Pakubuwana XII: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~
Baskoro Aji (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
(9 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 44:
|burial_place= [[Pemakaman Imogiri|Astana Girimulya]], [[Imogiri, Bantul]], [[Yogyakarta]]}}
 
[[Letnan Jenderal|Letnan Jenderal TNI]]{{refn|Selain pangkat tituler, PB XII juga pernah mengikuti dinas kemiliteran dan lulus dari [[Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat|Sesko]] tahun 1963. Pangkat efektif PB XII yang terakhir adalah Kolonel.<ref name="detikPB">{{cite web |url=https://news.detik.com/berita/d-162554/ada-upacara-adat-dan-militer-di-pemakaman-pb-xii |title=Ada Upacara Adat dan Militer di Pemakaman PB XII |author=<!--Not stated--> |date= 12 Juni 2024 |website= detiknews |access-date= 26 Februari 2004}}</ref>}} ([[Tituler|Tit.]]) '''Sri Susuhunan Pakubuwana XII''' (disingkat sebagai '''PB XII''', {{lang-jv|ꦯꦩ꧀ꦥꦺꦪꦤ꧀ꦢꦊꦩ꧀ꦲꦶꦁꦏꦁꦯꦶꦤꦸꦲꦸꦤ꧀ꦑꦁꦗꦼꦁꦯꦸꦱꦸꦲꦸꦤꦤ꧀ꦦꦏꦸꦧꦸꦮꦤ XII}}; {{lahirmati|[[Surakarta]]|14|4|1925|[[Surakarta]]|11|6|2004}}) adalah [[susuhunan]] [[Kesunanan Surakarta|Surakarta]] dan sempat menjadi Gubernur Daerah Istimewa Surakarta Dari tahun 1945 - 1946. yang masa pemerintahannya paling lama di antara raja-raja Jawa, yaitu selama 59 tahun, tepatnya mulai tahun [[1945]] hingga [[2004]].
 
== Awal Kehidupan ==
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Pakoe Boewono XII de Susuhunan van Solo in de kraton TMnr 60052129.jpg|jmpl|360x360px|Susuhunan Pakubuwana XII dalam sebuah kesempatan di Sasana Handrawina, [[Keraton Surakarta]], sekitar tahun [[1945]]-[[1949]].]]
 
Nama aslinya adalah Raden Mas Suryo Guritno, putra [[Pakubuwana XI]] yang lahir dari permaisuri KRAy. Koespariyah (bergelar GKR. Pakubuwana) pada tanggal [[14 April]] [[1925]]. Ia juga memiliki seorang saudara perempuan seibu bernama GRAy. Koes Sapariyam (bergelar GKR. Kedaton).
 
Baris 59 ⟶ 62:
== Menyatakan Bergabung Dengan Republik Indonesia ==
 
[[File:Maklumat SISKS PB XII 1945.jpg|jmpl|360x360px|Plakat marmer Piagam Maklumat Keistimewaan Negeri Surakarta oleh Susuhunan Pakubuwana XII, dipajang di [[Museum]] [[Keraton Surakarta]].]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Pakoe Boewono XII de Susuhunan van Solo in de kraton TMnr 60052129.jpg|jmpl|360x360px|Susuhunan Pakubuwana XII dalam sebuah kesempatan di Sasana Handrawina, [[Keraton Surakarta]], sekitar tahun [[1945]]-[[1949]].]]
 
Raden Mas Suryo Guritno naik takhta sebagai Pakubuwana XII pada tanggal [[11 Juni]] [[1945]]. Awal pemerintahan Pakubuwana XII hampir bersamaan dengan lahirnya [[Republik Indonesia]]. Karena masih berusia sangat muda, dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari, ia sering kali didampingi ibunya, GKR. Pakubuwana, yang dikenal dengan julukan ''Ibu Ageng''. Pakubuwana XII dijuluki '''Sinuhun Hamardika''' karena merupakan Susuhunan Surakarta pertama yang memerintah pada era kemerdekaan.
 
Sesudah Proklamasi Kemerdekaan, pada [[1 September]] [[1945]] Pakubuwana XII bersama [[Mangkunegara VIII]], secara terpisah mengeluarkan dekret (maklumat) resmi kerajaan yang berisi pernyataan ucapan selamat dan dukungan terhadap [[Republik Indonesia]], empat hari sebelum maklumat [[Hamengkubuwana IX]] dan [[Pakualam VIII]]. Lima hari kemudian, [[6 September]] [[1945]], [[Kesunanan Surakarta]] dan [[Praja Mangkunegaran]] mendapat Piagam Penetapan [[Daerah Istimewa Surakarta|Daerah Istimewa]] dari [[Soekarno|Presiden Soekarno]].
[[File:Maklumat SISKS PB XII 1945.jpg|jmpl|360x360px|Plakat marmer Piagam Maklumat Keistimewaan Negeri Surakarta oleh Susuhunan Pakubuwana XII, dipajang di Museum Keraton Surakarta]]
 
== Masa Revolusi Fisik ==
 
Selama [[Revolusi Nasional Indonesia|revolusi fisik]] Pakubuwana XII memperoleh pangkat militer kehormatan (tituler) Letnan Jenderal dari [[Soekarno|Presiden Soekarno]]<ref>{{cite news
| last = Ricky
Baris 76 ⟶ 80:
| accessdate = 12 Maret 2024 }}</ref>. Kedudukannya itu menjadikan ia sering diajak mendampingi [[Soekarno|Presiden Soekarno]] meninjau ke beberapa medan pertempuran. Tanggal [[12]]-[[13]] [[Oktober]] [[1945]], Pakubuwana XII sendiri bahkan ikut serta menyerbu markas Kenpetai di Kemlayan. Ia juga berkenan ikut melakukan penyerbuan ke markas Kenpetai di Timuran. Sewaktu melakukan penyerbuan ke markas Kido Butai di daerah Mangkubumen, Pakubuwana XII juga menyempatkan berangkat bersama anggota [[KNIL|KNI]] dan berhasil kembali dengan selamat.
 
[[Berkas:President Sukarno, Paku Buwono XII, and Prince Mangkunegoro having dinner TimeLife image 651020.jpg|jmpl|250x250px|Susuhunan Pakubuwana XII menerima kunjungan [[Soekarno|Presiden Soekarno]] dan para pejabat pemerintah [[Republik Indonesia]] di [[Keraton Surakarta|Sasana Handrawina, Keraton Surakarta]], tahun [[1946]]. Tampak duduk di sebelah susuhunan, adalah [[Mangkunegara VIII|Adipati Mangkunegara VIII]] dan [[Soeroso|R.P. Soeroso]].]]
[[Belanda]] yang tidak merelakan kemerdekaan [[Indonesia]] berusaha merebut kembali negeri ini dengan kekerasan. Pada bulan [[Januari]] [[1946]] [[ibu kota Indonesia]] terpaksa pindah ke [[Yogyakarta]] karena [[Jakarta]] jatuh ke tangan [[Belanda]]. Pemerintahan [[Indonesia]] saat itu dipegang oleh [[Sutan Syahrir]] sebagai [[perdana menteri]], selain [[Soekarno|Presiden Soekarno]] selaku kepala negara. Sebagaimana umumnya pemerintahan suatu negara, muncul golongan oposisi yang tidak mendukung sistem pemerintahan [[Sutan Syahrir|Perdana Menteri Sutan Syahrir]], misalnya kelompok [[Jenderal Sudirman]].
 
=== Serangan Umum Surakarta ===
 
Sekitar [[5 Agustus 1949]] sempat terjadi perundingan antara [[Belanda]] dengan [[Keraton]], namun sesungguhnya pertemuan itu tidak lebih merupakan taktik pendekatan sebagai bagian dari kegiatan sandi [[TNI]] guna mengetahui
strategi musuh. Hal ini dapat dijelaskan dari dokumen [[Gubernur Militer]] TNI yang mengatur tentang mekanisme hubungan Kasunanan dan [[Mangkunegaran]] melalui perwira teritorial (P.T.) Mayor Achmadi selaku [[Komandan Daerah Teritorial Militer]] (Cdt.Mil) kota yang termuat dalam Surat Keputusan Gubernur Militer Istimewa II No.23/G.M./49 yang dikeluarkan pada tanggal 27 April 1949. Surat Keputusan tersebut menetapkan bahwa
dengan [[Keraton]], namun sesungguhnya pertemuan itu tidak lebih merupakan
taktik pendekatan sebagai bagian dari kegiatan sandi [[TNI]] guna mengetahui
strategi musuh. Hal ini dapat dijelaskan dari dokumen [[Gubernur Militer]] TNI
yang mengatur tentang mekanisme hubungan Kasunanan dan
[[Mangkunegaran]] melalui perwira teritorial (P.T) Mayor Achmadi selaku
[[Komandan Daerah Teritorial Militer]] (Cdt.Mil) kota yang termuat dalam
Surat Keputusan Gubernur Militer Istimewa II No.23/G.M./49 yang
dikeluarkan pada tanggal 27 April 1949. Surat Keputusan tersebut
menetapkan bahwa
* Cdt. Mil. Kota Surakarta sebagai satu-satunya instansi yang bernama G.M.SSPM./Div.II berhubungan dengan kedua Raja di Surakarta mengenai urusan Daerah Istimewa (politik)
* Semua instansi baik Mil. maupun Civiel yang hendak berhubungan dengan kedua Raja tersebut diwajibkan melalui dan dengan sepengetahuan Pt.Cdt. Mil. Kota Surakarta yang memberikan laporan-laporan kepada G.M.SSPM./Div.II<ref>{{cite journal |last1=Sasono |first1=MA |last2= |first2= |date=2017 |title=PERAN SRI SUSUHUNAN PAKUBUWONO XII DALAM
Baris 97 ⟶ 92:
 
== Dibekukannya Daerah Istimewa Surakarta ==
 
[[Berkas:President Sukarno, Paku Buwono XII, and Prince Mangkunegoro having dinner TimeLife image 651020.jpg|jmpl|250x250px|Susuhunan Pakubuwana XII menerima kunjungan [[Soekarno|Presiden Soekarno]] dan para pejabat pemerintah [[Republik Indonesia]] di [[Keraton Surakarta|Sasana Handrawina, Keraton Surakarta]], sekitar awal tahun [[1946]]. Tampak duduk di sebelah susuhunan, adalah [[Mangkunegara VIII|Adipati Mangkunegara VIII]] dan [[Soeroso|R.P. Soeroso]].]]
 
Karena [[Yogyakarta]] menjadi pusat pemerintahan, secara otomatis [[Surakarta]] yang merupakan saingan lama menjadi pusat oposisi. Kaum radikal bernama Barisan Banteng yang dipimpin Dr. Muwardi dengan berani menculik Pakubuwana XII dan [[Sutan Syahrir]] sebagai bentuk protes terhadap pemerintah [[Indonesia]]<ref>{{cite book
| last = Ricklefs
Baris 113 ⟶ 111:
== Usaha mempertahankan Kemerdekaan Indonesia ==
 
[[Berkas:Soesoehoenan Pakoe Boewono XII van Solo bij gewonde soldaten.jpg|jmpl|285x285px|Susuhunan Pakubuwana XII menjenguk tentara republik yang terluka pada tahun [[1949]].]]
 
[[File:Pakubuwana XII selepas kembali dari KMB di Belanda (Foto telah di kompres resolusi oleh uploader untuk menghindari penyalahgunaan).jpg|thumb|Anggota [[KMB]] delegasi Indonesia kembali ke [[Batavia]] (Berkostum putih [[Soekiman Wirjosandjojo]], pimpinan [[Partai Masyumi]], di tengah Susuhunan Surakarta, Paku Boewono XII)]]
 
Pakubuwana XII juga ikut berjuang bersama rakyat mempertahankan Kemerdekaan Indonesia karena ia menyadari kedudukannya sebagai tokoh masyarakat adat terlebih dirinya adalah seorang Letnan Jenderal (tituler) TKR. Maka Pakubuwana XII bertekad untuk ikut berjuang, salah satunya adalah dengan memberikan asset keraton Surakarta, untuk mendukung kebutuhan perjuangan nasional. Pakubuwana XII juga banyak memberikan asset-asset dan inventaris baik barang maupun keuangan dalam mensuplai kebutuhan logistik dan dana, serta berbagai macam persenjataan. Hampir seluruh kekayaan keraton diberikan tanpa sisa untuk kepentingan perjuangan nasional.<ref>Setiadi, B. Had:Raja di Alam Republik: Keraton Kasunanan Surakarta dan Pakubuwono XII” halaman 56, Bina Rena Pariwara, 2000</ref>
Baris 124 ⟶ 120:
 
=== Era Kemerdekaan ===
 
[[File:Pakubuwana XII selepas kembali dari KMB di Belanda (Foto telah di kompres resolusi oleh uploader untuk menghindari penyalahgunaan).jpg|thumb|Anggota delegasi Indonesia dalam [[KMB]] delegasi Indonesia kembali ke [[BataviaJakarta]] (Berkostumberkostum putih [[Soekiman Wirjosandjojo]], pimpinan [[Partai Masyumi]], dan di tengah adalah Susuhunan Surakarta, Paku BoewonoPakubuwana XII).]]
 
Pada awal pemerintahannya, Pakubuwana XII dinilai gagal mengambil peran penting dan memanfaatkan situasi politik [[Republik Indonesia]], sehingga pamornya di mata rakyat kalah dibanding [[Hamengkubuwana IX]] di [[Yogyakarta]].
 
Baris 134 ⟶ 133:
==Mendapat Medali Penghargaan Angkatan 45==
 
[[File:Medali Perjuangan Pakubuwana XII (3).jpg|thumb|Susuhunan Pakubuwana XII mendapatmenerima Medali Perjuangan Angkatan 45 yang dipersembahkan oleh ketua Dewan Harian Angkatan 45, Jenderal TNI (Purn.) Soerono, di [[Keraton Surakarta]] pada 28 Oktober 1995.]]
 
Pada [[26 September]] [[1995]], lima puluh tahun setelah kemerdekaan [[Indonesia]], berdasarkan SK No. 70/SKEP/IX/1995, Pakubuwana XII mendapat pemberian Penghargaan dan Medali Perjuangan Angkatan '45 dari pemerintah pusat. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada Pakubuwana XII yang pada masa awal kemerdekaan merupakan raja pertama di [[Indonesia]] yang menyatakan setia dan berdiri di belakang pemerintah republik. Pakubuwana XII juga secara sukarela menyumbangkan sebagian kekayaan pribadinya maupun kekayaan [[Keraton Surakarta]] kepada pemerintah pusat saat itu.<ref>{{cite news
Baris 150 ⟶ 149:
== Mangkat ==
 
[[File:Mangkatnya Pakubuwana XII(4).jpg|thumb|Jenazah Susuhunan Pakubuwana XII dihantar ke [[Pajimatan Imogiri]].]]
 
Pada pertengahan tahun [[2004]], Pakubuwana XII mengalami koma dan menjalani perawatan intensif di [[Rumah Sakit dr. Oen Surakarta|Rumah Sakit Panti Kosala Dr. Oen Surakarta]]. Akhirnya pada tanggal [[11 Juni]] [[2004]], Pakubuwana XII dinyatakan wafat.<ref name=liputan6.com>[https://www.liputan6.com/news/read/79999/paku-buwono-xii-mangkat Solo: Paku Buwono XII Mangkat.] dari situs Liputan6.com</ref> Wafatnya Pakubuwana XII bersamaan dengan keramaian kampanye [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2004|Pemilihan Umum Presiden]] di [[Surakarta]]. Sepeninggalnya sempat terjadi perebutan takhta antara [[KGPH. Hangabehi]] dangan [[KGPH. Tejowulan]], yang masing-masing menyatakan diri sebagai [[Pakubuwana XIII]].
Baris 189 ⟶ 188:
# GRM. Surya Suharsa/GPH. Madukusuma
# GRM. Surya Sudarsana/GPH. Wijaya Sudarsana
# [[GKR Wandansari|GRAy. Koes Murtiyah/[[GKR Wandansari|GKR. Wandansari]]
# GRAy. Koes Sabandiyah
# GRAy. Koes Triniyah
Baris 283 ⟶ 282:
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:SunanSusuhunan Surakarta|12]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]