Indo Acidatama: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(8 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
company_name = PT Indo Acidatama Tbk|▼
{{Infobox Company
company_logo = |▼
company_type = [[Perusahaan publik|Publik]] ({{BEI|SRSN}}) |▼
| company_logo_size = 300
foundation = [[1982]] |▼
| traded_as = {{BEI|SRSN}}
location = [[Jakarta]], [[Indonesia]]|
key_people = Budhi Moeljono|
Baris 43 ⟶ 46:
== Produk ==
* [[Alkohol]] (kapasitas: 58.825 kiloliter/tahun)
* [[Asam asetat]] (kapasitas:
* [[Etil asetat]] (kapasitas: 7.920 ton/tahun)
* [[Pupuk]] (merek Pomi, Randex, Beka, Alfinase):
Baris 51 ⟶ 54:
==Sejarah==
===PT Indo Acidatama Chemical Industry===
Pada 15 Februari 1983, didirikan sebuah perusahaan bernama '''PT Indo Alkohol Utama''' yang kemudian pada 8 September 1986 berganti nama menjadi '''PT Indo Acidatama Chemical Industry''' (IACI).<ref>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=jMMfAQAAMAAJ&dq=PT+INDOALKOHOL+UTAMA+1983&focus=searchwithinvolume&q=srjp Indonesian Manufacturer Directory 1993/1994]</ref> Perusahaan ini didirikan dalam rangka memproduksi [[alkohol]] (untuk kebutuhan [[pakan]]), [[spiritus]], [[asam asetat]] dan [[etil asetat]] dari [[molase]] (tetes tebu) di [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]], [[Jawa Tengah]], sedangkan kantor pusatnya ada di [[Surakarta]].<ref>[https://books.google.co.id/books?id=IJzY4-ZC70cC&pg=RA5-PA56&dq=INDO+ACIDATAMA+Chemical+Industry&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwig0p6F5f_3AhUe4XMBHbh9DG8Q6AF6BAgJEAI#v=onepage&q=INDO%20ACIDATAMA%20Chemical%20Industry&f=false Parlementaria, Volume 20-21]</ref> Pabriknya kemudian mulai dibangun pada tahun 1986<ref name=info/> oleh Krupp-Koppers [[Jerman]],<ref name=kopers>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=xE2rDkWsEDEC&dq=INDO+ACIDATAMA+Chemical+Industry+1989&focus=searchwithinvolume&q=Krupp chemical week]</ref> dan direncanakan akan selesai pada tahun 1988.<ref name=tmpo/><ref>[https://books.google.co.id/books?id=IH9aAAAAYAAJ&q=Surakarta+.+The+combined+plant+,+which+features+on+-+site+alcohol+feedstock+production+,+is+due+to+be+completed&dq=Surakarta+.+The+combined+plant+,+which+features+on+-+site+alcohol+feedstock+production+,+is+due+to+be+completed&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjM6O3n5v_3AhX1R2wGHXmJB-sQ6AF6BAgJEAI Annual Report - Organization of the Petroleum Exporting Countries]</ref> Akhirnya, pabrik yang diklaim sebagai produsen [[etanol]] terbesar di Indonesia dan produsen asam asetat/etil asetat pertama di [[Asia]] itu memulai operasionalnya sejak Desember 1988<ref name=info/> dan diresmikan pada pertengahan 1989 (bersama 5 pabrik lainnya) oleh [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soeharto]]. Pabrik PT IACI ini memakan investasi Rp 48 miliar dan diharapkan bisa mengurangi impor produk luar negeri serta mendatangkan [[devisa]]. Kebetulan, pabrik tersebut sejak awal sudah mengekspor produksinya ke dua perusahaan [[Jepang]] untuk kebutuhan industri di sana.<ref name=tmpo>[https://books.google.co.id/books?
Pabrik tersebut awalnya memiliki kapasitas produksi 15.400 ton/tahun,<
===PT Sarasa Nugraha===
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 7 Desember 1982 dan mulai beroperasi sejak 1 Februari 1984, dengan kantor pusatnya ada di [[Jakarta Pusat]] dan pabriknya ada di [[Tangerang]].<ref name=atid>[https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-srsn/ Sejarah dan Profil Singkat SRSN (Indo Acidatama Tbk)]</ref><ref name=asid>[https://www.acidatama.co.id/view-pdf.php?filename=laporan.pdf Prospektus SRSN, 1992]</ref> PT Sarasa Nugraha merupakan salah satu produsen [[tekstil]], dalam hal ini pakaian jadi baik untuk pria dan wanita (blus, celana panjang dan pendek, kaos, dll)<ref>[https://books.google.co.id/books?id=5mKfAAAAIAAJ&q=sarasa+nugraha&dq=sarasa+nugraha&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi68IO18__3AhVg7XMBHaBgARsQ6AF6BAgJEAI Corporate Handbook, Indonesia: The Definitive Guide to Listed Companies, Volume 2]</ref> dengan tujuan utama ekspor. Pada tahun 1992, produksi garmen Sarasa sudah mencapai 4 juta potong/tahun yang utamanya diekspor ke [[Amerika Serikat]] dan negara-negara lain seperti [[Jepang]] dan [[Australia]], yang ditujukan kepada [[toko serba ada]] dan eceran di sana. Untuk memperkuat produksinya, perusahaan juga telah mengakuisisi perusahaan produsen garmen lainnya, PT Sarasa Mitratama (d/h PT Collen Kurnia Wisesa) pada tanggal 1 Juni 1992. Tercatat, dengan akuisisi itu, Sarasa Nugraha memiliki kuota ekspor 480.000 ton/tahun dan lebih dari 4.000 karyawan.<ref name=asid/><ref name=asyid>[https://books.google.co.id/books?newbks=1&newbks_redir=0&hl=id&id=apCFBIjUBSoC&dq=sarasa+nugraha+garmen&focus=searchwithinvolume&q=Mitratama+ Emiten pasar modal Indonesia]</ref>
Sejak 11 Januari 1993, PT Sarasa Nugraha telah menjadi [[perusahaan publik]], dengan melepas 29,41% sahamnya ke publik dengan harga penawaran Rp 3.500/lembar saham.<ref name=
Bisnis Sarasa mulai goyang setelah munculnya [[krisis finansial Asia 1997|krisis ekonomi yang menimpa Indonesia di akhir 1990-an]], yang dimana pada tahun 1998, perusahaan terpaksa mencatatkan kerugian.<
Namun, akhirnya malang tak dapat ditolak, tekanan yang dihadapi Sarasa pun makin besar, terutama konflik dengan para [[buruh]] yang terjadi sejak 2003 terkait kenaikan upah.<ref>[https://news.detik.com/berita/d-167024/tolak-phk--buruh-pt-sarasa-nugraha-demo-di-depnakertrans Tolak PHK, Buruh PT Sarasa Nugraha Demo di Depnakertrans]</ref> Angin reformasi membuat para buruh mulai bergerak, namun di saat yang sama, posisi keuangan perusahaan makin merugi dan kehilangan pesanan dari pasar luar negeri. Pada 29 Februari 2004, manajemen PT Sarasa Nugraha Tbk memutuskan untuk menutup operasional pabriknya di [[Balaraja, Tangerang]] yang berarti merumahkan para buruh yang mencapai 1.652 orang. Namun, pihak manajemen kemudian hanya membayar 25% dari kewajiban [[pesangon]], tidak memenuhi seluruh kewajibannya dan membuat banyak buruh mengalami nasib "luntang-lantung" tanpa kepastian. Sejumlah buruh dan [[serikat buruh|serikatnya]] juga mengklaim bahwa pihak manajemen hanya berbohong tentang masalahnya karena pabriknya yang lain di [[Cibodas, Tangerang]] tidak ikut ditutup, dan menduga penutupan tersebut karena pemilik pabrik berkeinginan mengubah status buruh tetap menjadi buruh kontrak. Sebenarnya, pihak manajemen pada Oktober 2004 sudah bersepakat untuk membuka kembali pabriknya di Balaraja dan memperkerjakan 841 orang buruh, namun kemudian tidak ada realisasi yang jelas hingga 2005.<
Akibat krisis ini, tercatat harga saham perusahaan di BEJ melorot menjadi di bawah Rp 25/lembar saham.<
===Merger perusahaan===
Rupanya, kesulitan yang dihadapi oleh Sarasa Nugraha Tbk kemudian dimanfaatkan oleh PT Indo Acidatama Chemical Industry untuk melakukan ''backdoor listing''. Dimulai pada 17 Juni 2005, dimana pemilik PT IACI (Bambang Setijo) menjadi Komisaris Utama PT Sarasa Nugraha Tbk.<ref name=lap04>[https://docplayer.info/storage/67/56511892/56511892.pdf PT SARASA NUGRAHA Tbk]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Kemudian, pada 26 Agustus 2005, PT IACI kemudian menggabungkan usahanya ([[merger]]) ke dalam PT Sarasa Nugraha Tbk, dimana pemegang saham PT IACI akan menjadi pemegang saham utama (86%) dari PT Sarasa Nugraha Tbk. Hal ini menyebabkan pemegang saham lama Sarasa menghilang/terdilusi, dan eks-pemegang saham PT IACI menjadi pemilik utama Sarasa. Merger ini diklaim dapat memperkuat modal perusahaan dan meningkatkan kinerjanya, karena industri kimia lebih menguntungkan dibanding industri garmen. Proses ini tuntas dengan disahkannya merger oleh [[Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia]] Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-27286.HT.01.04.TH.2005 tanggal 4 Oktober 2005 dan pergantian nama dari PT Sarasa Nugraha Tbk menjadi '''PT Indo Acidatama Tbk''' terhitung mulai 30 Juni 2006,<ref name=terh>[https://adoc.pub/download/h-pt-sarasa-nugraha-tbk-neraca-per-30-juni-2006-dan-2005-dal.html?reader=1 PT INDO ACIDATAMA Tbk]</ref> yang berarti membawa
===Perkembangan pasca-merger===
Untuk memperluas usahanya, pada tahun 2007 perusahaan ini merencanakan akan membangun pabrik baru di [[Lampung]] seluas 30 ha yang direncanakan akan beroperasi pada tahun 2009.<ref>[https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-bisnis/112265/indo-acidatama-bangun-pabrik-baru Indo Acidatama Bangun...]</ref> Selain itu, demi efisiensi, perusahaan juga akan menjual sejumlah asetnya di tahun tersebut yang tidak menguntungkan.<
Kondisi keuangan fluktuatif pun juga dalam perkembangannya terus terjadi. Di tahun 2015, perusahaan mencatatkan laba Rp 15,5 miliar (naik 6,19%) yang ditopang perbaikan penjualan,<ref name=tumbu>[https://pasardana.id/news/2016/3/24/ditopang-penjualan-laba-indo-acidatama-tumbuh-6-19-pada-2015/ Ditopang Penjualan, Laba Indo Acidatama Tumbuh 6,19% pada 2015]</ref> kemudian di awal 2017 merugi Rp 434 juta,<ref>[https://economy.okezone.com/read/2017/04/26/278/1676615/penjualan-turun-indo-acidatama-derita-rugi-bersih-rp434-juta Penjualan Turun, Indo Acidatama Derita Rugi Bersih Rp434 Juta]</ref> dan di tahun 2019 untung Rp 42 miliar.<
Pada tahun 2020, kinerja perusahaan sendiri sempat terganggu larangan ekspor alkohol dalam penanganan [[pandemi COVID-19]], namun sejak 25 Agustus 2020, PT Indo Acidatama Tbk telah memulai kembali ekspornya, awalnya 539.000 liter ke [[Filipina]] dan ditargetkan naik menjadi 5 juta liter di akhir tahun ke berbagai negara.<
== Kontroversi ==
Perusahaan ini beberapa kali dikabarkan tersangkut masalah [[pencemaran lingkungan]] yang merugikan masyarakat. Sempat PT Indo Acidatama Tbk dikeluhkan warga karena masalah pencemaran udara, namun kemudian bisa diatasi dengan pembangunan fasilitas.<ref>[https://www.solopos.com/pt-rum-sukoharjo-disarankan-pakai-karbon-aktif-untuk-atasi-bau-limbah-1033561 PT RUM Sukoharjo Disarankan Pakai Karbon Aktif Untuk Atasi Bau Limbah]</ref> Di bulan Agustus 2020, Indo Acidatama dikeluhkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Karanganyar karena limbahnya mencemari [[Sungai Siwaluh]] dan [[Sungai Sroyo|Sroyo]],<ref name=sroyo>[https://www.solopos.com/limbah-cemari-bengawan-solo-pabrik-ini-diminta-tutup-sementara-1076008 Limbah Cemari Bengawan Solo, Pabrik Ini Diminta Tutup Sementara]</ref> dengan dituduh membangun "pipa siluman" demi membuang limbahnya. Meskipun demikian, perusahaan membantah klaim "pipa siluman" itu dan menyatakan siap menangani masalah limbahnya.<
== Rujukan ==
|