Samādhi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Faredoka (bicara | kontrib)
 
(18 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[FileBerkas:Gandhara, bodhisattva assiso, II sec..JPG|thumbjmpl|[[Bodhisattva]] duduk bermeditasi menuju samadhi, Afganistan 2 Masehi.]]
'''SamadhiSamādhi''' (bahasa Sansekerta : समाधि) adalah sebuah ritual konsentrasi tingkat tinggi, melampaui kesadaran alam jasmani yang terdapat dalam agama Hindu , [[BudhaBuddhisme]] , [[Jainisme]] , [[Sikhisme]], dan aliran [[yoga]].<ref name=Bhargava/><ref name=Diener/> Samadhi juga merupakan fase tertinggi dalam delapan fase penguasaan [[Yoga]].<ref name=Diener/> Ketika memasuki fase samadhi, kemampuan [[analitis]] dan [[logika]] menjadi tak berfungsi atau diam.<ref name=Diener/> Menurut Kamus Bhargava, Samadhi adalah fase terkuat dari yoga di mana seseorang memperoleh kekuatan untuk menangguhkan hubungan antara tubuh dan jiwa selama yang Ia suka.<ref name=Bhargava>{{cite book|last1=Pathak|first1=R. C.|title=Bhargava's Concise Hindi-English Dictionary|date=June 1981|publisher=French & European Pubns|isbn=978-0828817448|edition=6th|url=http://www.amazon.com/Bhargavas-Concise-Hindi-English-Dictionary-Pathak/dp/0828817448}}</ref> Samadhi juga dipahami sebagai sebuah bagian dari ritual keagamaan, berbeda dengan semedisemadi ataupun meditasi, yang mana keduanya merupakan praktik latihan konsentrasi yang digunakan di luar [[ritual]] keagamaan.<ref name=Bhargava/>
 
Dalam hal kesadaran, digambarkan bahwa samadhi menekankan non-[[Dualisme|dualistik]], di mana kesadaran subjek menjadi satu dengan objek yang dialami atau yang ada di luarnya, dan di saat ini juga pikiran menjadi diam, terfokus pada satu hal atau terkonsentrasi sementara orang tetap sadar.<ref name="Diener">Diener Michael S. ,Erhard Franz-Karl and Fischer-Schreiber Ingrid, ''The Shambhala Dictionary of Buddhism and Zen'', ISBN 0-87773-520-4</ref> Sedangkan dalam ajaran Budha Buddha,hal ini dapat juga merujuk keadaan patuh di mana pikiran menjadi sangat tenang dan sama sekali tidak menyatu dengan objek perhatian, dengan demikian dapat diperoleh wawasan dan aliran perubahan mengenai pengalaman.<ref>Richard Shankman, ''The Experience of Samadhi - an in depth Exploration of Buddhist Meditation'', Shambala publications 2008</ref>
 
== Etimologi ==
Kata samadhi pertama kali digunakan dalam literatur bahasa Sansekerta dalam kitab [[Maitri Upanishad]].<ref name=Davis>T. W. Rhys Davis (n.d.). 'Introduction to the Subha Sutta'. Source: [http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/1Digha-Nikaya/Digha1/10-subha-e.html Metta.lk] (accessed: Thursday December 24, 2009)</ref>
 
Kata samadhi sendiri secara umum berarti “konsentrasi” atau “tak terganggu”, sedangkan secara istilah pembangkitan kesadaran dengan cara melakukan meditasi.<ref name=Davis/> Lalu, ditelusuri [[etimologi]] kata tersebut berasal dari bahasa Pali yang merupakan gabungan dari awalan sam (berarti “kesatuan” atau “integrasi”), a (“menuju”), dan terakhir dha (“pencapaian tujuan atau intelektual”).<ref name=Davis/> Pendapat lainnya mengatakan samadhi merupakan kata kerja dari ''samadahati'' yang berarti “meletakkan segalanya, berkonsentrasi, menggabungkan” segala hal yang ada di dalam benak atau pikiran.<ref name=Davis/> Pendapat lainnya mengatakan bahwa makna kata samadhi adalah keadaan setimbang (''sama'') dan pelepasan intelektual manusia (''dhi'').<ref name=new/> Selain itu istilah ini bisa juga diartikan sebagai keseragaman (''sam'') dan penetapan (''dhi'') yang berarti menetapkan diri untuk sepenuhnya seragam dalam kesadaran diri yang hakiki.<ref name=new/> Jadi dari etimologi tersebut ditarik kesimpulan bahwa samadhi adalah usaha untuk memeperoleh keseluruhan, tujuan, atau kebenaran (''samapatti'').<ref name=new>http://www.newworldencyclopedia.org/entry/Samadhi</ref>
 
== Hindu ==
==Samadhi dalam ajaran Hindu==
Dalam ajaran Hindu, Samadhi merupakan bagian dari tata cara ritual beragama yang dijelaskan di kitab [[Yoga Sutra]] pada bab pertama dengan judul Samadhi-pada.<ref name=Thomas/> Begitu pula [[Vyasa]], seorang tokoh berpengaruh dalam ajaran Hindu dan juga pengarang buku Mahabharata menjelaskan mengenai samadhi yang sama saja seperti yoga dari segi praktiknya.<ref name=Thomas/>
 
Selain itu, ajaran hindu juga tidak hanya menekankan konsep samadhi sebagai keadaan damai yang tanpa isi, melainkan seseorang mengubah kesadarannya menjadi fokus pada rasa bahagia dan tenteram mengikuti aliran kehidupan.<ref name="Thomas">Thomas L. Palotas,  ''Divine Play: the Silent Teaching of Shivabalayogi''  (Lotus Press, 2006,  ISBN 0-9760783-0-9), pp.45, 77-79.</ref>
 
=== Tingkatan Samadhi dalam ajaran hindu ===
Dalam ajaran Hindu, samadhi dibagi menjadi lima tingkatan: ''laya samadhi'', ''savikalpa samadhi'', ''nirvikalpa samadhi'', ''sahaja samadhi'', dan ''mahasamadhi''.<ref name="yogapoint"/> Pada tingkat '''pertama''' laya samadhi seseorang mengenal untuk pertama kalinya bentuk dari kedamaian dan kebagiaankebahagiaan melalui nyanyian, tarian, atau aktifitasaktivitas harian lainnya.<ref name="yogapoint"/> Pada fase ini seseorang mulai menumbuhkan dan mengenal bakat potensial dalam dirinya untuk melanjutkan samadhi ke tingkat berikutnya.<ref name="yogapoint">{{cite web |url=http://www.yogapoint.com/info/samadhi.htm |title=Samadhi - A Scientific Phenomenon? |publisher=yogapoint.com |author= Parikshiti Mhaispurkar}}</ref>
 
Dalam tingkatan '''kedua''', [[savikalpa samadhi,]] sang meditator akan megalami sensasi perjalanan ruang dan waktu secara berbeda.<ref name="Ramanasramam"/> Pada masa-masa samadhi ini, sang medtator berusaha memahami penyempurnaan samadhi.<ref name="Ramanasramam"/> Segala macam perasaan dan pikiran-pikiran membanjiri benaknya, tetapi secara sadar dia memadamkannya.<ref name="Ramanasramam">{{cite book|title=Talks with Sri Ramana Maharshi|year=2006|first=Ramanasramam|last=|page=391}}</ref>
Baris 28:
Melakukan samadhi membutuhkan kesiapan dan niat yang kuat, bahkan mempertahankan kemurniannya lebih sulit lagi.<ref name=divine/> Tingkatan samadhi yang dasar seperti laya dan savikalpa sifatnya temporer dan dapat terhapus dalam waktu singkat.<ref name=divine/> Kesulitan untuk mencapai atau mempertahankan tingkatan samadhi disebabkan oleh ganggguan-gangguan dari dalam diri sendiri seperti emosi dan pikiran.<ref name=divine/> Sebaliknya, orang yang telah menempuh ajaran samadhi hingga ke tingkat nirvikalpa pun harus tetap menjaga kesadarannya di alam dunia nyata.<ref name=divine/> Oleh karena itu seorang yang hendak belajar samadhi sebaiknya meminta bantuan seorang guru spiritual yang disebut ''[[dhamma]]''.<ref name=divine>{{cite book|first=Thomas|last=Palotas|title=Divine Play: the Silent Teaching of Shivabalayogi|publisher=Lotus Press|year=2006|isbn=0-9760783-0-9|page=226}}</ref>
 
=== '''Samadhi mandir''' ===
[[Berkas:Tomb of Ranjit Singh, Lahore.jpg|thumbjmpl|Samadhi mandiri Ranjit Singh, India.<ref name=mandir/> Kuil ini adalah pemakaman untuk para guru yang sukses menempuh samadhi.]]
Samadhi mandir adalah sebuah istilah dalam agama Hindu yang berarti sebuah kuil untuk memperingati seorang guru yang mampu mencapai peringkat mahasamadhi, atau dalam artian mereka yang telah meninggal tapitetapi pernah masuk ke dalam tahap samadhi selama hidupnya.<ref name="mandir">[https://www.shrisaibabasansthan.org/new_eng%20template_shirdi/shirdi/samadhi_mandir.html] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140617090010/http://www.shrisaibabasansthan.org/new_eng%20template_shirdi/shirdi/samadhi_mandir.html|date=2014-06-17}} Samadhi Mandir, Sri Sai Baba Sansthran</ref>
 
Dalam hal ini mereka dihormati sebagai orang yang berhasil mencapai tahap samadhi yang sejati, menyatu dengan tuhan dengan mati.<ref name=mandir/> Di dalam samadhi mandiri itu sendiri terkadang terdapat mayat yang dikubur atau tidak ada mayat sama sekali, karena fungsi utamanya hanyalah sebagai tempat menghormati guru ritual samadhi.<ref name=mandir/>
 
== Buddhisme ==
== Samadhi dalam ajaran Budha ==
{{Buddhisme|dhamma}}
Samadhi diperkenalkan dalam ajaran BudhaBuddha melalui [[Pali Canon]] dari tradisi [[Theravada]] dan dari berbagai aliran ajaran BudhaBuddha lainnya.<ref name=leigh/> Dari sumber-sumber naskah yang ditemukan, ajaran mengenai samadhi pernah diterangkan pada:
# Sebagai salah satu dari tiga cabang utama dari [[jalan utama berunsur delapan]] yang merupakan ranting nasihat etika budhisme.<ref name=leigh/> Dari delapan ranting itu terbagi menjadi tiga cabang etika dasar: pertama kebijaksanaan yang berisi pandangan benar dan tujuan benar, lalu kedua kelakuan yang berisi bicara benar, aksi benar, dan hidup dengan benar, ketiga adalah samadhi yang berisi usaha yang benar kehati-hatian dan konsentrasi yang benar.<ref name="leigh" /> Jadi ajaran Samadhi merupakan ajaran pokok dalam etika dasar BudhaBuddha.<ref name=leigh>Brasington, Leigh (1997). [https://web.archive.org/web/20130914190348/http://www.leighb.com/jhana2.htm ''Sharpening Manjushri's Sword: The Jhanas in Theravadan Buddhist Meditation'']</ref>
# Ritual samadhi juga masuk ke dalam tiga latihan kebenaran dasar ajaran BudhaBuddha yang terdiri dari: sila (moral dan kebajikan), samadhi, dan panna (kebijaksanaan)<ref name=leigh/>
# Dari Empat Jhanna, yaitu empat langkah yang salah satu poinnya adalah samadhija.<ref name=leigh/>
Ajaran BudhaBuddha mengatakan jika seseorang mengalami peningkatan dalam melakukan samadhi jiwa dan pikirannya akan bersih dari segala noda, lebih tenang, damai, dan bercahaya.<ref name=vipassana/> Selain itu, jika sang meditator memiliki daya konsentrasi yang kuat maka batinnya telah siap untuk melihat kebenaran sejati dari seisi dunia.<ref name="vipassana">[http://www.vipassana.com/resources/8fp7.php] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140718010930/http://vipassana.com/resources/8fp7.php|date=2014-07-18}} The Noble Eightfold Path by Bhikkhu Bodhi.</ref>
[[Berkas:Samadhie Statue.JPG|300px|bing|Patung Samadhi Buddha di Taman Mahamevnāwa di Anuradhapura, Sri Lanka.|left]]
Ajaran Budha mengatakan jika seseorang mengalami peningkatan dalam melakukan samadhi jiwa dan pikirannya akan bersih dari segala noda, lebih tenang, damai, dan bercahaya.<ref name=vipassana/> Selain itu, jika sang meditator memiliki daya konsentrasi yang kuat maka batinnya telah siap untuk melihat kebenaran sejati dari seisi dunia.<ref name=vipassana>[http://www.vipassana.com/resources/8fp7.php] The Noble Eightfold Path by Bhikkhu Bodhi.</ref>
 
Hanya saja, di dalam ajaran BudhaBuddha kebahagiaan dunia bukanlah tujuan utama dalam melakukan Samadhi, tapitetapi tetap saja hal itu merupakan alat untuk memperoleh pencerahan.<ref name=vipassana/> Seiring berkembangnya ilmu mengenai samadhi, aliran BudhaBuddha mulai membuka berbagai macam meditasi samadhi yang berbeda-beda demi mencapai derajat ketenangan batin dibandingkan memperoleh pengetahuan sejati.<ref name=vipassana/> Meski demikian perkembangan ajaran samadhi yang dibawakan oleh tiap-tiap aliran tidak melenceng dari Empat Pondasi Kedamaian ajaran BudhaBuddha yang disebut dengan Jhana.<ref name=vipassana/>
 
==== Kekuatan supranatural ====
Kitab umat BudhaBuddha, sutta menyebutkan bahwa para pelaku yang melakukan samadhi dapat meningkat kekuatan supranaturalnya (kekuatan itu disebut dengan abhijna atau siddhis), telah terbukti terdapat beberapa biksu yang mendapatkan kekuatan supernatural.<ref name=":0">[http://the-wanderling.com/siddhis.html] SIDDHIS: Supernomal Perceptual States</ref> Meski demikian melakukan samadhi demi mendapatkan keuntungan sihir sangatlah tidak diperbolehkan, karena hal itu dapat menyimpang dari tujuan utama yaitu memperoleh pembebasan dari penderitaan di dunia.<ref name=":0" />
 
== Sikhisme ==
== Samadhi dalam ajaran Sikh ==
Samadhi dalam ajaran agama Sikh merujuk pada ritual yang dilakukan untuk mengingat dan berfokus kepada satu tuhan: [[Waheguru]].<ref name="sikh">[http://gurmukhyoga.com/forum/index.php?mode=page&id=1] Sikhism and Tantric Yoga</ref>
 
Bagi para jemaah agama Sikh, samadhi dilakukan dengan semata-mata pengabdian kepada tuhannya.<ref name=sikh/> Mereka harus lebih sering berkontemplasi atau memasukan tuhan ke dalam inti hatinya yang terdalam, sehingga kadang-kadang mereka merasa telah bersama-sama dengan tuhannya.<ref name=sikh/> Bahkan salah satu sumber kitab Sikh mengatakan agar para jemaatny tetap terjaga dan tidak pernah sekalipun luput perhatiannya atas tuhannya.<ref name=sikh/>
 
Dalam aliran agama Sikh juga diterangkan bahwa prinsip utama dari ajaran samadhi milik mereka adalah bagaimana memposisikan pikiran dengan sang pencipta, tidak peduli bagaimana keadaan posisi fisik mereka.<ref name=sikh/> Jadi dengan ini mereka tidak terlalu menekankan prinsip yoga, semedisemadi, meditasi atau lain sebagainya. Beberapa tokoh dari mereka bahkan pernah berkata “Aku hidup dan terhisap dalam samadhi, selamanya aku bersama dengan Tuhan. Sembari bernyanyi aku ber-samadhi memanggil tuhanku.”<ref name=sikh/>
 
== Kondisi fisik dalam Samadhi ==
 
=== Gelombang otak ===
[[Berkas:Gelombang_otak.jpg|Gelombang otak manusia masuk ke dalam frekuensi Delta bila mana mereka tertidur lelap atau melakukan Samadhi.|frame]]
Gelombang otak berubah-ubah tergantung tingkat kesadaran yang diraih individu.<ref name=brain/> Ketika seseorang sepenuhnya sadar akan segala hal di lingkungannya, atau berpikir mengenai suatu hal, otaknya berada pada posisi beta.<ref name=brain/> Lalu ketika dia melakukan kontemplasi mengenai banyak hal dan berpikir terfokus pada sesuatu, gelombang otak menurun di posisi Alfa, jika turun lagi maka berubah menjadi Teta.<ref name=brain/> Terakhir adalah posisi Delta, sebuah tingkat di mana otak dalam keadaan sangat tenang. Kondisi ini biasa dialami ketika orang tertidur sangat pulas, tak bermimpi.<ref name=brain/> Orang yang otaknya masuk ke dalam gelombang Delta dalam keadaan sadar dipercaya sebagai orang berpengalaman atau praktisioner, karena fase ini amat sulit untuk diraih.<ref name=brain/> Posisi ini lah yang terdapat pada individu yang masuk ke dalam samadhi.<ref name=brain>http://my.yoga-vidya.org/profiles/blogs/samadhi-a-heightened-state-of-awareness</ref>
 
Baris 74 ⟶ 73:
'''Patanjali Yogdarshanam dan Mahopanishad'''
 
Mahopanishad berpendapat bahwa ketika fase samadhi muncul seluruh pikiran dan ambisi lenyap tak ada bekas.<ref name=Kumar/> Seorang yogi menjadi tidak menyadari apakah dirinya sedang tertidur, bermimpi, ataupun sadar diri karena mereka telah berada dalam kondisi sempurna.<ref name=Kumar/> Lalu menurut [[Yogdarshanam]], ketika seluruh tubuh dan eksistensi alam tampak tenang, maka seseorang telah mencapai fase samadhi.<ref name="Kumar">''Patanjali-Yogdarshanam''. Kumar Govindram Hasanand Publishers. pp.  Chapter 3, Verse 109.ISBN  8170771555</ref>
 
'''Penelitian ilmiah'''
 
Dalam sebuh penelitian, dengan mengggunakan elektrogram, menemukan bahwa detak jantung dan aliran listrik biologis di dalam tubuh sang yogi ketika berada dalam fase samadhi benar-benar lemah dan cenderung untuk berhenti berdetak.<ref name=yogic/> Hal ini dibuktikan dalam risetnya kepada seorang pria berumur 60 tahun yang pernah melakukan samadhi di bawah tanah selama delapan hari.<ref name=yogic/> Sebuah benda bernama elektrogram, disingkat ECG, diletakkan bersamanya dan melakukan pengawasan pada jantungya sebelum dan setelah melakukan yoga.<ref name=yogic>{{cite journal|last=Gupta|first=Arum|title=The yogic claim of voluntary control over the heart beat: an unusual demonstration|journal=American Heart Journal|date=1973|volume=86|issue=2|pages=282–284}}</ref>
 
Pada hari pertama yoga, grafik indikator detak jantung masih menunjukkan keadaan normal, detak jantung masih terdeteksi.<ref name=yogic/> Di hari kedua, setelah seorang yogi berada di dalam lubang selama 29 jam, garis grafik melemah pertanda tak ada aliran listrik biologis dari dalam tubuh; jantung sang yogi berhenti.<ref name=yogic/> Kejadian ini berlangsung hingga berhari-hari.<ref name=yogic/>
 
Baru lah pada hari ketujuh, elektrograf kembali mendeteksi aktifitasaktivitas detak jantung sang yogi, hal ini dikarenakan sang yogi telah mengetahui terlebih dahulu bahwa mendekati hari ke delapan pintu lubang akan dibuka.<ref name=yogic/> Setelah penelitian tersebut dilakukan, sayangnya hingga saat ini para peneliti tersebut belum bisa memberikan kesimpulan mengenai penelitian tersebut.<ref name=yogic/>
 
== Para tokoh pelaku Samadhi ==
Terdapat beberapa tokoh agama dan yogi terkenal yang pernah berhasil melakukan samadhi dan menerbitkan hasil pengalaman spiritualnya. Tokoh-tokoh tersebut sangat banyak jumlahnya, tapitetapi beberapa di antaranya memiliki pengalaman yang cukup menarik di antara yang lainnya, mereka adalah:
[[File:Ramakrishna Frank Dworak.jpg|thumbjmpl|
Ramakrishna, seorang guru yang telah menguasai samadhi. Pernah selama tiga hari nyawanya hilang dan kembali lagi selama proses nirvikalpa samadhi.
]]
'''Sri Ramakrishna Paramhansa'''
 
[[Ramakrishna]] dapat masuk dalam samadhi selama berjam-jam dan perlahan kembali lagi dalam keadaan normalnya.<ref name=haridas/> Anehnya, jantungnya sama sekali tidak berdetak selama samadhi.<ref name=haridas/> Selain itu, Sri Totapuri, guru dari Paramhansa juga pernah menceritakan bahwa muridnya pernah melakukan nirvikalpa samadhi.<ref name=haridas/> Ceritanya pada suatu hari Ia hendak menemui Paramhansa di rumahnya, setibanya dia di sana sama sekali tak ada yang menjawab salamnya.<ref name=haridas/> Tiga hari berlalu, dia pun penasaran dan membuka pintu dengan paksa.<ref name=haridas/> Betapa terkejut dia ketika melihat Ramakrishna ternyata duduk dengan tenang, tidak berubah sejak terakhir kali Ia meninggalkannya.<ref name=haridas/> Dia pun langsung mengecek kondisinya, dan dia sama sekali tidak merasakan detak jantung ataupun aliran napas. Dia menyimpulkan pada saat itu Paramhansa sedang melakukan nirvikalpa samadhi.<ref name="haridas">Haridas, Bhattacharyya (2002).  ''Cultural Heritage of India''. Vedanta Press (RK Institute of Culture). p.  672.ISBN  978-8187332053.</ref>
 
'''Sri Chaitanya Mahaprabhu'''
 
Sri Chaitanya Mahaprabu (1485-1533) adalah seorang yogi yang sering melakukan samadhi dan dapat kembali sadar dengan mudah.<ref name=swami/> Diceritakan pada suatu hari di pantai, Ia pernah kehilangan kesadaran lalu tenggelam di dalam laut.<ref name=swami/> Setelah beberapa jam kemudian, Ia ditemukan oleh seorang nelayan.<ref name=swami/> Sang nelayan panik karena Mahaprabu sama sekali tak sadarkan diri, tetapi perlahan-lahan dia mulai sadar dengan senyuman di wajahnya.<ref name="swami">Bhaskarananda, Swami (2001).  ''Meditation, mind & Patanjali's Yoga : a practical guide to spiritual growth for everyone''. Seattle: Viveka Press. p.  155.  ISBN  978-1884852039.</ref>
 
'''Lahiri Mahasaya'''
 
Lahiri Mahasaya adalah satu-satunya tokoh dari Hindu yang dapat melakukan samadhi tanpa perlu bermeditasi; Ia dapat masuk ke dalam fase samadhi sambil berbicara.<ref name=kaviraj/> Suatu hari muridnya dokter Chandramohan mengobrol dan bercanda-canda dengan Lahiri Mahasaya. Mahasaya pun bertanya apakah pertanda orang meninggal, dan muridnya mengatakan bahwa detak jantungya pasti lah berhenti.<ref name=kaviraj/> Mahasaya meminta Chandramohan memeriksa denyut nadinya, tidak berdenyut, Chandramohan pun kaget.<ref name=kaviraj>Kaviraj, Gopinath (2009).  ''Bharatiya Sanskriti aur Sadhana''. New Delhi: Bihar Rashtra Bhasha Parishad. pp.  29–30.</ref>
 
== Rujukan ==
Baris 105 ⟶ 104:
 
[[Kategori:Hindu]]
[[Kategori:Buddhisme]]