Ali bin Abi Thalib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(19 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Under construction}}
{{expand language|langcode=en|otherarticle=Ali|date=Juli 2023}}
{{redirect|Ali}}
{{Infobox royalty
Baris 19 ⟶ 17:
| birth_date = {{circa|600}} M
| birth_place = [[Makkah]], [[Hijaz]], [[Jazirah Arab]]
| death_date = {{circa|28 Januari 661 CEM}}<br />({{circa| 21 Ramadhan 40 H}})<br />(usia {{circa|60/63}} tahun)
| death_place = [[Kufah]], [[Kekhalifahan Rasyidin]]
| burial_place = Dipercaya telah dimakamkan di [[Makam Imam Ali]], [[Najaf]], [[Irak]]<br />{{coord|31.996111|44.314167|display=inline}}
Baris 37 ⟶ 35:
| embed=yes
| ism= ʿAlī
| nasab= ''ʿAlī bin Abī Ṭālib bin ʿAbdʿAbdul al-Muṭṭālib bin Hāsyim bin ʿAbdu Manāf bin Quṣayy bin Kilāb bin Murrah''
| kunya= ''Abul Ḥasan''}}
}}
{{Ali}}
 
'''Ali bin Abi Thalib''' ({{lang-ar|عَلِيّ بْن أَبِي طَالِب|translit=ʿAlī bin Abī Ṭālib}}; {{circa|600–661}}) adalah sepupu sekaligus menantu dari [[nabi Islam]] [[Muhammad]] dan penerusnya, sebagai [[Dua Belas Imam|Imam Syiah]] pertama dan [[Khalifah]] keempat yang memerintah negara Islam pertama [[Kekhalifahan Rasyidin]] dari tahun 656 hingga kematiannya pada tahun 661 M. Lahir dari pasangan [[Abu Thalib bin Abdul Muthalib]] dan [[Fatimah binti Asad]], Ali muda dibesarkan oleh sepupunya, Muhammad, dan menjadi [[Pemeluk Islam pertama|salah satu orang pertama]] yang menerima ajarannya.
 
Ali memainkan peran penting di tahun-tahun awal [[Islam]] ketika [[Muslim]] dianiaya dengan kejam di [[Makkah]]. Setelah imigrasi ({{Transl|ar|[[hijrah]]}}) ke [[Madinah]] pada tahun 622, Muhammad mengawinkan putrinya, [[Fatimah az-Zahra|Fatimah]] kepada Ali dan bersumpah persaudaraan dengannya. Ali menjabat sebagai sekretaris dan wakil Muhammad pada periode ini, dan merupakan salah satu pembawa bendera pasukan Islam. Banyak ucapan Muhammad yang memuji Ali, yang paling kontroversial diucapkan pada tahun 632 di [[Ghadir Khum]], "Barangsiapa yang menganggap aku sebagai {{Transl|ar|[[mawla]]}}, Maka Ali adalah {{transl|ar|mawla}} pula untuknya." Penafsiran kata [[polisemi]] [[Arab]] {{Transl|ar|mawla}} masih diperdebatkan: Bagi [[Syiah|Muslim Syiah]], Muhammad memberikan Ali otoritas agama dan politiknya, sementara [[Sunni|Muslim Sunni]] memandang hal ini hanya sebagai pernyataan persahabatan dan hubungan baik. Ketika Muhammad meninggal pada tahun yang sama, sekelompok Muslim mengadakan pertemuan tanpa kehadiran Ali dan menunjuk [[Abu Bakar ash-Shiddiq]] ({{reign|632|634}}) sebagai khalifah baru mereka. Ali kemudian melepaskan klaimnya atas kepemimpinan dan mengundurkan diri dari kehidupan publik pada masa pemerintahan Abu Bakar dan penggantinya, [[Umar bin Khattab]] ({{Reign|634|644}}). Meskipun nasihatnya kadang-kadang diminta, konflik antara Ali dan dua khalifah pertama ditandai dengan penolakannya untuk mengikuti praktik mereka. Penolakan ini membuat Ali kehilangan peluangnya untuk menjadi khalifah hingga akhirnya jabatan khalifah jatuh ke tangan [[Utsman bin Affan]] ({{Reign|644|656}}), yang kemudian ditunjuk untuk menggantikan Umar oleh dewan pemilihan. Ali juga sangat kritis terhadap Utsman, yang banyak dituduh melakukan nepotisme dan korupsi. Namun Ali juga berulang kali menjadi penengah antara khalifah dan para pemberontak tingkat provinsi yang marah atas kebijakan kontroversial khalifah.
 
Setelah [[Pembunuhan Utsman|pembunuhan]] Utsman pada tahun 656, Ali terpilih sebagai khalifah di Madinah. Dia segera menghadapi dua pemberontakan terpisah, kedua pemberontakan ini ditujukan untuk membalas kematian Utsman dan menuntut khalifah untuk menangkap pembunuhnya. Pemberontakan pertama dimulai oleh tiga serangkai [[Thalhah bin Ubaidillah|Thalhah]], [[Zubair bin Awwam|Zubair]], kedua sahabat Muhammad, dan jandanya [[Aisyah]], janda Muhammad yang menguasai [[Basra]] di [[Mesopotamia Hilir]]; mereka berhasil dikalahkan oleh Ali dalampada [[Pertempuran Jamal]] di tahun 656. Di tempat lain, [[Muawiyah I|Muawiyah bin Abu Sufyan]], yang baru saja disingkirkan Ali dari jabatan gubernur [[Bilad asy-Syam|Suriah]], berperang melawan Ali dalam [[Pertempuran Siffin]] pada tahun 657, yang berakhir dengan proses arbitrase yang gagal dan menyebabkan sebagian pendukung Ali mengasingkan diri. Mereka membentuk kelompok [[Khawarij]], yang kemudian meneror masyarakat dan dihancurkan oleh Ali dalam [[Pertempuran Nahrawan]] pada tahun 658. [[Pembunuhan Ali|Ali dibunuh]] pada tahun 661 oleh pemberontak Khawarij, [[Ibnu Muljam]]. Pembunuhan Ali membuka jalan bagi Muawiyah untuk merebut kekuasaan dan mendirikan dinasti [[Kekhalifahan Umayyah]].
 
Dalam [[budaya Islam|budaya Muslim]], Tempat Ali dikatakan berada di urutan kedua setelah Muhammad. Ali dihormati karena keberaniannya, kejujurannya, pengabdiannya yang teguh pada Islam, kemurahan hati, dan perlakuan setara terhadap semua Muslim. Bagi para pengagumnya, ia telah menjadi pola dasar Islam yang tidak korup dan kesatriaan pra-Islam. Muslim Sunni menganggapnya sebagai ''[[Khulafaur Rasyidin]]'' ({{lit|Khalifah yang mendapat petunjuk}}) terakhir, sementara Muslim Syiah menghormatinya sebagai [[Dua Belas Imam|Imam]] pertama mereka, yaitu penerus agama dan politik yang sah bagi Muhammad. [[Makam Imam Ali|Makam Ali]] di [[Najaf]], Irak, adalah tujuan utama ziarah Syiah. Warisan Ali kini dikumpulkan dan dipelajari dalam berbagai buku, yang paling terkenal di antaranya adalah {{Transl|ar|[[Nahjul Balaghah]]}}.<!--JANGAN menambahkan kutipan pada pembuka, kecuali untuk materi yang kemungkinan besar akan ditentang, per [[MOS:LEADCITE]] ([[:en:Wikipedia:Manual of Style/Lead section#Citations)]]. PINDAHKAN kutipan yang tidak diperlukan ke badan artikel.-->
Baris 131 ⟶ 129:
{{Utama|Masa pemerintahan Ali}}
 
=== PemilihanPelantikan (656)===
{{Main|Pelantikan Ali sebagai khalifah}}
[[File:The swearing of allegiance to Ali at Kufa after the murder of Osman. A dark-skinned youth, possibly Belal, holds Ali's double-bladed sword, Zulfikar. From a manuscript of Maktel-i Ali Resul by Lami'i Celebi, late 16th century or early 17th century.jpg|thumb|Ali menerima janji setia, dari naskah {{Transliteration|ar|Maktel-i Ali resul}}, tertanggal akhir abad keenam belas atau awal abad ketujuh belas.]]
Baris 229 ⟶ 227:
Bani Ali juga dianiaya di bawah [[Kekhalifahan Abbasiyah|Abbasiyah]], yang menggulingkan Bani Umayyah pada tahun 750.{{Sfn|Daftary|2014}}{{Sfn|Momen|1985|p=71}} Beberapa kelompok dari Bani Ali kemudian memberontak,{{Sfn|Lewis|2012}} sementara beberapa lainnya mendirikan dinasti regional di daerah terpencil.{{Sfn|Daftary|2014}}{{Sfn|Donner|1999|p=26}} Secara khusus, melalui pemenjaraan atau pengawasan, Bani Abbasiyah menyingkirkan para imam Syiah Imamiyah dari kehidupan publik,{{Sfn|Sachedina|1981|p=25}}{{Sfn|Dakake|2007|p=211}} selama periode ini, Bani Abbasiyah dianggap bertanggung jawab atas kematian para imam.{{Sfn|Pierce|2016|p=44}}{{Sfn|Momen|1985|p=44}} Imamiyah Arus Utama adalah pendahulu dari [[Syiah Dua Belas Imam]],{{Sfn|McHugo|2017|p=107}} yang percaya bahwa imam kedua belas dan terakhir mereka, [[Muhammad al-Mahdi]], lahir sekitar tahun 868,{{Sfn|Momen|1985|p=161}} namun disembunyikan dari publik pada tahun 874 karena takut akan penganiayaan. Dia dipercaya tetap gaib atas kehendak Tuhan sampai kemunculannya kembali di akhir zaman untuk memberantas ketidakadilan dan kejahatan.{{Sfn|Amir-Moezzi|1998}}{{Sfn|McHugo|2017|p=108}} Satu-satunya perpecahan bersejarah di kalangan Imamah terjadi ketika imam keenam mereka, [[Ja'far ash-Shadiq]], meninggal pada tahun 765.{{Sfn|Daftary|2014}}{{Sfn|McHugo|2017|p=107}} Beberapa orang mengeklaim bahwa penggantinya yang ditunjuk adalah [[Isma'il bin Ja'far|Isma'il]], putra ash-Shadiq yang telah meninggal sebelum ash-Shadiq. Ini adalah awal dari terbentuknya Syiah [[Isma'iliyah]],{{Sfn|Daftary|2014}} yang kemudian berhasil meraih kesuksesan politik pada pergantian abad kesepuluh,{{Sfn|Haider|2014|p=92}} dan mendirikan [[Kekhalifahan Fatimiyah]] di Mesir dan [[Qaramitah]] di [[Arabia Timur|Bahrain]].{{Sfn|Daftary|2007|pp=2, 110, 128}}
 
== KarakterPenggambaran ==
[[File:Bab al-Nasr in 2017, photo by Hatem Moushir 26.jpg|thumb|Pedang dan perisai Ali diukir di Bab al-Nasr, Kairo.]]
{{Utama|Masa pemerintahan Ali}}
Sering dipuji karena kesalehan dan keberaniannya, Ali berjuang untuk menegakkan keyakinannya, namun juga bermurah hati dalam kemenangan, bahkan mempertaruhkan kemarahan beberapa pendukungnya untuk mencegah perbudakan perempuan.{{Sfn|Steigerwald|2004}}{{Sfn|Momen|1985|p=25}}{{sfn|Madelung|1997|pp=309–310}}{{sfn|Momen|1985|p=25}}{{Sfn|Shah-Kazemi|2019|p=72}}{{Sfn|Veccia Vaglieri|2012a}} Dia juga menunjukkan kesedihannya, menangisi orang mati, dan dilaporkan mendoakan musuh-musuhnya.{{sfn|Veccia Vaglieri|2012a}} Namun Ali juga dikritik karena idealisme dan ketidakfleksibelan politiknya,{{Sfn|Veccia Vaglieri|2012a}}{{Sfn|Madelung|1997|p=|pp=149–50}} karena kebijakan egaliter dan keadilannya yang ketat membuat banyak orang tidak setuju.{{Sfn|Ayoub|2014|p=134}}{{Sfn|Tabatabai|1975|p=44}} Namun, sejarawan Muslim mencatat bahwa sifat-sifat ini juga terdapat dalam diri Muhammad,{{Sfn|Tabatabai|1975|p=46}}{{Sfn|Shah-Kazemi|2019|p=89}} yang telah termaktub dalam Al-Qur'an.{{Sfn|Tabatabai|1975|p=|pp=46, 64}} Bagaimanapun juga, sifat-sifat Ali ini, yang berakar pada keyakinan agamanya, berkontribusi pada citranya di mata para pengikutnya saat ini sebagai teladan kebajikan Islam, terutama menyangkut masalah keadilan.{{sfn|Veccia Vaglieri|2012a}}{{Sfn|Madelung|1997|p=310}}{{Sfn|Ayoub|2014|p=134}}{{sfn|Shah-Kazemi|2015b}} Ali juga dipandang sebagai model utama patriotisme Islam ({{Transl|ar|[[futuwah]]}}).{{Sfn|Shah-Kazemi|2007|p=189n1}}{{Sfn|Glassé|2001|p=41}}{{Sfn|Momen|1985|p=90}}
Ali dianggap oleh para pengikutnya sebagai teladan dalam perbuatan kebaikan yang esensial, khususnya dalam hal keadilan.{{sfn|Haj Manouchehri|2022}} Namun, catatan sejarah tentangnya sering kali memihak. Hal ini mungkin karena konflik-konflik awal Muslim yang melibatkan Ali telah diabadikan selama berabad-abad dalam tulisan-tulisan yang sektarian.{{sfn|Veccia Vaglieri|1960|p=385}} Misalnya, secara pribadi, Ali digambarkan dalam beberapa sumber Sunni sebagai sosok yang botak, bertubuh kekar, berkaki pendek, berbahu lebar, badannya berbulu, berjanggut putih panjang, dan mengalami radang mata.{{Sfn|Veccia Vaglieri|1960}} Sementara itu, catatan Syiah tentang penampilan Ali sangat berbeda dan mungkin lebih cocok dengan reputasinya sebagai seorang pejuang ulung.{{sfn|Abbas|2021|p=63}} Ia juga kerap tampil positif dalam karya seni Syiah dan Sufi.{{sfn|Haj Manouchehri|2022}} Dalam beberapa sumber Sunni, Ali juga ditampilkan sebagai orang yang kasar, keras, dan tidak ramah;{{sfn|Veccia Vaglieri|1960}} sedangkan sumber-sumber Syiah menggambarkan Ali sebagai orang yang murah hati, lemah lembut, dan ceria,{{sfn|Glassé|2001|p=41}}{{sfn|Haj Manouchehri|2022}} sampai-sampai propaganda pada perang Suriah tampaknya menuduhnya bersikap sembrono.{{Sfn|Shah-Kazemi|2022|p=105}} Sumber-sumber Syiah dan Sufi juga penuh dengan kisah-kisah tentang tindakan kebaikannya, terutama kepada orang miskin.{{Sfn|Shah-Kazemi|2022|p=|pp=35{{ndash}}36}} Kualitas-kualitas penting dalam diri seorang panglima, yang dijelaskan dalam sebuah surat tentang Ali, mungkin merupakan potret dirinya yang paling baik: tidak mudah marah, senang memaafkan, baik hati terhadap yang lemah, dan keras terhadap yang kuat.{{Sfn|Shah-Kazemi|2022|p=104}} Sahabat Ali, [[Sa'sa'ah bin Suhan|Sa'sa'a ibn Suhan]], diriwayatkan menggambarkannya sebagai berikut.
 
Ali dianggap oleh para pengikutnya sebagai teladan dalam perbuatan kebaikan yang esensial, khususnya dalam hal keadilan.{{sfn|Haj Manouchehri|2022}} Namun, catatanCatatan sejarah tentangnyatentang seringpenampilan kali memihak. Hal ini mungkin karena konflik-konflik awal Muslim yang melibatkanfisik Ali telahseringkali diabadikan selama berabad-abad dalam tulisan-tulisanbersifat yang sektariantendensius.{{sfn|Veccia Vaglieri|1960|p=3852012a}} Misalnya, secara pribadi, Ali digambarkan dalam beberapa sumber Sunni sebagai sosok yang botak, bertubuhberbadan kekartegap, berkaki pendek, berbahu lebar, badannyabadan berbulu, berjanggut putih panjang, dan mengalamiterkena radang mata.{{Sfn|Veccia Vaglieri|19602012a}} Sementara itu, catatanCatatan Syiah tentang penampilanpenggambaran Ali sangat berbeda. danHal itu mungkin karena lebih cocok dengan reputasinya sebagai seorang pejuang ulungyang cakap.{{sfn|Abbas|2021|p=63}} IaDemikian juga kerap tampil positifpula, dalam karya seni Syiah dan Sufi.{{sfn|Haj Manouchehri|2022}} Dalam beberapa sumber Sunni, Ali juga ditampilkandigambarkan sebagai orang yang kasarkeras, keraskasar, dan tidak ramah;.{{sfn|Veccia Vaglieri|19602012a}} sedangkanSebaliknya, sumber-sumber Syiah menggambarkan Alimenggambarkannya sebagai orang yang murah hati, lemah lembut, dan ceria, sampai-sampai propaganda perang Suriah menuduhnya bersikap sembrono.{{sfn|Glassé|2001|p=41}}{{sfn|Haj ManouchehriShah-Kazemi|20222015b}} sampai-sampai propaganda pada perang Suriah tampaknya menuduhnya bersikap sembrono.{{Sfn|Shah-Kazemi|20222019|p=105}} Sumber-sumber Syiah dan [[Sufisme|Sufi]] juga penuh dengan kisah-kisahlaporan tentang tindakan kebaikannya, terutama kepada orang miskin.{{Sfn|Shah-Kazemi|20222019|p=|pp=35{{ndash}}36}} KualitasSifat-kualitassifat penting dalam diri seorang panglima, yang dijelaskandigambarkan dalam sebuah surat tentangyang dikaitkan dengan Ali, mungkin merupakan potretpenggambaran dirinyasebenarnya yangdari paling baikAli: tidak mudahlambat marah, senang memaafkan, baik hati terhadap yang lemah, dan keras terhadap yang kuat.{{Sfn|Shah-Kazemi|20222019|p=104}} Sahabat AliRekannya, [[SaSha'sasha'ah bin Suhan|Sa'sa'a ibn SuhanShuhan]], diriwayatkan menggambarkannya dengan cara yang sama, "Dia [Ali] ada di antara kita sebagai berikutsalah satu dari kita, dengan watak yang lembut, kerendahan hati yang kuat, memimpin dengan pendekatan halus, meskipun kami kagum padanya dengan rasa kagum yang dimiliki seorang tahanan yang terikat terhadap orang yang memegang pedang di atas kepalanya."{{sfn|Shah-Kazemi|2015b}}{{sfn|Shah-Kazemi|2019|p=104}}
{{blockquote|Dia [Ali] ada di antara kita sebagai salah satu dari kita, dengan watak yang lembut, kerendahan hati yang kuat, memimpin dengan pendekatan halus, meskipun kami kagum padanya dengan rasa kagum yang dimiliki seorang tahanan yang terikat terhadap orang yang memegang pedang di atas kepalanya.{{sfn|Haj Manouchehri|2022}}{{sfn|Shah-Kazemi|2022|p=104}}}}
 
== Nama dan gelar ==
Baris 241 ⟶ 239:
 
== Pandangan ==
{{Infobox saint|name=Ali|image=The first three Shiite Imams- Ali with his sons Hasan and Husayn, illustration from a Qajar manuscript, Iran, 1837-38 (gouache on paper).jpg|imagesize=150|alt=|caption=Ilustrasi guas Ali (tengah) dan putra-putranya, Hasan dan Husain, ({{circa|1838}}, oleh pelukis tak dikenal)|titles={{Hlist|Khalifah|Imam}}|birth_date=|birth_place=|home_town=|residence=|death_date=|death_place=|feast_day=|venerated_in=[[Islam]]<br>[[Baháʼí]]<br>[[Druze]]<br>[[Yarsanisme]]|beatified_date=|beatified_place=|beatified_by=|canonized_date=|canonized_place=|canonized_by=|major_shrine=[[Makam Imam Ali]], [[Najaf]]|attributes=|patronage=|issues=|suppressed_date=|suppressed_by=|influences=|tradition=|influenced=|major_works=|birth_name=}}
{{Kembangkan bagian}}
{{Infobox saint|name=Ali|image=The first three Shiite Imams- Ali with his sons Hasan and Husayn, illustration from a Qajar manuscript, Iran, 1837-38 (gouache on paper).jpg|imagesize=150|alt=|caption=Ilustrasi guas Ali (tengah) dan putra-putranya, Hasan dan Husain, 1838, oleh pelukis tak dikenal|titles={{Hlist|Khalifah|Imam}}|birth_date=|birth_place=|home_town=|residence=|death_date=|death_place=|feast_day=|venerated_in=[[Islam]]<br>[[Baháʼí]]<br>[[Druze]]<br>[[Yarsanisme]]|beatified_date=|beatified_place=|beatified_by=|canonized_date=|canonized_place=|canonized_by=|major_shrine=[[Makam Imam Ali]], [[Najaf]]|attributes=|patronage=|issues=|suppressed_date=|suppressed_by=|influences=|tradition=|influenced=|major_works=|birth_name=}}
 
=== Islam ===
Baris 251 ⟶ 248:
[[Berkas:Memorial_stone_Imam_Reza.jpg|thumb|Ayat {{Transliteration|ar|Walayah}}, mungkin pernyataan paling kontroversial dalam Al-Quran yang terkait dengan Ali, terukir di tepi batu peringatan ini, berasal dari era [[Kekaisaran Seljuk|Seljuk]].]]
 
Ali secara teratur mewakili Muhammad dalam misi yang umumnya dikaitkan dengan perintah Al-Qur'an.{{sfn|Lalani|2006}}{{sfn|Momen|1985|pp=11–12}} Misalnya, [[Ayat Walayah|ayat {{Transl|ar|Walayah}}]] ({{Qr3fQref|5|55}}) merujuk pada saat Ali memberikan cincinnya kepada seorang pengemis, saat salat di masjid, menurut catatan Syiah dan beberapa sumber Sunni.{{sfn|Nasr et al.|2015|p=706}} Menurut sumber-sumber tersebut, ayat ini memberi Ali otoritas spiritual ({{Transliterasi|ar|[[walayah]]}}) yang sama dengan Muhammad.{{sfn|Nasr|Dagli|Dakake|Lumbard|2015|p=706-7}}{{Sfn|Mavani|2013|p=46}} Dalam sumber Syiah, dikatakan bahwa {{Transl|ar|[[Ayat Tabligh]]}} ({{Qref|5|67}}) mendorong Muhammad untuk menunjuk Ali sebagai penggantinya di Ghadir Khum, sedangkan {{Transl|ar|[[ayat Ikmal ad-Din|Ikmal ad-Din]]}} ({{Qref|5|3}}) yang turun setelahnya mengumumkan kesempurnaan agama Islam.{{Sfn|Mavani|2013|pp=70{{ndash}}71}} [[Ayat Penyucian]] ({{Qref|33|33}}) menyangkut status kesucian [[Ahlulbait]] ({{Lit|penghuni rumah}}), yang terbatas pada Ali, Fatimah, dan kedua putra mereka didalam keyakinan kaum Syiah dan beberapa sumber Sunni.{{Sfn|Momen|1985|pp=16, 17}}{{Sfn|Leaman|2006}}{{Sfn|Momen|1985|pp=16–7, 325}} Referensi lain dari Al-Qur'an yang membahas penycian Ahlulbait mungkin termaktub dalam [[Ayat Mawaddah|ayat {{Transliterasi|ar|Mawaddah}}]] ({{Qref|42:|23}}).{{sfn|Lalani|2000|p=66}}{{Sfn|Momen|1985|p=152}}{{Sfn|Mavani|2013|p=|pp=41, 60}} Dalam doktrin Syiah, ayat ini merupakan amanat Al-Quran untuk mencintai dan mengikuti Ahlulbait.{{Sfn|Mavani|2013|p=41|pp=}}{{sfn|Lalani|2000|pp=|p=66}}
 
==== Dalam literatus hadis ====
Baris 264 ⟶ 261:
[[File:Arabic caligraphic seal in Hagia Sophia.jpg|thumb|Kata 'Ali' dalam [[Kaligrafi Islam|Kaligrafi Arab]], tertulis di [[Hagia Sophia]], [[Turki]].]]
Dalam Islam Sunni, Ali dihormati sebagai sahabat dekat Muhammad,{{Sfn|Rauf|2007|p=201}} dan otoritas terkemuka dalam penafsiran Al-Qur'an dan hukum Islam,{{Sfn|Lalani|2006|p=28}}{{Sfn|Rauf|2007|p=202}} serta sumber hikmah dalam spiritualitas Sunni.{{Sfn|Shah-Kazemi|2007|p=134}} Ketika Muhammad meninggal pada tahun 632, Ali mengklaim kepemimpinannya, mungkin mengacu pada Ghadir Khum,{{Sfn|Momen|1985|pp=19{{ndash}}20}}{{Sfn|Amir-Moezzi|2014}} tapi dia akhirnya menerima pemerintahan dari tiga khalifah pertama demi kepentingan persatuan umat Islam.{{Sfn|Keaney|2021|p=136}} Ali digambarkan dalam sumber-sumber Sunni sebagai penasihat terpercaya tiga khalifah pertama,{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}}{{sfn|Poonawala|1982}} sementara konflik mereka dengan Ali diminimalkan,{{Sfn|Jafri| 1979|p=45}}{{Sfn|Shah-Kazemi|2019|p=78}} sejalan dengan kecenderungan Sunni untuk menunjukkan kerukunan antar sahabat.{{Sfn|Shah-Kazemi|2019|p=78}}{{Sfn|Lucas|2004|p=255-84}}{{Sfn|Soufi|1997|p=120}} Sebagai [[Khulafaur Rasyidin|khalifah Rasyidin]] keempat dan terakhir, Ali memiliki status yang sangat tinggi dalam Islam Sunni, meskipun penghormatan doktrinal terhadap Ali ini merupakan perkembangan terkini, yang mungkin dimulai oleh ahli tradisi Sunni terkemuka, [[Ahmad bin Hanbal]].{{Sfn|Gleave|2008}} Hierarki tradisional Sunni menempatkan Ali di bawah ketiga pendahulunya dan di atas mereka yang berperang melawannya.{{Sfn|Gleave|2008}}{{Sfn|Crone|2005|p=135}}{{Sfn|Rauf|2007|p= 201}} Meskipun begitu, masih terdapat penafsiran ulang mengenai ucapan-ucapan kenabian yang secara eksplisit meninggikan Ali di atas semua sahabat.{{Sfn|Gleave|2008}}
 
<!--
==== In ShiaDalam Islam Syiah ====
{{Main|Pandangan Syiah terhadap Ali}}
[[File:Shi'i_talismanic_piece.jpg|thumb|Ali withbersama his sonsputra-putranya, nineteenthdalam centuryseni [[Iraniankarpet carpetPersia|Iranianpermadani tapestryIran]] pada abad ke-19.]]
Ali takesmenjadi centerperhatian stageutama indalam Shiadoktrin Islam Syiah:{{Sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} TheKata Arabic wordArab ''shi'aSyīʿah'' itselfadalah issingkatan short fordari ''{{Transliteration|ar|shi'aSyīʿat}} of AliʿAlī'' ({{Lit|followers ofpengikut Ali}}),{{Sfn|Shomali|2003|p=14}} hisdan nameSyiah ismenambahkan incorporatednamanya intodalam the daily call to prayer ({{Transliteration|ar|[[adhanadzan]]}}),.{{Sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} andSyiah hemenganggap isAli regardedsebagai assahabat theMuhammad foremostyang companionpaling of Muhammadutama.{{Sfn|Steigerwald|2004|p=36}}{{Sfn|Poonawala|2014|p=305}} TheIslam definingSyiah doctrinemeyakini of Shia Islam is thatbahwa Ali wasadalah thepenerus rightfulsah successorMuhammad ofmelalui Muhammadpenunjukan throughyang divinely-ordainedditetapkan designationTuhan,{{Sfn|Poonawala|1982}}{{Sfn|Momen|1985|p=147}} whichyang ispada primarilydasarnya amerujuk referencepada to theperistiwa Ghadir KhummKhum.{{Sfn|Daftary|2015|p=172}} Ali isdikatakan thoughttelah tomewarisi haveotoritas inheritedpolitik thedan political and religious authority ofagama Muhammad, evenbahkan beforejauh hissebelum ascensionia tomenjabat thesebagai caliphatekhalifah inpada tahun 656.{{sfn|Gleave|2004}}{{sfn|Mavani|2013|pp=52, 53}} InSecara particularkhusus, Ali'spara predecessorspendahulu areAli regardeddianggap assebagai illegitimatepenguasa rulerstidak andsah usurpersdan ofperampas his rightshak-haknya.{{Sfn|Poonawala|1982}} TheIkatan all-encompassingkesetiaan bondyang ofmenyeluruh loyaltyantara betweenMuslim ShiaSyiah Muslimsdan andpara theirimam imamsmereka (andserta Muhammad indalam hiskapasitasnya capacitysebagai asnabi dan imam) is knowndikenal assebagai {{TransliterationTransl|ar|walayawalayah}}.{{Sfn|Haider|2014|p=34}} Ali isjuga alsodianggap thoughtdiberkahi todengan be endowed with the privilege ofkeistimewaan [[Shafasyafa'a|intercessionat]] on thepada [[Judgement Day in IslamYaumulkiamah|JudgmentHari DayPenghakiman]].{{sfn|Gleave|2008}} Early onAwalnya, somebeberapa Shiaspenganut evenSyiah attributedbahkan divinitymengaitkan tokeilahian dengan Ali,{{Sfn|Poonawala|1982}}{{Sfn|Steigerwald|2004|p=36}} butnamun suchdikatakan extremebahwa viewspandangan wereekstrem graduallyseperti rooteditu outsecara ofperlahan Shi'ismdicabut dari ajaran Syiah.{{Sfn|Momen|1985|pp=67{{ndash}}68}}
 
InDalam Shiakepercayaan beliefSyiah, Ali alsojuga inheritedmewarisi theilmu esoteric knowledge ofesoterik Muhammad,{{Sfn|Shah-Kazemi|2015b}}{{Sfn|Steigerwald|2004|p=37}} for instancemisalnya, inberdasarkan viewhadis of the prophetic hadithkenabian, "IAku [Muhammad] am theadalah citykota ofilmu knowledgepengetahuan, anddan Ali isadalah itspintu gategerbangnya."{{Sfn|Shah-Kazemi|2015b}} Ali isdengan thusdemikian regardeddianggap, aftersebagai Muhammad,penafsir asAl-Qur'an thedan interpreter,satu-satunya {{Transliteration|el|parsumber excellence}},otoritatif ofdari the Quran and the sole authoritative source of itsajaran-ajaran (esotericesoteriknya) teachingssetelah Muhammad.{{Sfn|Daftary|2015|p=172}} UnlikeBerbeda dengan Muhammad, however, Ali is not thought todiperkirakan havetidak receivedmenerima [[WahyWahyu|divinewahyu revelationilahi]] ({{TransliterationTransl|ar|wahy}}), thoughmeskipun heia mightmungkin havedibimbing beenoleh guidedinspirasi by divine inspirationilahi ({{TransliterationTransl|ar|ilham}}).{{sfn|Gleave|2004}}{{sfn|Mavani|2013|pp=52{{ndash}}53}} VerseAyat {{Qref|21:|73}} ofterkadang thedikutip Qurandalam iskonteks sometimes cited hereini, "WeDan madeKami themmenjadikan imams,mereka guidingitu bysebagai Ourpemimpin-pemimpin command,yang andmemberi Wepetunjuk revealeddengan ({{Transliteration|ar|awhayna'}})perintah toKami themdan theKami performancewahyukan of good deeds,kepada themereka maintenanceagar ofberbuat prayerskebaikan, andmelaksanakan thesalat givingdan ofmenunaikan [[Zakat|{{transliteration|ar|zakat}}]] (alms), anddan theyhanya usedkepada toKami worshipmereka Usmenyembah."{{sfn|Tabatabai|1975|pp=186–189}} ShiaMuslim MuslimsSyiah alsojuga believe in themempercayai [[Ismah|infallibilityinfalibilitas]] of Ali, asyaitu withbahwa Muhammad,Ali thatdilidungi is,secara theirilahi divinedari protectiondosa, fromseperti sinshalnya Muhammad.{{sfn|Gleave|2008}}{{Sfn|Haider|2014|p=42}} Here,Dalam thekonteks ini, [[verseayat of purificationPenyucian]] is sometimesterkadang citeddikutip.{{sfn|Mavani|2013|p=68}}{{Sfn|Momen|1985|p=155}} Ali'sOleh karena itu, [[Sunnah|wordskata-kata anddan deedsperbuatan]] areAli thereforedianggap considered asebagai model for the Shia communitybagi andkomunitas aSyiah sourcedan forsumber theirperintah religiousagama injunctionsmereka.{{sfn|Momen|1985|p=174}}{{sfn|Shah-Kazemi|2015a|p=38}}
 
==== InDalam AlawismAlawiyah ====
TheKaum [[AlawitesAlawiyah]] veneratemenghormati Ali, theImam firstpertama ofdari theDua TwelveBelas ImamsImam, assebagai themanifestasi physicalfisik manifestation of GodTuhan.{{Sfn|Nisan|2002|p=116}}{{Sfn|Cosman|Jones|2009|p=407}} Even,Bahkan the Alawite testimony of faith (''[[shahadasyahadat]]'') translateskaum asAlawi "therediterjemahkan issebagai "Tidak noada GodTuhan butselain Ali".{{Sfn|Atwan|2015|p=58}} TheTritunggal AlawiteAlawi trinitymenyatakan envisionsbahwa GodTuhan asterdiri beingdari composedtiga ofmanifestasi three distinct manifestationsberbeda, ''Ma'naMaʿna'' (meaningarti), ''Ism'' (Namenama) anddan ''Bab'' (Doorpintu); whichyang togetherbersama-sama constitutemembentuk an“trinitas "indivisibleyang tak trinity"terpisahkan”. ''Ma'naMaʿna'' symbolises themelambangkan "sourcesumber anddan meaningmakna ofsegala all thingssesuatu" indalam Alawitemitologi mythologyAlawiyah. AccordingMenurut todoktrin Alawite doctrinesAlawi, ''MaMaʿna'na'' generated themelahirkan ''Ism'', whichyang inkemudian turn built themembangun ''Bab''. These beliefs are closely tiedKeyakinan toini theterkait Alawiteerat doctrinedengan ofdoktrin reincarnationsAlawi oftentang thereinkarnasi trinitytrinitas.{{Sfn|Ismail|2016|p=67}}{{Sfn|Moosa|1987|p=311–312}} TheTrinitas final trinity ofterakhir [[reincarnationreinkarnasi]] indalam thetrinitas AlawiteAlawi trinityterdiri consists ofdari Ali (''Ma'naMaʿna''), Muhammad (''Ism'') anddan [[Salman the Persianal-Farisi]] (''Bab''). AlewitesKaum depictAlawi themmasing-masing asmenggambarkannya thesebagai skylangit, sunmatahari, anddan moon respectivelybulan. AlawitesKaum Alawi deifymendewakan Ali as thesebagai "lastmanifestasi andTuhan supremeyang manifestationterakhir ofdan Godtertinggi" whoyang builtmembangun thealam universesemesta, attributemengaitkannya todengan himkeunggulan divine superiorityilahi, anddan believepercaya thatbahwa Ali createdmenciptakan Muhammad anddan gavememberinya himmisi theuntuk missionmenyebarkan to spreadajaran Al-Qur'anic teachingsan ondi earthbumi.{{Sfn|Moosa|1987|p=312}}{{Sfn|Esposito|Moosa|1995|p=64}}{{Sfn|Ismail|2016|p=67}}{{Sfn|Nisan|2002|p=115, 117}}
 
=== InDalam otheragama religionslaim ===
InDalam thekepercayaan [[Druze]] faith, Ali isdianggap consideredsebagai a"nabi kecil"minor prophet," likeseperti [[Plato]] anddan [[SocratesSokrates]].<ref>[https://rpl.hds.harvard.edu/faq/druze-syria "Druze in Syria"]. ''Harvard Divinity School''. [[Harvard University Press]]. Archived from [http://web.archive.org/web/20230920161333/https://rpl.hds.harvard.edu/faq/druze-syria the original] on 9 December 2023. Retrieved 9 December 2023.</ref> EvenMeskipun thoughkepercayaan theini faithawalnya originallyberkembang developeddari out of theSyiah [[Isma'ilism|Isma'iliiliyah]] branch of Shia Islam, the Druze arebukanlah not MuslimsMuslim,{{Sfn|Jacobs|2014|p=193}}{{Sfn|McLaurin| 1979|p=114}} anddan dotidak not accept themenerima [[Five Pillars ofRukun Islam|five pillarsLima ofRukun Islam]].{{Sfn|McLaurin|1979|p=114}} InMenurut keyakinan [[YarsanismYarsanisme]], asebuah religionagama foundedyang bydidirikan theoleh mistikus [[Kurdishorang populationKurdi|KurdishKurdi]] mystic, [[Sultan Sahak]], Ali isdianggap thoughtsebagai toinkarnasi be an incarnation of GodTuhan,{{Sfn|Algar|1994|p=513}} anddan lebih superiorunggul todari Muhammad,{{Sfn|Algar|1994|p=513}} buttetapi theirpenggambaran imagemereka asterhadap aAli dianggap sebagai penggambaran dari sekte [[Ghulat]] ({{Lit|exaggerators|extremists}}) subsectyang ofditolak Shiadalam Islam ispada incorrect''umumnya.''{{Sfn|Algar|1994|p=513}}-->
 
== Warisan ==
Baris 308 ⟶ 305:
===Karya lainnya===
{{Transliteration|ar|[[Du'a Kumail]]}} adalah kumpulan doa Syiah populer yang dikaitkan dengan Ali, yang disampaikan oleh temannya, [[Kumail bin Ziyad]].{{sfn|Gleave|2008}} Karya lain yang dikaitkan dengan Ali adalah {{Transl|ar|Kitab al-Diyat}} yang berisi tentang hukum Islam dan dikutip lengkap dalam kumpulan hadis Syiah {{Transl|ar|[[Man La Yahduruhu al-Faqih]]}}.{{sfn|Modarressi|2003|pp=12–13}} Keputusan hukum dan perintah eksekutif Ali pada masa kekhalifahannya juga telah dicatat.{{sfn|Modarressi|2003|p=17}} Karya-karya lain yang masih ada yang dikaitkan dengan Ali dikumpulkan dalam {{Transl|ar|[[Kitab al-Kafi]]}} dan sumber Syiah lainnya.{{sfn|Gleave|2008}}
 
===Historiografi===
{{See also|Historiografi Islam awal}}
Banyak yang telah ditulis tentang Ali dalam literatur Islam, nomor dua setelah Muhammad.{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} Namun, banyak dari materi ini diwarnai oleh bias positif atau negatif terhadap Ali.{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} [[sumber primer|Sumber utama]] tentang Ali adalah Alquran, hadis, dan [[Historiografi Islam awal|karya Islam awal]] lainnya,{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} yang paling terkenal adalah ''[[Kitab Sulaim bin Qais]]'' yang dikaitkan dengan sahabat Ali.{{sfn|Clarke|2005|p=59}} Karya-karya seperti itu pada awalnya cukup langka, namun hal ini berubah dengan diperkenalkannya kertas yang terjangkau pada periode Abbasiyah. Misalnya, setidaknya dua puluh satu monografi disusun tentang Pertempuran Siffin antara tahun 750 dan 950, tiga belas di antaranya ditulis oleh sejarawan awal [[Abu Mikhnaf]]. Sebagian besar monografi ini tidak ada kecuali melalui kutipan-kutipan pada koleksi-koleksi selanjutnya, seperti {{Transliteration|ar|[[Tarikh ath-Thabari]]}}.{{sfn|Robinson|2003|pp=27, 28, 34}} Selain banyak karya yang ditulis oleh umat Islam, [[sumber sekunder]] tentang Ali mencakup tulisan-tulisan [[Kristen Arab]], [[Hindu]], dan juga karya-karya sarjana Barat.{{sfn|Afsaruddin|Nasr|2023}} Ketika menulis tentang Ali, para cendekiawan Barat awal sering menganggap laporan-laporan yang dikumpulkan pada periode-periode selanjutnya adalah laporan palsu karena para penulisnya sering mengemukakan pandangan-pandangan partisan Sunni atau Syiah mereka sendiri. Misalnya, [[Leone Caetani|L. Caetani]] sering menolak laporan sejarah yang dikaitkan dengan Ibnu Abbas yang pro-Ali dan Aisyah yang anti-Ali. Caetani malah lebih memilih catatan yang dilaporkan tanpa [[isnad|{{transliterasi|ar|isnad}}]] oleh sejarawan awal seperti [[Ibnu Ishaq]]. Sebaliknya, [[Wilferd Madelung|W. Madelung]] berpendapat bahwa tendensiusnya sebuah laporan tidak berarti laporan tersebut dibuat-buat. Madelung malah menganjurkan otentikasi laporan sejarah berdasarkan kesesuaiannya dengan peristiwa dan tokoh lain.{{sfn|Madelung|1997|pp=xi, 19, 20}}
 
== Lihat pula ==