</ref>
 
Pabrik tersebut awalnya memiliki kapasitas produksi 15.400 ton/tahun,<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=AsuwE85Gk9QC&pg=PA79&dq=INDO+ACIDATAMA+Chemical+Industry&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjmzL-d5__3AhWB73MBHfx1D4kQ6AF6BAgCEAI#v=onepage&q=INDO%20ACIDATAMA%20Chemical%20Industry&f=false Selected Topics on Biotechnology as Indonesian Country Reports, 1988-2000]</reFref> yang kemudian dinaikkan menjadi 33.000 ton/tahun dengan penyelesaian pembangunan pabrik lain di daerah yang sama pada Desember 1994.<ref name=kopers/><ref name=info>[https://web.archive.org/web/20010124030200/http://www.acidatama.co.id/ Our Profile]</ref><ref name=kopers/> PT IACI sendiri dimiliki oleh sejumlah pengusaha lokal, termasuk [[Sudwikatmono]] yang didudukkan sebagai presiden [[komisaris]] perusahaan ini<ref name=tmpo/> dan Bambang Setijo, seorang pengusaha [[tekstil]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=ZeCyUCkNnv8C&pg=PA34&dq=INDO+ACIDATAMA+Chemical+Industry+setijo&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjIhNmi7P_3AhUE73MBHSO3DgMQ6AF6BAgEEAI#v=onepage&q=INDO%20ACIDATAMA%20Chemical%20Industry%20setijo&f=false Mematahkan belenggu motivasi: membangkitkan energi penggerak sumber daya manusia]</reFref> PT IACI sendiri sempat tersandung masalah limbah dengan petani dan penduduk lokal di akhir 1990-an, meskipun kemudian bisa diatasi dengan kesepakatan kedua pihak pada tahun 1999.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=8fFjAAAAQBAJ&pg=PR10&dq=INDO+ACIDATAMA+Chemical+Industry+PT&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjs96Ou6__3AhXXZWwGHQ8jC-oQ6AF6BAgGEAI#v=onepage&q=acidatama&f=false Environmental Dispute Resolution in Indonesia]</ref> Tercatat, pabrik IACI yang memiliki luas 11 hektar,<ref>[https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/elkt/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-23496031-2330-daya_listrik-chapter1.pdf I. PENDAHULUAN]</ref> pada 2000-an memproduksi pertahun 42 juta liter etanol, spiritus 1,26 juta liter, asam asetat 33 juta liter, etil asetat 7,5 juta liter, [[selulosa asetat]] 33.000 ton, dan produk-produk lainnya.<ref>[https://daftarperusahaanindonesia.com/2012/09/indo-acidatama-chemical-industry-pt-industri-produk-kimia/ INDO ACIDATAMA CHEMICAL INDUSTRY, PT. Industri Produk Kimia]</ref>
 
===PT Sarasa Nugraha===
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 7 Desember 1982 dan mulai beroperasi sejak 1 Februari 1984, dengan kantor pusatnya ada di [[Jakarta Pusat]] dan pabriknya ada di [[Tangerang]].<ref name=atid>[https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-srsn/ Sejarah dan Profil Singkat SRSN (Indo Acidatama Tbk)]</ref><ref name=asid>[https://www.acidatama.co.id/view-pdf.php?filename=laporan.pdf Prospektus SRSN, 1992]</ref> PT Sarasa Nugraha merupakan salah satu produsen [[tekstil]], dalam hal ini pakaian jadi baik untuk pria dan wanita (blus, celana panjang dan pendek, kaos, dll)<ref>[https://books.google.co.id/books?id=5mKfAAAAIAAJ&q=sarasa+nugraha&dq=sarasa+nugraha&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi68IO18__3AhVg7XMBHaBgARsQ6AF6BAgJEAI Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2]</ref> dengan tujuan utama ekspor. Pada tahun 1992, produksi garmen Sarasa sudah mencapai 4 juta potong/tahun yang utamanya diekspor ke [[Amerika Serikat]] dan negara-negara lain seperti [[Jepang]] dan [[Australia]], yang ditujukan kepada [[toko serba ada]] dan eceran di sana. Untuk memperkuat produksinya, perusahaan juga telah mengakuisisi perusahaan produsen garmen lainnya, PT Sarasa Mitratama (d/h PT Collen Kurnia Wisesa) pada tanggal 1 Juni 1992. Tercatat, dengan akuisisi itu, Sarasa Nugraha memiliki kuota ekspor 480.000 ton/tahun dan lebih dari 4.000 karyawan.<ref name=asid/><ref name=asyid>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=apCFBIjUBSoC&dq=sarasa+nugraha+garmen&focus=searchwithinvolume&q=Mitratama+ Emiten pasar modal Indonesia]</ref><ref name=asid/>
 
Sejak 11 Januari 1993, PT Sarasa Nugraha telah menjadi [[perusahaan publik]], dengan melepas 29,41% sahamnya ke publik dengan harga penawaran Rp 3.500/lembar saham.<ref name=asidatid/><ref name=atidasid/> Hasil IPO ini digunakan mayoritas untuk modal kerja dan pembayaran hutang, sisanya untuk mesin garmen baru.<ref name=asyid/> Kode emiten '''SRSN''' berasal dari nama perusahaan saat itu. Di tahun 1995, perusahaan tercatat mencatat omset Rp 87 miliar/tahun dari ekspornya.<Refref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=n_onAAAAMAAJ&dq=sarasa+nugraha+garmen&focus=searchwithinvolume&q=sarasa+ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 8,Masalah 5-6]</ref> Belakangan, Sarasa Nugraha juga mendapat hak produksi produk-produk merek internasional ternama dari [[Ralph Lauren Corporation|Polo Ralph Lauren]], Jones Apparel Group, [[Kohl’sKohl's]] Department Store, Perry Ellis International,<Refref name=progres>[http://indoprogress.blogspot.com/2010/01/liputan-khusus.html Bekerja dan Melawan]</ref> [[Eddie Bauer]], May Co., [[Belk]], [[Tommy Hilfiger (perusahaan)|Tommy Hilfiger]], [[Dillard's]], dan [[Esprit Holdings|Esprit]].<ref name=agro/> Meskipun demikian, usaha garmen ini terbilang tidak terlalu besar, sehingga sempat muncul rumor akuisisi pada tahun 1996.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=aZBuAAAAMAAJ&q=sarasa+nugraha&dq=sarasa+nugraha&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiQz5CRhoD4AhV94XMBHThNAuA4HhDoAXoECAYQAg Indonesia News Service, Masalah 1130-1208]</ref>
 
Bisnis Sarasa mulai goyang setelah munculnya [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi yang menimpa Indonesia di akhir 1990-an]], yang dimana pada tahun 1998, perusahaan terpaksa mencatatkan kerugian.<Refref>[https://web.archive.org/web/20040710102035/http://www.sarasa-nugraha.com/financial_1998.htm Financial Highlights 1998 - In Million Rupiah]</ref> Memburuknya kondisi perusahaan ini dibuktikan dengan ancaman penghapusan sahamnya dari BEJ pada tahun 2000, akibat [[akuntan publik]] menyatakan ''disclaimer'' pada [[laporan keuangan]]nya,<ref>[https://books.google.co.id/books?id=IpO0AAAAIAAJ&q=sarasa+delisting&dq=sarasa+delisting&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwie1MK5h4D4AhU4ILcAHfGxDWYQ6AF6BAgCEAI Indonesian Business: The Year in Review]</ref> meskipun sempat menyatakan perusahaan berhasil mencatatkan penjualan tertinggi.<Refref>[https://web.archive.org/web/20021106021210/http://www.sarasa-nugraha.com/investor.htm INVESTOR RELATIONS]</ref> Hal ini karena keuangan perusahaan yang belakangan terus merugi dan banyak terbelit utang, sehingga menyulitkan perbaikan keuangan Sarasa Nugraha Tbk.<ref name=srn>[https://lib.ui.ac.id/detail?id=20449406&lokasi=lokal Analisis bisnis atas perusahaan-perusahaan publik dalam industri garmen dan tekstil di Indonesia : studi kasus pada PT. Century Textile Industry Tbk., dan PT. Sarasa Nugraha Tbk.]</ref> Tantangan-tantangan pun mulai bermunculan, seperti instabilitas [[rupiah]] atas [[dolar Amerika Serikat|dolar AS]]; penurunan ekonomi tujuan ekspor utamanya, AS; adanya instabilitas politik;<ref>[https://web.archive.org/web/20021106021106/http://www.sarasa-nugraha.com/company.htm COMPANY PROFILE|ABOUT]</ref> dan munculnya negara-negara produsen garmen pesaing, seperti [[Tiongkok]].<ref name=bi>[https://www.kompasiana.com/imranrusli/55cf4a07f17e6126059aa614/tanah-abang-tak-kunjung-lengang-14?page=2&page_images=1 Tanah Abang, Tak Kunjung Lengang (14)]</ref> Berbagai langkah pun ditempuh demi memperbaiki kinerjanya, seperti konversi hutang menjadi saham,<ref name=srn/> rencana pencarian investor strategis demi memperbaiki kinerjanya,<ref>[https://www.google.com/search?q=sarasa+nugraha&tbm=bks&sxsrf=ALiCzsZPvRwZWJb47F2H4wgGj08WWb_CaA:1653662406072&ei=xuKQYu74A57Yz7sPkZaQmAI&start=30&sa=N&ved=2ahUKEwju86rC9P_3AhUe7HMBHRELBCM4FBDy0wN6BAgBEEc&biw=1366&bih=657&dpr=1 Panji masyarakat, Volume 3]</ref> dan merger dengan anak usahanya, PT Sarasa Mitratama pada pertengahan 2002.<Refref>[https://www.just-style.com/news/indonesia-pt-sarasa-mitratama-pt-sarasa-nugraha-to-merge/ INDONESIA: PT Sarasa Mitratama, PT Sarasa Nugraha To Merge]</ref>
 
Namun, akhirnya malang tidaktak dapat ditolak, tekanan yang dihadapi Sarasa pun makin besar, terutama konflik dengan para [[buruh]] yang terjadi sejak 2003 terkait kenaikan upah.<ref>[https://news.detik.com/berita/d-167024/tolak-phk--buruh-pt-sarasa-nugraha-demo-di-depnakertrans Tolak PHK, Buruh PT Sarasa Nugraha Demo di Depnakertrans]</ref> Angin reformasi membuat para buruh mulai bergerak, namun di saat yang sama, posisi keuangan perusahaan makin merugi dan kehilangan pesanan dari pasar luar negeri. Pada 29 Februari 2004, manajemen PT Sarasa Nugraha Tbk memutuskan untuk menutup operasional pabriknya di [[Balaraja, Tangerang]] yang berarti merumahkan para buruh yang mencapai 1.652 orang. Namun, pihak manajemen kemudian hanya membayar 25% dari kewajiban [[pesangon]], tidak memenuhi seluruh kewajibannya dan membuat banyak buruh mengalami nasib "luntang-lantung" tanpa kepastian. Sejumlah buruh dan [[serikat buruh|serikatnya]] juga mengklaim bahwa pihak manajemen hanya berbohong tentang masalahnya karena pabriknya yang lain di [[Cibodas, Tangerang]] tidak ikut ditutup, dan menduga penutupan tersebut karena pemilik pabrik berkeinginan mengubah status buruh tetap menjadi buruh kontrak. Sebenarnya, pihak manajemen pada Oktober 2004 sudah bersepakat untuk membuka kembali pabriknya di TangerangBalaraja dan memperkerjakan 841 orang buruh, namun kemudian tidak ada realisasi yang jelas hingga 2005.<Refref name=progres/><ref>[https://www.workersliberty.org/story/2017-07-26/union-busting-dispute-enters-second-year Union busting dispute enters second year]</ref><ref>[http://ksn.or.id/sejarah-perjalanan-federasi-serikat-buruh-karya-utama/ Sejarah Perjalanan Federasi Serikat Buruh Karya Utama]</ref><ref>[https://metro.tempo.co/read/42117/1-652-buruh-celana-polo-terancam-phk 1.652 Buruh Celana Polo Terancam PHK]</ref><Ref name=progres/> Buruh pun dalam perkembangannya terus berdemo di pabrik TangerangBalaraja.<ref>[https://www.liputan6.com/news/read/85353/buruh-sarasa-nugraha-masih-bertahan Buruh Sarasa Nugraha Masih Bertahan]</ref>
 
Akibat krisis ini, tercatat harga saham perusahaan di BEJ melorot menjadi di bawah Rp 25/lembar saham.<Refref>[https://books.google.co.id/books?id=m6_iAAAAMAAJ&q=sarasa+nugraha+Rp+25&dq=sarasa+nugraha+Rp+25&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiTw8jjj4D4AhW2RmwGHUn7CEsQ6AF6BAgJEAI Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 17,Masalah 21-22]</ref> Ketika protes pekerja di pabrik TangerangBalaraja masih berlangsung, manajemen akhirnya memutuskan menutup pabrik keduanya di Cibodas sejak Februari 2005, memecat sekitar 1.700 karyawan,<ref name=bi/> dalam kondisi keuangan yang masih merugi. Peristiwa tersebut mengakhiri bisnis tekstil dan garmen yang sudah dijalani perusahaan ini sejak awal, dan sebagai gantinya, bisnis garmen dan pabrik perusahaan kemudian diambilalih oleh perusahaan lain.<reFref>[https://123dok.com/document/ydkv84lq-sarasa-nugraha-neraca-juni-ribuan-rupiah-kecuali-saham.html PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 30 Juni 2005 dan 2004 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)]</ref>
 
===Merger perusahaan===
Rupanya, kesulitan yang dihadapi oleh Sarasa Nugraha Tbk kemudian dimanfaatkan oleh PT Indo Acidatama Chemical Industry untuk melakukan ''backdoor listing''. Dimulai pada 17 Juni 2005, dimana pemilik PT IACI (Bambang Setijo) menjadi Komisaris Utama PT Sarasa Nugraha Tbk.<ref name=lap04>[https://docplayer.info/storage/67/56511892/56511892.pdf PT SARASA NUGRAHA Tbk]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Kemudian, pada 26 Agustus 2005, PT IACI kemudian menggabungkan usahanya ([[merger]]) ke dalam PT Sarasa Nugraha Tbk, dimana pemegang saham PT IACI akan menjadi pemegang saham utama (86%) dari PT Sarasa Nugraha Tbk. Hal ini menyebabkan pemegang saham lama Sarasa menghilang/terdilusi, dan eks-pemegang saham PT IACI menjadi pemilik utama Sarasa. Merger ini diklaim dapat memperkuat modal perusahaan dan meningkatkan kinerjanya, karena industri kimia lebih menguntungkan dibanding industri garmen. Proses ini tuntas dengan disahkannya merger oleh [[Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia]] Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-27286.HT.01.04.TH.2005 tanggal 4 Oktober 2005 dan pergantian nama dari PT Sarasa Nugraha Tbk menjadi '''PT Indo Acidatama Tbk''' terhitung mulai 30 Juni 2006,<ref name=terh>[https://adoc.pub/download/h-pt-sarasa-nugraha-tbk-neraca-per-30-juni-2006-dan-2005-dal.html?reader=1 PT INDO ACIDATAMA Tbk]</ref> yang berarti membawa IndIndo Acidatama memasuki bursa saham. Bidang usahanya kemudian juga berganti dari industri garmen ke industri kimia. Pasca-merger, PT Indo Acidatama Tbk menargetkan belanja modal [[Dolar Amerika Serikat|US$]] 4,5 juta dan menargetkan mulai memproduksi [[gasohol]] pada tahun 2006-2007.<ref name=agro>[https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-548359/sarasa-nugraha-banting-setir-ke-ke-bisnis-agro-kimia Sarasa Nugraha Banting Setir ke ke Bisnis Agro Kimia]</ref> Pada tahun tersebut, perusahaan memperkerjakan 381 karyawan,<ref name=terh/> naik dari Juni 2005 sebesar 8 karyawan.<ref name=lap04/> Tidak lama setelah merger, tepatnya pada 2007, PT Indo Acidatama Tbk juga telah mengadopsi logo baru sejalan dengan visi dan misi barunya.<ref>[https://acidatama.co.id/sejarah-perusahaan.php RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN]</ref>
 
===Perkembangan pasca-merger===
Untuk memperluas usahanya, pada tahun 2007 perusahaan ini merencanakan akan membangun pabrik baru di [[Lampung]] seluas 30 ha yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2009.<ref>[https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/112265/indo-acidatama-bangun-pabrik-baru Indo Acidatama Bangun...]</ref> Selain itu, demi efisiensi, perusahaan juga akan menjual sejumlah asetnya di tahun tersebut yang tidak menguntungkan.<Refref>[https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/91775/indo-acidatama-akan-jual-aset Indo Acidatama Akan...]</ref> Meskipun demikian, dalam perjalanannya perusahaan ini tidakcenderung selalu baiknaik-turun. Pada tahun 2008, perusahaan misalnya merugi di tengah catatan penjualan Rp 313 miliar dan ,<ref>[https://economy.okezone.com/read/2009/06/01/278/225062/harga-produk-menurun-keuangan-indo-acidatama-ngekor Harga Produk Menurun, Keuangan Indo Acidatama Ngekor]</ref> tetapi juga sempat untung pada 2010 mencapai Rp 23 miliar. HalKondisi ini tergantung situasi seperti harga produknya dan bahan baku [[tebu]] di pasaran.<Refref>[https://ekonomi.bisnis.com/read/20110426/257/32315/indo-acidatama-patok-laba-melejit-140-percent Indo Acidatama patok laba melejit 140%]</ref> Etanol pada tahun 2010 menjadi penyumbang 75% penjualannya, sedangkan sisanya produk lain seperti asam asetat.<Refref>[https://economy.okezone.com/read/2010/04/26/278/326551/indo-acid-targetkan-penjualan-rp401-17-miliar Indo Acid Targetkan Penjualan Rp401,17 Miliar]</ref> Di tahun 2013, PT Indo Acidatama Tbk menargetkan pembangunan pabrik [[bioetanol]] berkapasitas 50.000 kiloliter/tahun dengan investasi Rp 20 miliar yang ditargetkan selesai pada tahun selanjutnya.<ref>[https://economy.okezone.com/read/2013/06/11/320/820049/indo-acidatama-siapkan-rp20-miliar-bangun-pabrik-bioetanol Indo Acidatama Siapkan Rp20 Miliar Bangun Pabrik Bioetanol]</ref> Belakangan, perusahaan juga memproduksi [[pupuk]] dengan merek Pomi, Randex dan Beka,<ref>[https://m.merdeka.com/indo-acidatama/profil Indo Acidatama]</ref> yang tercatat bisnisnya sudah dikembangkan sejak 2007<ref name=pk/> dengan aneka aplikasi, seperti untuk lahan [[gambut]]<ref>[https://www.wartaekonomi.co.id/read199853/indo-acidatama-kembangkan-pupuk-untuk-lahan-gambut Indo Acidatama Kembangkan Pupuk untuk Lahan Gambut]</ref> dan [[rawa]].<ref>[https://ekonomi.bisnis.com/read/20181021/99/851862/indo-acid-tama-kembangkan-pupuk-untuk-lahan-sub-optimal Indo Acid Tama Kembangkan Pupuk untuk Lahan Sub-Optimal]</ref> Pihak Indo Acidatama sendiri mengklaim bahwa pupuk mereka cocok untuk pertumbuhan [[padi]] dengan basis [[pupuk organik|organik]].<ref>[https://solopos.com/swasembada-beras-pengembangan-beka-dan-pomi-acidatama-tunggu-jokowi-650884 SWASEMBADA BERAS : Pengembangan Beka dan Pomi, Acidatama Tunggu Jokowi]</ref>
 
Kondisi keuangan fluktuatif pun juga dalam perkembangannya terus terjadi. Di tahun 2015, perusahaan mencatatkan laba Rp 15,5 miliar (naik 6,19%) yang ditopang perbaikan penjualan,<ref name=tumbu>[https://pasardana.id/news/2016/3/24/ditopang-penjualan-laba-indo-acidatama-tumbuh-6-19-pada-2015/ Ditopang Penjualan, Laba Indo Acidatama Tumbuh 6,19% pada 2015]</ref> kemudian di awal 2017 merugi Rp 434 juta,<ref>[https://economy.okezone.com/read/2017/04/26/278/1676615/penjualan-turun-indo-acidatama-derita-rugi-bersih-rp434-juta Penjualan Turun, Indo Acidatama Derita Rugi Bersih Rp434 Juta]</ref> dan di tahun 2019 untung Rp 42 miliar.<Refref>[https://market.bisnis.com/read/20200402/192/1221364/indo-acidatama-srsn-cetak-kenaikan-laba-1057-persen Indo Acidatama (SRSN) Cetak Kenaikan Laba 10,57 Persen]</ref> Sahamnya di [[Bursa Efek Indonesia]] juga tergolong stagnan, kebanyakan di bawah Rp 100/lembar (umumnya Rp 50 keatas saja).<Refref name=tumbu/><ref>[https://www.bareksa.com/berita/pasar-modal/2018-12-07/pernah-masuk-klub-gocap-2017-apa-nasib-7-saham-ini-sekarang Pernah Masuk Klub Gocap 2017, Apa Nasib 7 Saham Ini Sekarang?]</ref><ref name=tumbu/> Untuk meningkatkan kinerjanya, perusahaan juga menargetkan pasar [[ekspor]]. Misalnya pada Desember 2019, perusahaan telah mengekspor 10.000 liter pupuk cair ke [[Malaysia]].<ref name=pk>[https://nasional.kontan.co.id/news/kementan-lepas-ekspor-perdana-pupuk-organik-indonesia-milik-indo-acidatama Kementan lepas ekspor perdana pupuk organik Indonesia milik Indo Acidatama]</ref> Selain itu, perusahaan juga dirumorkan beberapa kali diminati investor asing untuk bekerjasama atau diakuisisi, karena potensinya cukup besar, seperti pada tahun 2010 dari [[Uni Emirat Arab]].<ref>[https://www.viva.co.id/arsip/123991-investor-abu-dhabi-lirik-saham-indo-acidatama Investor Abu Dhabi Lirik Saham Indo Acidatama]</ref><ref>[https://investor.id/market-and-corporate/283901/akuisisi-dan-saham-undervalue-indo-acidatama-srsn-bakal-dikerek-ke-rp-100 Akuisisi dan Saham Undervalue, Indo Acidatama (SRSN) bakal Dikerek ke Rp 100]</ref>
 
Pada tahun 2020, kinerja perusahaan sendiri sempat terganggu larangan ekspor alkohol dalam penanganan [[pandemi COVID-19]], namun sejak 25 Agustus 2020, PT Indo Acidatama Tbk telah memulai kembali ekspornya, awalnya 539.000 liter ke [[Filipina]] dan ditargetkan naik menjadi 5 juta liter di akhir tahun ke berbagai negara.<Refref>[https://jateng.tribunnews.com/2020/08/26/ekspor-etanol-diizinkan-jateng-ekspor-5-juta-liter-etanol-ke-australia-dan-asia-tenggara Ekspor Etanol diizinkan, Jateng Ekspor 5 juta Liter Etanol ke Australia dan Asia Tenggara]</ref><ref>[https://bctemas.beacukai.go.id/bukti-komitmen-dorong-perekonomian-jawa-tengah-bea-cukai-tanjung-emas-support-ekspor-perdana-indo-acidatama/ Bukti Komitmen Dorong Perekonomian Jawa Tengah, Bea Cukai Tanjung Emas Support Ekspor Perdana Indo Acidatama]</ref> Di tahun tersebut juga, perusahaan mencatatkan untung Rp 44,5 miliar,<ref>[https://www.idxchannel.com/market-news/sukses-cetak-laba-rp445-miliar-di-2020-indo-acidatama-srsn-siap-tebar-dividen Sukses Cetak Laba Rp44,5 miliar di 2020, Indo Acidatama (SRSN) Siap Tebar Dividen]</ref> yang kemudian merosot pada tahun 2021 menjadi Rp 26 miliar (dari alkohol Rp 731,31 miliar, asam asetat Rp 122,33 miliar, pupuk Rp 50,9 miliar, Co2 Rp 1,619 miliar, dan spiritus Rp 1,659 miliar) karena kenaikan beban produksi.<Refref>[https://www.emitennews.com/news/anjlok-40-persen-laba-tahun-2021-indo-acidatama-srsn-sisa-rp26-miliar Anjlok 40 Persen, Laba Tahun 2021 Indo Acidatama (SRSN) Sisa Rp26 Miliar]</ref> Penurunan ini juga tercatat di kuartal pertama 2022.<ref>[https://www.idnfinancials.com/news/42986/indo-acidatama-revenue-decline-q Indo Acidatama saw a revenue decline in Q1 2022]</ref>
 
== Kontroversi ==
Perusahaan ini beberapa kali dikabarkan tersangkut masalah [[pencemaran lingkungan]] yang merugikan masyarakat. Sempat PT Indo Acidatama Tbk dikeluhkan warga karena masalah pencemaran udara, namun kemudian bisa diatasi dengan pembangunan fasilitas.<ref>[https://www.solopos.com/pt-rum-sukoharjo-disarankan-pakai-karbon-aktif-untuk-atasi-bau-limbah-1033561 PT RUM Sukoharjo Disarankan Pakai Karbon Aktif Untuk Atasi Bau Limbah]</ref> Di bulan Agustus 2020, Indo Acidatama dikeluhkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Karanganyar karena limbahnya mencemari [[Sungai Siwaluh]] dan [[Sungai Sroyo|Sroyo]],<ref name=sroyo>[https://www.solopos.com/limbah-cemari-bengawan-solo-pabrik-ini-diminta-tutup-sementara-1076008 Limbah Cemari Bengawan Solo, Pabrik Ini Diminta Tutup Sementara]</ref> dengan dituduh membangun "pipa siluman" demi membuang limbahnya. Meskipun demikian, perusahaan membantah klaim "pipa siluman" itu dan menyatakan siap menangani masalah limbahnya.<Refref name=sroyo/><ref>[https://tirto.id/keluarga-lukminto-di-balik-industri-pencemar-bengawan-solo-f4HD Keluarga Lukminto di Balik Industri Pencemar Bengawan Solo]</ref><ref name=sroyo/>
 
== Rujukan ==