Yahya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Ersgad (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(131 revisi perantara oleh 61 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Untuk|tokoh ini dalam sudut pandang Kristen|Yohanes Pembaptis}}
{{rapikan}}
{{Infobox person
| honorific_prefix = Nabi
| name = Yaḥyā<br/>يحيى<br/>[[Yohanes Pembaptis]]
| honorific_suffix = 'alaihissalam
| image = Prophet Yahya Name.svg
| image_size = 150px
| caption = Kaligrafi Yahya '''alaihis-salam''
| birth_name =
| birth_date =
| birth_place =
| residence = [[Palestina (kawasan)|Palestina]]
| death_date =
| death_place =
| resting_place =
| resting_place_coordinates =
| other_names = [[Yohanes Pembaptis|Yohanes]]
| years_active =
| notable_works =
| predecessor = [[Zakariyya]]
| successor = [['Isa]]
| spouse =
| children =
| parents =
| father = [[Zakariyya]]
| mother = [[Elisabet|Elisyeba]]
| relatives = [[Maryam]] (sepupu)
}}{{Nabi Islam}}
'''Yahya''' ({{lang-ar|يحيىٰ|Yaḥyā}}) adalah tokoh dalam [[Al-Qur'an]] dan [[Alkitab]]. Dia adalah putra [[Zakariyya]]. Yahya/Yohanes/John/Yuhana dipandang sebagai nabi dan dihormati dalam Ajaran Agama Islam, Baha'i, dan Mandaeisme, Yahya/Yohanes/John/Yuhana hidup sekitar abad pertama Masehi di Palestina saat kawasan tersebut masih diduduki oleh kekuasaan Romawi/Rum/Rumanian. Tokoh ini disebut ''[[Yohanes Pembaptis]]'' dalam Kristen.
 
== Ayat ==
'''Nabi Yahya''' ialah putra [[Nabi Zakariya]]. Sejak kecil telah menunjukkan kealimannya. Beliau dikenal sebagai sang Pembaptis karena jika ada seseorang yang hendak bertobat, beliau akan memandikannya di [[Sungai Yordania]].
{{quote|Kemudian para malaikat memanggilnya, ketika dia berdiri melaksanakan salat di mihrab, "Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya, yang membenarkan suatu kalimat (firman) dari Allah, panutan, berkemampuan menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang nabi di antara orang-orang saleh."|{{cite quran|3|39|style=inline}}}}
{{quote|Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis.'|{{Alkitab|Matius 11: 11}}}}
 
== Nama ==
Nabi Zakaria, ayahnya Nabi Yahya sedar dan mengetahui bahawa anggota-anggota keluarganya, saudara-saudaranya, sepupu-sepupunya dan anak-anak saudaranya adalah orang-orang jahat Bani Israil yang tidak segan-segan melanggar hukum-hukum agama dan berbuat maksiat, disebabkan iman dan rasa keagamaan mereka belum meresap betul didalam hati mereka, sehingga dengan mudah mereka tergoda dan terjerumus ke dalam lembah kemungkaran dan kemaksiatan. Ia khuatir bila ajalnya tiba dan meninggalkan mereka tanpa seorang waris yang dapat melanjutkan pimpinannya atas kaumnya, bahawa mereka akan makin rusak dan makin berani melakukan kejahatan dan kemaksiatan bahkan ada kemungkinan mereka mengadakan perubahan-perubahan di dalam kitab suci Taurat dan menyalah-gunakan hukum-hukum agama.
Terdapat beberapa pendapat mengenai makna dan asal-usul nama "Yahya" yang digunakan Al-Qur'an. Yahya bukanlah ejaan bahasa Arab dari bahasa aslinya. Namanya dalam bahasa Ibrani adalah Yohanan (יוֹחָנָן, ''Yôḥānān'') yang berarti tuhan kasih sayang dan dieja dalam bahasa Arab sebagai Yuhana (يُوحَنَّا, ''Yūḥanna''). Dalam [[Qur'an]] surat Maryam ayat 13,
{{Quote|وَحَنَانًۭا مِّن لَّدُنَّا وَزَكَوٰةًۭ ۖ وَكَانَ تَقِيًّۭا ١٣|dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia adalah seorang yang bertakwa,|{{cite quran|19|13|style=inline}}}}
Dalam ayat tersebut terdapat kata yang sangat jarang digunakan bahkan satu-satunya dalam Al-Qur'an yakni kata hanan (حنان) dan memiliki arti kasih sayang, dijelaskan bahwa Tuhan menganugerahkan rasa kasih sayang darinya untuk Yahya, sehingga namanya dalam bahasa Ibrani disebut Yehohanan/Yohanan, berasal dari kata Yeho (יה) yang merupakan kependekan dari [[YHWH]] (יהוה) dan hanan (חנן) berarti kasih sayang bila digabung maknanya menjadi tuhan(YHWH) yang penuh kasih sayang.
 
Secara [[Etimologi|bahasa]], nama Yahya yang digunakan dalam Al-Qur'an sama dengan nama Ibrani "Yehia" (יְחִיָּה). Yehia sendiri adalah nama orang yang hidup pada masa Dawud atau sekitar sepuluh abad sebelum masa Yahya dan bertugas sebagai penjaga [[tabut perjanjian]], peti yang berisi barang-barang suci Bani Israil, seperti gulungan Taurat dan relik peninggalan [[Musa]] dan [[Harun]].<ref>{{Alkitab|1 Tawarikh 15: 24}}</ref><ref name="biblehub.com">{{cite web|url=https://biblehub.com/topical/j/jehiah.htm|title=Topical Bible: Jehiah|website=biblehub.com}}</ref>
Kekhuatiran itu selalu mengganggu fikiran Zakaria disamping rasa sedih hatinya bahawa ia sejak kahwin hingga mencapai usia sembilan puluh tahun, Tuhan belum mengurniakannya dengan seorang anak yang ia idam-idamkan untuk menjadi penggantinya memimpin dan mengimami Bani Isra'il. Ia agak terhibur dari rasa sedih dan kekhuatirannya semasa ia bertugas memelihara dan mengawasi Maryam yang dapat dianggap sebagai anak kandungnya sendiri. Akan tetapi rasa sedihnya dan keinginanya yang kuat untuk memperolhi keturunan tergugah kembali ketika ia menyaksikan mukjizat hidangan makanan dimihrabnya Maryam. Ia berfikir didalam hatinya bahawa tiada sesuatu yang mustahil di dalam kekuasaan Allah. Allah yang telah memberi rezeki kepada Maryam dalam keadaan seorang diri tidak berdaya dan berusaha, Dia pula berkuasa memberinya keturunan bila Dia kehendaki walaupun usianya sudah lanjut dan rambutnya sudah penuh uban.
 
Para penafsir sering menghubungkan nama Yahya dengan arti "mempercepat" atau "menghidupkan", mengacu pada kemandulan ibu Yahya yang disembuhkan oleh Allah, serta khotbah Yahya yang, sebagaimana diyakini umat Islam, "membuat hidup" iman Bani Israil.<ref>A. Jeffrey, ''Foreign Vocab. of the Qur'an'', Baroda 1938, hlm. 290–291</ref> Arti dari nama ini sama dengan arti dari nama Yehia, yang bermakna "Yahweh hidup".<ref name="biblehub.com"/> Sebagaimana sosok Yehia yang menjadi penjaga tabut perjanjian, sangat mungkin nama "Yahya" digunakan umat Kristen Arab pada abad ke-6 dan ke-7 M sebagai julukan kehormatan pada Yohanan (Yuhana) karena dia dipandang sebagai penjaga dari "tabut perjanjian yang baru". Perjanjian baru di sini merujuk pada 'Isa Al-Masih yang membawa syariat atau hukum baru, yakni Injil, untuk melengkapi dan menyempurnakan syariat lama umat Yahudi, yaitu Taurat.<ref>Ali 'Imran (3): 50</ref><ref>cf. 1 Tawarikh 15: 24 dengan Matius 3: 3</ref>
Pada suatu malam yang sudah larut duduklah Zakaria di mihramnya menghiningkan cipta memusatkan fikiran kepada kebesaran Allah seraya bermunajat dan berdoa dengan khusyuk dan keyakinan yang bulat. Dengan suara yang lemah lembut berucaplah ia dalam doanya: "Ya Tuhanku berikanlah aku seorang putera yang akan mewarisiku dan mewarisi sebahagian dari keluarga Ya'qub, yang akan meneruskan pimpinan dan tuntunanku kepada Bani Isra'il. Aku khuatir bahawa sepeninggalanku nanti anggota-anggota keluargaku akan rusak kembali aqidah dan imannya bila aku tinggalkan mati tanpa seorang pemimpin yang akan menggantikan aku. Ya Tuhanku, tulangku telah menjadi lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban sedang isteriku adalah seorang perempuan yang mandul namun kekuasaan-Mu adalah diatas segala kekuasaan dan aku tidak jemu-jemunya berdoa kepadamu memohon rahmat-Mu mengurniai kau seorang putera yang soleh yang engkau redhai."
 
== Kisah ==
Allah berfirman memperkenankan permohonan Zakaria: "Hai Zakaria Kami memberi khabar gembira kepadamu, kamu akan memperoleh seorang putera bernama Yahya yang soleh yang membenarkan kitab-kitab Allah menjadi pemimpin yang diikuti bertahan diri dari hawa nafsu dan godaan syaitan serta akan menjadi seorang nabi."
Nama Yahya [[Daftar makhluk dan benda yang disebut namanya dalam Al-Qur'an|disebutkan]] dalam [[Al-Qur'an]] (kitab suci Islam) sebanyak lima kali{{efn|Dalam Al-Qur'an, nama Yahya disebutkan lima kali, yakni pada surah:<!--- Disebutkan dalam Al-Qur'an bahasa Arabnya, BUKAN pada terjemahan --->
Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku bagaimana aku akan memperolehi anak sedangkan isteri adalah seorang perempuan yang mandul dan aku sendiri sudah lanjut usianya."
# Ali 'Imran (3): 39
# Al-An'am (6): 85
# Maryam (19): 7, 12
# Al-Anbiya' (21): 90
}} dan kisahnya disebutkan dalam Surah Ali 'Imran (3): 39; Maryam (19): 7, 12-15; dan Al-Anbiya' (21): 89-90. Dalam [[Alkitab]] (kitab suci Kristen), kisah Yahya disebutkan dalam Injil Matius 3, 11, 14; Markus 6; Lukas 1, 3, 9 dan Yohanes 1.
 
=== Latar belakang ===
Allah menjawab dengan firman-Nya: "Demikian itu adalah suatu hal yang mudah bagi-Ku. Tidakkah aku telah ciptakan engkau padahal engkau di waktu itu belum ada sama sekali?"
{{utama|Bani Israil}}
Berkata Zakaria: "Ya Tuhanku, berilah aku akan suatu tanda bahawa isteri aku telah mengandung." Allah berfirman: "Tandanya bagimu bahawa engkau tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari berturut-turut kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah nama-Ku sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah diwaktu petang dan pagi hari."
Setelah [[Sulaiman]] mangkat, [[Kerajaan Israel (kerajaan bersatu)|Kerajaan Israel]] terbagi menjadi dua: kerajaan di utara yang juga disebut [[Kerajaan Israel (Samaria)|Kerajaan Israel]], tapi kerap disebut Kerajaan Utara atau Kerajaan Samaria untuk membedakan dengan Kerajaan Israel lama; dan [[Kerajaan Yehuda]] di selatan.<ref>{{Alkitab|1 Raja-raja 12: 1-24}}</ref> Kerajaan Samaria ditaklukkan Asyur pada 720-an SM.<ref>{{cite book |last=Broshi |first=Maguen |title=Bread, Wine, Walls and Scrolls |url=https://books.google.com/books?id=etTUEorS1zMC&pg=PA174&dq=the+main+reasons+behind+this+expansion+was+the+immigration+of+Israelites+who+came+to+Judah+from+the+Northern+Kingdom+after+the+fall+of+Samaria+in+721+BCE&hl=es-419&sa=X&ei=DCiQVbrTJsbv-AGv4oiICw&ved=0CBkQ6AEwAQ#v=onepage&q=the%20main%20reasons%20behind%20this%20expansion%20was%20the%20immigration%20of%20Israelites%20who%20came%20to%20Judah%20from%20the%20Northern%20Kingdom%20after%20the%20fall%20of%20Samaria%20in%20721%20BCE&f=false |publisher=Bloomsbury Publishing |year=2001 |page=174 |isbn=1841272019}}</ref> Satu setengah abad kemudian, Kerajaan Yehuda ditaklukkan [[Kekaisaran Babilonia Baru|Babilonia Baru]] pada tahun 587 SM dan Bait Suci ([[Baitul Maqdis]], [[Masjid Al-Aqsha]]) yang menjadi pusat ibadah Bani Israil turut dihancurkan. Banyak Bani Israil kemudian diasingkan ke Babilonia. Pada masa-masa selanjutnya, Bani Israil (sebutan untuk keturunan [[Yakub|Ya'qub]]) juga kerap disebut dengan bangsa Yahudi, meski ada juga non-Bani Israil yang menjadi penganut ajaran Yahudi.
 
Setelah lima puluh tahun di pengasingan, Bani Israil diperkenankan kembali ke Palestina dan Bait Suci kembali dibangun. Antara tahun 332-160 SM, kawasan Palestina dikuasai dinasti-dinasti dari Yunani. Mereka mendorong proses [[Helenisasi]] di wilayah bawahannya, menjadikan kebudayaan Yunani sangat dominan di Palestina dan kehidupan sosial-keagamaan Bani Israil. Proses Helenisasi ini memicu umat Yahudi melancarkan [[Pemberontakan Makabe]] dan umat Yahudi berhasil berkuasa secara mandiri di bawah kepemimpinan Dinasti Yahudi [[Hashmonayim]]. Saat meluaskan wilayahnya, Hashmonayim juga memaksa penduduk taklukan untuk memeluk agama Yahudi, meskipun penduduknya bukanlah Bani Israil. Bangsa [[Edom]] kemudian menjadi Yahudi.<ref>Flavius Josephus Antiquities 13.257–258</ref><ref>[http://www.ccel.org/j/josephus/works/ant-13.htm Josephus, ''Ant.'' xiii, 9:1., via]</ref> Pada 37 SM, kekuasaan Hashmonayim atas Palestina berakhir, digantikan oleh [[Herodes yang Agung]], raja bawahan Romawi. Herodes adalah keturunan bangsa Edom yang menjadi pemeluk Yahudi pada masa Hashmonayim.<ref name=":0">[http://www.britannica.com/EBchecked/topic/263437/Herod Herod] at ''Encyclopædia Britannica'': "...thus, Herod was, although a practicing Jew, of Arab origin on both sides."</ref><ref>{{cite web|url=http://ngm.nationalgeographic.com/print/2008/12/herod/mueller-text|title=National Geographic Magazine - NGM.com|website=ngm.nationalgeographic.com}}</ref><ref name=PersPers>Aryeh Kasher dan Eliezer Witztum, ''King Herod: A Persecuted Persecutor: A Case Study in Psychohistory'', hlm. 19-23</ref><ref>Jan Retsö, ''The Arabs in Antiquity: Their History from the Assyrians to the Umayyads'', Routledge (2013), hlm. 374</ref><ref name=Losch>Richard R. Losch, ''All the People in the Bible'', Wm. B. Eerdmans Publishing (2008), hlm. 155</ref> Setelah Herodes Agung mangkat pada 4 SM, wilayah Palestina dibagi-bagi untuk tiga putranya: [[Herodes Arkhelaus]], [[Herodes Antipas]], dan [[Filipus bin Herodes|Herodes Filipus II]]. Secara resmi, mereka tidak menyandang gelar raja sebagaimana ayah mereka.<ref name="Jeffers">{{cite book |last1=Jeffers |first1=James S. |title=The Greco-Roman World of the New Testament Era: Exploring the Background of Early Christianity |date=2000 |publisher=Intervarsity-Press |isbn=978-0830815890 |page=125 |url= https://books.google.com/?id=YGmKaXiUDiYC&pg=PA125&dq=herod+antipas+king#v=onepage&q=herod%20antipas%20king&f=false |accessdate=29 September 2016}}</ref> Arkhelaus menyandang gelar [[etnark]] (semacam gubernur), sedangkan Antipas dan Filipus bergelar tetrark (semacam gubernur). Sebagaimana ayah mereka, ketiganya juga penguasa bawahan Kaisar Romawi.
Nabi Yahya bin Zakaria a.s. tidak banyak dikisahkan oleh Al-Quran kecuali bahawa ia diberi ilmu dan hikmah selagi ia masih kanak-kanak dan bahawa ia seorang putera yang berbakti kepada kedua ora ng tuanya dan bukanlah orang yang sombong durhaka. Ia terkenal cerdik pandai, berfikiran tajam sejak ia berusia muda, sangat tekun beribadah yang dilakukan siang dan malam sehingga berpengaruh kepada kesihatan badannya dan menjadikannya kurus kering, wajahnya pucat dan matanya cekung.
 
Yahya adalah nabi [[Bani Israil]]. Alkitab menyebutkan bahwa dia adalah putra [[Zakariyya]] dan [[Elisabet|Elisyeba]], keduanya merupakan keturunan [[Harun]] dari [[suku Lewi]]. Zakariyya sendiri adalah seorang imam atau pendeta (כֹּהֵן, ''[[kohen]]'').<ref>{{Alkitab|Lukas 1: 5}}</ref> Yahya berdakwah pada masa kekuasaan Kaisar Romawi kedua, [[Tiberius]] (berkuasa 14-37 M), saat [[Pontius Pilatus]] menjabat [[prefek]] (Wali negeri) [[Provinsi Iudaea]] (Palestina).<ref>{{Alkitab|Lukas 3: 1}}</ref>
Ia dikenal oleh kaumnya sebagai orang alim menguasai soal-soal keagamaan, hafal kitab Taurat, sehingga ia menjadi tempat bertanya tentang hukum-hukum agama. Ia memiliki keberanian dalam mengambil sesuatu keputusan, tidak takut dicerca orang dan tidak pula menghiraukan ancaman pihak penguasa dalam usahanya menegakkan kebenaran dan melawan kebathilan.
Ia selalu menganjurkan orang-orang yang telah berdosa agar bertaubat dari dosanya. Dan sebagai tanda taubatnya mereka dipermandikan { dibaptiskan } di sungai Jordan, kebiasaan mana hingga kini berlaku di kalangan orang-orang Kristian dan kerana Nabi Yahya adalah orang pertama yang mengadakan upacara itu, maka ia dijuluki "Yahya Pembaptis".
 
=== Doa ===
Dikisahkan bahawa Hirodus Penguasa Palestin pada waktu itu mencintai anak saudaranya sendiri bernama Hirodia, seorang gadis yang cantik, ayu, bertubuh lampai dan ramping dan berhasrat ingin mengahwininya. Sang gadis berserta ibunya dan seluruh anggota keluarga menyentujui rencan perkahwinan itu, namun Nabi Yahya menentangnya dan mengeluarkan fakwa bahawa perkahwinan itu tidak boleh dilaksanakan kerana bertentangan dengan syariat Musa yang mengharamkan seorang mengahwini anak saudaranya sendiri.
Al-Qur'an menyebutkan bahwa Zakariyya menjadi wali dan penjaga Maryam. Saat mengunjungi Maryam di ruang khusus ibadahnya, Zakariyya melihat makanan. Saat ditanya asal makanan ini, Maryam menjawab bahwa itu dari Allah. Kemudian Zakariyya berdoa agar juga dikaruniai keturunan.<ref>Ali 'Imran (3): 37-38</ref>
 
Para ulama menjelaskan bahwa Maryam mendapatkan buah-buahan yang bukan musimnya sebagai bentuk mukjizat. Zakariyya yang melihat kesalehan Maryam dan karunia Allah yang dikaruniakan padanya menjadi ingin memiliki keturunan sendiri.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=770}} Terkait hubungan kekeluargaan, disebutkan bahwa Hannah, ibu Maryam, adalah saudari Elisyeba, istri Zakariyya. Pendapat lain menyebutkan bahwa Hannah adalah bibi Elisyeba dari pihak ibu.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=789}}
Berita rencana perkahwinan Hirodus dan Hirodia serta fatwa Nabi Yahya yang melarangnya tersiar di seluruh pelosok kota dan menjadi pembicaraan orang di segala tempat di mana orang berkumpul. Herodia si gadis cantik calon isteri itu merasa sedih bercampur marah terhadap Nabi Yahya yang telah mengeluarkan fatwa mengharamkan perkahwinannya dengan bapa saudaranya sendiri, fatwa mana telah membawa reaksi dan pendapat dikalangan masyarakat yang luas. Ia khuatir bahawa bapa saudaranya Herodus calon suami dapat terpengaruh oleh fatwa Nabi Yahya itu dan terpaksa membatalkan perkahwinan yang sudah dinanti-nanti dan diidam-idamkan, bahkan bahkan sudah menyiapkan segala sesuatu berupa pakaian mahupun peralatan yang perlu untuk pesta perkahwinan yang telah disepakati itu.
 
Dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa Zakariyya memohon dengan suara lembut di ruang ibadahnya. Disebutkan bahwa dia sudah berusia senja kala itu dan istrinya adalah seorang wanita mandul. Dia mengkhawatirkan kerabatnya sepeninggalnya dan memohon anak yang akan menjadi pewaris keluarga Ya'qub.<ref>Ali 'Imran (3): 38</ref><ref>Maryam (19): 1-6</ref> Beberapa penafsir menyebutkan bahwa Zakariyya khawatir bahwa setelah dirinya meninggal, kerabatnya tidak bisa mengurus dan memandu Bani Israil dengan hukum Allah sebagaimana mestinya, sehingga dia memohon dikaruniai anak yang saleh dan berbakti agar bisa melanjutkan tugasnya kelak dan menjadi pewaris spiritualnya.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=770}}<ref name="ReferenceA">''Lives of the Prophets'', Leila Azzam, ''Zacharias and John''</ref> Dalam hukum Musa sendiri juga dijelaskan bahwa secara hukum, kedudukan imam itu diwariskan dari ayah ke putranya di kalangan keturunan Harun.<ref>{{Alkitab|Keluaran 28: 1}}</ref>
Menghadapi fatwa Nabi Yahya dan reaksi masyarakat itu, Herodia tidak tinggal diam. Ia berusaha dengan bersenjatakan kecantikkan dan parasnya yang ayu itu mempengaruhi bapa saudaranya calon suaminya agar rencana perkahwinan dilaksanakan menurut rencana. Dengan merias diri dan berpakaian yang merangsang, ia pergi mengunjungi bapa saudaranya Herodus yang sedang dilanda mabuk asmara. Bertanya Herodus kepada anak saudaranya calon isterinya yang nampak lebih cantik daripada biasa : "Hai manisku, apakah yang dapat aku berbuat untukmu. Katakanlah aku akan patuhi segala permintaanmu, kedatanganmu kemari pada saat ini tentu didorong oleh sesuatu hajat yang mendesak yang ingin engkau sampaikan kepadaku. Sampaikanlah kepadaku tanpa ragu-ragu, hai sayangku, aku sedia melayani segala keperluan dan keinginanmu."
 
Al-Qur'an kemudian menjelaskan bahwa setelahnya, malaikat datang dan mengabarkan bahwa Zakariyya akan memiliki seorang putra yang bernama Yahya. Zakariyya menanyakan caranya dia memiliki anak, padahal dia sudah berusia senja dan Elisyeba sendiri adalah wanita mandul. Melalui malaikat, Allah menjelaskan bahwa itu adalah hal yang mudah. Zakariyya meminta tanda dan Allah membalas bahwa Zakariyya tidak akan mampu bicara selama tiga hari tiga malam, padahal dia dalam keadaan sehat.<ref>Ali 'Imran (3): 39-41</ref><ref>Maryam (19): 7-11</ref>
Suatu ketika Raja [[Herodus]], penguasa boneka [[Kekaisaran Romawi]] di daerahnya, ingin memperistri putri tirinya [[Herodia]]. Padahal dalam hukum [[Taurat]] hal itu dilarang. Nabi Yahya langsung mengeluarkan protes keras terhadap rencana perkawinan itu. Hal ini menyebabkan namanya populer di kalangan masyarakat karena saat itu tak seorangpun yang berani memprotes raja kecuali beliau.
 
Alkitab menjelaskan bahwa malaikat Jibril mendatangi Zakariyya saat dia mendapat jadwal tugas untuk membakar ukupan atau dupa di dalam Baitul Maqdis, sementara jamaah berdoa di luar. Jibril menyatakan bahwa Zakariyya akan dikaruniai anak yang akan menjadi utusan Tuhan yang kuat dan berkuasa seperti [[Ilyas]]. Zakariyya menjelaskan bahwa dia dan istrinya sudah tua dan Jibril membalas bahwa Zakariyya tidak akan bisa bicara sampai Yahya lahir karena dia tidak percaya dengan kabar yang dibawa Jibril. Di luar, jamaah heran karena Zakariyya begitu lama berada di dalam. Saat keluar, Zakariyya tidak bisa bicara dan terus-menerus menggunakan isyarat tangan. Orang-orang paham bahwa Zakariyya telah mendapat penglihatan saat di dalam.<ref>{{Alkitab|Lukas 1: 8-25}}</ref>
Herodia sangat geram karena Nabi Yahya telah menghalang-halangi keinginannya untuk menikah dengan raja yang kaya raya. Maka ia ingin menghancurkan nama baik Nabi Yahya. Ia lalu datang merayu pada Nabi Yahya. Namun Nabi Yahyapun mengusirnya dengan keras. Herodia sangat malu dan geram. Ia membujuk Raja Herodus untuk memenggal kepala Nabi Yahya. Raja Herodus mudah sekali terhasut karena Herodia membumbui ceritanya dengan hal-hal dusta, misalnya Nabi Yahya menghalang-halangi rencana perkawinan mereka karena beliau menginginkan Herodia juga. Akibatnya atas perintah raja Nabi Yahyapun dipenggal.
 
Ada yang berpendapat bahwa saat itu Zakariyya telah berusia 77 tahun atau lebih muda.{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=772}} Pendapat lain menyebutkan 92 tahun.<ref>''Historical Dictionary of Prophets In Islam and Judaism'', B. M. Wheeler, ''Zechariah, father of John''</ref>
Herodia menjawab: "Bila Tuan Raja berkenan, maka aku hanya mempunyai satu permintaan yang mendorongku datang mengunjungi Tuanku pada saat ini. Permintaanku yang tunggal itu ialah kepala Yahya bin Zakaria orang yang telah mengacau rencana kita dan mencemarkan nama baik Tuan Raja dan namaku sekeluarga di segala tempat dan penjuru. Supaya dia dipenggal kepalanya. Alangkah puasnya hatiku dan besarnya terima kasihku, bila Tuanku berkenan meluluskan permintaanku ini".
Herodus yang sudah tergila-gila dan tertawan hatinya oleh kecantikan dan keelokan Herodia tidak berkulik menghadapi permintaan calon isterinya itu dan tidak dapat berbuat selain tunduk kepada kehendaknya dengan mengabaikan suara hati nuraninya dan panggilan akal sihatnya. Demikianlah maka tiada berapa lama dibawalah kepala Yahya bin Zakaria berlumuran darah dan diletakkannya di depan kesayangannya Herodia yang tersenyum tanda gembira dan puas hati bahawa hasratnya membalas dendam terhadap Yahya telah terpenuhi dan rintangan utama yang akan menghalangi rencana perkahwinannta telah tersingkirkan, walaupun perbuatannya itu menurunkan laknat Tuhan atas dirinya, diri rajanya dan Bani Isra'il seluruhnya.
 
Alkitab menyebutkan bahwa saat kandungan Elisyeba memasuki usia enam bulan, Maryam mengandung 'Isa.<ref>{{Alkitab|Lukas 1: 39-45}}</ref> Setelah Elisyeba melahirkan, putranya disunat saat berusia delapan hari.<ref>{{Alkitab|Lukas 1: 57-59}}</ref>
Cerita tentang Zakaria dan Yahya terurai di atas dikisahkan oleh Al-Quran, surah Maryam ayat 2 sehingga ayat 15, surah Ali Imran ayat 38 senhingga ayat 41 dan surah Al-Anbiya' ayat 89 sehingga ayat 90.
==Lihat pula==
*[[Yohanes Pembaptis]]
{{Nabi-nabi}}
 
Al-Qur'an menyatakan bahwa Allah memberi nama anak itu Yahya dan "Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya."<ref>Maryam (19): 7</ref> Alkitab menjelaskan bahwa keluarga besarnya hendak menamai anak itu Zakariyya sebagaimana nama bapaknya, tetapi Elisyeba menolak dan ingin menamainya Yahya (Yohanan/Yohanes). Mereka membalas bahwa tidak ada yang memiliki nama seperti itu di keluarga besar mereka. Zakariyya kemudian menulis di batu tulis bahwa namanya adalah Yahya.<ref>{{Alkitab|Lukas 1: 59-63}}</ref><ref>Young's Literal Translation of the Bible. Luke 1:59, 1:5, et al. http://www.biblestudytools.com/ylt/luke/1.html</ref><ref>King James Bible. Luke 1:59, 1:5, et al. https://www.kingjamesbibleonline.org/Luke-Chapter-1/</ref>
{{DEFAULTSORT:AS, Yahya}}
 
=== Seruan ===
[[bg:Яхия]]
Seruan dan dakwah Yahya tidak disebutkan dalam Al-Qur'an. Dalam sebuah riwayat hadits disebutkan bahwa Yahya mengumpulkan Bani Israil di Bait Suci atau [[Baitul Maqdis]] sampai penuh sesak. Kemudian dia menyampaikan pada mereka lima hal: menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain, shalat (ibadah), puasa, sedekah, dan berdzikir (menyebut nama Allah).{{sfn|Ibnu Katsir|2014|p=778}}
[[dv:ޔަޙްޔާގެފާނު]]
 
[[en:Islamic view of John the Baptist]]
Alkitab menyebutkan bahwa Yahya sehari-hari mengenakan jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, sedangkan makanannya belalang dan madu hutan. Dia menyeru orang-orang untuk bertobat dan penduduk dari berbagai daerah mendatangi seruannya. Yahya melakukan ritual baptis di sungai Yordan pada mereka sebagai bentuk pertobatan.<ref>{{Alkitab|Matius 3: 1-6}}</ref><ref>{{Alkitab|Markus 1: 1-6}}</ref><ref>{{Alkitab|Lukas 3: 2-6}}</ref> Yahya juga menyeru bahwa setelah dirinya, akan datang sosok yang lebih mulia dan agung darinya.<ref>{{Alkitab|Matius 3: 11-12}}</ref><ref>{{Alkitab|Markus 1: 7-8}}</ref><ref>{{Alkitab|Lukas 3: 16-18}}</ref> Sosok itu ditafsirkan sebagai 'Isa bin Maryam.
[[ms:Nabi Yahya a.s.]]
 
[[ru:Яхья]]
=== Herodes Antipas ===
Dalam berdakwah, Yahya dikenal sangat tegas, bahkan sampai berhadapan dengan Herodes Antipas, tetrark kawasan [[Galilea]] dan [[Perea (wilayah)|Perea]]. Yahya menegur Herodes Antipas atas berbagai kejahatan yang dia lakukan, termasuk pernikahannya dengan [[Herodias]]. Dari segi silsilah, Herodias adalah keponakan Herodes Antipas. Dari segi pernikahan, Herodias adalah ipar Herodes Antipas karena Herodias adalah istri dari saudara tiri Herodes Antipas. Setelah Herodes Antipas dan Herodias bercerai dengan pasangan masing-masing, mereka kemudian menikah. Yahya mengecam hal tersebut lantaran saat mereka menikah, mantan suami Herodias masih hidup dan hal tersebut melanggar hukum Taurat.<ref>{{Alkitab|Markus 6: 18}}</ref>
 
Terkait suami pertama Herodias, catatan sejarah menunjukkan bahwa dia adalah [[Herodes II]]. Namun Alkitab menyebutkan bahwa namanya adalah Filipus. Atas dasar ini, sebagian sarjana menyebutkan bahwa nama asli Herodes II adalah Herodes Filipus (berbeda dengan Filipus yang mewarisi sebagian wilayah Palestina sepeninggal Herodes Agung). Namun banyak sarjana yang tidak sepakat dengan hal ini dan menyatakan bahwa penulis Alkitab telah melakukan kesalahan.<ref>Harold Hoehner, ''Herod Antipas: A Contemporary of Jesus Christ'' (Zondervan, 1983), hlm. 132–134.</ref><ref>Lihat pula, misalnya, E. Mary Smallwood, "Behind the New Testament", ''Greece & Rome'', Second Series, Vol. 17, No. 1 (Apr. 1970), [https://www.jstor.org/stable/642331 hlm. 81–99]</ref>
 
Atas penentangannya terhadap Herodes Antipas, Yahya kemudian dibelenggu dan dipenjara. Salah satu bagian Alkitab (Injil Matius) menyebutkan bahwa Herodes Antipas ingin membunuh Yahya, tapi takut atas reaksi banyak orang karena mereka menghormati Yahya sebagai nabi dan memiliki pengaruh besar di masyarakat.<ref>{{Alkitab|Matius 14: 3-5}}</ref> Dalam bagian yang lain (Injil Markus) disebutkan bahwa Herodias yang menginginkan kematian Yahya, tetapi Herodes Antipas menentang dan bahkan menyuruh para penjaga untuk menjaga baik-baik keselamatan Yahya di tahanan karena mengetahui bahwa Yahya adalah orang baik. Herodes Antipas sendiri bahkan disebutkan suka mendengar perkataan Yahya.<ref>{{Alkitab|Markus 6: 19-20}}</ref>
 
=== Kematian ===
Alkitab menyebutkan bahwa saat perayaan ulang tahun Herodes Antipas, seorang gadis menari di pesta dan membuat senang Herodes Antipas dan tamu-tamunya. Herodes Antipas kemudian mengatakan akan mengabulkan permintaan gadis itu sebagai imbalan. Gadis itu kemudian bertanya pada ibunya dan ibunya menyuruhnya untuk meminta kepala Yahya. Setelah permintaan itu disampaikan oleh gadis tersebut, Herodes Antipas bersedih, tapi tak bisa mengingkari janji yang telah dia ucapkan di hadapan orang-orang. Akhirnya Herodes Antipas memerintahkan agar Yahya dipenggal dan kepalanya disuguhkan dalam nampan. Setelah mendengar kematian Yahya, murid-muridnya mengambil jenazahnya dan menguburkannya.<ref>{{Alkitab|Matius 14: 6-12}}</ref><ref>{{Alkitab|Markus 6: 21-29}}</ref>
 
Ada dua pendapat terkait identitas gadis yang menari dan perbedaan ini berasal dari masalah penerjemahan Alkitab. Pendapat pertama menyebutkan bahwa dia adalah anak perempuan Herodes Antipas yang bernama Herodias (namanya sama dengan istri baru Herodes Antipas). Pendapat kedua menyebutkan bahwa dia adalah anak perempuan Herodias.<ref name="Gillman2003">{{cite book|author=Florence Morgan Gillman|title=Herodias: At Home in that Fox's Den|url=https://books.google.com/books?id=rFRFe8QdO1gC|year=2003|publisher=Liturgical Press|isbn=978-0-8146-5108-7|pages=54–55}}</ref><ref>Geoff R. Webb, Mark at the Threshold: ''Applying Bakhtinian Categories to Markan Characterisation'', (BRILL, 2008) hlm. 110–11.</ref><ref>John R. Donahue, Daniel J. Harrington, ''The Gospel of Mark'' (Liturgical Press, 2005) hlm. 198.</ref> Terkait pendapat kedua, keterangan tambahan menyebutkan bahwa dia adalah anak Herodias dengan suami pertamanya. Alkitab terjemahan [[Alkitab New Revised Standard Version|NRSV]] memilih pendapat pertama,<ref>{{bibleref2|Mark|6:17–29|NRSV}}</ref> sedangkan Alkitab terjemahan bahasa Indonesia merujuk pada pendapat kedua.
 
== Kedudukan ==
=== Islam ===
Yahya dipandang seorang nabi dalam Islam. Kisah yang berkaitan dengan Yahya dalam Al-Qur'an adalah mengenai doa Zakariyya yang memohon keturunan. Bagian kisahnya yang lain disadur dari riwayat hadits atau sumber-sumber Kristen.
 
Al-Qur'an menyebutnya sebagai sosok panutan, berkemampuan menahan diri dari hawa nafsu, seorang nabi di antara orang-orang yang saleh,<ref name="Yahya1">Ali 'Imran (3): 39</ref> Yahya juga dianugerahi hikmah sejak masih anak-anak, sosok yang berbakti pada orang tua, dan bukan orang yang sombong dan durhaka. Disebutkan bahwa kesejahteraan dilimpahkan pada hari kelahiran, kematian, dan saat kebangkitannya kembali.<ref>Maryam (19): 12-15</ref> Yahya juga dijelaskan sebagai orang yang bersegera melaksanakan kebaikan dan khusyuk.<ref>Al-Anbiya' (21): 90</ref> Di ayat lain, Yahya disebut bersama Zakariyya, 'Isa, dan Ilyas, sebagai orang yang saleh.<ref>Al-An'am (6): 85</ref>
 
Yahya juga disebutkan membenarkan kalimat atau firman dari Allah.<ref name="Yahya1"/> Ayat selanjutnya menyebutkan bahwa yang dimaksud kalimat dari Allah adalah hadirnya sosok 'Isa bin Maryam.<ref>Ali 'Imran (3): 45</ref>
 
Yahya juga salah satu nabi yang dilihat Nabi Muhammad saat peristiwa isra' mi'raj. Disebutkan bahwa Yahya berada di langit kedua bersama 'Isa.<ref>Ibnu Ishaq, ''Sirat Rasul Allah'', Mi'raj</ref>
 
=== Kristen ===
Yahya dipandang sebagai nabi, juga dihormati sebagai [[santo]] oleh banyak tradisi Kristen. Dalam Kristen, sosok Yahya utamanya memiliki peran khusus sebagai pendahulu kedatangan 'Isa yang dipandang sebagai mesias yang sudah dinubuatkan.<ref name="ActJMark">Funk, Robert W. & the Jesus Seminar (1998). ''The Acts of Jesus: the search for the authentic deeds of Jesus.''San Francisco: Harper; "Mark," hlm. 51–161.</ref><ref name="marginal">{{cite book|last=Meier|first=John|author-link=John P. Meier|title=Mentor, Message, and Miracles (A Marginal Jew: Rethinking the Historical Jesus, Vol. 2)|publisher=Anchor Bible|year=1994|volume=2|isbn=978-0-385-46992-0|url-access=registration|url=https://archive.org/details/mentormessagemir00john}}</ref> Yahudi percaya bahwa sebelum sosok mesias datang, Ilyas akan datang terlebih dulu. Umat Kristen percaya bahwa Yahya adalah Ilyas, dalam artian bahwa Yahya adalah penerus spiritual dari Ilyas.<ref>{{Alkitab|Matius 11: 13-14}}</ref><ref>{{Alkitab|Matius 17: 12-13}}</ref>
 
Gereja Katolik memperingati Yahya pada dua hari raya, yakni perayaan [[Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis]] pada 24 Juni dan [[Kematian Yohanes Pembaptis]] pada 29 Agustus.
 
=== Mandaeisme ===
Yahya dianggap sebagai nabi utama umat [[Mandaeisme]] atau Shabi'iyah ({{lang-ar|صَابِئِيَّة}}), dan berperan besar dalam beberapa tulisan mereka,<ref>''Oxford Dictionary of the Christian Church'' (Oxford University Press 2005 {{ISBN|978-0-19-280290-3}}), artikel ''Mandaeans''</ref> seperti kitab Ginza Rba dan Draša D-Iahia (Kitab Yahya). Mereka memandang Yahya sebagai satu-satunya mesias yang sejati, dan menentang 'Isa.<ref>Willis Barnstone, Marvin Meyer ''The Gnostic Bible: Revised and Expanded Edition'' Shambhala Publications 2009 {{ISBN|978-0-834-82414-0}} hlm. 550</ref>
 
=== Baha'i ===
[[Baháʼí|Bahá'i]] menganggap Yahya sebagai nabi Allah yang, seperti semua nabi lainnya, diutus untuk menanamkan pengetahuan tentang Tuhan, mendorong persatuan di antara orang-orang di dunia, dan menunjukkan kepada orang-orang cara hidup yang benar.<ref>{{Cite book|title = Epistle to the Son of the Wolf|last = Effendi|first = Shoghi|publisher = Baha'i Publishing Trust|year = 1988|isbn = 9780877430483|location = Wilmette, Illinois|pages = 12}}</ref> Ada banyak kutipan dalam tulisan-tulisan [[Bahá'u'lláh]], Pendiri Bahá'í, yang menyebut Yahya. Ia dianggap oleh Baha'i sebagai seorang nabi kecil.<ref name="Compilations 1983 475">{{cite book|author=Compilations|editor=Hornby, Helen |year=1983|title=Lights of Guidance: A Bahá'í Reference File|publisher=Bahá'í Publishing Trust, New Delhi, India|page=475|isbn=978-81-85091-46-4|url=http://bahai-library.com/hornby_lights_guidance_2&chapter=4#n1567}}</ref>
 
== Penanggalan ==
Pada masa hidup Zakariyya, para [[kohen|imam]] (pendeta) Yahudi masih melanjutkan tugas mereka memimpin upacara kebaktian atau peribadatan di Bait Suci (Baitul Maqdis). Ada 24 giliran kebaktian, setiap giliran disebut sesuai dengan nama-nama keturunan Harun. Setiap imam mendapat giliran bertugas selama sepekan dalam setiap enam bulan. Jadi 24 giliran kebaktian tersebut diselesaikan dalam 24 pekan, dan setahun 48 giliran dalam 48 pekan.
Giliran pertama disebut Jehoiarib yang dimulai hari [[Sabat]] (Sabtu) pada bulan Nisan menurut kalender Yahudi. Bulan Nisan bersamaan dengan musim semi, sedangkan Maaziah merupakan giliran ke-24 atau giliran terakhir pada pertengahan pertama tiap tahun. Pada saat Zakariyya berada di Bait Suci, Malaikat Jibril datang kepadanya menyampaikan kabar gembira tentang anak yang akan lahir dari kandungan istrinya. [[Injil Lukas]] 1:5 menyatakan, "Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia."
Ungkapan "Abia" dalam ayat ini mendapat penjelasan dalam [[Kitab 1 Tawarikh]] 24:10 bahwa Abia atau Abijah adalah giliran ke-8. ini berarti memasuki pekan ke-9 setelah awal bulan pertama, [[Nisan]]. Jadi, Zakariyya bertugas antara tanggal 27 [[Iyar]] sampai dengan tanggal 15 [[Sivan]] menurut kalender Yahudi (1 sampai 8 Juni) setelah dihitung dari 6 April tahun 5 SM yang bertepatan dengan [[Sabat]] pada bulan [[Nisan]]. Diketahui bayi biasanya berada dalam kandungan selama 9 bulan 10 hari. Jika diperhitungkan sejak waktu Zakaria menerima kabar gembira tentang kehamilan istrinya sampai lahirnya Yahya, akan ditemukan tanggal 27 Maret (1 Nisan) sebagai hari kelahiran Yahya.
 
== Makam dan relik ==
[[Berkas:Shrine of John the Baptist, Great Umayyid Mosque, Damascus.jpg|jmpl|Makam Nabi Yahya di Masjid Agung Umayyah]]
Terdapat beberapa tempat yang diyakini sebagai makam Yahya:
* Masjid Nabi Yahya, Sebastia, Nablus. Diyakini sebagai tempat dimakamkannya tubuh Yahya.{{Butuh rujukan}}
* [[Masjid Agung Umayyah]], Damaskus, Syria. Diyakini sebagai tempat dimakamkannya kepala Yahya. Pihak Gereja Katolik secara resmi mendukung pendapat ini.<ref name=Worlds>''Lost Worlds: Knights Templar'', 10 Juli 2006 video dokumenter dalam The History Channel, diarahkan dan ditulis oleh Stuart Elliott</ref>
* Beberapa tempat yang diklaim menyimpan tangan kanan Yahya:
** Biara [[Gereja Ortodoks Serbia|Ortodoks Serbia]] Cetinje, [[Montenegro]]{{Butuh rujukan}}
** [[Istana Topkapı]], Istanbul<ref name=bones>{{cite news|last=Hooper|first=Simon|title=Are these the bones of John the Baptist?|url=http://www.cnn.com/2010/WORLD/europe/08/12/bulgaria.john.baptist.relics/index.html|publisher=Cable News Network. Turner Broadcasting System, Inc.|accessdate=August 31, 2011|date=August 30, 2010}}</ref>
** Skete Prodromos, [[Gunung Athos]]{{Butuh rujukan}}
* Tangan kiri Yahya diklaim berada di Gereja Apostolik Armenia Santo Yohanes, Chinsurah, [[Benggala Barat]]{{Butuh rujukan}}
 
== Lihat pula ==
* [[Nabi dan Rasul|Nabi-nabi]], di antaranya:
** [[Ilyasa|Ilyasa']]
** [[Yunus]]
** [[Zakariyya]]
** '[[Isa]]
* [[Yohanes Pembaptis]]
* [[Maryam]]
* [[Bani Israil]]
 
== Catatan ==
{{notelist}}
 
== Rujukan ==
{{Reflist}}
 
=== Daftar pustaka ===
* {{cite book |last1=Ibnu Katsir |first1= |authorlink=Ibnu Katsir |translator=Muhammad Zaini |title=Kisah-Kisah Para Nabi |year=2014 |publisher=Insan Kamil Solo |location=[[Kota Surakarta|Surakarta]] |isbn=978-602-6247-11-7 |url= |ref=harv}}
 
{{Nabi Islam dalam Al-Qur'an}}
 
[[Kategori:Nabi Islam]]
[[Kategori:Nabi Alkitab Ibrani dalam Al-Qur'an]]
[[Kategori:Tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur'an]]
[[Kategori:Tokoh yang dibunuh]]
[[Kategori:Pemimpin agama yang dibunuh]]