#ALIH [[Keuskupan Pangkalpinang]]
{{Infobox Paroki
| image =
| caption =
| nama_paroki = Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi
| pelindung = Maria Bunda Pembantu Abadi
| imam_kepala = RD. Lucius Poya Hobamatan
| wakil_I = RD. Forberlius Ngadiyono
| wakil II = RD. Chrisanctus Paschalis Saturnus
| keuskupan = [[Keuskupan Pangkal Pinang]]
| gereja =
| khusus =
| alamat = Jl. Suprapto No. 1 Rt. 03 Rw. 02, Tembesi Lestari
| nama_daerah = [[Batam]]
| coordinates =
| tgl_dibentuk = 2003
| catatan = Paroki ketiga di [[Pulau Batam]]
| stasi =
| KBG = 81 KBG
| imam =
| umat = 7000
| website =
| catatan2 =
}}
'''Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi Tembesi''' adalah paroki dibawah [[Keuskupan Pangkal Pinang]], yang berlokasi di Tembesi, pulau [[Batam]], yang merupakan paroki ke tiga di pulau ini. Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi Tembesi Diresmikan oleh Bapak Uskup Pangkalpinang, [[Hilarius Moa Nurak|Mgr. Hilarius Moa Nurak SVD]], tanggal 1 November 2003.
==Sejarah==
Pada awalnya, paroki ini merupakan bagian dari [[Paroki Santo Petrus Lubukbaja]]. Seiring dengan perkembanga [[Batam]] sebagai daerah industri, ribuan pendatang masuk ke batam untuk bekerja di berbagai sektor. Demikian juga, wilayah pemukiman pun mulai dibangun.
Daerah [[Batuaji]] dan sekitarnya menjadi salah satu daerah terpadat<ref>[http://batamkota.go.id/pemerintahan_baru.php?sub_module=37&klp_jenis=12 Batuaji, Batam]</ref> karena daerah ini di khususkan untuk pemukiman menengah kebawah, sampai untuk penempatan daerah gusuran.
Dengan semakin banyaknya umat katolik di wilayah ini, [[Paroki Santo Petrus Lubukbaja]] tidak mampu lagi memberi pelayanan sampai ke seluruh daerah, untuk itulah pada tanggal 1 November 2003, dibentuklah Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi Tembesi untuk melayani umat di wilayah Batuaji dan sekitarnya. Wilayah yang masuk ke paroki ini adalah Tembesi, Batuaji, Pulau Rempang, Pulau galang, Tanjung Uncang dan sekitarnya.
== Dewan Pastoral Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi (Periode 2009-2012): ==
* Koordinator Umum : RD. Lucius Poya Hobamatan<br />
* Wakil I : RD. Forberlius Ngadiyono<br />
* Wakil II: RD. Chrisanctus Paschalis Saturnus<br />
'''DPP Harian:'''<br />
* Ketua : Ventje Damopolii<br />
* Wakil : Herman J Simbolon<br />
* Sekretaris: Edi Suratna<br />
* Bendahara : Valentinus Pulo<br />
== Paroki: ''Communion of Communities'' ==
Roh Kudus yang selalu bekerja dari awal Gereja sampai sekarang ini, mengilhami para pengganti rasul-rasul yang berkumpul di Sidang Pleno FABC (Federation of Asian Bishop Conference) di Bandung pada tahun 1990, yang memunculkan pernyataan cemerlang yaitu: New Way of Being Church. Dalam pernyataan New Way of Being Church, ada beberapa unsur penting yaitu: (a) Gereja di Asia harus menjadi communion of communities (persekutuan komunitas-komunitas) di mana awam, biarawan-biarawati dan klerus saling menghargai dan menerima sebagai saudara dan saudari. Semua dipanggil oleh Sabda Allah, yang dianggap sebagai kehadiran “nyata” dari Tuhan yang bangkit, yang membimbing mereka untuk membentuk komunitas-komunitas sebagai ungkapan komunio para murid; (b) Gereja hendaknya menjadi gereja partisipatoris, di mana karunia-karunia Roh Kudus bagi semua umat beriman dikenali dan dihidupkan kembali, agar Gereja dapat dibangun dan misinya dapat diwujudkan. Visi Gereja ini hendak mendorong kita untuk mengubah cara berpastoral yang lama dengan cara berpastoral baru yang lebih menitikberatkan pembangunan komunitas-komunitas kecil yang kita kenal sekarang ini dengan nama: Komunitas Basis Gerejawi (KBG). Dengan cara berpastoral seperti ini, karunia-karunia Roh Kudus yang telah diberikan kepada awam dapat dihidupkan kembali. Cara ini kiranya menjadi suatu pastoral alternatip yang dapat memulihkan kembali citra Allah yang sudah kabur. <br />
Komunitas Gereja purba adalah komunitas kecil yang hidup dalam suasana saling mencintai yang sangat mesra seperti diungkapkan dalam Kis 2: 41-47 dan 4:32-37. Citra Allah Tritunggal Mahakudus sungguh tampak dalam kehidupan komunitas tersebut. Kita harus kembali kepada cara hidup Gereja Purba kalau kita mau mengembalikan citra Allah Tritunggal ke dalam KBG-KBG, agar di kemudian hari kita dapat menjadi rasul yang memulihkan citra Allah Tritunggal ke dalam komunitas-komunitas masyarakat masa kini. <br />
Secara singkat dapatlah dirumuskan, bahwa sebagai suatu komunitas kaum beriman, KBG hadir untuk menjadi tanda dan harapan bagi perutusan Gereja membangun komunio, dan komunio untuk misi: mewartakan Kabar Gembira yang berasal dari Allah Tritunggal melalui Yesus Kristus; sebagai instrumen evangelisai untuk membawa komunitas manusia kembali ke citra Allah Tritunggal Mahakudus.<br />
Secara geografis, paroki Maria Bunda Pembantu Abadi memiliki wilayah yang luas dengan umat yang menyebar di tengah masyarakat majemuk. Cara baru hidup menggereja diungkapkan lewat pengembangan KBG sebagai “ekspresi Gereja” yang hidup di tengah keluarga-keluarga dan masyarakat sekitarnya. Dengan kata lain, KBG merupakan ekspresi paroki di tengah umatnya. KBG menjadi instrumen pembangun rasa tanggung jawab bersama umat paroki untuk mengungkapkan komunio demi perutusan, yakni membangun Kerajaan Allah, baik di tengah komunitas maupun di tengah masyarakat. Saat ini Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi memiliki lebih dari 80 (delapan puluh) Komunitas Basis<br/>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Paroki di Keuskupan Pangkal Pinang}}
{{Katolik-stub}}
[[Kategori:Katolik]]
|