Siddhattha Gotama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
s
Tag: Menghilangkan referensi VisualEditor
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
(34 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove|date=Juni 2023}}<!--Templat refimprove disematkan karena berbagai pertimbangan, lihat halaman pemhicaraan untuk selengkapnya-->
[[Berkas:Sermon in the Deer Park depicted at Wat Chedi Liem-KayEss-1.jpeg|ka|240px|jmpl|Buddha memberi pelajaran tentang dharma kepada lima pertapa di Taman Rusa]]
{{Redirect|Buddha|agama|Agama Buddha}}
{{Buddhisme}}
{{Kegunaan lain|Buddha}}
{{Infobox religious biography
| other_names = Sakyamuni ("Sage dari Sakya")
| image = Buddha in Sarnath Museum (Dhammajak Mutra).jpg
| caption = Patung Siddhartha Gautama, menyampaikan khotbah pertamanya di Sarnath. Periode Gupta, sekitar 475 M. Museum Arkeologi Sarnath (B(b) 181).
| module = {{Infobox Chinese|child=yes|headercolor=#FFCC33
| san = Siddhārtha Gautama
| pli = Siddhattha Gotama}}
| birth_name = Siddhartha Gautama
| birth_date = 563 SM atau 480 SM
| death_date = 483 SM atau 400 SM (berusia 80){{sfnp|Cousins|1996|pp=57–63}}{{sfnp|Norman|1997|p=33}}{{sfnp|Prebish|2008}}
| birth_place = Lumbini, Republik Sakya (menurut tradisi Buddhis)
| death_place = Kushinagar, Republik Malla (menurut tradisi Buddhis)
| resting_place = Dikremasi; abu dibagi di antara pengikut
| known_for = Pendiri Buddhisme
| predecessor = Kassapa Buddha
| successor = Maitreya
| father = Śuddhodana
| mother = Maya Devi
| spouse = Yashodhara
| children = Rāhula
}}
{{Buddhisme|buddha}}
 
'''Siddhattha Gotama''' ([[Bahasa Pali|bahasa Pāli]]) atau '''Siddhartha Gautama''' ([[bahasa Sanskerta]]), juga dikenal sebagai '''Sakyamuni,''' adalah seorang guru pertapa dan spiritual Asia Selatan yang hidup pada paruh kedua milenium pertama sebelum Masehi.{{sfnp|Gethin|1998|pp=5, 9, 10, 14}}{{sfnp|Strong|2001|p=1}}{{sfnp|Warder|2000|p=45}} Dia adalah pendiri Buddhisme dan dihormati oleh umat Buddha sebagai makhluk yang sepenuhnya tercerahkan{{sfnp|Buswell|2003|p=82}}{{sfnp|Gethin|1998|p=8}} yang mengajarkan jalan menuju Nirwana (secara harfiah "lenyap atau padam"), kebebasan dari ketidaktahuan, nafsu keinginan, kelahiran kembali dan penderitaan.
'''Buddha Gautama ''' dilahirkan dengan nama '''Siddhārtha Gautama''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: '''''Siddhattha Gotama'''''; [[bahasa Pali|Pali]]: "keturunan Gotama yang tujuannya tercapai"), dia kemudian menjadi '''Sang [[Buddha]]''' (secara harfiah: orang yang telah mencapai Penerangan Sempurna). Dia juga dikenal sebagai '''[[Sakyamuni]]''' ('orang bijak dari kaum Sakya') dan sebagai '''[[Tathagata]]'''. Siddhartha Gautama adalah [[guru]] [[spiritual]] dari wilayah timur laut India yang juga merupakan pendiri [[Agama Buddha]]<ref>{{en}} [http://www.ancientindia.co.uk/buddha/home_set.html The Buddha]</ref> Ia secara mendasar dianggap oleh pemeluk Agama Buddha sebagai Buddha Agung (Sammāsambuddha) pada masa sekarang.
Siddhartha Gautama merupakan figur utama dalam [[agama Buddha]] hidup dan menyebarkan ajarannya pada era [[Mahajanapada]] di wilayah [[Kerajaan Magadha]] pada masa pemerintahan [[Bimbisara|Raja Bimbisara]] dan putranya [[Ajatashatru|Raja Ajatashatru]]. Tanggal kelahiran dan kematian Siddartha tidak diketahui secara pasti. Sebagian sejarahwan modern memperkirakan ia lahir antara tahun 563 SM hingga 483 SM, dan wafat antara tahun 411 SM hingga 400 SM.<ref>{{en}} [http://indology.info/papers/cousins The Dating of the Historical Buddha: A Review Article] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110226184207/http://indology.info/papers/cousins/|date=2011-02-26}}</ref>
 
Salah satu panggilan yang disematkan kepada Siddhartha adalah '''Sakyamuni''' (orang bijak dari klan Sakya). Panggilan ini, dan juga dari berbagai teks awal, membuktikan bahwa ia lahir dari [[Sakya (klan)|klan Sakya]], sebuah klan kuno yang diperkirakan hidup di pinggiran timur laut India, di sekitar perbatasan Nepal-India. Sakya membentuk koalisi pemerintahan oligarkis yang disebut ''Ganasangha'' atau ''[[Ganarajya]]''. Disebutkan bahwa ''Ganarajya Sakya'' memiliki ibu kota di Kapilavastu yang keberadaannya kini tidak diketahui secara pasti; meski beberapa mengajukan kota [[Tilaurakot]] di Nepal dan [[Piprahwa]] di India sebagai lokasinya.
 
Menurut tradisi Buddhis, Sang Buddha lahir di Lumbini di tempat yang sekarang disebut Nepal, kepada orang tua bangsawan dari klan Shakya, tetapi meninggalkan keluarganya untuk hidup sebagai pertapa pengembara.{{sfn|Buswell Jr.|Lopez Jr.|2014|p=entry "Sakyamuni"}} Memimpin kehidupan mengemis, pertapaan, dan meditasi, ia mencapai pencerahan di Bodh Gaya. Sang Buddha kemudian mengembara melalui dataran Gangga yang lebih rendah, mengajar dan membangun sebuah ordo monastik. Dia mengajarkan jalan tengah antara pemanjaan indria dan asketisme yang parah,{{sfnp|Laumakis|2008|p=4}} sebuah pelatihan pikiran yang mencakup pelatihan etis dan praktik meditatif seperti usaha, perhatian, dan ''jhana''. Dia meninggal di Kushinagar, mencapai parinirvana. Sang Buddha sejak itu dihormati oleh banyak kepercayaan dan komunitas di seluruh Asia.
Saat Siddharta lahir, Ganarajya Sakya merupakan negara vasal [[Kerajaan Kosala]].<ref>{{Cite book|last=Walshe|first=Maurice|date=1995|url=http://lirs.ru/lib/sutra/Long_Discourses_of_the_Buddha(Digha_Nikaya).Walshe.pdf|title=The Long Discourses of the Buddha: A Translation of the Digha Nikaya|location=Somerville, MA USA|publisher=Wisdom Publications|isbn=0-86171-103-3|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Batchelor|first=Stephen|date=2015|url=https://archive.org/details/afterbuddhismret0000batc|title=After Buddhism|publisher=Yale University Press|isbn=978-0-300-20518-3|pages=Chapter 2, Section 2, 7th paragraph|url-status=live}}</ref> Belakangan, Kerajaan Magadha membesar dan mengambil alih hampir semua wilayah di Timur Laut anak benua India, termasuk wilayah Sakya. Era ini dikenal sebagai masa [[Mahajanapada]], di mana ada enam belas ''janapada'' (bangsa, kerajaan) yang menguasai anak benua India. Bimbisara dari Magadha memiliki jasa besar dalam perkembangan agama Buddha, karena menjadi pelindung Sang Buddha dalam menyebarkan ajarannya. Bimbisara juga disebut telah mengirimkan tabib kerajaan, [[Jivaka]], untuk menjadi tabib pribadi Siddharta.<ref name=":0" />
 
Beberapa abad setelah kematian Sang Buddha, ajarannya disusun oleh komunitas Buddhis di Vinaya, kodenya untuk praktik monastik, dan Sutta, teks berdasarkan khotbahnya. Ini diturunkan dalam dialek Indo-Arya Tengah melalui tradisi lisan.{{sfnp|Gethin|1998|pp=40–41}}{{sfnp|Warder|2000|pp=4–7, 44}} Generasi-generasi selanjutnya menyusun teks-teks tambahan, seperti risalah sistematis yang dikenal sebagai "Abhidharma", biografi Sang Buddha, kumpulan cerita tentang kehidupan masa lalunya yang dikenal sebagai ''kisah Jataka'', dan khotbah tambahan, yaitu sutra Mahayana.{{sfnp|Warder|2000|p=4}}{{sfnp|Cox|2003|p=1–7}}
=== Orang Tua ===
Ayah dari Siddharta adalah [[Suddhodana]] yang merupakan seorang kesatria pimpinan ''Ganarajya Sakya'' yang disebut ''rājā'' (dalam bahasa Pali istilah ini bisa berarti kepala suku, pemimpin, atau gubernur). Namun karena bentuk pemerintahannya oligarki, posisi ''rājā'' di Sakya dipilih oleh sebuah dewan dari kalangan kesatria. Adapun ibunya adalah [[Mahamaya|Ratu Maya]], juga dari klan Sakya. Dalam teks-teks Buddisme, Ratu Maya meninggal tujuh hari setelah kelahiran Siddharta. Sejak meninggalnya sang ratu, Siddharta dirawat oleh [[Mahapajapati Gotami]], bibinya yang kemudian menjadi ibu angkatnya karena menjadi istri Suddhodana.
 
== Riwayat hidup ==
Baris 89 ⟶ 107:
Pengabdian Buddha Gautama telah membuat diri-Nya mampu mengatasi berbagai masalah di dalam berbagai kesempatan yang pada hakikatnya adalah Dharma-kaya, yang merupakan keadaan sebenarnya dari hakikat yang hakiki dari seorang Buddha. Buddha adalah perlambang dari kesucian, yang tersuci dari semua yang suci. Karena itu, Buddha adalah Raja Dharma yang agung. Buddha mengkhotbahkan Dharma, akan tetapi sering terdapat telinga orang yang bodoh karena keserakahannya dan kebenciannya, tidak mau memperhatikan dan mendengarkan khotbah-Nya. Bagi mereka yang mendengarkan khotbah-Nya, yang dapat mengerti dan menghayati serta mengamalkan Sifat Agung Buddha akan terbebas dari penderitaan hidup. Mereka tidak akan dapat tertolong hanya karena mengandalkan kepintarannya sendiri.
 
== Karakteristik fisik ==
== Wujud dan kehadiran Buddha ==
 
[[Berkas:Mahapragya exiled 1926 wk.jpg|thumb|Biksu Buddhis dari Nepal. Menurut sumber paling awal, Sang Buddha tampak seperti pria bercukur khas dari timur laut India.]]
Buddha tidak hanya dapat mengetahui dengan hanya melihat wujud dan sifat-Nya semata-mata, karena wujud dan sifat luar tersebut bukanlah Buddha yang sejati. Jalan yang benar untuk mengetahui [[Buddha]] adalah dengan jalan membebaskan diri dari hal-hal duniawi/menjalani hidup dengan mempraktekkan jalan mulia berunsur delapan. Buddha sejati bukanlah wujud jasmani, sehingga Sifat Agung seorang Buddha tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Apabila seseorang dapat melihat jelas wujud-Nya atau mengerti Sifat Agung Buddha, namun tidak tertarik kepada wujud-Nya atau sifat-Nya, dialah yang sesungguhnya yang telah mempunyai kebijaksanaan untuk melihat dan mengetahui Buddha dengan benar.
 
Sumber-sumber awal menggambarkan Sang Buddha mirip dengan biksu Buddhis lainnya. Berbagai wacana menggambarkan bagaimana dia "memotong rambut dan janggutnya" ketika meninggalkan dunia. Demikian juga, Digha Nikaya 3 memiliki seorang brahmana yang menggambarkan Sang Buddha sebagai pria yang dicukur atau botak (''mundaka'').<ref>Olivelle, Patrick (1974), ''"The Origin and the Early Development of Buddhist Monachism"'', p. 19.</ref> Digha Nikaya 2 juga menjelaskan bagaimana Raja Ajatashatru tidak dapat membedakan ''bhikkhu'' mana yang merupakan Sang Buddha ketika mendekati ''sangha'' dan harus meminta menterinya untuk menunjukkannya. Demikian pula, dalam MN 140, seorang pengemis yang melihat dirinya sebagai pengikut Sang Buddha bertemu dengan-Nya secara langsung tetapi tidak dapat mengenalinya.<ref>Mazard, Eisel (2010). [https://www.newmandala.org/the-buddha-was-bald/ "The Buddha was bald,"] New Mandala.</ref>
 
Berbagai teks Buddhis mengaitkan Buddha dengan serangkaian karakteristik fisik yang luar biasa, yang dikenal sebagai "32 Tanda Manusia Agung" (Sanskerta: ''mahāpuruṣa lakṣaṇa'').
 
Menurut Anālayo, ketika mereka pertama kali muncul dalam teks-teks Buddhis, tanda fisik ini awalnya dianggap tidak terlihat oleh orang biasa, dan membutuhkan pelatihan khusus untuk mendeteksinya. Namun kemudian, mereka digambarkan terlihat oleh orang-orang biasa dan sebagai keyakinan yang mengilhami Buddha.{{sfnp|Anālayo|2017b|pp=137–138}}
 
Karakteristik ini dijelaskan dalam Digha Nikaya ''{{IAST|Lakkhaṇa Sutta}}'' (D, I:142).{{sfnp|Walshe|1995|pp=441–460}}
 
== Lihat pula ==
* [[Agama]] [[BuddhaBuddhisme]]
* [[Daftar Filsuffilsuf]]
* [[Daftar permainan yang tidak akan dimainkan oleh Sang Buddha]]
* [[Rahula]]
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Paintings of Life of Gautama Buddha}}
Baris 111 ⟶ 141:
* {{en}} [http://www.dhammatalks.net/samahita/Illustrated_Life_of_the_Lord_Buddha_low-resolution.htm Hidup Gautama Buddha dalam Gambar Bersiri 1]
* {{en}} [http://www.dhammatalks.net/Articles/Life_of_the_Buddha_in_Pictures.htm Hidup Gautama Buddha dalam Gambar Bersiri 2]
{{Buddhisme-topik}}{{Templat:28 Buddha‏}}
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
{{Buddhisme-topik}}
{{Authority control}}
 
Baris 126 ⟶ 151:
[[Kategori:Tokoh Buddha]]
[[Kategori:Dewa-Dewi Taoisme]]
[[Kategori:Kelahiran 563 SM]]